UII Lakukan Ru’yatul Hilal Awal Ramadhan 1438 H
Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Pusat Kajian dan Bantuan Hukum Islam (PKBHI) Program Studi Ahwal al-Syakhshiyah (PSAS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) melakukan Ru’yatul Hilal Awal Ramadhan 1438 H di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu Parangkusumo, Bantul. Kegiatan dilaksanakan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama DIY pada Jumat, 29 Sya’ban 1438 H/26 Juni 2017.
Menurut salah satu ahli falak UII, Anisah Budiwati, SHI., MSI., secara perhitungan (hisab) ephemeris sebenarnya sangat optimistis dapat melihat hilal tanpa bantuan alat. “Hal ini karena tinggi hilal mar’i di POB Syekh Bela Belu (sudah) sekitar 8,5 derajat di atas ufuk mar’i,” tutur Dosen PSAS yang sedang mengambil doktoral di UIN Walisongo, Semarang tersebut.
Namun, karena faktor cuaca dimana awan yang cukup tebal mempersulit terlihatnya si bulan sabit atau hilal sebagai penanda awal Ramadhan. “Namun untuk Indonesia secara umum, meski di Yogyakarta tidak terlihat, beberapa daerah seperti Condro Dipo Gresik memberikan laporan hilal terlihat,” tuturnya. Hasil pengamatan di Parangkusumo tetap dilaporkan ke Jakarta dengan data negatif.
Dengan demikian karena posisi hilal yang cukup tinggi yaitu memenuhi kriteria pemerintah diatas 2 derajat. Dan juga karena umur hilal di atas 8 jam. “Kiranya dapat diputuskan oleh pemerintah bahwa pada esoknya 27 Mei 2017, umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan ibadah puasa,” tutupnya mengakhiri wawancara.
Baca juga: UII Raih 8th Runner up Nasyid di Thailand
Sebelumnya, dalam taushiah setelah Dhuhur di FIAI, Drs. Sofwan Jannah, M.Ag., sudah menyatakan bahwa awal Ramadhan 1438 H ini dipastikan tidak terjadi perbedaan. “Bahkan sampai ‘Idul Fithri pun in sya Allah akan bersamaan,” tutur Dosen PSAS yang juga ahli falak senior UII tersebut. (Samsul)