Kemajuan dan pertumbuhan pembangunan sebuah daerah pada dasarnya berasal dari sumber daya manusia yang ditumbuhkan oleh setiap keluarga. Namun demikian, keberhasilan investasi sumber daya manusia tersebut membutuhkan proses dan waktu yang dilandasi oleh kesadaran dan semangat yang tinggi.
Sumber daya manusia yang berproses melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara memperbaiki kualitas hidup menjadi hal penting. Salah satunya adalah melalui pendidikan dan pelatihan. Pemberdayaan sumber daya manusia melalui penyuluhan dan pelatihan dapat dilakukan oleh civitas akademika perguruan tinggi.
Berkenaan dengan hal tersebut, Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengadakan serangkaian program penyuluhan manajemen organisasi dan pelatihan kewirausahaan yang memiliki unsur dasar nilai-nilai keislaman. Program pengabdian kepada masyarakat tersebut sebagai implementasi salah satu catur dharma UII.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman manajerial suatu organisasi dan bekal kepada masyarakat untuk melakukan wirausaha yang bermuatan moral keislaman dalam implementasi kehidupan sehari-hari. Di samping itu juga bertujuan untuk mengantarkan remaja di lokasi pengabdian untuk menemukan jati dirinya dengan membentuk karakter yang islami.
Kegiatan pengabdian masyarakat PSEI FIAI UII Yogyakarta dilaksanakan di Dusun Brongkol, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Sabtu, 22 Dzulhijjah 1437 H/24 September 2016. Tema yang diusung dalam pengabdian ini adalah Pemberdayaan Dusun Brongkol dalam Keragaman Keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Tema tersebut diambil berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan ini disambut baik oleh warga dan perangkat Dusun Brongkol. Dalam sambutannya Kepala Dusun Brongkol, Sugiyat mengucapkan ucapan terima kasih dan harapannya kepada para dosen PSEI untuk membantu membangun Dusun Brongkol. “Kami sangat berterimakasih atas kehadiran Bapak/Ibu dosen di sini. Dan kami berharap bahwa kegiatan ini dapat berkelanjutan,” ujarnya.
“Masyarakat Brongkol ini sebenarnya memiliki keinginan untuk maju dalam wirausaha. Namun berbagai kendala yang dihadapi terkadang membuat kami maju-mundur untuk melanjutkan. Kami harapkan dengan pendampingan Bapak/Ibu dapat membuka wawasan para warga khususnya dalam usaha peningkatan taraf hidup ekonomi,” tutur Trubus, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Dusun Brongkol.
Runtutan kegiatan yang telah dilakukan meliputi survei lokasi untuk mengambil data dan pemetaan kebutuhan dan masalah yang terjadi di masyarakat. “Sehingga kami bisa memberikan solusi dan kontribusi yang sesuai,” tutur Dr. Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag., selaku Ketua PSEI. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan penyelenggaraan. Setelah itu pelaksanaan pengabdian dan diakhiri dengan pelaporan.
“Harapannya ke depan program ini dapat dilanjutkan karena belum semua permasalahan dapat dicover karena keterbatasan waktu dan sumberdaya,” lanjutnya. Sementara itu, antusiasme masyarakat sebagai peserta terlihat selama mengikuti agenda yang telah disusun oleh tim pengabdian masyarakat PSEI FIAI. “Masyarakat sadar akan pentingnya kemandirian di bidang ekonomi yang berpengaruh terhadap kesejahteraan di semua aspek kehidupan,” tutupnya.
Dari jumlah peserta yang ditargetkan pada setiap kegiatan, kehadiran peserta mencapai rata-rata 99%. Semangat para peserta juga nampak ketika menanggapi pemateri pada sesi diskusi atau tanya jawab. Hal tersebut menunjukkan pula bahwa materi yang diampu oleh masing-masing dosen telah sesuai dengan kompetensi dosen PSEI yang terlibat sebagai pemateri dalam pengabdian masyarakat ini. (Samsul Zakaria/DMP/Ekis).

Dalam seminar bertajuk Binaa-u al-I’tidaal fi ad-Diin (Membangun Moderasi dalam Beragama) tersebut, Mounir mengawali materinya dengan sejarah masuknya Islam di Indonesia. Islam diterima dengan baik di Indonesia dan akhirnya menjadi agama mayoritas penduduknya. Bagi Mounir, agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dituntut mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidang keahliannya. Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlaku di lingkungan masyarakat ilmiah.
Merespon hal tersebut, Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop Evaluasi Kurikulum Berbasis KKNI. Hadir sebagai narasumber, Dr. Suyadi, M.Pd.I., pakar KKNI dan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Kunjungan dilakukan pada Selasa, 20 Dzulqa’dah 1437 H/23 Agustus 2016. Bertindak selaku ketua delegasi, Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA. Dekan didampingi Ketua PSHI Prof. Dr. Amir Mu’allim, MIS dan Sekretaris PSHI sekaligus Ketua Pusat Dakwah dan Pengabdian Masyarakat (PDPM) FIAI Drs. Syarif Zubaidah, M.Ag.
Secara spesifik Rakorja tersebut bertujuan untuk memaparkan rancangan program pengembangan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2017. Setelah itu, para dosen memberikan masukan dan kritikan untuk penyempurnaan terhadap program yang diusulkan. Rakorja dihadiri oleh seluruh Dosen Tetap Reguler dan Pejabat Struktural di lingkungan FIAI.
SG dengan tema “Arriving at One Goal is teh Starting Point to Another (John Dewey)” tersebut menghadirkan narasumber seorang alumnus PSPAI, Ahmad Syafi’i, S.Ag. Dia mengawali paparannya dengan memutarkan video dengan judul “Hidup adalah Pilihan”. Dari video tersebut, Syafi’i mengajak mahasiswa untuk mengambil pelajaran.
Hadir sebagai narasumber, Imam Mustofa, SHI., MSI. Alumnus PSHI tersebut saat ini menjadi Dosen Tetap Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jurai Siwo, Metro, Lampung. Di awal paparannya dia menyampaikan bahwa dia merasa terhormat diberi undangan untuk mengisi SG. “Tidak ada mantan murid. Orang tua saya yang telah ‘menurunkan’ saya ke bumi. Guru-guru (dosen-dosen) saya yang akan ‘mengembalikan’ saya ke langit,” tuturnya kepada dosen dan mahasiswa yang hadir.
Hadir sebagai narasumber, Imam Mustofa, SHI., MSI. Alumnus PSHI tersebut saat ini menjadi Dosen Tetap Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jurai Siwo, Metro, Lampung. Di awal paparannya dia menyampaikan bahwa dia merasa terhormat diberi undangan untuk mengisi SG. “Tidak ada mantan murid. Orang tua saya yang telah ‘menurunkan’ saya ke bumi. Guru-guru (dosen-dosen) saya yang akan ‘mengembalikan’ saya ke langit,” tuturnya kepada dosen dan mahasiswa yang hadir.
Sebelumnya, di Ruang Sidang FIAI, Sabtu, 25 Syawwal 1437 H/30 Juli 2016, Wakil Rektor I UII Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., melepas secara resmi keberangkatan mahasiswa. Sebanyak 4 (empat) mahasiswa melaksanakan PPL di Brainybunch International Islamic Montessori, Selangor, Malaysia. Mereka terdiri dari Andri Setiawan, Fatihatul Muthmainah, Ulufi Khasanah, dan Nisa Havidza.