“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…..”(QS. Ali’Imran [03]: 110 )
Muhammad Abdul Qadir dalam bukunya Amar Ma’ruf Nahi Munkar mengatakan bahwa makna ma’ruf menurut timbangan syari’at Islam adalah setiap i’tikad (keyakinan), perbuatan (‘amal), perkataan (qawl), atau isyarat yang telah diakui oleh al-Syâri’ Yang Maha Bijaksana dan diperintahkan sebagai bentuk kewajiban (wujȗb) maupun dorongan (nadb). Jadi, ma’ruf disini berarti al-khayr (kebaikan). Oleh karena itu, amar ma’ruf berarti perintah atau dorongan untuk menjalankan perkara-perkara yangma’rȗf (kebaikan), yang dituntut atau didorong oleh aqidah dan syariat Islam. Sebaliknya, yang dinamakan dengan munkar menurut timbangan syariat Islam adalah setiap i’tikad (keyakinan/keimanan), perbuatan (‘amal), ucapan (qawl) yang diingkari oleh al-Syâri’ Yang Mahabijaksana dan harus dijauhi.
Read more
Sekolah Jurnalistik Tingkat Dasar
Studi Banding FAI Unisma
Pada kesempatan tersebut, pimpinan rombongan menyatakan bahwa melalui palaksanaan studi banding ini diharapkan akan diperoleh informasi dan gambaran umum tentang Prodi Ekonomi Islam yang kini menjadi trend di perguruan tinggi. “FIAI UII menurut kami telah berpengalaman dalam dunia pendidikan karena merupakan lembaga pendidikan Islam swasta tertua di Indonesia, sehingga kami memutuskan untuk berkunjung dan studi banding ke sini”, ujarnya. Read more
Rahasia di Balik Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…..”(QS. Ali’Imran [03]: 110 )
Muhammad Abdul Qadir dalam bukunya Amar Ma’ruf Nahi Munkar mengatakan bahwa makna ma’ruf menurut timbangan syari’at Islam adalah setiap i’tikad (keyakinan), perbuatan (‘amal), perkataan (qawl), atau isyarat yang telah diakui oleh al-Syâri’ Yang Maha Bijaksana dan diperintahkan sebagai bentuk kewajiban (wujȗb) maupun dorongan (nadb). Jadi, ma’ruf disini berarti al-khayr (kebaikan). Oleh karena itu, amar ma’ruf berarti perintah atau dorongan untuk menjalankan perkara-perkara yangma’rȗf (kebaikan), yang dituntut atau didorong oleh aqidah dan syariat Islam. Sebaliknya, yang dinamakan dengan munkar menurut timbangan syariat Islam adalah setiap i’tikad (keyakinan/keimanan), perbuatan (‘amal), ucapan (qawl) yang diingkari oleh al-Syâri’ Yang Mahabijaksana dan harus dijauhi.
Read more
HMJ Tarbiyah Tebar Bunga di Hari Ibu
Doa ibu menyentuh kalbu,
Memberi syahdu di kehidupanku yang haru,
Aku malu dan tidak tahu,
Betapa pengobananmu penuh luka dan biru
Itulah penggalan kalimat yang diberikan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahsiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah ketika memperingati Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 21 Desember 2009 lalu. Ketua HMJ Tarbiyah, M. Hidayatul Mabrur, menjelaskan bahwa pada pagi hari 22 Desember para mahasiswa yang tergabung dalam HMJ Tarbiyah menyambut kehadiran ibu-ibu yang berada di lingkungan FIAI baik dosen, karyawan dan pengelola kantin. Read more
FIAI Satukan Alumni di Demangan Baru
Sabtu (26/12) pagi mulai pukul 10.00 WIB para alumni Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) berkumpul di kampus Demangan Baru, kampus FIAI sebelum di Kampus Terpadu Kaliurang. Sebelumnya mereka mengikuti opening ceremony Reuni Akbar dan Munas Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UII pada Jum’at malam di Auditorium Kahar Muzakkir Kampus Terpadu UII.
Temu alumni FIAI berlangsung cukup meriah karena dihadiri oleh berbagai angkatan dan dari berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa. Dalam kesempatan itu juga diadakan sharing antara alumni dan jajaran FIAI untuk mendapatkan berbagai masukan atau ide-ide untuk membangun dan memajukan FIAI ke depan. Read more
PKBHI dan Komunitas Falak Ukur Arah Kiblat
Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam (PKBHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) kembali menggelar kegiatan rutin mengukur arah kiblat masjid. Kegiatan kali ini diikuti oleh Mahasiswa Komunitas Pecinta Falak (MKPF) FIAI, diantaranya Baharudin, Mira Latuconsina dan Mu’tamirah yang adalah mahasiswa prodi Hukum Islam FIAI. Pengukuran arah kiblat kali ini dilakukan PKBHI menanggapi permintaan Unit 32 KKN UII Angkatan 39 dan Takmir Masjid Al Mu’min Plosorejo Sardonoharjo Ngaglik Sleman (17/12).
Read more
Makrab HMJ Tarbiyah
Untuk membangkitkan kembali etos kerja dan merajut semangat kebersamaan antar mahasiswa Jurusan Tarbiyah, HMJ Tarbiyah FIAI UII mengadakan Up-Grading dan Makrab yang berlangsung dua hari mulai Sabtu hingga Minggu 19-20 Desember 2009 lalu di pantai Kukuk Gunung Kidul. Sebelumnya, pengurus dan anggota HMJ Tarbiyah dengan seksama mengikuti rangkaian acara Up-Grading di hall FIAI dengan pebicara Drs. H. Imam Mudjiono M.Ag. Dalam upgrading tersebut, Imam Mudjiono menyampaikan motivasi dan tantangan kepada seluruh mahasiswa Tarbiyah. “Mahasiswa Tarbiyah harus optimis, semua harus mempunyai visi dan misi yang jelas, maka sebagai konsekuensinya semangat untuk merealisasikan mimpi harus tetap terjaga”, ujarnya.
Read more
Tarbiyah UIN Jakarta Pelajari Sistem Manajemen Mutu PAI FIAI
Untuk mempelajari implementasi Sistem Manajemen Mutu, Senin (21/12) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengunjungi ke Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dekan FIAI, Drs. M. Fajar Hidayanto, M.M., menyambut secara langsung kunjungan ini beserta beberapa staf akademik, staf administrasi dan juga pustakawan FIAI.
Read more
Penarikan Mahasiswa PPL
Selama dua bulan penuh, tepatnya mulai 29 Oktober 2009 hingga 29 Desember 2009, sepuluh mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FIAI telah diterjunkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pakem, Sleman, untuk melaksanakan tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Maka sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tepatnya (29/12) mereka ditarik oleh Pusat Peneletian dan Pengembangan Pendidikan Islam (P3I) FIAI.
Read more
Muhasabah: Media Meningkatkan Kualitas Iman
“Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. (QS. Al-Insyiqaq [84]: 7-8).
Jika kita amati secara mendalam, nampaknya Allah SWT. selalu mengirimkan hikmah dari i’tibar yang diperoleh dari bencana yang melanda dunia ini. Tak ubahnya perkataan yang pasti akan menggoreskan kesan (positif atau negatif) dihati pendengarnya. Begitupun dengan apa (musibah) yang Allah turunkan kepada manusia -sebagai bentuk kalam Tuhan yang bersifat teguran- tentu memiliki maksud dan tujuan yang terkadang kita merasa sulit atau bahkan kesulitan untuk memaknainya. Semestinya manusia menyadari hal itu lalu melakukan tindak lanjut (fedback) dari semua itu. Sekali lagi ini adalah keterbatasan manusia sebagai ciptaan tuhan (makhluk) yang memang sudah menjadi ketetapan sang pencipta (kholiq) untuk memahaminya.
Read more