PAI UII Sukses Adakan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) II

Sekretaris Prodi PAI, Drs. M. Hajar Dewantara Didampingi Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Sekretaris Prodi PAI, Drs. M. Hajar Dewantara Didampingi Burhan Nudin, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Sebanyak 122 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II di beberapa sekolah/madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PPL dilakukan selama 2 bulan, terhitung mulai Senin, 27 Syawwal 1437 H/1 Agustus 2016-Jumat, 28 Dzulhijjah 1437 H/30 September 2016.

PPL II adalah bagian penting dari kurikulum Prodi PAI. Dengan PPL II tersebut mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori yang didapatkan di kelas (PPL I) dalam mengajar. Pelaksanaan PPL II diawali dengan pembekalan mahasiswa, penerjunan, penarikan, dan responsi serta pertanggungjawaban/laporan kegiatan PPL II oleh praktikan (peserta praktik) kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Secara spesifik, PPL II PAI bertujuan untuk mewujudkan terciptanya guru/tenaga kependidikan yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan sebagai tenaga professional kependidikan. Sementara itu, lokasi PPL II adalah sekolah/madrasah yang sudah menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Prodi PAI.

Dosen Prodi PAI, Siska Sulistiyorini, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

Dosen Prodi PAI, Siska Sulistiyorini, S.Pd.I., M.Pd.I.,Berfoto Bersama pada Penarikan Mahasiswa PPL II

 

Mahasiswa PPL II Prodi PAI UII resmi ditarik dari 12 Madrasah dan 1 Sekolah pada akhir September 2016. Kedua belas madrasah dan satu sekolah tersebut adalah: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Yogyakarta, MAN III Yogyakarta, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) I Yogyakarta, MAN Maguwoharjo, MTsN Maguwoharjo, MAN Pakem, MTsN Pakem, MAN Tempel, MTsN Tempel, MTsN Babadan Baru, MTsN Sleman Kota, MTs Pandanaran, dan Sekolah Menengan Atas (SMA) UII.

Banyak mahasiswa yang bersyukur dan sangat senang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang tidak didapatkan di kampus selama menjalani PPL II. “Mengajar nyata adalah saat bertemu dengan banyak siswa-siswi,” tuturnya. Dalam PPL ini diajarkan bagaimana seorang guru dapat mengkondisikan siswa dan suasana kelas.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Drs. Muzhofar Akhwan, M.A.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Drs. Muzhofar Akhwan, M.A.

 

Sebelum mengajar peserta PPL harus menyiapkan RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran). Sebab dariperumusan tujuan pembelajaran, materi pokok pembelajaran, strategi, dan media pembelajaran itu sangatlah penting dalam proses mengajar. Dengan pola tersebut materi dapat tersampaikan dengan baik.

Dalam proses PPL II tersebut, selain mengajar mahasiswa juga dilibatkan dalam praktik persekolahan seperti di Perpustakaan, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), kegiatan ekstrakulikuler, bimbingan konseling, kegiatan HUT RI, dan Lomba Sekolah Sehat. Rasa haru, sedih, senang menjadi satu pada saat penarikan PPL. Kedekatan para guru karyawan dan siswa-siswa menjadikan mahasiswa berat meninggalkan sekolah. Warga sekolah selalu menyambut mahasiswa PPL dengan hangat dan memberi bimbingan/pengarahan untuk menjadi guru yang professional.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Dr. Supriyanto Pasir, M.Ag. dan Supriyanto Abdi, S.Ag., M.C.E.A.

Foto Bersama Penarikan Mahasiswa PPL II Bersama Dosen Prodi PAI, Dr. Supriyanto Pasir, M.Ag. dan Supriyanto Abdi, S.Ag., M.C.E.A.

 

Pihak Madrasah/Sekolah Mitra juga sangat mengapresiasi mahasiswa yang membantu meringankan beban disekolah, terutama dalam administrasi dan IT. Pihak sekolah berharap kerjasama berlanjut. Tidak hanya PPL melainkan kerjasama di bidang lain.

Lebih lanjut, beberapa sekolah menginginkan adanya berbagai macam kegiatan training atau workshop tentang bagaimana meningkatkan manajemen dan pengembangan madrasah yang selama ini dirasa kurang optimal dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi. Hal tersebut tentu menjadi masukan penting untuk pola kerjasama selanjutnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *