Eksistensi keluarga muslim di era modern ini telah mengalami disfungsi karena terjadi perubahan perilaku sosial. Fungsi tradisional sebuah keluarga secara domestik telah diambil alih oleh lembaga publik seperti pendidikan, transmisi nilai, sosialisasi diri anak dan bahkan kehidupan beragama pun lebih banyak diperoleh diluar rumah.
Anak-anak sekarang lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan di luar orang tuanya sendiri. Di samping itu, banyaknya perceraian belakangan ini menambah runyamnya eksistensi sebuah keluarga. Menariknya lagi tuntutan perceraian di atas banyak yang mncul dari pihak isteri ketimbang pihak suami.
Merespon hal tersebut Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Diskusi Interdisipliner dengan tema “Parenting Education”. Diselenggarakan Jum’at, 13 Sya’ban 1437 H/20 Mei 2016. Hadir sebagai narasumber diskusi, Prof. Madya Sharifah Meriam Syed Akill dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), seorang expert dalam bidang bimbingan konseling.
Selain itu, narasumber dari PAI sendiri yaitu Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si. Diskusi dihadiri oleh seluruh dosen PAI, perwakilan dari dosen Prodi Ekonomi Islam dan Prodi Hukum Islam, Katua Prodi pendidikan se-UII, dan beberapa perwakilan dari mahasiswa PAI.
Prof Sharifah memberikan materi tentang bagaimana membangun rumah tangga yang baik dan dapat mendidik anak dengan baik. “Bangunkanlah anak-anakmu supaya dia boleh hidup dalam apa jua zaman yang berlainan sekali dari zamanmu,” tuturnya. Maksudnya, didiklah anakmu sejak dini agar menjadi anak yang berkarakter. Dengan demikian peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting.
Salah satunya menjaga anak dari pengaruh media agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif. Anak perlu mendapatkan pendidikan yang tepat. Orang tua harus dapat menangani arus perubahan mendidik anak, dan memberi arahan anak untuk berakhlak karimah. Orangtua juga harus menjadi tauladan yang baik untuk anak-anaknya. Peran orang tua untuk membantu anak memupuk bakat dan minatnya serta mendalami pendidikan agama.
Disisi lain, realita dalam kehidupan membangun rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan. Sebagai unit sosial terkecil, unit keluarga akan selalu mengalami perubahan social seiring perubahan dalam masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si, banyak timbul masalah yang ada dalam kenyataan di kehidupan. Banyak terjadi perceraian dalam keluarga karena faktor ekonomi.
Kegiatan diskusi tersebut berjalan dengan lancer. Para peserta antusias untuk diskusi dengan tanya jawab. Banyak ilmu yang dapat diambil dan semoga setelah diskusi ini dapat membangun rumah tangga yang harmonis. (Samsul Zakaria/Erma)
Aly Abdel Moniem, Doktor Ke-10 PPs FIAI
Al–Maqaashid adalah salah satu kajian penting dalam dinamika perkembangan hukum Islam (syari’ah). Konsep tentang al-maqaashid atau maqaashid asy-syarii’ah tersebut terus dielaborasi sehingga menjadi relevan untuk menjadi “alat” untuk menjawab problemika kekinian. Dalam konteks bernegara konsepsi maqaashid dapat dijadikan sarana untuk mengukur pembangunan berkelanjutan.
Ujian terbuka disertasi tersebut dilaksanakan di PPs FIAI, Demangan Baru, Sabtu, 18 Syawwal 1437 H/23 Juli 2016. Bertindak selaku promotor, Prof. Jasser Auda, Pd.D (Dosen Karleton University, Kanada). Sebelumnya ketika ujian tertutup, Jasser Auda berkesempatan hadir. Ketika ujian terbuka dia berhalangan hadir namun tetap menyampaikan pesan melalui video.
“Ini adalah disertasi yang luar biasa. Aly sudah memenuhi semua yang saya minta dalam ujian sebelumnya. Saya berharap penguji lain dapat dapat menerima disertasi ini,” ujarnya dengan berbahasa Inggris. Sementara itu, bertindak sebagai co-promotor Dr. Tamyiz Mukharrom, MA (Dekan FIAI). Tamyiz menyampaikan bahwa ketika ujian tertutup disertasi tersebut sudah diuji dengan serius dan memakan waktu lebih dari 2,5 jam.
Sementara penguji lain yaitu Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA (Guru besar UIN Sunan Kalijaga), Dr. Tulus Mustofa, Lc., MA (UIN Sunan Kalijaga), Dr. Phil. Syahiron Syamsuddin, MA (UIN Sunan Kalijaga). Bertindak selaku ketua sidang Rektor UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. Dan sekretaris sidang, Dr. Drs. Hujair AH Sanaky, MSI (Direktur PPs FIAI).
Aly Abdel Moniem ditetapkan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Sebagaimana disampaikan ketua sidang bahwa sebenarnya Aly berhak atas predikat cumlaude. Namun karena waktu studi yang melebihi batas yang disyaratkan sehingga harus puas dengan predikat sangat memuaskan. Aly tercapat sebagai doktor ke-10 PPs FIAI dan ke-103 untuk promosi yang dilakukan di UII.
Tim UII Raih Juara Umum FBAI Unida
Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih juara umum dalam Festival Bahasa Arab dan Inggris (FBAI) atau al-Mahrajaan al-‘Arabiy wa al-Injiliiziy yang diadakan oleh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Dalam lomba yang berlangsung pada Senin-Selasa, 20-21 Syawal 1437 H/25-26 Juli 2016 tersebut UII mengirimkan 4 delegasi.
“Alhamdulillah, pengalaman lomba di Gontor tidak kalah menarik dari lomba-lomba sebelumnya,” ujar Wafa yang bersama timnya sering menjuarai Lomba Debat Arab nasional. “Syukur kami dari tim debat masih diberi kesempatan mengukur kemampuan kami. Apakah mengalami peningkatan atau sebaliknya,” lanjutnya.
Bagi Wafa, setiap even memiliki konsep perlombaan yang berbeda. Khususnya dalam Lomba Debat Arab. Namun patut disyukuri UII masih dapat bertahan dalam prestasi Debat Arab. Harapannya, prestasi tersebut dapat diteruskan oleh mahasiswa UII lain nantinya. Berdasarkan pengalaman Wafa, lomba debat dapat menambah wawasan keilmuan dan keterampilan mahasiswa dalam berbahasa asing.
Menanggapi raihan tersebut Direktur Direktorat Pembinaan Bakat Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) UII, Beni Suranto, ST., M.Soft.Eng., mengungkapkan bahwa capaian prestasi ini sangat membanggakan. Diharapkan untuk terus ditingkatkan mengingat capaian prestasi mahasiswa dalam kegiatan yang bersifat kompetisi/kejuaraan menjadi salah satu indikator penting keberhasilan proses pembinaan kemahasiswaan.
Salah satunya adalah dalam pemeringkatan perguruan tinggi oleh Kemenristekdikti, khususnya pada aspek bakat minat. “UII akan terus mendukung mahasiswa untuk mampu meraih prestasi dan reputasi baik di tingkat nasional maupun internasional dengan keyakinan bahwa mahasiswa UII adalah generasi muda yang unggul dan selalu bersemangat dalam mengharumkan nama almamater,” ungkapnya. (Samsul Zakaria/SA)
Jadwal Ujian Remediasi Genap 2015/2016
Diberitahukan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia peserta Remediasi Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016, bahwa ujian Remediasi Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 akan dilaksanakan pada tanggal 15-19 Agustus 2016. Berikut jadwal selengkapnya: Jadwal Remediai Genap 2015/2016.
Demikian pemberitahuan ini agar menjadi perhatian.
Informasi Remediasi Genap 2015/2016
Diinformasikan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia, bahwa Remediasi Semester Genap Tahun 2015/2016 akan dilaksanakan sesuai SK Rektor UII No. 507/SK-Rek/DA/VII/2016 sebagai berikut:
Demikian, informasi untuk menjadi perhatian.
Diskusi Pemikiran Nurcholis Madjid di PSI UII
Salah satu pemikir muslim Indonesia yang memiliki pengaruh cukup besar dalam dinamika pemikiran Islam di Indonesia ialah Nurcholis Madjid, yang populer dengan sebutan Cak Nur. Cak Nur dalam corak berpikirnya lebih menekankan pada dimensi etis yang berorientasi pada nilai-nilai substansi dari pada corak keberagamaan yang hanya legal-formalistik. Selain itu, Cak Nur mencoba mensinergikan ajaran Islam dalam konteks ke-Indonesia-an.
Dalam paparannya menyampaikan bahwa pokok-pokok pemikiran Cak Nur. “Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keindonesiaan,” ungkapnya. Lebih lanjut bahwa, “Untuk menjadi modern tidak lantas keluar dari Islam, sehingga perlu adanya integrasi Islam dengan nilai-nilai kemoderenan.”
Sementara itu, Drs. Yusdani, M.Ag selaku Kepala PSI UII menyampaikan bahwa Cak Nur telah mensinergikan keislaman, kemoderenan dan keindonesiaan. “Pemikiran Cak Nur bertitik tolak dari keislaman, hal ini dapat dilacak dari pendidikan yang ia tempuh, namun demikian banyak kalangan yang salah faham karena pemikirannya dibungkus dengan idiom-idiom yang sulit difahami,” tuturnya.
Diskusi ini berjalan dengan semarak dan hidup. Selain itu, forum tersebut menghasilkan kerja sama yang sinergis antara PSI UII dengan NCMS. (Samsul Zakaria/Iqbal Zen)
Jadwal Pengawas UAS Semester Genap 2015/2016
Menindaklanjuti hasil rapat Pengawas Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 tanggal 28 Juni 2016, maka dengan ini kami unggah jadwal pengawas sebagai berikut:
JADWAL PENGAWAS UAS SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Demikian, agar menjadi perhatian.
Sofwan Jannah Memenuhi Undangan BPUI PT. Pupuk Kaltim Berdakwah di Bontang Kaltim
Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan. Salah satunya Allah SWT melipatgandakan pahala amalan kebaikan yang dilakukan oleh umat muslim. Seiring dengan itu, umat muslim berbondong-bondong untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairaat). Masjid menjadi lebih ramai, kajian-kajian dan ceramah agama pun lebih digandrungi.
Sofwan Jannah berdakwah di sana atas undangan dari Badan Pembinaan Umat Islam (BPUI) PT. Pupuk Kaltim. Selama di sana, dia menyampaikan ceramah di beberapa Masjid, Mushalla, dan Lembaga di bawah PT. Pupuk Kaltim. Sofwan Jannah bercerita bahwa aktivitas dakwah di sana cukup padat. “Doakan utusan UII dapat memberikan pencerahan bermanfaat bagi masyarakat Bontang,” ujarnya saat diwawancarai ketika masih berada di Bontang.
Uniknya selama berada di sana, Sofwan Jannah mendapatkan julukan baru yaitu sebagai “muballigh”. Muballigh sebenarnya kurang lebih semakna dengan penceramah atau da’i namun menjadi unik karena di Yogyakarta istilah tersebut jarang digunakan. Secara bahasa muballigh adalah ismul faa’il (subyek) dari kata ballagha-yuballighu-tabliigh, yang artinya ‘menyampaikan’. Dengan demikian muballigh artinya ‘yang menyampaikan/penyampai’ (kebaikan).
Lebih lanjut, Sofwan Jannah bercerita bahwa jamaah Shalat terawih di sana sangat semarak. Meskipun pada umumnya datang dari lokasi yang cukup jauh dari masjid. “Tadi malam dan Shubuh tugas di Masjid al-Mubarakah. Jama’ah datang dari jauh. Di area industri namun jamaah cukup banyak meski menjelang akhir Ramadhan,” ungkapnya, Ahad, 21 Ramadhan 1437 H/26 Juni 2016. (Samsul Zakaria)
Jadwal UAS Semester Genap 2015/2016
Diberitahukan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia, bahwa sesuai dengan Kalender Akademik 2015/2016 Universitas Islam Indonesia, Ujian Akhir Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 akan dilaksanakan pada tanggal 18-29 Juli 2016. Jadwal selengkapnya silahkan download di sini.
Salah satu syarat dapat mengikuti ujian adalah kehadiran kuliah minimal 75%. Bagi mahasiswa yang akan mengurus perijinan/komplain kehadiran kuliah hanya dilayani sampai pada tanggal 27 Juni 2016. Selama masa ujian, Divisi Akademik dan SIM tidak akan melayani permohonan perijinan/komplain kehadiran kuliah.
Demikian pemberitahuan ini agar menjadi perhatian.
PSEI Menyelenggarakan Short Course Perbankan dan Keuangan Islam
Peningkatan kompetensi sumber daya manusia tidak hanya tertuang dalam teori kuliah semata tetapi juga harus didukung dengan personality dan skill keterampilan mahasiswa. Perguruan tinggi, sebagai institusi yang diharapkan dapat mencetak tenaga siap kerja memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan lulusan yang tidak hanya berkompeten secara akademik atau menguasai salah satu disiplin ilmu tertentu tetapi juga memiliki personality unggul yang didukung oleh skill keterampilan yang dapat mendukung kinerja dan performa mereka saat memasuki dunia kerja.
“Melalui program short course ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesiapan, serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini, terutama di lingkup perbankan syariah,” ujar Dr. Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) dalam sambutannya pada acara pembukaan short course hari Jum’at, 13 Sya’ban 1437 H/20 Mei 2016.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Laboratorium Bank Mini Program PSEI Fakulttas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dan dikemas dalam sepuluh sesi dalam 8 hari, dimulai pada Jumat, 13 Sya’ban 1437 H/20 Mei 2016 dan ditutup pada Sabtu, 28 Sya’ban 1437 H/4 Juni 2016. Acara bertempat di Ruang sidang FIAI UII. Narasumber berjumlah 8 orang berasal baik dari kalangan akademisi maupun praktisi dari berbagai bank syari’ah yang memiliki kompetensi dalam bidang perbankan dan keuangan Islam.
Program ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang perbankan syariah melalui pelatihan intensif serta mempersiapkan mahasiswa untuk dapat meniti karier di berbagai institusi keuangan syariah terutama perbankan syariah. Short course perbankan syari’ah perdana ini diikuti secara antusias oleh seluruh peserta yang berjumlah 14 orang mahasiswa PSEI FIAI UII yang berstatus aktif. (Samsul Zakaria/DMP)
PAI Hadirkan Professor dari USIM dalam Diskusi Parenting Education
Eksistensi keluarga muslim di era modern ini telah mengalami disfungsi karena terjadi perubahan perilaku sosial. Fungsi tradisional sebuah keluarga secara domestik telah diambil alih oleh lembaga publik seperti pendidikan, transmisi nilai, sosialisasi diri anak dan bahkan kehidupan beragama pun lebih banyak diperoleh diluar rumah.
Merespon hal tersebut Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Diskusi Interdisipliner dengan tema “Parenting Education”. Diselenggarakan Jum’at, 13 Sya’ban 1437 H/20 Mei 2016. Hadir sebagai narasumber diskusi, Prof. Madya Sharifah Meriam Syed Akill dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), seorang expert dalam bidang bimbingan konseling.
Selain itu, narasumber dari PAI sendiri yaitu Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si. Diskusi dihadiri oleh seluruh dosen PAI, perwakilan dari dosen Prodi Ekonomi Islam dan Prodi Hukum Islam, Katua Prodi pendidikan se-UII, dan beberapa perwakilan dari mahasiswa PAI.
Prof Sharifah memberikan materi tentang bagaimana membangun rumah tangga yang baik dan dapat mendidik anak dengan baik. “Bangunkanlah anak-anakmu supaya dia boleh hidup dalam apa jua zaman yang berlainan sekali dari zamanmu,” tuturnya. Maksudnya, didiklah anakmu sejak dini agar menjadi anak yang berkarakter. Dengan demikian peran orang tua dalam keluarga sangatlah penting.
Salah satunya menjaga anak dari pengaruh media agar tidak mudah terpengaruh hal-hal yang negatif. Anak perlu mendapatkan pendidikan yang tepat. Orang tua harus dapat menangani arus perubahan mendidik anak, dan memberi arahan anak untuk berakhlak karimah. Orangtua juga harus menjadi tauladan yang baik untuk anak-anaknya. Peran orang tua untuk membantu anak memupuk bakat dan minatnya serta mendalami pendidikan agama.
Disisi lain, realita dalam kehidupan membangun rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan. Sebagai unit sosial terkecil, unit keluarga akan selalu mengalami perubahan social seiring perubahan dalam masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si, banyak timbul masalah yang ada dalam kenyataan di kehidupan. Banyak terjadi perceraian dalam keluarga karena faktor ekonomi.
Kegiatan diskusi tersebut berjalan dengan lancer. Para peserta antusias untuk diskusi dengan tanya jawab. Banyak ilmu yang dapat diambil dan semoga setelah diskusi ini dapat membangun rumah tangga yang harmonis. (Samsul Zakaria/Erma)