Untuk membangkitkan kembali etos kerja dan merajut semangat kebersamaan antar mahasiswa Jurusan Tarbiyah, HMJ Tarbiyah FIAI UII mengadakan Up-Grading dan Makrab yang berlangsung dua hari mulai Sabtu hingga Minggu 19-20 Desember 2009 lalu di pantai Kukuk Gunung Kidul. Sebelumnya, pengurus dan anggota HMJ Tarbiyah dengan seksama mengikuti rangkaian acara Up-Grading di hall FIAI dengan pebicara Drs. H. Imam Mudjiono M.Ag. Dalam upgrading tersebut, Imam Mudjiono menyampaikan motivasi dan tantangan kepada seluruh mahasiswa Tarbiyah. “Mahasiswa Tarbiyah harus optimis, semua harus mempunyai visi dan misi yang jelas, maka sebagai konsekuensinya semangat untuk merealisasikan mimpi harus tetap terjaga”, ujarnya.

Read more

Untuk mempelajari  implementasi Sistem Manajemen Mutu, Senin (21/12) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengunjungi ke Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Dekan FIAI, Drs. M. Fajar Hidayanto, M.M., menyambut secara langsung kunjungan ini beserta beberapa staf akademik, staf administrasi dan juga pustakawan FIAI.

Read more

Selama dua bulan penuh, tepatnya mulai 29 Oktober 2009 hingga 29 Desember 2009, sepuluh mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FIAI telah diterjunkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pakem, Sleman, untuk melaksanakan tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Maka sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tepatnya (29/12) mereka ditarik oleh Pusat Peneletian dan Pengembangan Pendidikan Islam (P3I) FIAI.

Read more

“Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. (QS. Al-Insyiqaq [84]: 7-8).

Jika kita amati secara mendalam, nampaknya Allah SWT. selalu mengirimkan hikmah dari i’tibar yang diperoleh dari bencana yang melanda dunia ini. Tak ubahnya perkataan yang pasti akan menggoreskan kesan (positif atau negatif) dihati pendengarnya. Begitupun dengan apa (musibah) yang Allah turunkan kepada manusia -sebagai bentuk kalam Tuhan yang bersifat teguran- tentu memiliki maksud dan tujuan yang terkadang kita merasa sulit atau bahkan kesulitan untuk memaknainya. Semestinya manusia menyadari hal itu lalu melakukan tindak lanjut (fedback) dari semua itu. Sekali lagi ini adalah keterbatasan manusia sebagai ciptaan tuhan (makhluk) yang memang sudah menjadi ketetapan sang pencipta (kholiq) untuk memahaminya.

Read more

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Q.S. al-’Ashr [103]: 1-3)

Tatkala kita membaca surat al-Tîn akan kita dapati statemen Tuhan yang artinya “Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk”.(QS al-Tîn [95]: 4) Firman tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk lain. Hal lain yang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna adalah dalam realitanya manusia memunyai potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain. Manusia memiliki nafsu yang tidak dimiliki malaikat, manusia mempunyai akal yang tidak dimiliki hewan, manusia mempunyai wujud yang tidak dimiliki oleh jin dan manusia memunyai wujud yang rupawan yang tak pernah terpikirkan oleh manusia itu sendiri. Alangkah kreatifnya Allah SWT. Dia tidak pernah kehabisan ide untuk menciptakan wajah manusia, padahal jumlah manusia di atas muka bumi ini mulai dari Adam sampai manusia terakhir yang terlahir detik ini sudah tak terhitung lagi bahkan tidak satupun diantara manusia yang sidik jarinya berbeda.

Read more

Editorial La_Riba Vol. 3, No. 2, Desember 2009

Pertumbuhan bank syariah di tanah air belakangan ini terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dilihat dari nilai aset, bank syariah di Indonesia terus tumbuh pada kisaran angka yang membanggakan. Pada tahun 2005, nilai asetnya baru mencapai Rp 20,88 triliun, kemudian di tahun 2006 meningkat hingga menjadi Rp26,72 triliun. Tahun 2007 juga menunjukkan peningkatan sehingga aset bank syariah menjadi Rp36,53 triliun, dan pada tahun 2008 mencapai Rp49,55 triliun. Untuk tahun ini data per November 2009 menunjukkan nilai aset bank syariah telah mencapai Rp61,35 triliun.

Perkembangan menggembirakan ini di satu sisi menunjukkan kapasitas pengelola perbankan syariah dalam mengembangkan usaha sekaligus penerimaan yang baik dari masyarakat dalam hal ini bangsa Indonesia. Namun demikian di sisi lain, sejumlah pertanyaan mendasar dan bahkan kritis masih terus bermunculan baik terkait kelembangaan perbankan syariah maupun perangkat lainnya. Perbankan syariah terutama yang berasal dari perbankan konvensional banyak dikritisi karena dianggap hanyalah wajah baru dari sistem perbankan konvensional induknya yang tidak ingin kehilangan pelanggannya.

Kritikan semacam ini pada dasarnya merupakan kritik membangun yang seharusnya diterima pengelola perbankan syariah dengan lapang dada sebagai masukan bagi pengembangan di masa mendatang. Bagi akademisi dan pegiat ekonomi Islam, kritik semacam ini juga selayaknya memacu akselerasi pemikiran ekonomi Islam yang lebih mendalam sehingga dapat teraplikasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Fakta bahwa perbankan syariah sering dikaitkan dengan politik akomodasi Orde Baru terhadap umat Islam, atau bahkan pengaruh ideologi Islam revivalis, hendaknya dilawan balik dengan menunjukkan bahwa dengan atau tanpa pengaruh eksternal umat Islam memang membutuhkan perbankan syariah tidak saja sebagai lembaga intermediasi keuangan, tetapi lebih dari itu sebagai perwujudan kontribusi dalam membangun bangsa.

Sebagai wujud kegelisahan akademik atas fenomena ini, Jurnal La_Riba edisi ini mengangkat tema ‘Bank Syari’ah: Peluang atau Pengaruh Ideologi?’. Di dalamnya, terdapat sejumlah artikel terkait perkembangan terkini dalam dunia perbankan syariah di Indonesia. Rahmani Timorita Yulianti mengkaji terkait “Manajemen Risiko Perbankan Syari’ah”, Cahyo Halim Istiqlal menulis tentang “Penilaian Kinerja Perbankan Syariah dengan Metode Balanced Scorecard”, Maulana Hamzah menulis kajian dengan judul “Optimalisasi Peran Dual Banking System Melalui Fungsi Strategis JUB Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia”, Nasrodin menyajikan “Analisis Fiqih Terhadap Implementasi Pembiayaan Modal Kerja iB pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Syari`Ah Yogyakarta”, dan Yuli Andriansyah menulis terkait “Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kontribusinya bagi Pembangunan Nasional”.

Selain kajian-kajian tersebut di atas, artikel lain juga dihadirkan dalam edisi ini, antara lain tulisan Yulizar D. Sanrego Nz dan Rusdi Batun tentang ”Pandangan Islam Terhadap Privatisasi BUMN”, penelitian Malik Cahyadin dan Devi Oktaviana Milandari tentang “Analisis Ecient Market Hypothesis (EMH) di Bursa Saham Syariah, 2005:1–2008:11”, dan book review “Membedah Konsep Ekonomi Islam” oleh Nur Kholis. Kami berharap persembahan pada edisi ini mampu meningkatkan peran dan kontribusi pemikiran dalam perbankan syariah di Indonesia.

Redaksi


Daftar Isi La_Riba Vol. 3, No. 2, Desember 2009

Pandangan Islam Terhadap Privatisasi BUMN

Yulizar D. Sanrego Nz dan Rusdi Batun

Abstrak

The privatization program of BUMN in Indonesia rises new polemic among stakeholders. This leads to the uncertainty of realizing such critical program. In line with this privatization discourse, Islam has a particular discussion on assets ownership which should be utilised according to its status. This paper seeks to critically analyze the policy of BUMN privatization in Indonesia with reference to the concept of ownership in Islamic Perspective both fiqh and hadits approaches. The authors employ descriptive qualitative to discuss the privatization program of BUMN with the concept of asset ownership from Islamic perspective particularly for companies which being listed in such program. In addition, the authors also use content analysis approach to look deeply into some fiqh books as well as some hadits that relevance to the topic of this paper. The authors conclude that BUMN category which couldn’t be privatisized are BUMN that deal with the basic needs of humanbeing, BUMN which manage resources that couldn’t be possessed either by individu or group, and BUMN which manage mine materials with unlimited deposit.

JEL Clasification: A13, G38, L33

Keywords: Privatisasi, BUMN dan Kepemilikan Islam.


Manajemen Risiko Perbankan Syari’ah

Rahmani Timorita Yulianti

Abstract

The development of sharia banking currently experience significant acceleration in Indonesia and the world. This development is expected to strengthen the national financial system stability while on the other hand is alleged to increase the challenges faced by sharia banking. The ability to manage risk then becomes main factor that will determine the sustainability and growth of this industry. This article is focused on discussing issues related to risk management in sharia banking form its risk profile and role of DPS (Sharia Supervisory Board) in contributing to manage emerging risks. Emperical findings suggest that sharia banking should put itself in strategic position in global market to minimize risks. The banking should also enable its solid sharia perspective and risk management capacity to innovatively able in risk mitigation. The role of DPS should also be increased especially in sharia compliace to gain public trust on this growing industry.

Keywords: manajemen, risiko, Perbankan Syari’ah


Penilaian Kinerja Perbankan Syariah Dengan Metode Balanced Scorecard

Cahyo Halim Istiqlal

Abstract

The research is aimed to analyze the banking performance of Bank Rakyat Indonesia Syariah Yogyakarta and BPR Syariah Bangun Derajat Warga. Balanced Scorecard was implemented in this research to oversee the banking performance comprehensively. Empirical findings indicate that the performances of both BRI Syariah Yogyakarta and BPR Syariah Bangun Derajat Warga are in good condition as viewed from financial, growth and learning perspectives. The performance is good enough from customer perspective, while from business perspective it is in unfavorable conditions. The authors suggest that BRI Syariah Yogyakarta and BPR Syariah Bangun Derajat Warga should apply the Balanced Scorecard to measure their performances and as a strategic corporate management system in the future.

Keywords: balanced scorecard, banking performance, financial perspective


Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kontribusinya bagi Pembangunan Nasional

Yuli Andriansyah

Abstract

This article is aimed to oversee the development of Islamic banking in Indonesia mainly on its financial performance. The financial performance of the Islamic banking is observed in accordance to its blue print in order to evaluate its development and contribution to country development as part its main mission. To some extent, emperical findings suggest that the banking has so far shown its relatively high percieved performance in its financial duty mainly in contributing to financial intermediacies function of banking and to small and medium enterprises development in Indonesia. Nevertheles, some notes should be adressed to banking preference in supporting economic activities of people majority, such as in agriculture and other primary sectors and in implementing its profit and sharing principles in its activities.

Kata kunci: perbankan syariah, kinerja keuangan, pembangunan nasional


Optimalisasi Peran Dual Banking System Melalui Fungsi Strategis JUB Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia

Maulana Hamzah

Abstract

We study financial system stability by concern on liquidity and effectiveness money multipler between dual banking system, both are; Shari’a Banking and Conventional Banking. Research begun with historical-idealty approach and compare it to reality especially when system attacked by crisis. The comparation Between dual banking system, show that when crisis period Shari’a banking more Insusceptible than another one that because money multipler in shari’a banking is more deducated to riil sector and also he have low integrity with global economic, however the integrity has the positive side to develop economic quantity. By Monetary policy, A central bank can share this system stability adding quantity off Shari’a financial instrumen and gold in foreign exchange policy to cover system sustebcibility. Looked into inffectiveneess banking rekapitalitation, there is 2 option to protect conventional banking stability: office channeling or convertion to shari’a banking. And the segmentation liquidity in money market between bank can be decreas by clearing system based on shari’a principle.

Keyword: Monetary Policy, Dual Banking system, Money Multipliers, Financial System Stability


Analisis Efficient Market Hypothesis (EMH) di Bursa Saham Syariah, 2005:1 – 2008:11

Malik Cahyadin dan Devi Oktaviana Milandari

Abstraks

Study on sharia stocks exchange takes an important place and consideration since transactions and financial activities within a stocks exchange market will determine the mode of market itself and will have impact on economic activities in a country where the market is established. This paper is mainly focused to oversee sharia stocks exchanges in Indonesia, United States, Saudi Arabia, and Malaysia using efficient market hypothesis (EHM) method. Data used in this study were collected from monthly sharia stocks exchanges index from 2005:1 to 2008:11. There are three types of market in EHM method, i.e. weak, least-strong, and strong market. Econometric test procedures used in this study involve data stationery and Granger causality tests. Data stationery test indicates that all variables are stationer at first difference, I(1). It implies that sharia stocks exchanges in Indonesia, United States, and Malaysia tend to be weak, while in Saudi Arabia it tends to be least-strong.

Keywords: sharia stocks price index, efficient market hypothesis


Analisis Fiqih Terhadap Implementasi Pembiayaan Modal Kerja iB Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Yogyakarta

Nasrodin

Abstract

Capital is an important component for the continuation of production activities for a company, especially for companies that are still in the development and expansion. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Branch Sharia Yogyakarta is one of the Islamic Bankig that offer Working Capital Financing iB based on Sharia priciple by using Mudarabah instrument. Results from this study is that the Working Capital Financing iB applied by at. PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Branch Sharia Yogyakarta based on Mudarabah instrument fully Shariah compliance with the Shariah Board of the National Fatwa Council of Ulama Indonesia No: 07/DSN-MUI/IV/2000, about Financing Mudarabah (Qirad) on the Bank’s view of Sharia and Fiqh, although there are two things that need to be reformulated, namely about the charging of administrative and notary fees are determined by a percentage and is fully charged to customers financing applicants.

Keywords: Working Capital Financing and Mudarabah iB.


Book Review Membedah Konsep Ekonomi Islam

Nur Kholis

Terbitnya buku yang berjudul Islamic Economic ini, semakin menambah literature yang membahas tentang ekonomi Islam dan ditulis oleh orang asli Indonesia. Secara kuantitatif, buku yang membahas ekonomi Islam dan ditulis oleh orang asli Indonesia masih sedikit. Uniknya buku ini, walaupun judul utamanya berbahasa Inggris, tetapi isinya berbahasa Indonesia. Penggunaan judul berbahasa Inggris ini mungkin memang terkait preferensi penulis dalam pemilihan judul, karena buku penulis sebelumnya juga diberi judul berbahasa Inggris walaupun isinya berbahasa Indonesia.


Ucapan Terima Kasih Mitra Bestari

Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba

 

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(Q.S al-Maidah [05]: 2)

Fakta telah berbicara bahwa banyak pemuda muslim saat ini yang kerap-kali merayakan tahun baru Masehi dengan perayaan yang identik dengan maksiat, begadang semalam suntuk di pinggir pantai, foya-foya, mabuk-mabukan, bahkan tidak sedikit yang melakukan perbuatan zina. Seandainya ini terus kita biarkan, berarti kita telah membiarkan setan tertawa terbahak-bahak melihat anak Adam bermaksiat secara masal. Mengapa kita tidak mengisi hari-harinya dengan berzikir, membaca al-Qur’an, shalawatan, mengadakan pengajian, dan amal kebajikan lainnya yang sekiranya lebih bermanfaat untuk kita? Inilah problem sosial dan krisis iman yang banyak dihadapi pemuda-pemudi saat ini.

Read more

Setelah menanti selama kurang lebih sembilan bulan, akhirnya Program Studi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam UII dikunjungi tim asessor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Indonesia. Prodi Hukum Islam di audit oleh tim asesor pada Kamis (10/12) lalu oleh Prof. Dr. Ahmad M. Sewang, MA (UIN Makassar) dan Prof. Dr. Amiur Nurudin, MA, Universitas Sumatera Utara Medan (USU Medan). Menurut Prof. Dr. Ahmad M. Sewang, lamanya proses visitasi sejak pengajuan dikarenakan beberapa hal diantaranya begitu banyak perguruan tinggi yang tengah mengajukan akreditasi padahal pada tahun 2010 nanti akan ada perubahan sistem terhadap proses akreditasi. Untuk itu, tahun 2009 ini menumpuk sehingga harus antri dan sabar.

Read more

Muhammad Agus Khoirul Wafa, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Angkatan 2006, berhasil meraih Juara III dalam Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam (LKTEI) yang diadakan oleh Universitas Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Purwokerto, 8-9 November 2009 lalu. Agus, demikian dia biasa dipanggil mengangkat judul ‘Analisa Potensi Sistem Ekonomi Islam Dalam Dinamisasi Sistem Keuangan Negara’ pada makalah yang dipresentasikannya. Read more

Kelompok Ekonomi Islam (KEI) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada 22 November 2009 lalu mengunjungi Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) FIAI UII untuk saling sharing tentang organisasi dan masalah ekonomi Islam. Latar belakang kunjungan ini antara lain kesadaran para mahasiswa pegiat ekonomi Islam dalam KEI akan kebutuhan pemahaman manajemen organisasi.

Dengan anggota berjumlah 48 mahasiswa, KEI UNS tiba di UII pada pukul 10.45 WIB dan diterima langsung oleh Ketua FKEI FIAI UII, Ahmad Hafi, di Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII. Dalam sambutannya, Hafi mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari mahasiswa UNS. Hafi juga menjelaskan tentang masa awal-awal pendirian FKEI serta visi-misi yang berjalan sampai sekarang. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan salah satu agenda untuk saling mengenal dan mempererat silaturahim antar kelompok studi mahasiswa ekonomi Islam yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) yang sudah berskala nasional. Read more