Raih Hibah Diktis, Roy Purwanto Teliti Minoritas Muslim di India
Dr. Muhammad Roy Purwanto, S.Ag., M.Ag., kembali meraih hibah kompetitif tahun 2016 dari Direktorat Pendidikan Tinggis Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) untuk yang ke-7 kalinya. Kali ini skema yang diikutinya adalah hibah riset kolaboratif internasional. “Ini sudah puncaknya,” tutur Ustadz Roy, begitu dia akrab disapa.
Dalam hibah tersebut, Ustadz Roy meneliti tentang Problem of Minority in India and Indonesia: Comparative Study of Muslim Minorities in Allahabad India and Bali Indonesia. Menurutnya, Allahabad adalah kota suci agama Hindu dan tempat “berhaji”-nya orang Hindu setiap bulan Mei. Allahabad juga tempat bertemunya 2 sungai suci umat Hindu yaitu Gangga, Yamuna dan Saraswati. Di kota tersebut terdapat komunitas muslim sebagai kelompok minoritas.
Teliti Minoritas Muslim di India
Untuk merampungkan risetnya dia harus telaten meneliti di luar negeri (India) selama 1 bulan (antara Oktober-November 2016) dan sebulan lagi di dalam negeri (Bali). “Proses dapatnya melalui seleksi ketat. Bersaing dengan dosen-dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia,” kisahnya dosen Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah tersebut mengenang prestasi yang diraihnya.
Untuk skema hibah yang diukuti Ustadz Roy, proposal yang diterima (didanai) sebanyak 12 proposal. Dari jumlah tersebut, 10 proposal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dua (2) diantaranya dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS), yang salah satunya adalah proposal Ustadz Roy. Dengan berakhirnya riset di awal 2017 ini, Ustadz Roy sudah tidak dapat mengajukan skema hibah Diktis Kemenag sebagai ketua.
Baca juga: UII Juara Umum Gebyar Qur’ani dan Seni Islami UIN Bandung
Pada mulanya, Ustadz Roy menerima hibah riset individual dari Diktis Kemenag. Disusul dengan hibah penelitian kolektif. Lalu hibah publikasi, kemudian hibah pengabdian masyarakat. Berikutnya, hibah short course community outreach di Toronto, Kanada tahun 2013. Tahun 2015 mendapat hibah Sabbatical Leave Tunisia dan Saudi Arabia. “(Terakhir) kolaboratif internasional India,” tuturnya. Dalam riset tersebut Ustadz Roy berkolaborasi dengan (pengajar) Jami’a Millia Islamia, India. (Samsul)