Prodi PAI Mengadakan Workshop Open Journal System

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop Pengelolaan Jurnal Ilmiah Terakreditasi dan Open Journal System (OJS) di Ruang Sidang FIAI, Selasa, 17 Dzulqa’dah 1436 H/1 September 2015. Workshop ini menghadirkan dua pembicara, yaitu Al-Makin, MA., Ph.D dan Saptoni, MA. yang merupakan pengelola Al-Jami’ah, jurnal terakreditasi terbitan UIN Sunan Kalijaga.

Workshop yang dihadiri pengelola jurnal program studi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Jurnal el-Tarbawi yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam FIAI UII. Selain itu, jurnal yang terindeks di Google Scholar tersebut ditargetkan mendapat akreditasi dari DIrjen Dikti Kemenristekdikti. Workshop juga membahas pengelolaan jurnal secara daring berbasis aplikasi Online Journal System (OJS) yang saat ini menjadi indikator penilaian akreditasi Dikti.

Al-Makin, M.A., Ph.D. mengawali materi dengan menekankan pentingnya komitmen pimpinan lembaga dan pengelola jurnal. Pengelolaan jurnal menurutnya membutuhkan banyak biaya dan tenaga sehingga keseriusan dan komitmen yang tinggi menjadi kunci keberhasilan. Pengelola jurnal harus menjaga keberkalaan penerbitan dengan memperhatikan kualitas artikel yang diterima serta melalui proses peer review yang melibatkan mitra bestari. Al-Makin juga menganjurkan agar kajian pada jurnal difokuskan pada bidang yang spesifik. Ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan komunikasi dengan penulis jurnal.

Narasumber dan Peserta Berfoto Usai Workshop Open Journal System

Narasumber dan Peserta Berfoto Usai Workshop Open Journal System

Materi terkait Online Journal System (OJS) disampaikan oleh Saptoni, M.A. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah menekankan bahwa visibilitas dan aksesibilitas terbitan berkala ilmiah di Indonesia belum baik karena belum menerapkan manajemen terbitan berkala ilmiah secara daring (online). Untuk itulah peraturan tersebut menegaskan perlunya jurnal ilmiah dikelola secara profesional dengan menggunakan aplikasi online.

Dengan menggunakan Online Journal System (OJS) sebagai platform pengelolaan, jurnal memiliki banyak keuntungan. Dalam Peraturan Dirjen Dikti disebutkan manajemen pengelolaan terbitan berkala ilmiah yang penyuntingannya dilakukan secara daring penuh berpeluang mendapat nilai 3. Resolusi dokumen PDF yang diupload jika ditampilkan dengan berciri khas dan memberikan informasi yang jelas berpeluang mendapat nilai 1.

Jurnal yang dikelola secara daring dengan optimasi maksimal sehingga dikunjungi setidaknya oleh 50 unique visitors juga berpeluang mendapat nilai hingga 4. Artinya dengan mengoptimalkan manajemen jurnal berbasis Open Journal System (OJS), terdapat peluang memperoleh setidaknya 10% syarat terakreditasi yaitu nilai minimal 70.

Open Journal System (OJS) merupakan salah satu produk yang dihasilkan Public Knowledge Project (PKP) yang juga memiliki produk lainnya untuk keperluan akademik seperti Open Conference System (OCS), Open Harvest System (OHS) dan lainnya. PKP didirikan oleh John Willinsky di University of British Columbia pada 1998. Organisasi ini kemudian dikembangkan oleh  Stanford University, Amerika Serikat dan Simon Fraser University Library, Kanada. Sejak 2005 hingga saat ini Simon Fraser University Library mengelola administrasi PKP dan produk-produk di bawahnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *