Salah satu standar mutu Universitas Islam Indonesia (UII) yaitu adanya 5 persen mahasiswa asing. Dalam konteks tersebut, masing-masing unit atau prodi semestinya turut andil mewujudkan standar tersebut. Program Studi Hukum Islam (PSHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) merespon hal tersebut dengan mengadakan “Workshop Strategi Promosi Kelas Internasional”. Hal ini sejalan dengan langkah PSHI akhir September lalu yaitu me-launching kelas internasional berbahasa Arab.
Bertempat di Ruang Sidang FIAI, Kamis, 02 Muharram 1437 H/15 Oktober 2015 acara berjalan lancar. Hadir 2 pembicara dari Fatoni University (FTU) Thailand, Ust. Mahdee Maduerawae, MA., dan Ust. Suaidee Orsantinutsakul, MA. Dalam sambutannya, Wakil Dekan FIAI, Dra. Hj. Sri Haningsih, M.Ag., sangat mengapresiasi workshop tersebut. “Kelas internasional sangat inline dengan World Class University (WCU) UII,” tuturnya.
Sebelumnya, UII dengan inisiasi FIAI telah melakukan kerjasama dengan FTU. “Ini adalah follow up dari MoU dan MoA dengan Fatoni University,” ungkap Dr. H. M. Roy Purwanto, MA., selaku moderator yang juga turut menjadi saksi kerjasama UII dan FTU. FTU sendiri meskipun tergolong muda (baru berdiri 1998) sudah memiliki 155 mahasiswa asing. Hal ini tentu menarik untuk dijadikan contoh bagi UII.
Ust. Mahdee mengungkapkan bahwa mulanya di FTU hanya ada 2 fakultas yaitu Ushuluddin dan Syari’ah. Seiring berjalannya waktu sudah ada perkembangan yang signifikan. Satu hal yang menjadi daya tarik mahasiswa asing belajar di FTU adalah dimana pihak kampus membantu mengurusi visa pelajar. Hal ini tidak banyak dilakukan oleh kampus lain.
Sementara Ust. Suaidee menuturkan bahwa networking sangat penting untuk menarik mahasiswa asing. Disamping itu, FTU sendiri adalah kampus Islam satu-satunya di Thailand. Selebihnya, FTU memiliki kurikulum yang kuat dalam hal keislaman. “Wajib hafal Qur’an untuk semua fakultas,” ujarnya. Satu juz per tahun untuk mahasiswa bidang sosial agama dan setengah juz untuk yang eksakta (umum).
Lebih penting lagi adalah bahasa dimana di FTU menggunakan bahasa pengantar Arab dan Inggris. Hal ini tentu memudahkan mahasiswa asing yang tidak mengerti bahasa Thailand. Aspek lain, biaya hidup di Thailand cukup murah. Sebab, secara geografis kampus terletak di kampung sehingga biaya hidup rendah. Beberapa hal di atas menjadi pelajaran penting PSHI untuk menentukan langkah strategis promosinya ke depan.