Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pelajar masih menjadi magnet bagi calon mahasiswa untuk menimba ilmu. Tidak kurang dari 4.201 mahasiswa baru memilih UII sebagai almamaternya. Termasuk 155 mahasiswa telah menjadi bagian dari Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII.
Rabu, 21 Dzulqa’dah 1437 H/24 Agustus 2016, PSEI mengadakan Studium Generale (SG) sebagai kuliah pembuka di Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr. Sardjito Kampus Terpadu UII. Panitia mendatangkan Eri Sudewo, salah satu pendiri Dompet Dhu’afa Republika sebagai narasumber SG. Dompet Dhu’afa adalah lembaga penghimpun Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (Ziswaf).
SG dihelat untuk mengenalkan mahasiswa baru dengan suasana akademik di lingkungan kampus. Acara dibuka oleh Wakil Dekan FIAI, Dra. Sri Haningsih, M.Ag. Dalam sambutannya ia berpesan agar mahasiswa baru bersungguh-sungguh dalam belajar. Selanjutnya Ketua PSEI, Dr. Dra. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag., menyampaikan profil PSEI dan mengenalkan para dosen kepada mahasiswa.
Untuk diketahui bahwa Eri Sudewo merupakan tokoh yang tidak asing dalam bidang Ziswaf. Alumnus Arkeologi Universitas Indonesia (UI) Jakarta ini telah meraih banyak penghargaan. Diantaranya Tokoh Perubahan Harian Republika 2009 dan Tokoh Zakat 2010. Eri Sudewo dinilai sukses mengembangkan Dompet Dhu’afa dengan mengelola aset 500 milliar setiap tahunnya.
Menurut Eri Sudewo, Dompet Dhu’afa berawal dari rubrik pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk “Dompet Dhuafa”. Kolom kecil tersebut mengundang pembaca untuk turut serta pada gerakan peduli yang diinisiasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Kini, Dompet Dhuafa telah memiliki banyak cabang baik di dalam maupun di luar negeri.
Di awal presentasinya Eri Sudewo memberikan motivasi kepada mahasiswa baru untuk aktif dalam bidang akademik maupun organisasi. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kuliah yang terpenting bukan karena universitasnya. Tetapi tergantung individu masing-masing mahasiswa untuk bersungguh-sungguh.
Eri Sudewo menyatakan bahwa zakat termasuk dari 5 pilar Islam yang tidak diminati. Karenanya diperlukan upaya penyadaran kepada umat muslim. “Shalat, puasa, ibadah berasal dari sendiri, oleh sendiri, dan untuk sendiri. Sedangkan zakat berasal dari diri sendiri, oleh amil, dan untuk mustahik,” jelasnya dalam SG yang dimoderatori Dr. Siti Achiria, SE., MM.
Riuh tepuk tangan menutup acara studium Generale. Mahasiswa termotivasi dengan hadirnya pemateri Eri Sudewo yang mampu menginspirasi mereka. Di akhir acara Eri Sudewo berpesan, “Jangan melakukan sesuatu karena mencari pujian.” (Samsul Zakaria/Ekis)

Demikian sebagaimana dipaparkan oleh Dr. Yusdani, M.Ag., Dosen Tetap Program Studi Hukum Islam (PSHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dalam disertasinya yang berjudul Respons Pemikiran Islam terhadap Perubahan Relasi Rakyat dan Negara di Indonesia Era Reformasi. Disertasi tersebut telah diujikan dalam Promosi Doktor dan Ujian Terbuka di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin, 12 Dzulqa’dah 1437 H/15 Agustus 2016. Yusdani berhasil lulus dan dikukuhkan sebagai doktor dalam bidang Studi Islam dengan predikat “sangat memuaskan”.
ntuk PSHI, tahun ini adalah kali ketiga (batch 3) mendapat hibah tahunan tersebut. Batch pertama diraih tahun 2013 dan batch kedua didapatkan tahun 2015 yang lalu. Dengan demikian PSHI termasuk salah satu prodi di UII yang berhasil mendapatkan PHK-PS sampai tahap terakhir. Dengan berakhirnya batch 3 akhir tahun ini diharapkan PSHI sudah semakin siap untuk meraih akreditasi internasional.
Untuk level internasional terakhir dilakukan muktamar di Turki. Sebagai respon dari muktamar tersebut dilakukan Seminar Nasional Kalender Islam Global (Pasca Muktamar Turki 2016) di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumatera Barat. Acara dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 29 Syawwal-01 Dzulqa’dah 1437 H/03-04 Agustus 2016.
Sebagaimana visa yang diperoleh dari pemerintah Mesir, Supriyano Pasir akan tinggal di Mesir mulai 04 Sya’ban/09 Juni-05 Dzulhijjah 1437 H/07 September 2016 atau kurang lebih 3 bulan. Selama di Mesir ia belajar agama dengan Syaikh al-Azhar, al-Ustadz Dr. Ahmad Abdul Aziz tentang hadhaarah Islaamiah (peradaban Islam). “(Selain itu dengan) al-Ustadz Dr. Rif’at Fauzi Abdil Muthallib tentang Hadits dan Ulumul Hadits,” tutur Pengasuh Pesantren Tahtas Sama’ tersebut.
Berkenaan dengan itu, Aly Abdel Moniem telah melakukan riset untuk disertasinya pada Program Paskasarjana (PPs) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII). Judul disertasinya adalah al-Khithaab al-Maqaashidiy wa al-Tamniyyah al-Mustadaamah: Ru’yah Naqdiyyah Mutammimah li Khiththah al-Tamniyyah al-Wathaniyyah al-Induniisiyyah Thawiilata al-Ajal (2005-20125).
Adalah Saiful Aziz (IP Hukum Islam 2014), Tiyas Kurnia Sari (IP Akuntansi 2014 dan Pendidikan Bahasa Inggris 2015), dan Wafa (Psikologi 2014) yang berhasil merebut Juara 1 Debat Bahasa Arab. Sementara itu Wafa juga sukses menjadi juara 2 Broadcasting Bahasa Arab. Selain itu, Uswatun Hasanah (Pendidikan Bahasa Inggris 2015) bersama Tiyas Kurnia Sari meraih juara 2 Lomba Media Pembelajaran Berbasis IT.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pusat Studi Islam (PSI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar diskusi terbatas di Demangan, Jumat 10 Syawwal 1437 H/15 Juli 2016. Hadir sebagai narasumber Muhammad Wahyuni Nafis, MA selaku pimpinan Nurcholis Madjid Society (NCMS) Jakarta. Adapun tema diskusi ialah “Pemikiran Nurcholis Madjid tentang ke-Islam-an, Modernitas, dan Keindonesiaan”.
Adalah Drs. H. Sofwan Jannah, M.Ag., yang turut ambil bagian penting dalam menyemarakkan dakwah islamiyah di bulan Ramadhan ini. Dosen Program Studi Hukum Islam (PSHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) tersebut berdakwah di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) selama 5 hari, Kamis-Senin, 18-22 Ramadhan 1437 H/23-27 Juni 2016.
Pada realitasnya, meskipun baik secara akademik namun saat lulus dari perguuran tinggi, banyak mahasiswa yang dinilai tidak cukup kompeten untuk memasuki dunia kerja. Teori yang ada di dalam perkuliahan hanya berkontribusi sedikit dalam dunia kerja. Berangkat dari hal tersebut dibutuhkan pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan skill keterampilan mahasiswa.