“Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. (QS. Al-Insyiqaq [84]: 7-8).

Jika kita amati secara mendalam, nampaknya Allah SWT. selalu mengirimkan hikmah dari i’tibar yang diperoleh dari bencana yang melanda dunia ini. Tak ubahnya perkataan yang pasti akan menggoreskan kesan (positif atau negatif) dihati pendengarnya. Begitupun dengan apa (musibah) yang Allah turunkan kepada manusia -sebagai bentuk kalam Tuhan yang bersifat teguran- tentu memiliki maksud dan tujuan yang terkadang kita merasa sulit atau bahkan kesulitan untuk memaknainya. Semestinya manusia menyadari hal itu lalu melakukan tindak lanjut (fedback) dari semua itu. Sekali lagi ini adalah keterbatasan manusia sebagai ciptaan tuhan (makhluk) yang memang sudah menjadi ketetapan sang pencipta (kholiq) untuk memahaminya.

Read more

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Q.S. al-’Ashr [103]: 1-3)

Tatkala kita membaca surat al-Tîn akan kita dapati statemen Tuhan yang artinya “Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk”.(QS al-Tîn [95]: 4) Firman tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk lain. Hal lain yang menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna adalah dalam realitanya manusia memunyai potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain. Manusia memiliki nafsu yang tidak dimiliki malaikat, manusia mempunyai akal yang tidak dimiliki hewan, manusia mempunyai wujud yang tidak dimiliki oleh jin dan manusia memunyai wujud yang rupawan yang tak pernah terpikirkan oleh manusia itu sendiri. Alangkah kreatifnya Allah SWT. Dia tidak pernah kehabisan ide untuk menciptakan wajah manusia, padahal jumlah manusia di atas muka bumi ini mulai dari Adam sampai manusia terakhir yang terlahir detik ini sudah tak terhitung lagi bahkan tidak satupun diantara manusia yang sidik jarinya berbeda.

Read more

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(Q.S al-Maidah [05]: 2)

Fakta telah berbicara bahwa banyak pemuda muslim saat ini yang kerap-kali merayakan tahun baru Masehi dengan perayaan yang identik dengan maksiat, begadang semalam suntuk di pinggir pantai, foya-foya, mabuk-mabukan, bahkan tidak sedikit yang melakukan perbuatan zina. Seandainya ini terus kita biarkan, berarti kita telah membiarkan setan tertawa terbahak-bahak melihat anak Adam bermaksiat secara masal. Mengapa kita tidak mengisi hari-harinya dengan berzikir, membaca al-Qur’an, shalawatan, mengadakan pengajian, dan amal kebajikan lainnya yang sekiranya lebih bermanfaat untuk kita? Inilah problem sosial dan krisis iman yang banyak dihadapi pemuda-pemudi saat ini.

Read more

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…,” (Q.S. al-Taubah [09]: 36).

1 Muharram 1431 H kali ini jatuh pada hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Kata Muharram berarti disucikan dan dimuliakan, sehingga Ia adalah bulan yang memiliki kedudukan yang sangat terhormat dan disucikan. Nabi Muhammad SAW bersada :“sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati: tiga bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Read more

Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian.

(QS Al-Ahzab [33]: 2l)

Siapa yang tidak kenal dengan Rasulullah Muhammad SAW, sang revolusioner ini? Dengan kemuliaan dan keagungan sifat-sifatnya telah mampu merubah kekelaman zaman di seluruh pelosok penjuru dunia, meskipun beliau secara fisik telah meninggal berabad-abad yang lalu, namun pengaruh yang beliau wariskan kepada umat hingga saat ini masih dapat dirasakan. Kekekalan pengaruh dan ajaran yang hingga kini masih bertahan di hati dan benak setiap manusia di dunia terutama bagi kaum muslimin. Tidak sedikit dari kaum non-muslim juga mengakui keagungan dan kemuliaan beliau, tidak lain karena anugrah Allah SWT yang diberikan kepada beliau yaitu kemuliaan dan keagungan sifat-sifat yang ada pada diri Rasulullah SAW itu sendiri.

Read more

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.

(Q.S. Maryam [19]: 96)

Allah SWT melimpahkan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya ketika hati mereka menghadap kepada-Nya. Maka sebelum memberikan nikmat-Nya, terlebih dahulu Allah SWT akan menjadikan hati manusia tertuju kepada-Nya. Allah menjadikan manusia menjadi makhluk yang berbudi dan mempunyai rasa dan naluri untuk hidup dan berbahagia dengan lingkungan sekitarya. Sehingga, sebuah kesuksesan dalam bersosial yakni dapat diterima oleh semua kalangan di mana pun dia menginjakkan kaki adalah sebuah kesuksesan yang sebenarnya.

Read more

Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surge, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

(Q.S. al-A’raaf [7]: 40).

Dalam jiwa manusia ada sebuah kekuatan yang berfungsi untuk mengingatkan dan mencegah perbuatan yang buruk. Sebaliknya, kekuatan tersebut mendorong perbuatan yang baik. Ada perasaan yang tidak senang jika mengerjakan perbuatan jahat. Kekuatan itu akan mendorong manusia untuk merasa menyesal atas perbuatan itu. Kekuatan yang besar itu adalah hati nurani, yang tidak pernah bohong dan selalu mengajak manusia untuk melakukan kebaikan, hanya saja seringkali nafsulah yang lebih dominan, dan dengan mudahnya manusia mengikutinya, untuk memperoleh kenikmatan sesaat. Pada saat itu, manusia mengingkari kekuatan tersebut.

Read more

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

(Q.S. an-Nisaa’ [4]: 142)

Betapa banyak orang yang beramal shalih namun amalnya membuat ia lupa dari Allah, dan betapa banyak orang yang bermaksiat, namun dengan ma’siat itu membuat ia ingat dan kembali kepada Allah.

Di antara isi kandungan Alqur’an adalah al-wa’du wa al-wa’id. Al-wa’du yaitu janji Allah yang berupa berita gembira, sedangkan al-wa’id adalah janji Allah berupa ancaman. Banyak pesan Alqur’an yang menyeru kita untuk melaksanakan amal shalih atau amal baik, kemudian diikuti dengan janji imbalan atau balasan yang baik pula berupa surga dengan segala isinya. Begitu juga sebaliknya, Allah melarang kita agar tidak berbuat buruk atau melaksanakan laranganNya dan diikuti dengan ancaman bagi yang menerjang larangan ini akan dibalas dengan neraka.

Read more

Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

(Q.S. Al-Kahfi [18]: 29)

Merasa diri paling benar adalah awal dari kesalahan, sebab kebenaran tidak datang dengan wajah tunggal. Adakalanya kebenaran menurut diri sendiri (subyektif), ada juga kebenaran menurut orang banyak (obyektif), dan ada pula kebenaran menurut Allah (universal). Yang paling sulit dalam hidup ini adalah mengubah diri menjadi lebih baik.

Read more

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali Imran [3]: 110)

Saat menyaksikan tayangan di televisi dan panggung-panggung hiburan lainnya, dimana banyak ditampilkan beragam acara yang mengandung kemaksiatan dan gaya hidup bebas, kita layak bertanya, adakah ini hiburan kaum muslim? Hiburan kita ternyata tidak kalah buruknya dengan hiburan Hollywood. Atau tatkala kita membaca berbagai tindak kejahatan di media cetak, kadangkala kita bertanya-tanya, adakah ini sebuah masyarakat muslim? Mereka saling bertengkar bahkan saling bunuh hanya karena hal-hal sepele. Belum lagi tindak  pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan, apakah kita tengah berada di tengah masyarakat Islam?

Read more