Fadiah Mukhsen: Berani Melangkah, Raih Beasiswa

Yogyakarta, 7 Agustus 2025 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan inspiratif bertajuk Sharing Seassion: Melek Beasiswa sebagai bagian dari pembinaan motivasi mahasiswa menjelang kelulusan. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium PAI Lantai 3, Gedung K.H.A Wahid Hasyim FIAI UII, dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai angkatan.

Acara dibuka secara resmi oleh Moh. Mizan Habibi, S.Pd.I., M.Pd.I., selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam, yang juga memperkenalkan narasumber utama, Fadiah Mukhsen, alumni Prodi PAI angkatan 2014 yang mendapatkan beasiswa S2 di Turki. Saat ini, ia aktif sebagai content creator, mentor beasiswa, tour guide, dan pembicara di berbagai forum pendidikan global.

Pada kesempatan ini turut hadir pula Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Muhammad Roy Purwanto, S.Ag., M.Ag., serta Ketua Prodi PAI, Mir’atun Nur Arifah, S.Pd.I., M.Pd.I., yang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan wawasan mahasiswa melalui forum-forum semacam ini.

Dalam sambutannya, Dr. Roy sapaannya, menyampaikan apresiasinya atas kesediaan narasumber untuk berbagi inspirasi kepada mahasiswa. “Terima kasih, makasih Mbak Fadiah sudah sharing dengan teman-teman. Nanti pokoknya dimotivasi, meskipun kita punya S2 juga,” ujar Dr. Roy. Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa tidak perlu ragu untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Diharapkan dapat kembali dengan membawa kontribusi yang lebih besar untuk FIAI. “Dalam dunia akademik, peran akan terus berganti,” jelasnya menutup sambutan.

Sesi dilanjutkan dengan forum interaktif yang dipandu oleh Fadiah Mukhsen, yang mengajak mahasiswa berpikir lebih serius tentang masa depan mereka setelah lulus. “Coba tanya ke teman di sebelah kanan atau kiri kalian: setelah lulus S1, mau kerja atau lanjut kuliah?” ujar Fadiah membuka diskusi. Pertanyaan tersebut memancing beragam respons dari peserta, mulai dari keinginan melanjutkan studi ke Madinah, bekerja sambil kuliah, hingga membangun bisnis sendiri.

Dalam sesi pemaparannya, Fadiah Mukhsen membagikan kisah perjuangannya sebagai anak dari daerah yang berhasil meraih beasiswa penuh dari Pemerintah Turki untuk studi S2 dan S3. “Saya anak kampung dari Nusa Tenggara Timur, dulu tidak tahu apa-apa soal beasiswa. Tapi satu kesempatan, yaitu beasiswa, bisa mengubah seluruh hidup saya,” ujar Fadiah penuh semangat.

Ia menjelaskan bahwa kuliah S2 di luar negeri tidak seberat yang dibayangkan. “Sebagian besar perkuliahan hanya dua hingga tiga kali dalam seminggu, jadi masih bisa ambil kerja part-time,” jelas mahasiswa S3 Universitas Islam Internasional Indonesia tersebut. “Kalau teman-teman mau kuliah sambil kerja, jawabannya: beasiswa. Di Eropa atau Turki banyak peluang kerja part-time bagi mahasiswa internasional,” paparnya lebih lanjut.

Fadiah juga menekankan bahwa keberhasilannya bukan hanya karena kerja keras, tetapi juga karena keberaniannya mengambil satu kesempatan yang bisa mengubah hidup. “Semua orang punya ‘tapi’nya: saya tidak bisa bahasa Inggris, saya bukan dari keluarga mampu, saya tidak tahu mulai dari mana. Tapi yang membedakan adalah siapa yang mau melangkah duluan,” tegasnya.

Ia mengajak para peserta untuk mengubah pola pikir dan lebih terbuka terhadap informasi serta peluang beasiswa.“Banyak beasiswa yang tidak hanya mencakup biaya kuliah, tetapi juga akomodasi, makan, bahkan tunjangan hidup,” jelas Fadiah. Meskipun jumlah peserta yang hadir tidak banyak, Fadiah tetap memberikan semangat kepada seluruh hadirin. “Cukup satu kesempatan kecil untuk mengubah seluruh hidupmu. Kamu yang hadir hari ini, kamu beruntung,” ujarnya penuh motivasi.

Kegiatan ini menjadi refleksi penting bagi mahasiswa FIAI, khususnya Prodi PAI, untuk mulai menata langkah masa depan dengan lebih berani, terbuka terhadap peluang global, serta siap menjadi representasi keilmuan Indonesia di ranah internasional. (Muf)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *