Jalin Sinergi dan Kekompakan, FIAI Adakan Outbond di Kebun Teh Karanganyar
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Outbond bertajuk Human Resource Development Training 2017 di Kebun Teh Kemuning, Karanganyar. Acara yang diadakan untuk membangun sinergi dan kekompakan tersebut dihelat pada Ahad, 18 Muharram 1439 H/08 Oktober 2017. Acara diikuti oleh keluarga besar FIAI meliputi dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan satuan keamanan (satpam).
Hujan yang sempat turun tidak mengecilkan gairah bermain games di alam terbuka sembari menikmati indahnya kebun teh. Kisdi Triyanto, S.Si (Manajer Ardhana bagian Human Development & Communication Training) mengawali rangkaian outbond dengan ice breaking. Setelah ice breaking, Wakil Dekan FIAI, Dra. Sri Haningsih, M.Ag memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Sri tersebut berharap agar hujan yang sudah reda tetap bertahan sampai akhir outbond.
Penyelenggaraan Outbond
Menurut Sri, outbond diselenggarakan setiap tahun sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) yang Person in Charge (PIC)-nya adalah wakil dekan. “Sasarannya untuk pengembangan sumber daya manusia. Secara terus menerus pimpinan fakultas berupaya keras mengawal proses terwujudnya visi, misi, tujuan pendidikan, dan sasaran mutu FIAI,” papar Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam (PSPAI) FIAI tersebut.
Lebih rinci Sri menyampaikan bahwa visi FIAI pada tahun 2026 yaitu menjadi rujukan dalam bidang Ahwal Syakhshiyah, Pendidikan Agama Islam, dan Ekonomi Islam untuk semua level (sarjana dan paskasarjana). Karenanya, semua SDM harus bersinergi, guyub rukun dalam melaksanakan amanah sesuai job desk-nya. “Hal ini senada dengan jargon FIAI terdepan menjadi teladan. Al-himmah al-aaliyah minal iiman, in sya Allah,” tutupnya.
Baca juga: Family Gathering FIAI Rajut Kebersamaan
Permainan dalam Outbond
Untuk outbond, ada 3 permainan yang disiapkan Tim Ardhana. Pertama melengkapi misi dimana perintahnya ada di dalam kendi. Peserta yang dibagi menjadi 6 kelompok diminta untuk memecahkan kendi tersebut dengan ‘segala cara’. Ternyata, perintah yang ada di kertas dalam kendi itu adalah mengembalikan kendi pada keadaan semula. Tentu saja tim yang menang adalah tim yang paling sedikit membuat pecahan kendi ketika mengambil kertas dalam kendi.
Masih satu paket dengan permainan pertama yaitu menggambar dengan spidol besar. Tim yang terdiri dari 10 sampai 11 diminta memegangi 10 tali yang terkait di spidol besar. Keseimbangan dan koordinasi yang solid diperlukan untuk menggambar dengan presisi terbaik. Tim memerintahkan menggambar 3 jenis gambar yang meliputi logo PLN, Persegi Panjang, Lingkaran, huruf abjad, dan lain-lain.
Sementara game kedua adalah menyusun kata yang terdiri dari 5 huruf sesuai pertanyaan. Masing-masing kelompok dibekali 10 huruf yang dibagikan kepada anggota kelompok. Jawaban pertanyaan pasti berkisar pada 10 huruf dimaksud. Namun koordinasi harus spontan, tanpa ucapan. Tim yang paling cepat menyusun jawaban dialah yang menang. Masih sepaket dengan game kedua yaitu berjalan dengan mata tertutup melewati rintangan berupa gelas plastik.
Baca juga: Nuansa Berbeda Temu Keluarga Besar FIAI
Game terakhir adalah melakukan gerakan beruntun sesuai urutan angka dari 1 sampai 30. Tim yang paling cepat menyelaikan penghitungan sampai 30 dialah yang menang. Tim dianggap gugur bila salah satu anggota memberikan kode atau isyarat kepada sesama anggota untuk melakukan gerakan berikutnya. Setelah dievaluasi secara menyeluruh terpilihlah kelompok 4 yaitu Fantastic Four yang diketuai oleh M. Khoirurrofiq, SHI., MSI., sebagai tim terbaik outbond.
Kunci Keberhasilan Kerja
Sebagai bentuk cooling down dan pemaknaan outbond, Erlina Pertiwi MPPR (Training Motivatior Ardhana) menyampaikan materi penutup. Dengan sangat antusias dia menyampaikan kunci keberhasilan kerja. Meliputi awareness (kesadaran), desire (keinginan yang kuat), knowledge (pengetahuan), ability (kemampuan), dan reinforcement (penguatan). “Bisakah kita berubah? Bisakah kita menjadi pemimpin perubahan itu?” tanyanya memotivasi. (Samsul)