Workshop “Penulisan Proposal Research Grant”
Penelitian atau riset (research) adalah sebuah kewajiban ilmiah dalam dunia akademik. Perguruan tinggi yang hebat salah satunya ditandai dengan adanya riset yang berkualitas. Dengan demikian meneliti semestinya menjadi tradisi di perguruan tinggi khususnya di Universitas Islam Indonesia (UII).
Bertalian dengan itu, Program Studi Hukum Islam (PSHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII mengadakan Workshop “Penulisan Proposal Research Grant”. Acara tersebut merupakan bagian penting dari Program Hibah Kompetisi Program Studi (PHK-PS) yang diraih PSHI tahun 2016 ini. Workshop bertempat di Ruang Sidang FIAI, Jumat, 05 Ramadhan 1437 H/10 Juni 2016. Hadir sebagai pembicara tunggal yaitu Dr. Anis Masykur, Lc., MA., dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI).
“Di bulan Ramadhan ini kita biasa tadarus al-Quran. Saat ini kita tadarus ilmiah yaitu tentang penelitian,” tutur Anis dalam workshop yang dimoderatori oleh Dr. Muhammad Roy Purwanto, S.Ag., M.Ag (Dosen Tetap Hukum Islam). Menurutnya, riset yang diajukan ke diktis sering ditolak karena kurang problematis. Karenanya, problem penelitian harus unik dan menarik. Bukan hanya menarik bagi diri sendiri tetapi menarik bagi reviewer.
Selanjutnya menurut Anis, riset yang dilakukan harus transformatif. Riset transformatif maksudnya bukan hanya membawa manfaat bagi yang meneliti tetapi juga berkontribusi pada perubahan objek penelitian. Misalnya riset tentang “Hubungan Islam-Kristen”. “Sejauh mana riset itu berpengaruh terhadap (baiknya) hubungan Islam dan Kristen menjadi penting,” ujarnya.
Workshop dibuka secara resmi oleh Dekan FIAI, Dr. Tamyiz Mukharrom, MA. Ia berharap supaya dosen yang hadir dapat mengambil manfaat dari workshop tersebut. Sehingga jumlah riset yang dihasilkan ke depan menjadi lebih baik dan lebih banyak. Selain untuk pengembangan keilmuan, riset juga berguna untuk men-support akreditasi baik program studi maupun institusi. (Samsul Zakaria/MKR)