Tangkap Potensi Wisata Syariah MIAI UII Gelar Bedah Buku

Tangkap Potensi Wisata Syariah MIAI UII Gelar Bedah Buku (mBah Ben)

Dr. Sarbini mBah Ben., (kanan), Dr. Unggul Priyadi, M.Si., (tengah kanan), Mukalam, M.Hum., (tengah kiri), saat menyampaikan materi dalam acara bedah buku “Filsafat Pariwisata”. (r)

Magister Ilmu Agama Islam (MIAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mencoba untuk menjawab problematika tersebut dengan menggelar Bedah Buku “Filsafat Pariwisata”, pada hari Sabtu, 13/10, di Ruang Sidang Kampus UII Demangan, Yogyakarta.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Ir. Aris Riyanta, M.Si,. dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa perkembangan pariwisata di DIY sudah mulai melirik potensi wisata syariah. Harapannya semua kalangan dapat menikmatinya tanpa harus risih dengan label Syariah tersebut.

“Lebih tepatnya mungkin wisata halal (halal tourism) sebagai label untuk wisata syariah. Sehingga dapat diterima oleh semua kalangan, baik muslim maupun non muslim”, tutur Aris.

Ia juga menambahkan bahwa dengan ilmu serta pengalaman yang dimiliki mBah Ben, filosofi yang dibangun dalam bukunya bertujuan untuk membangun dan mengembangkan pariwisata di DIY.

“Dilihat dari profil mBah Ben dan buku-bukunya, filosofi yang dibawakan mBah Ben bertujuan untuk mengembangkan pariwista di DIY”, tambahnya.

Baca Juga: Hadiri Global Tourism Conference, Dr. Tamyiz Mukharrom, MA. Presentasi di GTC Kuala Terengganu

Pentingnya kajian tentang potensi pariwisata Syariah

Hadir pada kesempatan itu, Dr. Sarbini mBah Ben selaku penulis buku, Mukalam, M.Hum sebagai pembedah pertama yang mengkritisi tentang Fenomenologi Hermeneutis Heidegger yang dipakai dalam buku tersebut.

Menurutnya, pendekatan Fenomenologi Hermeneutis Heidegger dalam buku tersebut belum dapat terpotret secara maksimal. Dan selanjutnya Dr. Unggul Priyadi, M.Si. sebagai pembedah kedua mencoba mengkritisi buku tersebut dalam kajian pendekatan positivistik dengan kajian ekonomi.

Sebagai Ketua Program Studi Doktor Hukum Islam Indonesia, Program Pascasarjana (PPs) FIAI UII, Dr. Yusdani, M.Ag menyatakan bahwa pentingnya kajian tentang potensi pariwisata Syariah dilingkup akademisi. Dan ini menjadi tugas lembaga pendidikan Islam dapat menjelaskan ke-syariah-an wisata tersebut.

Baca juga: Mahasiswa PSEI Sampaikan Ide Wisata Syariah di Thailand

“Bahkan potensi itu dapat memberikan peluang bagi perguruan tinggi Islam untuk membuat program studi atau fakultas wisata Syariah. Untuk memberikan respon dari segi keilmuan, segi bisnis dan sebagainya”, Ujarnya. (r)