Editorial La_Riba Vol. 2, No. 2, Desember 2008
Setelah ditunggu sekian lama, UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 akhirnya disahkan oleh DPR-RI pada hari Selasa, 17 Juni 2008. Pada triwulan I tahun 2008 jumlah bank syariah di Indonesia mencapai 31 Bank, terdiri dari 3 Bank Umum Syariah (BUS) dan 28 Unit Usaha Syariah (UUS). Dengan lahirnya UU ini perkembangan bank syariah ke depan mempunyai peluang usaha yang lebih besar di Indonesia. Pertama, Bank Umum Syariah dan BPRS tidak dapat dikonversi menjadi Bank Konvensional, sementara Bank Konvensional dapat dikonversi menjadi Bank Syariah (Pasal 5 ayat 7); Kedua; merger atau akuisisi antara Bank Syariah dengan Bank Non Syariah wajib menjadi Bank Syariah (Pasal 17 ayat 2); Ketiga, Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS harus melakukan spin off apabila (Pasal 68 ayat 1): UUS mencapai asset minimal 50% dari total nilai asset bank induknya; atau 15 tahun sejak berlakunya UU Perbankan Syariah.
Di samping lahirnya UU Perbankan Syariah, pasar keuangan di Indonesia baru saja mencatat sejarah baru. Pada Mei 2008 lalu, Pemerintah telah mengundangkan UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau UU Sukuk Negara (sovereign sukuk). Pada tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan sukuk hingga Rp18 triliun. Bila dibandingkan dengan obligasi negara konvensional, rencana penerbitan sukuk ini memang masih kecil. Namun, dimulainya penerbitan sukuk ini oleh pemerintah ini akan dapat menjadi trigger bagi penerbitan sukuk lainnya. Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara dan adanya rencana penerbitan sukuk oleh pemerintah, itu berarti sukuk kini menjadi instrumen pembiayaan yang diakui sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap sukuk kita, baik sukuk negara maupun korporasi.
Fakta menunjukkan perkembangan sukuk memang dimulai dengan adanya soverign sukuk. Berdasarkan data dari Standard & Poor’s (S&P), bila pada tahun 2003, sovereign sukuk masih mendominasi pasar sukuk global yaitu sebesar 42% dan sukuk yang diterbitkan oleh lembaga keuangan sebesar 58%, maka sejak saat itu komposisinya mengalami pergeseran. Pada tahun 2007, kini justru sukuk korporasi yang mendominasi pasar sukuk global, yaitu sekitar 71%, lembaga keuangan 26%, dan pemerintah tinggal 3%.
Merespon disahkannya UU Perbankan Syari’ah No. 21 Tahun 2008 dan UU SBSN No. 19 Tahun 2008, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba pada edisi keempat ini menyajikan beberapa tulisan ilmiah, antara lain tulisan Abdul Ghofur Anshori mengungkap Sejarah Perkembagan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia dan Implikasinya Bagi Praktik Perbankan Nasional, Aam Slamet Rusydiana melakukan pencanderaan Industri Perbankan Syariah Indonesia (Tinjauan Kritis Pasca UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008), Hairiennisa Rohaya meneliti Perkembangan Skala Usaha Perbankan Syariah di Indonesia Pra dan Pasca Kebijakan Office Channeling, Sofyan Syafri Harahap mengungkap Sukuk sebagai Instrument Pendanaan Negara, Nur Kholis melihat Prospek Pendidikan Ekonomi Islam Pasca Lahirnya UU Perbankan Syari’ah dan UU SBSN, M. Fajar Hidayanto menghubungkan Praktik Riba dan Kesenjangan Sosial, Hendri meneliti Sumber dan Penggunaan Dana Qardh dan Qardhul Hasan Pada Bank BRI Syariah cabang Yogyakarta, Dede Nurohman melihat UU Perbankan Syari’ah dari Segi Makna, Implikasi, dan Tantangan, Najatullah Shiddiqi membahas enam kendala yang menghambat kemajuan dari penelitian dalam Islam Ekonomi, dan book review buku ”Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah” yang ditulis oleh Lely Shofa Imama.
Untuk edisi mendatang, jurnal La_Riba mengangkat tema Aktualisasi Ekonomi Islam dalam Upaya Menanggulangi Krisis Ekonomi Global. Untuk itu redaksi mohon partisipasi para pembaca untuk menyumbangkan tulisannya.
Redaksi
Daftar Isi La_Riba Vol. 2, No. 2, Desember 2008
Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia dan Implikasinya bagi Praktik Perbankan Nasional
Abdul Ghofur Anshori
Abstract
Act Number 21/2008 about Sharia Banking is an act that introduce some legal institution to increase sharia banking growth with more sharia comply. For example, in this act regulate about spin-off, not only as a volountary corporate action but also as a compulsory corporate action, esp for sharia unit in conventional bank which 50 % asset or have been 15 (fiveteen) years after this act operate. This corporate action have done by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) “Tbk”, but there are many threat, esp the operational law can be formed.According to that description we need to know about history in Indonesian sharia banking law, and also the impact from these in national banking practice. By this article, we hope that it will give an information about the regulation in sharia banking and the implementation this act in practice.
Keywords: bank syariah, sistem perbankan ganda, Unit Usaha Syariah dan pemisahan (spin-off).
Mencandera Industri Perbankan Syariah Indonesia: Tinjauan Kritis Pasca UU 21 Tahun 2008
Aam Slamet Rusydiana
Abstract
After the Act No. 21 year 2008 has been legalized, shariah banking industries will grow rapidly. The content of rules ise possible to push the growth of shariah banking in Indonesia. But in the fact, there are some important thing related to instrument and shariah banking product showsn less ideal in this banking industries. The article below tries to find and predict deeper about condition of shariah banking in Indonesia after the Act No. 21 year 2008 has been formalized. The result revealed that after the rules had been existed, in short term we can not see the positive effect, significantly. In other case, we find a lot of thing that not come from genuine shariah banking, that in the future will have negative impact in the long term, such as: SBI Shariah instrument, shariah credit card, the domination of non PLS and other thing else.
Keywords: Perbankan Syariah, UU 21 Tahun 2008, tinjauan kritis, dan industri.
Perkembangan Skala Usaha Perbankan Syariah di Indonesia Pra dan Pasca Kebijakan Office Channeling
Hairiennisa Rohaya
Abstract
Sharia service policy / Office Channeling through Bank Indonesia Regulation No.. 8/3/PBI/2006 positive impact of union funds. By the end of 2007, the UUS service sharia opens branch office in the conventional bank successfully channeling of public funds of Rp 507.8 billion. Funds come from the 1053 Office Channeling outlets. This study describes the development of scale sharia banking in Indonesia before and after the policy and also to know the projected target in the 5% market share of Bank Syariah National bank at the end of the year 2008. The results of the analysis showed that each variable in the regression equation linier have impact together to the total banking assets sharia, and the results predicted by the end of 2008 the market share of sharia banking reaches only 2.5% of total bank assets nationally.
Keywords : Office Channeling, skala usaha, perbankan syariah dan penghimpunan dana.
Sukuk sebagai Instrument Pendanaan Negara
Sofyan Syafri Harahap
Abstract
The financial and economic crisis in America has affected emerging market (such as Indonesia). Indonesia now is lacking liquidity funds to finance its economic development. US Federal Government has bailed out and helped most multinational corporations to avoid bankruptcy and to stimlat economic growth. To fulfill the need for development financing, Indonesia may consider Islamic products financing that has been known in International financial market such as SUKUK. Fortunately, Indonesia has ratified SUKUK Act therefore, Indonesia may issue an Islamic financial scheme. The funds owned by a number of Middle Eeast investors as well as western investors have invested in Islamic scheme finance. So SUKUK can be another alternative that can be offered by Indonesian government as a source of public funds to finance economic development.
Keywords: Sukuk, Islamic Finance, SBSN, Public Finance.
Prospek Pendidikan Ekonomi Islam Pasca Lahirnya UU Perbankan Syariah dan UU SBSN
Nur Kholis
Abstract
The article below traces to analize the prospect of education in Islamic economic after act of Islamic banking and act of government sukuk regulated. The analysis is covered the urgency of these acts to regulate Islamic banking and government sukuk. This article also describe the progress of Islamic banking, Islamic insurance, Islamic capital market, Syariah Obligation, Islamic unit trust/mutual fund, and Islamic microfinance institution. The progress of these Islamic economic institution in Indonesia show a rapid development. It support society optimism to develop more in the future by providing good human resources in these area through education in Islamic economic higher education institutions.
Keywords: prospek, pendidikan ekonomi Islam, UU Perbankan Syariah, UU SBSN, praktik ekonomi Islam.
Praktek Riba dan Kesenjangan Sosial
M. Fajar Hidayanto
Abstract
That usury is a crime that undermine the essence, the goal of Islam and faith. Lap can also cause destruction Ukhuwah between believers and strife among people. Usury is the attitude of the human exploitation of other human beings. In life today, people are exposed to the condition of Islam which is very difficult, not how close most of the economic activities contain elements of usury. When we are not careful then that will happen is stuck usury.
Sumber dan Penggunaan Dana Qarḍ dan Qarḍul Hasan pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta
Hendri Hermawan A. N.
Abstract
In 2007 the management of social funds by bank syariah-based qarḍ (loans) to Rp. 4.4 billion. However, empowerment and distribution of these funds have not been evenly distributed and its use has not been targeted. This study aims to determine the source and use of funds qarḍ & qarḍul good at Bank BRI Syariah Branch Yogyakarta. Research methods used are qualitative and descriptive research is to use interactive data analysis model that consists of three main things, namely, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. Results of research indicate that the source of funds in the beautiful qarḍul hasan Bank Syariah BRI Yogyakarta only come from a fine customers and non-halal income. Qarḍul hasan good amount of funds in the Bank Syariah BRI Yogyakarta that successfully collected from 2004 to the present is equal to Rp. 10,730,899 .-. While the distribution of funds qarḍ & qarḍul hasan allocated only to the good citizens dhu’afa based around the Branch Bank BRI Yogyakarta Syari’ah.
Keywords: sumber, penggunaan, al-qarḍ, al-hasan.
Undang-Undang Perbankan Syariah: Makna, Implikasi dan Tantangan
Dede Nurohman
Abstract
The article below denotes “comment” on the phenomenon of law sharia banking. Through the review and observation on chapter, section and paragraph that is in it, concluding several meanings, implications that will be incurred and the challenges to be faced next sharia banking. This paper, in the area, explain the meaning in the law is the recognition of the factual character and value of Sharia universality in sharia banking. The implication can touch on the academic world, the judiciary, and the business world, the personal and institutional. On the other hand, as a logical consequence, the challenge also appears, in the form heterogenitas public perception, the challenge of progress in technology transactions and crimes that melingkupinya, technical and operational challenges for banking institutions and related to the quality, competence and professionalism in human resource.
Keywords: ikhtisar undang-undang perbankan syariah, makna, implikasi, tantangan.
Muawwiqat al-Bahts fi al-Iqtishad al-Islami
Muhammad Nejatullah Siddiqi
Abstrak
Artikel berikut ini berkonsentrasi pada enam kendala yang menghambat kemajuan dari penelitian dalam Islam Ekonomi, yaitu tidak adanya studi sejarah, kurangnya studi empiris, kurangnya dukungan kelembagaan yang memadai, dan ketidaksesuaian dengan norma etika untuk penelitian dan publikasi, dan kelemahan dalam visi.
Tulisan ini membahas kendala-kendala dimaksud secara rinci dan mengusulkan tindakan agenda untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, menurut penulis artikel ini, kemajuan dan pengembangan aktivitas penelitian dalam bidang ekonomi Islam akan sangan tergantung bagaimana memecahkan kendala tidak adanya studi sejarah, kurangnya studi empiris, kurangnya dukungan kelembagaan yang memadai, dan ketidaksesuaian dengan norma etika untuk penelitian dan publikasi, dan kelemahan dalam visi tersebut.
Keywords: as-suluk, al-iqtisadi al-Islami, al-mu’asir, al-dirasah al-tarikhiyah, dan al-tajribiyah
Book Review Ekonomi Islam: Rasional dan Relevan
Lely Shofa Imama
Upaya meluruskan dan memahamkan masyarakat akan urgensi ekonomi Islam tentunya tidak akan berfungsi sempurna apabila hanya dilakukan dalam tataran teoretis saja, akan tetapi perlu dibuktikan dalam bentuk visual, nyata, yang dapat disaksikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga semangat ekonomi Islam tidak terbatas pada ucapan belaka, namun terimplementasi secara nyata. Sehingga, pengukuhan bahwa agama Islam sebagai “rahmatan lil-‘alamin” tidak hanya isapan jempol semata.
Berkenaan dengan hal ini, beberapa kalangan turut menyumbangkan ide dan hasil olah pikir mereka dalam memaparkan dan menjelaskan ihwal ekonomi Islam. Sebagai contoh, upaya tersebut dapat kita jumpai dalam buku yang diformat sebagai bungai rampai berjudul Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, yang merupakan hasil kolaborasi pemikiran tim penulis MSI UII.
Kriteria Naskah La_Riba
Ucapan Terima Kasih Mitra Bestari
Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba
FIAI Laksanakan Pra-Rakorja
Fakultas Ilmu Agama Islam melaksanakan Pra-Rakorja pada Kamis, 19 Maret 2009 pukul 11.00 s.d 17.00 WIB bertempat di Wisma Pakem Sari Kaliurang Yogyakarta. Kegiatan yang dikoordinasi oleh Drs. Sofwan Jannah, M.Ag. ini bertema ”Revitalisasi Peran FIAI dalam Meningkatkan Mutu dan Atmosfir Akadmik”. Selesainya acara ini tidak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, acara ini yang seharusnya selesai pukul 17.00 WIB namun selesai pukul 15.30 WIB. FIAI menghadirkan mantan rektor UII Prof. Zaini Dahlan, MA, narasumber Dra. Sri Haningsih, M.Ag dan Drs. Sidik Tono, M. Hum, Moderator Drs. Yusdani, M.Ag dan Drs. Imam Moedjiono, M.Ag. Pra-Rakorja ini bertujuan mengevaluasi dan mewujudkan peningkatan mutu dan atmosfer akademik FIAI.
Read more
Kajian Hukum Islam Indonesia
Program Pascasarjana (PPS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jum’at (6/3/2009), menyelenggarakan Kajian Hukum Islam di Indonesia. Dalam kegiatan yang berlangsung di Kampus Demangan ini empat narasumber hadir memberikan materi, yaitu Prof. Dr. H. Amir Mu’allim, MIS.; Dr. Drs. H. Dadan Muttaqien, SH., M.Hum; Drs. Yusdani, M.Ag.; dan Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag.
Read more
Mencapai Kesuksesan Sejati
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
(Q.S. Maryam [19]: 96)
Allah SWT melimpahkan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya ketika hati mereka menghadap kepada-Nya. Maka sebelum memberikan nikmat-Nya, terlebih dahulu Allah SWT akan menjadikan hati manusia tertuju kepada-Nya. Allah menjadikan manusia menjadi makhluk yang berbudi dan mempunyai rasa dan naluri untuk hidup dan berbahagia dengan lingkungan sekitarya. Sehingga, sebuah kesuksesan dalam bersosial yakni dapat diterima oleh semua kalangan di mana pun dia menginjakkan kaki adalah sebuah kesuksesan yang sebenarnya.
Read more
Vol. II, No. 2, Desember 2008
Editorial La_Riba Vol. 2, No. 2, Desember 2008
Setelah ditunggu sekian lama, UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 akhirnya disahkan oleh DPR-RI pada hari Selasa, 17 Juni 2008. Pada triwulan I tahun 2008 jumlah bank syariah di Indonesia mencapai 31 Bank, terdiri dari 3 Bank Umum Syariah (BUS) dan 28 Unit Usaha Syariah (UUS). Dengan lahirnya UU ini perkembangan bank syariah ke depan mempunyai peluang usaha yang lebih besar di Indonesia. Pertama, Bank Umum Syariah dan BPRS tidak dapat dikonversi menjadi Bank Konvensional, sementara Bank Konvensional dapat dikonversi menjadi Bank Syariah (Pasal 5 ayat 7); Kedua; merger atau akuisisi antara Bank Syariah dengan Bank Non Syariah wajib menjadi Bank Syariah (Pasal 17 ayat 2); Ketiga, Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS harus melakukan spin off apabila (Pasal 68 ayat 1): UUS mencapai asset minimal 50% dari total nilai asset bank induknya; atau 15 tahun sejak berlakunya UU Perbankan Syariah.
Di samping lahirnya UU Perbankan Syariah, pasar keuangan di Indonesia baru saja mencatat sejarah baru. Pada Mei 2008 lalu, Pemerintah telah mengundangkan UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau UU Sukuk Negara (sovereign sukuk). Pada tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan sukuk hingga Rp18 triliun. Bila dibandingkan dengan obligasi negara konvensional, rencana penerbitan sukuk ini memang masih kecil. Namun, dimulainya penerbitan sukuk ini oleh pemerintah ini akan dapat menjadi trigger bagi penerbitan sukuk lainnya. Dengan diberlakukannya UU Sukuk Negara dan adanya rencana penerbitan sukuk oleh pemerintah, itu berarti sukuk kini menjadi instrumen pembiayaan yang diakui sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap sukuk kita, baik sukuk negara maupun korporasi.
Fakta menunjukkan perkembangan sukuk memang dimulai dengan adanya soverign sukuk. Berdasarkan data dari Standard & Poor’s (S&P), bila pada tahun 2003, sovereign sukuk masih mendominasi pasar sukuk global yaitu sebesar 42% dan sukuk yang diterbitkan oleh lembaga keuangan sebesar 58%, maka sejak saat itu komposisinya mengalami pergeseran. Pada tahun 2007, kini justru sukuk korporasi yang mendominasi pasar sukuk global, yaitu sekitar 71%, lembaga keuangan 26%, dan pemerintah tinggal 3%.
Merespon disahkannya UU Perbankan Syari’ah No. 21 Tahun 2008 dan UU SBSN No. 19 Tahun 2008, Jurnal Ekonomi Islam La_Riba pada edisi keempat ini menyajikan beberapa tulisan ilmiah, antara lain tulisan Abdul Ghofur Anshori mengungkap Sejarah Perkembagan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia dan Implikasinya Bagi Praktik Perbankan Nasional, Aam Slamet Rusydiana melakukan pencanderaan Industri Perbankan Syariah Indonesia (Tinjauan Kritis Pasca UU Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008), Hairiennisa Rohaya meneliti Perkembangan Skala Usaha Perbankan Syariah di Indonesia Pra dan Pasca Kebijakan Office Channeling, Sofyan Syafri Harahap mengungkap Sukuk sebagai Instrument Pendanaan Negara, Nur Kholis melihat Prospek Pendidikan Ekonomi Islam Pasca Lahirnya UU Perbankan Syari’ah dan UU SBSN, M. Fajar Hidayanto menghubungkan Praktik Riba dan Kesenjangan Sosial, Hendri meneliti Sumber dan Penggunaan Dana Qardh dan Qardhul Hasan Pada Bank BRI Syariah cabang Yogyakarta, Dede Nurohman melihat UU Perbankan Syari’ah dari Segi Makna, Implikasi, dan Tantangan, Najatullah Shiddiqi membahas enam kendala yang menghambat kemajuan dari penelitian dalam Islam Ekonomi, dan book review buku ”Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah” yang ditulis oleh Lely Shofa Imama.
Untuk edisi mendatang, jurnal La_Riba mengangkat tema Aktualisasi Ekonomi Islam dalam Upaya Menanggulangi Krisis Ekonomi Global. Untuk itu redaksi mohon partisipasi para pembaca untuk menyumbangkan tulisannya.
Redaksi
Daftar Isi La_Riba Vol. 2, No. 2, Desember 2008
Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia dan Implikasinya bagi Praktik Perbankan Nasional
Abdul Ghofur Anshori
Abstract
Act Number 21/2008 about Sharia Banking is an act that introduce some legal institution to increase sharia banking growth with more sharia comply. For example, in this act regulate about spin-off, not only as a volountary corporate action but also as a compulsory corporate action, esp for sharia unit in conventional bank which 50 % asset or have been 15 (fiveteen) years after this act operate. This corporate action have done by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) “Tbk”, but there are many threat, esp the operational law can be formed.According to that description we need to know about history in Indonesian sharia banking law, and also the impact from these in national banking practice. By this article, we hope that it will give an information about the regulation in sharia banking and the implementation this act in practice.
Keywords: bank syariah, sistem perbankan ganda, Unit Usaha Syariah dan pemisahan (spin-off).
Mencandera Industri Perbankan Syariah Indonesia: Tinjauan Kritis Pasca UU 21 Tahun 2008
Aam Slamet Rusydiana
Abstract
After the Act No. 21 year 2008 has been legalized, shariah banking industries will grow rapidly. The content of rules ise possible to push the growth of shariah banking in Indonesia. But in the fact, there are some important thing related to instrument and shariah banking product showsn less ideal in this banking industries. The article below tries to find and predict deeper about condition of shariah banking in Indonesia after the Act No. 21 year 2008 has been formalized. The result revealed that after the rules had been existed, in short term we can not see the positive effect, significantly. In other case, we find a lot of thing that not come from genuine shariah banking, that in the future will have negative impact in the long term, such as: SBI Shariah instrument, shariah credit card, the domination of non PLS and other thing else.
Keywords: Perbankan Syariah, UU 21 Tahun 2008, tinjauan kritis, dan industri.
Perkembangan Skala Usaha Perbankan Syariah di Indonesia Pra dan Pasca Kebijakan Office Channeling
Hairiennisa Rohaya
Abstract
Sharia service policy / Office Channeling through Bank Indonesia Regulation No.. 8/3/PBI/2006 positive impact of union funds. By the end of 2007, the UUS service sharia opens branch office in the conventional bank successfully channeling of public funds of Rp 507.8 billion. Funds come from the 1053 Office Channeling outlets. This study describes the development of scale sharia banking in Indonesia before and after the policy and also to know the projected target in the 5% market share of Bank Syariah National bank at the end of the year 2008. The results of the analysis showed that each variable in the regression equation linier have impact together to the total banking assets sharia, and the results predicted by the end of 2008 the market share of sharia banking reaches only 2.5% of total bank assets nationally.
Keywords : Office Channeling, skala usaha, perbankan syariah dan penghimpunan dana.
Sukuk sebagai Instrument Pendanaan Negara
Sofyan Syafri Harahap
Abstract
The financial and economic crisis in America has affected emerging market (such as Indonesia). Indonesia now is lacking liquidity funds to finance its economic development. US Federal Government has bailed out and helped most multinational corporations to avoid bankruptcy and to stimlat economic growth. To fulfill the need for development financing, Indonesia may consider Islamic products financing that has been known in International financial market such as SUKUK. Fortunately, Indonesia has ratified SUKUK Act therefore, Indonesia may issue an Islamic financial scheme. The funds owned by a number of Middle Eeast investors as well as western investors have invested in Islamic scheme finance. So SUKUK can be another alternative that can be offered by Indonesian government as a source of public funds to finance economic development.
Keywords: Sukuk, Islamic Finance, SBSN, Public Finance.
Prospek Pendidikan Ekonomi Islam Pasca Lahirnya UU Perbankan Syariah dan UU SBSN
Nur Kholis
Abstract
The article below traces to analize the prospect of education in Islamic economic after act of Islamic banking and act of government sukuk regulated. The analysis is covered the urgency of these acts to regulate Islamic banking and government sukuk. This article also describe the progress of Islamic banking, Islamic insurance, Islamic capital market, Syariah Obligation, Islamic unit trust/mutual fund, and Islamic microfinance institution. The progress of these Islamic economic institution in Indonesia show a rapid development. It support society optimism to develop more in the future by providing good human resources in these area through education in Islamic economic higher education institutions.
Keywords: prospek, pendidikan ekonomi Islam, UU Perbankan Syariah, UU SBSN, praktik ekonomi Islam.
Praktek Riba dan Kesenjangan Sosial
M. Fajar Hidayanto
Abstract
That usury is a crime that undermine the essence, the goal of Islam and faith. Lap can also cause destruction Ukhuwah between believers and strife among people. Usury is the attitude of the human exploitation of other human beings. In life today, people are exposed to the condition of Islam which is very difficult, not how close most of the economic activities contain elements of usury. When we are not careful then that will happen is stuck usury.
Sumber dan Penggunaan Dana Qarḍ dan Qarḍul Hasan pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta
Hendri Hermawan A. N.
Abstract
In 2007 the management of social funds by bank syariah-based qarḍ (loans) to Rp. 4.4 billion. However, empowerment and distribution of these funds have not been evenly distributed and its use has not been targeted. This study aims to determine the source and use of funds qarḍ & qarḍul good at Bank BRI Syariah Branch Yogyakarta. Research methods used are qualitative and descriptive research is to use interactive data analysis model that consists of three main things, namely, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. Results of research indicate that the source of funds in the beautiful qarḍul hasan Bank Syariah BRI Yogyakarta only come from a fine customers and non-halal income. Qarḍul hasan good amount of funds in the Bank Syariah BRI Yogyakarta that successfully collected from 2004 to the present is equal to Rp. 10,730,899 .-. While the distribution of funds qarḍ & qarḍul hasan allocated only to the good citizens dhu’afa based around the Branch Bank BRI Yogyakarta Syari’ah.
Keywords: sumber, penggunaan, al-qarḍ, al-hasan.
Undang-Undang Perbankan Syariah: Makna, Implikasi dan Tantangan
Dede Nurohman
Abstract
The article below denotes “comment” on the phenomenon of law sharia banking. Through the review and observation on chapter, section and paragraph that is in it, concluding several meanings, implications that will be incurred and the challenges to be faced next sharia banking. This paper, in the area, explain the meaning in the law is the recognition of the factual character and value of Sharia universality in sharia banking. The implication can touch on the academic world, the judiciary, and the business world, the personal and institutional. On the other hand, as a logical consequence, the challenge also appears, in the form heterogenitas public perception, the challenge of progress in technology transactions and crimes that melingkupinya, technical and operational challenges for banking institutions and related to the quality, competence and professionalism in human resource.
Keywords: ikhtisar undang-undang perbankan syariah, makna, implikasi, tantangan.
Muawwiqat al-Bahts fi al-Iqtishad al-Islami
Muhammad Nejatullah Siddiqi
Abstrak
Artikel berikut ini berkonsentrasi pada enam kendala yang menghambat kemajuan dari penelitian dalam Islam Ekonomi, yaitu tidak adanya studi sejarah, kurangnya studi empiris, kurangnya dukungan kelembagaan yang memadai, dan ketidaksesuaian dengan norma etika untuk penelitian dan publikasi, dan kelemahan dalam visi.
Tulisan ini membahas kendala-kendala dimaksud secara rinci dan mengusulkan tindakan agenda untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, menurut penulis artikel ini, kemajuan dan pengembangan aktivitas penelitian dalam bidang ekonomi Islam akan sangan tergantung bagaimana memecahkan kendala tidak adanya studi sejarah, kurangnya studi empiris, kurangnya dukungan kelembagaan yang memadai, dan ketidaksesuaian dengan norma etika untuk penelitian dan publikasi, dan kelemahan dalam visi tersebut.
Keywords: as-suluk, al-iqtisadi al-Islami, al-mu’asir, al-dirasah al-tarikhiyah, dan al-tajribiyah
Book Review Ekonomi Islam: Rasional dan Relevan
Lely Shofa Imama
Upaya meluruskan dan memahamkan masyarakat akan urgensi ekonomi Islam tentunya tidak akan berfungsi sempurna apabila hanya dilakukan dalam tataran teoretis saja, akan tetapi perlu dibuktikan dalam bentuk visual, nyata, yang dapat disaksikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga semangat ekonomi Islam tidak terbatas pada ucapan belaka, namun terimplementasi secara nyata. Sehingga, pengukuhan bahwa agama Islam sebagai “rahmatan lil-‘alamin” tidak hanya isapan jempol semata.
Berkenaan dengan hal ini, beberapa kalangan turut menyumbangkan ide dan hasil olah pikir mereka dalam memaparkan dan menjelaskan ihwal ekonomi Islam. Sebagai contoh, upaya tersebut dapat kita jumpai dalam buku yang diformat sebagai bungai rampai berjudul Menjawab Keraguan Berekonomi Syari’ah, yang merupakan hasil kolaborasi pemikiran tim penulis MSI UII.
Kriteria Naskah La_Riba
Ucapan Terima Kasih Mitra Bestari
Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba
eL-Tarbawi Vol. I, No. 2, 2008
Editorial Vol. 1, No. 2, 2008
Pendidikan Islam sebabaimana pendidikan pada umumnya senantiasa diwarnai oleh berbagai permasalahan yang tidak pernah habis-habisnya. Hal ini selain disebabkan karena adanya perubahan orientasi, perubahan dinamika masyarakat, dan tunturan kehidupan masyarakat yang harus dilayani dan direspon oleh dunia pendidikan, juga karena adanya perkembangan di bidang ilmu dan teknologi yang menuntut kecerdasan dan kreativitas para pengelola lembaga pendidikan itu sendiri.
Menghadapi permasalahan tersebut, para pemerhati dan pengamat pendidikan terinspirasi untuk menawarkan berbagai solusinya yang dianggap paling tepat untuk mengatasi persoalan tersebut. Solusi yang disampaikan terkadang menunjukkan hasil yang cemerlang dan membanggakan dan terkadang hanya terkesan berjalan di tempat atau bahkan menambah persoalan baru yang mengakibatkan beban pendidikan menjadi semakin berat.
Persoalan pendidikan yang sedang diangkat dalam el-TarbawI Jurnal Pendidikan Agama Islam kali ini adalah manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu pendidikan. Dalam hal ini, Taufiqurrahman mengetengahkan perlunya strategi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan berkualitas bagi bangsa Indonesia dilanda krisis multidemensi dan dengan penerapan sistem broad based education dan hight based education agar mutu SDM semakin baik. Sedangkan Subandi, mempersyaratkan perlunya pengembangan model penilaian sekolah efektif secara terus menerus dilakukan penilaian dan perbaikan sendiri dan peningkatan efektivitas fungsi-fungsi pengelolaan sekolah agar menghasilkan lulusan pendidikan yang diharapkan.
Ahmad Darmadji menyarankan perlunya implementasi total quality managemant dalam dunia pendidikan. Karena hal itu, berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan dan harapan masyarakat, serta dukungan dari sejumlah pihak. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil penelitiannya yang mengambil lokasi di MAN Model Yogyakarta. Beberapa pembahasan lain yang cukup menarik untuk dicermati adalah artikel Djuwarijah tentang manajemen kurikulum dalam pengembangan SDM yang menghasilkan lulusan berwawasan internasional dan Thoyib, membahas internasionalisasi pendidikan dan strategi pengembangan mutu Pendidikan Tinggi Agama Islam. Menurutnya, internalisasi Pendidikan Tinggi Agama Islam di Indonesia ke depan diperlukan pendekatan triple quality, yaitu quality planning, quality control, dan quality improvement. Muhammad Idrus dalam artikelnya menegaskan bahwa masyarakat dapat melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja sekolah dan bersama sekolah ikut menyusun rencana anggaran sekolah, bahkan dapat menentukan kebijakan yang akan diambil oleh sekolah.
Dari sejumlah artikel yang diturunkan pada edisi kali ini, dapat ditarik benang merah bahwa pendidikan yang memiliki kometmen pada mutu masukan, proses dan keluaran serta penilaian perbaikan secara terus menerus akan mampu bersaing, bertahan dan berkembang dengan mengikuti laju perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat yang berubah.
Selamat membaca!
Redaksi
Strategi Peningkatan Mutu SDM Pendidikan Berdasarkan Sistem Broad Based Education
Taufiqurrahman
Abstrak
Although the educational programe had been on going process since 56 years ago in Indonesia, but this state didn’t has provided qualified human resources. Since 32 years ago of The New Order Government, educational sector development has never been placed as a prime priority of development. Its effect is Indonesian educational quality being worse than the other countries in southest Asia likes Malaysia, Pilipina, Singapura, and Thailand. Indonesia is being effected by dimentional multi crises since tvelve years ago and untill now, it is still degraded by its past time which avoided educational development. Moreover, the aother states which effected by the same problem like Indonesia could reform by paying attention greater toward educational development sector. They could reform faster and being better states bacause they have human good resource quality. By broad based education system and high based education system, we hope the quality of Indonesian human resources will be more better in the next.
Keywords: Educational quality, broad based education, high based Education
Pengembangan Model Penilaian Sekolah Efektif
Subandi
Abstrak
A general purpose of the programe is for developing model of effective school assessment with its instrument and guidance of its application in order to do self-evaluation and self improvement, and effectiveness improvement of school organization functions toward being able to product out puts quality which hoped. A specific purpose of the programe is for developing; (1) construction and indicators of effective school, (2) several instruments for assessing effective school, (3) system of effective school assessment and its application guidance, and (4) recommendation of implementation for assessing effective school. This development is related more deeply with improving educational quality in school. Therefore, educational quality in school is a function of quality in put showing student’s potentialities, quality of learning experience showing teacher’s professional ability, quality of using learning facilities, and quality of headmaster leadership showing school culture.
Keywords: model of effective school assessment, indicators, assessment instrument, assessment guidence, educational quality, professional teacher, learning facilities, school culture, and school based management
Implementasi Total Quality Management sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarya
Ahmad Darmadji
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prinsip TQM di MAN Model Yogyakarta tercermin dari proses yang bertahap dan terus menerus dalam peningkatan mutu dengan pemenuhan harapan pelanggan (client) internal maupun eksternal melalui dukungan, partisipasi aktif dan dinamis dari sejumlah pihak. TQM juga memberi manfaat bagi MAN Model sebagai institusi dalam perannya sebagai leader of change. Kebersamaan dan kerjasama seluruh komponen MAN Model Yogyakarta menjadi prasyarat implementasi TQM yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sejumlah hambatan yang ada dapat terpecahkan dengan mengkomunikasikannya dan mempertinggi komitmen semua komponen untuk bersama-sama menuju pada kualitas yang diharapkan
Kata kunci: total quality management, MAN Model Yogyakarta
Strategi Peningkatan Manajemen Kurikulum dalam Pengembangan Mutu SDM Menuju Terwujudnya Lulusan Madrasah Aliyah Berwawasan Internasional
Djuwarijah
Abstrak
The urgent orientation of curriculum management on the context of developing human resources quality especially about out put of education at internasional Islamic senior high school is a effort to achieve four (4) primary competences; academic competence, personal competence, social competence, and spiritual competence. For improving curriculum management in order to develope human resource quality, International Islamic high school has to apply good strategy to reach competitif and qualified its educational out put. Its strategies are: first, strategy based on organization system approach where it stresses to organize curriculum independently, creatively, and innovatively by the Islamic sinior high school. Second, strategy based on purposes focus approach covering several aspects; inquiring sciences, inquiring standart skill standart, inquiring coompetence, character building, and mastering ability for solving social problem of children. Third, strategy based on competence approach focusing on inquiring certain competence based on the development stapes of children. The success of strategies also should be supported by school leader’s ability to mobilize resources potentiality that available at school.
Keywords: Curriculum management, strategy, International Islamic Senior High School
Internasionalisasi Pendidikan dan Strategi Pengembangan Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia: Sketsa Edukatif Manajemen Mutu
M. Thoyib
Abstrak
Internationalization is truly acceleration into all fields that able to pierce the limit of field and regional otorities of a state, or on Robertson’s view (2003), internationalization is the third wave of globalization, that able to accompany a state becoming superior or on the contrary, will be falling out. The existence and success of higher education especially for Islamic Higher Education in Indonesia (PTAI) in the globalization era and liberalization of education in the future will be decided so much by the seatle of akademic and educational infrastructures preparation of the higher education and has more farther at international competition level without lossing Islamic morality character as its basic application. This assumtion also has to be supported by more better strategies for developing quality system of Islamic higher education; first, management of higher education at Islamic higher education (PTAI) should be able to concentrate for international academic quality development. Strengthening its management should be supported by; (1) implementation of acreditation for regional and international scales, (2) otonomy of organizing higher education that more established with empowering local and national potentialities, (3) accuntability of Islamic higher education aplication supported by the whole stakeholders, and (4) competencies of infrastructures and human resources at Islamic higher education is always improved through resources improvement policy. Second, aplication of quality management should be supported by good academic atmosphere implemented on the whole stakeholder’s commitment for achieving more better quality of Islamic higher education in the next future. Third, humanistic sense of diversity has to becoming primary supporting tool for Islamic higher education to face internationalization application more humanistic and large international academic networking for supporting Indonesia’s human resources becoming qualified, productive, innovative and competitive in all competition scales.
Keywords: Internationalization of education, Islamic Higher Education, educational quality management
Pengembangan Supervisi Berbasis Masyarakat
Muhammad Idrus
Abstrak
Quality is still being the main focus in education. And to improving the quality of education is not an easy task, which can be done in a short period and can not rely solely to school it self. In that process many components that are expected to play an active role, include the community as one of the stakeholders. The society has a significant role in developing and improving the quality of education in schools. By adopting the concept of School based management, the community can do the function of supervision of school performance or the function of assessment in the success of the educational process; and together with the school to arrange the school budget. In the educational system which empowering the community, the society could determining the policies to be taken by the school, the community will have more power to determine or to assess whether or not the performance of teachers and principals is good enough or not. so in the future we must motivated the society to be a partner of school, and together with school to arrange the activity to improve the quality in education
Key words: supervision; school based society
Book Review Manajemen Pendidikan Upaya Menghantarkan Pendidikan ke Arah yang Lebih Baik
Hidayatul Mabrur
Buku ini merupakan hasil karya dari Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T yang berjudul, Menejemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Karya ini merupakan sutu upaya manifestasi dari Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T dalam upaya memperkaya khasanah keilmuan pada dunia menejemen khususnya menejemen pendidikan. Sebagai alumnus magister administrasi pendidikan yang juga berkecimpung dalam praktisi dunia pendidikan, Ia telah mencoba mememaparkan pembahasan yang menditail dan tertata secara runtun tentang menejemen secara umumnya dan implementasinya dalam menejemen pendidikan secara khusus. Buku ini ia susun dengan maksud agar dapat dikonsumsi dan digunakan oleh masyarakat luas yang berminat menambah wawasan di bidang ilmu yang bersifat universal.
Vol. II, No. 1, Juli 2008
Editorial La_Riba Vol. 2, No. 1, Juli 2008
Dari tiga negara di Asia yang terkena krisis ekonomi, Indonesia-lah yang tergolong paling lambat mengalami pemulihan ekonominya, meskipun bila dilihat dari trend-nya Indonesia berada dalam track yang sama. Ada beberapa penjelasan yang membuat perekonomian Indonesia bergerak sangat lambat. Pertama, kehancuran perekonomian yang diperparah dengan hancurnya sektor perbankan. Kedua, kelumpuhan kebijakan moneter dalam menggerakkan kembali permintaan domestik.
Fenomena ini juga dialami oleh negara lain, namun karena tingkat kehancuran sektor perbankan di negara lain tidak separah di Indonesia, sehingga perbankan negara di luar Indonesia masih dapat berfungsi dan kebijakan moneter yang berkaitan dengan transmission mechanism masih dapat berjalan walaupun tidak optimal.
Terdapat berbagai penjelasan mengenai lambatnya proses pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia, antara lain adanya fenomena reformasi ekonomi. Reformasi ekonomi pada dasarnya dilakukan untuk merubah secara fundamental dan permanen cara kegiatan-kegiatan ekonomi diorganisasikan dan diregulasikan. Tujuannya tidak lain adalah memperbaiki cara perekonomian agar bekerja lebih efisien sehingga makin banyak masyarakat yang mengalami perbaikan kesejahteraan ekonominya.
Sehubungan dengan itu ekonomi Islam dipandang sebagai suatu sistem ekonomi yang kredibel, yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan ekonomi di Indonesia. Hal ini didukung oleh perbedaannya dengan sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme baik secara ontologi, epistemologi dan sisi aksiologinya. Perbedaan tersebut membuat ekonomi Islam memandang bahwa sistem ini lebih superior dibandingkan sistem-sistem lain. Tentunya pandangan ini menyisakan sebuah pertanyaan penting. Jika benar sistem ekonomi Islam superior, tentunya ia akan lebih mampu mengatasi masalah dan tantangan perekonomian yang sedang terjadi.
Oleh karena itu dalam edisi kali ini beberapa penulis berpartisipasi dalam upaya menjawab tantangan pemulihan ekonomi di Indonesia. Di antaranya adalah, Zuly Qodir menggagas tentang Islam, Muhammadiyah dan Advokasi Kemiskinan, Dr Asad Zaman, mendiskripsikan tentang persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi ekonom muslim dewasa ini, Rahmani Timorita Yulianti menulis tentang Asas-asas Perjanjian (Akad) dalam Hukum Kontrak Syari’ah, adapun Dadan Muttaqien mendiskripsikan tentang ReformasiRegulasi dan Kelembagaan Ekonomi Islam di Indonesia, sedangkan Asnaini menulis tentang Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syariah, Ali Amin Isfandiar mendiskusikan tentang Tinjauan Fiqih Mu’amalat dan Hukum Nasional tentang Wakaf di Indonesia, Yunanto tentang Analisis Kinerja Keuangan, Maulana Hamzah tentang Pengembangan Perbankan Syari’ah dan Book Review oleh Yusdani.
Dalam penerbitan edisi yang akan datang, La_Riba mengangkat tema Ekonomi Islam pasca Disahkannya Undang-Undang Perbankan Syari’ah No. 21 Tahun 2008 untuk itu redaksi menanti partisipasi para pembaca untuk menuangkan gagasannya.
Redaksi
Daftar Isi La_Riba Vol. 2, No. 1, Juli 2008
The Critical Mission of Muslim Economist
Asad Zaman
Abstrak
Persoalan mendasar yang dihadapi para ekonom muslim dewasa ini adalah apakah mereka siap menghadapi tantangan untuk membangun suatu sistem Islami yang ideal? Bisakah mereka menawarkan suatu konsep tentang tata cara mengislamkan sistem kenegaraannya? Menghadapi persoalan-persoalan tersebut, penulis artikel ini mempunyai kehawatiran tentang ketidakmampuan dan ketidaksiapan kaum muslimin untuk memberikan jawabannya karena kenyataannya betapa perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin amat tajam, dan hampir sulit untuk mencapai suatu konsensus termasuk dalam bidang ekonomi Islam dan gambaran yang jelas tentang sistem ekonomi Islam dan sekaligus prakteknya. Dengan demikian, problema ekonomi Islam mencakup sisi konsep dasar sistem ekonomi dan sekaligus implementasi nyata dari konsep dasar tersebut.
Keywords: muslim economist, Islamic system, concept and critical mission.
Reformasi Regulasi dan Kelembagaan Ekonomi Islam di Indonesia
Dadan Muttaqien
Abstract
The regulation and Islamic economic institution in Indonesia reform in acc ordance with society demands. Th is development implies the positive response of government. One of this is the decree the regulation regarding Shari’ah banking in Indonesia. Besides, it also prepare the institution has authority to handle the acts and its implementation regulation for instance Islamic ( religion ) Court. Th is condition needs human resources of Islamic court who have qualification especially to handle the cases of Islamic economic. Hence, Islamic court resources besides master marriage law, inheritance law, they also should master the law regarding Islamic economic as new jurisdiction of Islamic court in Indonesia.
Keywords: reformasi, regulasi, ekonomi Islam, dan peradilan agama
Pengembangan Perbankan Syariah Secara Objektif dan Rasional dengan Pendekatan Mekanisme Pasar
Maulana Hamzah
Abstract
This article explain about the fact of shari’a banking at indonesia, many people save his money under the ideal theory of economic system but in parctice, often to be irrasional. Expalining about the fact acc ording to quality and quantity, by research to internal of islamic banking as supply and society from any culture and religion as demand. Th e evidence of equilibrium between it can be looked in market mechanism, and this hope also need to fiscal policy. Th erefore by analyze to importent variabel of market, will be descript the shari’a banking development in the future. And the maslahah that promoted by islamic economic not stopped in ideal site but become the brand of them base on rasional and objectif site.
Keyword: shari’ah banking, market mechanism, fiscal policy, ideal, dan rasional
Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syari’ah: Sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Islam
Asnaini
Abstract
The article below tries to describe and evaluate the problem of human resources in particu lar in Shari’ah banking. Generally the qualified human resources in Indonesia are rarely and still limited including in the field of Shari’ah banking. It is urgent need in the field of Shari’ah banking the qualification of human resources at least they master in the basic horizon of Islamic banking principles. Th is challenge and the condition need developing Islamic economics educ ation. Th e universities in Indonesia have an opportunity and chance to develop the Islamic institutions of education in acc ordance with market needs.Th e goal of those is to produc e qualified, professional, honesty, and responsible human resources.
Keywoprds: mutu, SDM, perbankan Syari’ah dan ekonomi Islam.
Tinjauan Fiqh Muamalat dan Hukum Nasional tentang Wakaf di Indonesia
Ali Amin Isfandiar
Abstract
Waqf is one of philanthropy institutions in Islam. Debates on which have been coloring of dynamical thought of Islam law, occurred since classical Islamic scholar until modern one. Topics is concerning with existence of waqif, mauquf uf ‘alaih (nadzir), mauquf (object), and sighat (proclamation). Fiqh and Indonesian rule, called UU (red. Act) are giving deepest attention and analysis. Th e latest makes combination and accommodation to reconstruct and widen of the implementation scope of waqf. It is due to reinterpretation derived from earliest concept, and public welfare reached is as final objective of its philanthropy based on new interpretation. Th is paper is also going to elaborate some new issues like cash waqf (waqf al-nuqud) dan productive waqf, emerged from lack of professionalism and mismanagement of waqf object. Th ese elaborations presented to analysis content substance of the Act 41/2004 as compromised solution conducted by the Rule.
Kata Kunci: waqf al-nuqud, filantropi, dan wakaf produktif
Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta
Mila Sartika
Abstract
The following article originates from the result of the field research. Th e research has been conducted in LAZ ( Lembaga Amail Zakat ) Yayasan Solo Peduli Surakarta. LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta constitutes one of the biggest LAZ at Surakarta. Th e main problem of this research is the influence of produc tive zakat fu nd toward mustahiq. Th e research design is quantitative and its analysis is statistic by using a simple regression. Th e result of this research revealed that the produc tive zakat fu nd for year 2007 influence on mustahiq income significantly. Th e significant level or its grade reaches 0,045 or sig < 0.05. In other words there is a positive correlation between productive zakat fund toward mustahiq income
Keywords: pendayagunaan, zakat produktif, pemberdayaan, dan mustahiq.
Asas-Asas Perjanjian (Akad) dalam Hukum Kontrak Syari’ah
Rahmani Timorita Yulianti
Abstract
One of the basic principle of the transaction in Islamic law is the freedom of the contract.By this principle, Moslem community have freedom to create, to modify or to innovate the forms of aqd as long as do not contradict to the basic and the goal of Islamic legislation. Thu s, the field of social affairs of Islamic law can develop dynamically and answer the the cases of the contemporary economics affairs. In order to answer those problems the Islamic jurists beside master the basic principles of Islamic law and aslo master the social affairs aspect of the contemporary of economics.Th ose principles of course differ from those of the field of ritual personal matters in Islamic law.
Keywords: asas perjanjian, hukum kontrak syari’ah, dan asas kebebasan berkontrak.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)
Yunanto Adi Kusumo
Abstract
Bank credibility could be seen from its financial performance. One of the large Islamic bank in Indonesia is Bank Syariah Mandiri. Th is research aims to know financial performance of Bank Syariah Mandiri for period 2002 to 2007. Th is research is a quantitative research, using descriptive analysis. Th e analysis exercise the Regulation of Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 comprising the assessment system of the soundness of Islamic bank in Indonesia, including: capital, quality of productive asset, management, earning, liquidity and also sensitivity to market risk (CAME LS). However this research only analysis the financial aspect, without management criterion. Th e result of this research reveales that capital ratio is very strong, ratio of quality of productive asset is good enough, earning ratio is very good, liquidity ratio is very strong and sensitivity to market risk ratio is very weak. Financial performance of Bank Syariah Mandiri as a whole pertaines the goodness.
Keyword: financial performance, quality of produc tive asset, earning, liquidity, dan sensitivity to market risk.
Islam, Muhammadiyah dan Advokasi Kemiskinan
Zuly Qodir
Abstract
The poverty data of Indonesian that hown by World Bank November 2006 tend to increase. Th e problem of poverty denotes reality and fact in Indonesia. Th e majority of Indonesian constitutes Moslem. According to social researcher there are several impact of the proverty toward religion fundamentalism and religion conversion. In this sense, Muhammadiyah movement in Indonesia there is a popular terminology in term of this organization concerns regarding poverty solving, that is the al-ma’un theology. Ahmad Dahlan as a founder of the above organization derived the concept of al-ma’un including three activities: educ ation, healthy and helping orphan.Th e main three programs have revealed that Miuhammadiyah denotes religion social organization has involved in solving the poverty problem.
Keywords: al-ma’un, Islam, kemiskinan, dan teologi.
Book Review Negara Berkembang vs Neoliberalisme
Yusdani
Dengan membaca buku Confessions of an Economic Hit Man dan The Secret History of American Empire karya John Perkins ini, terkuaklah hegemoni dan kepentingan neoliberalisme. Oleh karena itu, dengan belajar dari pengakuan jujur John Perkins tersebut, ada tiga resiko besar yang harus dihadapi oleh rakyat dalam sebuah negara yang sudah “dikudeta” oleh neoliberalisme.
Kriteria Naskah La_Riba
Ucapan Terima Kasih Mitra Bestari
Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba
Suplemen Hati
Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surge, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
(Q.S. al-A’raaf [7]: 40).
Dalam jiwa manusia ada sebuah kekuatan yang berfungsi untuk mengingatkan dan mencegah perbuatan yang buruk. Sebaliknya, kekuatan tersebut mendorong perbuatan yang baik. Ada perasaan yang tidak senang jika mengerjakan perbuatan jahat. Kekuatan itu akan mendorong manusia untuk merasa menyesal atas perbuatan itu. Kekuatan yang besar itu adalah hati nurani, yang tidak pernah bohong dan selalu mengajak manusia untuk melakukan kebaikan, hanya saja seringkali nafsulah yang lebih dominan, dan dengan mudahnya manusia mengikutinya, untuk memperoleh kenikmatan sesaat. Pada saat itu, manusia mengingkari kekuatan tersebut.
Read more
eL-Tarbawi Vol. I, No. 1, 2008
Editorial Jurnal eL-Tarbawi, Vol. 1, No. 1, 2008
Para pembaca yang budiman,
eL-Tarbawi merupakan jurnal pendidikan yang hadir di tengah-tengah masyarakat yang berfokus pada pendidikan Islam. Pada edisi perdana ini, tema pokoknya adalah tentang kualitas pendidikan. Tema ini diambil untuk memperbincangkan situasi pendidikan kita yang cenderung mulai kehilangan jati diri. Fenomena ini bukan hanya menimbulkan sebuah keprihatinan bahkan lebih dari itu sudah mengarah pada malapetaka, karena pendidikan yang seharusnya menempati posisi yang strategis justru diklaim gagal menjadi sarana menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Klaim ini secara otomatis mengarah juga pada lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai penyenggara pendidikan Islam.
Hal ini ditopang adanya realita di era globalisasi dimana Pendidikan Islam dihadapkan pada dua tantangan sekaligus. Pertama, tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan yang rendah dan belum relevan dengan ekspektasi masyarakat yang terus berkembang. Kedua, problem yang besar tersebut harus segera diatasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, terutama untuk menjawab masalah klasik tentang dana yang tidak mencukupi, tetapi juga program-program yang sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan dalam negeri maupun global, kurikulum yang dapat mengikuti perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, serta perubahan-perubahan kehidupan, seperti demokratis, pengakuan terhadap hak asasi manusia, kerjasana, dan persaingan global.
Keinginan umat Islam untuk menjadikan Pendidikan Islam sebagai salah satu alternatif memerlukan paradigma-paradigma baru untuk meningkatan peranserta masyarakat, antara lain peningkatan manajeman pendidikan Islam. Realitas membuktikan bahwa Pendidikan Islam telah terperangkap di dalam dualisme pengelolaan, antara pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Agama dan pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Keadaan tersebut membawa upaya untuk meningkatkan mutu Pendidikan Islam di dalam suatu dilema yang cukup sulit. Pertama, adanya suatu keinginan yang besar untuk mengadakan modernisasi pendidikan Islam yang pragmatis di dalam Pendidikan Islam, sedangkan yang Kedua, permintaan perubahan dari arus globalisasi yang tidak dapat terbendung lagi.
Berdasarkan kenyataan di atas, secara tidak langsung menuntut pada pengelola Pendidikan Islam untuk bersifat rasional, transparan dan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, beberapa tulisan yang ditampilkan diharapkan dapat memberikan wacana dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita, seperti permasalahan dan penataan pendidikan Islam menuju pendidikan yang bermutu, pemberdayaan pendidikan Islam merespon perkembangan teknologi informasi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan Islam, pemberdayaan madrasah sebagai pendidikan untuk semua dan beberapa tulisan lain yang keseluruhannya dapat pembaca akses dalam jurnal ini.
Selamat membaca.
Redaksi
Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam di Indonesia
Arief Efendi
Abstrak
Pendidikan Islam di Indonesia memang begitu dilematis. Artinya di satu sisi, tuntutan untuk meningkatkan mutu dan kualitas agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan umum, di sisi lain perhatian dari pemerintah terhadap lembaga pendidikan Islam masih rendah bahkan masih ditempatkan bukan sebagai kelas utama (the first class) melainkan sebagai kelas kedua (the second class). Peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam merupakan keharusan yang perlu segera direalisasikan, mulai dari input, proses dan output atau lulusan dari lembaga pendidikan Islam, SDM pengelola dan para pendidik memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas Lembaga Pendidikan Islam.
Kata kunci: pendidikan, kualitas, Islam.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Islam
Djuwarijah
Abstrak
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk lingkungan alam dan lingkungan manusi. Di dalam intearksi tersebut manusia bukan hanya hasil interaksi dengan alamnya dan dengan sesama manusia, melainkan hasil pegembangan potensi manusia secara optimal sesuai dengan fitrahnya. Dengan adanya kecenderungan pemanfaatan pendidkan Islam yang berbasis pada masyarakat (community based education management), maka terdapat suatu ruangan yang terbuka bagi pengembangan inovasi dan kreativitas. Pendidikan Islam diharapkan dapat lebih berkembang sehingga lembaga pendidikan Islam memiliki daya tarik tersediri, karena lebih berdimensi keluar dan global. Proses peningakatan kualitas sumber daya manusia memerlukan berbagai prasyarat di dalam pelaksanaannya, antara lain lingkungan kehidupan manusia hendaknya memberikan kesempatan kepada perkembangan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Pendidikan Islam, dalam pertumbuhan spiritual dan moral akan mampu menolong individu menguatkan iman, akidah, dan pengenalan terhadap Allah SWT, melalui hukum, moral dan ajaran agama, dengan demikian peserta didik dalam melaksnakan tuntunan iman kepada Allah SWT dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama dan nilainya dalam kehidupan pada tingkah lakunya, dan hubungannya dengan Allah SWT dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, akan mempertegas pentingnya pendidikan akhlak dan spiritualitas dalam menyongsong globalisasi.
Kata kunci: kuallitas SDM, pendidikan islam, pendidikan agama Islam.
Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia
Sri Haningsih
Abstrak
Peran pesantren telah lama diakui oleh masyarakat, demikian halnya dengan madrasah dan sekolah Islam misalnya tentang peradaban. Kepiawaian pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam memformulakan pemahaman dan pemikirannya sehingga melahirkan kultur yang mengadabkan manusia adalah potensi riil pesantren, madrasah dan sekolah Islam. Di era global kepiawaian, kultur dan peran strategis itu harus menjadi lebih dimunculkan, atau dituntut untuk dilahirkan kembali. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam mempunyai reputasi tersendiri sebagai lembaga yang bercirikan agama Islam. Pertama, sebagai lembaga pendidikan. Kedua, sebagai lembaga lembaga sosial kemasyarakatan. Sebagai lembaga pendidikan karena pesantren madrasah dan sekolah Islam umumnya menyelenggarakan pendidikan. Bahkan karena memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan penyelenggaraan pendidikan lain. Sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dibuktikan dengan diharapkannya kehadiran pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam masyarakat. Kehadiran di sini dimaksudkan dalam rangka changing and developing masyarakat. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam di sini dianggap sebagai lambang permanensies seorang kiyai di komunitas, atau daerah tertentu. Di bidang ini pesantren, madrasah dan sekolah Islam sangat dikagumi karena pandai merubah perilaku masyarakat, memotivasi, atau melakukan perubahan-perubahan terhadapnya sekalipun terdapat keluhan akan adanya pesantren yang bersifat eklusif, tertutup dengan masyarakat lingkungannya, namun umumnya masyarakat sekitar pesantren mengalami perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kata kunci : peran, pesantren, madrasah, dan sekolah Islam.
Pengembangan Madrasah sebagai Pendidikan untuk Semua
Muzhoffar Akhwan
Abstract
Since the early 20th century, madrasah with its independent characteristics is accepeted by people gradually, as one of the Islamic education which plays an important role in the development and improvement of education quality in Indonesia. However its existence which is managed by people as much as 96% made it difficult to get its right to be supervised based on the letter of dicision from the Ministry of Religion.The government’s aid is very important for process of modernizing the school. The madrasah system was related to the school Islamic identity in facing the competition of education in global era.
Keyword: Islamic education, madrasah, education quality.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi)
Nanang Nuryanta
Abstrak
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat teratasi. Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya. Tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat global. Dilihat dari pendidikannya, angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan. Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%, dan yang berpendidikan tinggi (universitas) hanya 2%. Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja kita berpendidikan. Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan; 52% berpendidikan dasar; 32% berpendidikan menengah; dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas.
Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Pendidikan.
Pemberdayaan Pendidikan Islam Merespon Perkembangan Teknologi Informasi
Fathul Wahid
Abstrak
Pendidikan Islam tidak dipungkiri memiliki peran yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun demikian, keberadaan pendidikan Islam saat ini nampaknya sudah mulai kurang menarik minat umat. Kondisi ini membutuhkan respon yang aktif-kreatif untuk memberdayakan pendidikan Islam untuk merespon perkembangan lingkungan, termasuk perkembangan teknologi informasi (TI). Tulisan ini menjelaskan potensi TI yang bisa dimanfaatkan oleh pendidikan Islam, baik sebagai lembaga pendidikan Islam maupun sebagai pengajaran Islam. Agenda aksi yang bisa dilakukan oleh pendidikan Islam untuk merespon perkembangkan TI dipresentasikan dalam akhir tulisan ini.
Kata kunci: pendidikan Islam, teknologi informasi, e-learning.
Permasalahan dan Penataan Pendidikan Islam Menuju Pendidikan yang Bermutu
Hujair A. H. Sanaky
Abstrak
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan dan diupayakan untuk dicapai, sebab pendidikan akan menjadi sia-sia bila mutu proses dan lulusannya rendah. Lebih parah dan menyedihkan lagi jika out put pendidikannya menambah beban masyarakat, keluarga, dan negaranya. Masyarakat dan berbagai lembaga pendidikan Islam berkeinginan untuk menjadikan pendidikan Islam sebagai salah satu pendidikan alternatif. Pemikiran semacam ini memerlukan paradigma baru untuk meningkatkan kualitan pendidikannya, diperlukan penataan program pendidikan Islam mulai dari visi, misi, tujuan, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi dan metode, manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas, dana, dan dukungan pemerintah dan penerimaan masyarakat terhadap prodak pendidikan Islam.
Kata Kunci: Pendidikan Islam yang mutu dan unggul
Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan
Ratna Syifa’a Rachmahana
Abstrak
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis. Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik. Aliran Psikologi Humanistik selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap insan. Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa berubah.
Kata kunci: psikologi, humanistik, pendidikan
Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik dalam Era Pluralitas Agama
Ruslan Ibrahim
Abstrak
Problem utama kehidupan dalam era pluralitas agama adalah terjadinya konflik, baik antar individu maupun kelompok. Konflik bisa disebut sebagai entitas yang abadi dalam setiap perbedaan. Karena itu, menghilangkannya semasih ada perbedaan adalah “mustahil”, tetapi yang bisa dilakukan adalah meminimalisir. Strateginya adalah penerapan pendidikan multikultural dalam kurikulum, selain adanya kesepakatan dialog dari kalangan yang berbeda. Namun, perlu ditegaskan bahwa sesuai dengan peran dan fungsi pokok pendidikan sebagai transfer nilai dan pengetahuan (transfer of values and knowledge), maka pendidikan multikultural merupakan jalan yang lebih signifikan dibanding dengan strategi lain, karena pendidikan multikultural memiliki cita-cita ideal, yaitu terwujudnya perdamaian, keadilan, dan persaudaraan sosial, anti konflik, kekerasan, dan diskriminatif.
Kata Kunci: Pluralitas Agama, Konflik dan Pendidikan Multikultural
Book Review: Mengawal Reformasi Pendidikan “Manajemen Berbasis Sekolah” dengan Lembaga Penegak Independen
Muhammad Anas
Tulisan ini merupakan hasil resensi dari karya Dr. H.M. Zainuddin M.Pd yang berjudul Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah. Buku yang ditulis Dr. H.M. Zainuddin M.Pd merupakan revisi, editing dan penambahan dari Disertasi penulis pada Program Pascasarjana (D-3) Ilmu-ilmu Sosial Universitas Merdeka Malang dengan Judul Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah: Kajian Makna atas Kebijakan Biaya Pendidikan di SMUN 1 Blitar. Dan juga merupakan eksplorasi dari hasil penelitiannya tentang faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan faktor faktor sebagai penyebab penyimpangan atas kebijakan nasional “Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah” yang telah diterapkan oleh SMUN 1 Blitar dalam kegiatan pendidikan di Kota Blitar. Fokus penelitian Dr. H.M. Zainuddin M.Pd ini diarahkan pada Kritik Kurikulum dan Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah yang belum mengarah pada ide-ide dasar MBS itu sendiri, yang kemudian menyebabkan peningkatan mutu pendidikan belum bisa tercapai secara optimal.
Menjaga Amal Ibadah
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
(Q.S. an-Nisaa’ [4]: 142)
Betapa banyak orang yang beramal shalih namun amalnya membuat ia lupa dari Allah, dan betapa banyak orang yang bermaksiat, namun dengan ma’siat itu membuat ia ingat dan kembali kepada Allah.
Di antara isi kandungan Alqur’an adalah al-wa’du wa al-wa’id. Al-wa’du yaitu janji Allah yang berupa berita gembira, sedangkan al-wa’id adalah janji Allah berupa ancaman. Banyak pesan Alqur’an yang menyeru kita untuk melaksanakan amal shalih atau amal baik, kemudian diikuti dengan janji imbalan atau balasan yang baik pula berupa surga dengan segala isinya. Begitu juga sebaliknya, Allah melarang kita agar tidak berbuat buruk atau melaksanakan laranganNya dan diikuti dengan ancaman bagi yang menerjang larangan ini akan dibalas dengan neraka.
Read more
Meletakkan Syariat Islam Secara Proporsional
Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
(Q.S. Al-Kahfi [18]: 29)
Merasa diri paling benar adalah awal dari kesalahan, sebab kebenaran tidak datang dengan wajah tunggal. Adakalanya kebenaran menurut diri sendiri (subyektif), ada juga kebenaran menurut orang banyak (obyektif), dan ada pula kebenaran menurut Allah (universal). Yang paling sulit dalam hidup ini adalah mengubah diri menjadi lebih baik.
Read more