FIAI Gelar Kuliah Tamu oleh Dosen Asing
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kuliah Umum dengan tema Contribution of Islam in the Development of Modern Science di Ruang Sidang FIAI, Kamis, 7 Jumadil Ula 1439 H/25 Januari 2018. Narasumber tunggal kuliah umum tersebut yaitu dosen tamu dari India, Prof. Dr. Hamidullah Marazi. Kuliah umum dihadiri oleh dosen tetap FIAI dan perwakilan mahasiswa.
Acara diawali dan dibuka oleh Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA. Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Tamyiz tersebut menyampaikan tarhiib (ahlan wa sahlan) kepada Hamidullah Marazi. Perihal peserta yang tidak maksimal, Tamyiz menyampaikan karena mahasiswa sedang berlibur semester. Selanjutnya, Tamyiz mengatakan bahwa sebaik-baik majelis adalah majelis ilmu laiknya kuliah umum tersebut. “Asyraful majlisi majlisul ‘ilmi,” tuturnya.
Baca juga: FIAI Tuan Rumah Pertemuan IKI UII
Marazi mengawali penyampaiannya tentang hikmah atau wisdom yang kadangkala dilupakan oleh umat muslim. Sementara dakwah yang baik itu pertama-tama adalah dengan hikmah. Marazi menambahkan bahwa hikmah tersebut adalah khazanah Islam yang hilang. Menurutnya, mengutip sabda Rasulullah Saw, dimana saja seorang muslim menjumpai hikmah maka dialah yang berhak mengambil hikmah tersebut.
Sosok yang memiliki nama pena Hamid Naseem Rafiabadi tersebut menyampaikankan bahwa bukan ‘baju’ yang penting namun esensi. Karenanya, politisasi Islam hampir dapat dipastikan ujung-ujungnya justru menghancurkan Islam. “Islam bukan kendaraan untuk mencapai kepentingan tertentu. Islam adalah sesuatu yang harus diresapi dalam segala aspek,” tutur pengajar Department of Religious Studies, Central University of Kashmir Srinagar, India tersebut.
Prof. Dr. Hamidullah Marazi: Islam bukan kendaraan untuk mencapai kepentingan tertentu. Islam adalah sesuatu yang harus diresapi dalam segala aspek
Bagi Marazi, kontribusi Islam terhadap perkembangan ilmu modern sebenarnya tidak diragukan lagi. Namun sayangnya, klasifikasi ilmu fardhu kifayah dan ilmu fardhu ‘ain justru menyebabkan hadirnya paradigma sekuler tentang ilmu. Sementara Islam telah memberikan panduan (guide) yang integratif dan komprehensif terhadap segenap aspek kehidupan. Dalam konteks keilmuan, Marazi mengajak untuk berpikir dengan pendekatan integratif sebagaimana tujuan pendidikan yang bertujuan menciptakan pribadi integratif dan sempurna (insaan kaamil).
Baca juga: Alumni FIAI UII Gelar Silaturrahim bersama Bupati Sleman
Hamidullah Marazi adalah dosen tamu UII yang dipasrahkan ke FIAI sebagai host-nya. Hal ini karena keilmuan sosok yang akrab disapa Marazi tersebut adalah islamic studies. Marazi akan berada di UII selama kurang lebih 4 bulan. Selama di UII, Marazi akan menjadi narasumber seminar-seminar ilmiah, menulis dan menerjemahkan buku, dan mengajar di kelas untuk semester genap 2017-2018. (Samsul/Miqdam/ZM)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!