Tag Archive for: FIAI UII

Dr. Asmuni, MA. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam UII (foto: IPK)

Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan ProADM untuk pimpinan fakultas, prodi dan tenaga kependidikan. ProADM adalah sistem informasi adminisrasi akademik yang dikembangkan oleh FIAI UII, dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan akademik, sehingga mahasiswa bisa melakukan aktivitas akademis dari manapun menggunakan perangkat yang terakses internet.  Sosialisasi dan pelatihan diselenggarakan di Laboratorium Komputer Gedung KHA Wahid Hasyim FIAI UII, Jumat 6 Desember 2024, dihadiri dekan, wakil dekan, ketua program studi dan tenaga kependidikan.

Dr. Asmuni, MA dalam sambutan pembukaan pelatihan dan sosialiasi kemukakan tentang paradigma pelayanan kekinian.
“Semua lembaga, baik yang bergerak bidang jasa atau bidang lainnya, berusaha merubah paradigma pelayanan dari tatap muka menjadi layanan melalui online. Namun ternyata dalam melayani secara online butuh skill tinggi. Bedakan skill dengan ilmu. Untuk itu sebagai aktor pelayanan akademik tentu harus meningkatkan kualitas pelayanan kita, agar pelanggan menjadi puas. Salah satunya kemampuan mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang digunakan. Untuk itu marilah kita satukan pesepsi, untuk meningkatkan pelayanan, melalui sosialisasi dan pelatihan kali ini. Tegas bahwa melayani dengan baik adalah salah satu bentuk dari ibadah,” kata Dr. Asmuni.

Apa yang diutarakan Dekan FIAI, mendapatkan gayung sambut dari Prayitna Kuswidianta, Kepala Divisi Administrasi Akademik dan Teknologi Informasi.
“Sosialisasi ProAdm FIAI UII kali ini diselenggarakan untuk ketua program studi dan tenaga kependidikan. Pelatihan pemanfaatan ProADM juga menjaring masukan untuk pengembangan yang selama ini mendorong proses akademis program sarjana, nantinya hingga program magister dan doktor secara menyeluruh,” kata Kuswidianta.

ProADM dikembangkan menilik pada kebutuan FIAI UII untuk menyiapkan proses transformasi dari pola administrasi konvensional menuju digital.  Kesadaran stakeholder akan manfaat dan ProADM, sebagai bentuk upaya peningkatan berkelanjutan, sehingga perlu sosialisasi dan pelatihan secara estafet. Selain pada pelatihan kali ini, sudah diagendakan pelatihan berkelanjutan  seluruh SDM FIAI UII yang bersentuhan dengan proses bisnis lingkup akademik.  Upaya pelatihan berkelanjutan ini, menurut  Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FIAI UII,  Dr. H. Nur Kholis, S.Ag, S.E.I., M.Sh.Ec sebagai bentuk upaya transformasi.

“Transformasi digital di lingkungan FIAI terus dilakukan, di antaranya digitalisasi proses akademik dengan sistem informasi ProADM yang sudah diberlakukan, dan terus dilengkapi dan disempurnakan untuk mengakomodasi berbagai perkembangan. Diharapkan dengan Transformasi digital ini semakin meningkatkan kualitas proses akademik yang dilaksanakan sehingga membahagiakan semua stakeholder,” kata  Dr. Nur Kholis. (IPK)

 

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Wisuda Santri Pesantren At-Tawwabin, Rabu (4/12/2024). Pesantren At-Tawwabin merupakan program internal lapas yang menempati area sisi utara, diselenggarakan sebagai bentuk peningkatan kualitas warga binaan dalam memahami agama secara keilmuan dan penerapan dalam sendi kehidupan.

Wisuda santri diikuti oleh 37 warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, sebagai tanda kelulusan dalam mengikuti program terstruktur dan termonitor, dengan pola pendidikan dan penilaian dari FIAI UII. Hadir dalam acara, Porman Siregar SH. MH, selaku Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Sidik Pramono, S.Ag., M.Si., selaku Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman dan Dr Asmuni, Dekan FIAI UII, disaksikan seluruh peserta wisuda dan keluarga dari Warga Binaan Pemasyarakatan.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas, Porman Siregar, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh santri yang telah menyelesaikan program pendidikan pesantren dengan baik. “Wisuda ini bukan sekadar akhir dari proses pembelajaran, tetapi awal dari perjalanan spiritual yang lebih bermakna,” ungkapnya.

Kepala Kemenag Sleman, Sidiq Pramono, turut memberikan sambutan dengan menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai bekal utama dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. “Proses pendidikan di Pesantren At-Tawwabin ini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” ujarnya.

Dekan FIAI UII, Dr Asmuni juga memberikan pesan inspiratif kepada para wisudawan. Ia berharap ilmu agama yang diperoleh selama di pesantren dapat menjadi landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik. “Jangan pernah berhenti belajar dan berbuat baik, karena perubahan selalu dimulai dari diri sendiri. Harus tetap percaya diri menjadi pendakwah di tengah masyarakat, dan ketika sudah menjadi penceramah sampaikan saja ilmu agama ini diperoleh dari lapas. Untuk itu apa yang FIAI UII lakukan, mudah-mudahan bermanfaat. Sinergi FIAI UII dengan Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, justru mampu melahirkan santri-santri yang unggul. Kami tidak mengharap uang, karena ada orang yang banyak amalnya, gagal masuk surga karena kurang ikhlas. Namun ada orang yang sedikit amalnya tapi berhasil masuk surga karena ikhlasnya,” kata Dr Asmuni.

Dari 55 santri, 37 dinyatakan lulus dan berhak mengikuti wisuda secara tatap muka juga melalui layanan TV daring. Serangkaian acara dalam wisuda, juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, hadroh dan kajian tafsir kitab kuning yang disampaikan oleh salah satu peserta wisuda, dalam bentuk ceramah agama. Warga binaan pemasyarakatan pun mampu percaya diri memberikan materi agama kepada hadirin. (IPK)

Dr. Nur Kholis, S.Ag S.E.I., M.Sh.Ec., Ketua Forkom PTKIS Kopertais III DIY, 2024-2027

Sebagai pioner perguruan tinggi di Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) yang berdiri 8 Juli 1945 terus melakukan peningkatan berkelanjutan. Salah satunya, atas selesainya pembangunan gedung baru Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), di Kampus Terpadu Jalan Kaliurang km. 14, Sleman, pada bulan Desember 2022.

”Dengan gedung baru, ini sebagai momentum untuk hijrah secara total. Peningkatan kualitas secara menyeluruh dapat dilakukan, karena tata ruang yang dikonsep lebih eco green dan upaya menghilangkan inferior. Fase tata kelola benar-benar berubah, menjadi integratif,” kata Dr. Nur Kholis, S.Ag S.E.I., M.Sh.Ec., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FIAI UII, di Kampus Terpadu UII, 7 Desember 2022, bertepatan hari ke-3 kegiatan hataman untuk menyongsong gedung baru.

Imbuh Nurkholis, bahwa menjiwai hijrah haruslah secara spiritual dan mental, bahwa hijrah itu momentum lompatan dari yang kurang baik menjadi lebih baik, dari kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik. Ini sesuai dengan konsep awal gedung baru, di mana proses layanan dan pembelajaran program sarjana, magister dan doktor akan jadi satu gedung. Diharapkan ini meningkatkan layanan dan komunikasi serta menciptakan kondisi akademik asmosfer yang lebih baik. Harapan ini, sudah mulai direalisasi dengan upaya perwujudan layanan prima. Layanan prima diawali dari komunikasi yang baik, dan ini bisa dilaksanakan ketika sumber daya manusia (SDM) mengetahui dan memiliki cara untuk berkomunikasi yang efektif.

“Di bulan November 2022, sudah diadakan pelatihan untuk SDM FIAI UII, sebagai upaya meningkatkan kesadaran tentang arti penting komunikasi yang efektif. Komunikasi dalam dunia kerja seharusnya mencerahkan, membahagiakan dan bukan membingungkan. Nantinya di akhir Desember 2022 juga adakan dilakukan kegiatan yang bertema enggagement gedung baru, ” ungkap Nurkholis.

Gedung FIAI UII dibangun oleh Yayasan Badan Wakaf UII, dengan dengan tata ruang yang modern dan menerapkan efisisiensi. Salah satu bentuk upaya efisiensi, dengan penerapan eco green, untuk siang hari di ruang kerja, dan pelayanan tidak tergantung penerangan yang bersumber dari listrik, namun dari cahaya matahari. Dalam kapasitas perkuliahan, terjadi peningkatan 50% jumlah ruang kuliah, selain itu memiliki auditorium berkapasitas 200 orang, yang di gedung sebelumnya, belum tersedia. Ruang pertemuan juga meningkat 2 kali dari gedung lama, namun dengan penerapan konsep yang baru dalam manajemen penggunaannya.

“Manajemen ruang rapat, menerapkan konsep egaliter. Tidak ada lagi ruang rapat khusus dekan, ruang rapat khusus prodi, tapi semua ruang rapat diberi nomor, dan bisa digunakan oleh semua pihak. Termasuk mahasiswa, bisa menggunakan ruang rapat. Selain tata ruang dibuat untuk memudahkan pemantauan, misal pengendalian sampah, antisipasi dampak perokok di sembarang ruang gedung FIAI,” jelas Nurkholis.

Sebagai penutup, Nurkholis menyampaikan, di Gedung FIAI yang baru, disediakan co-working space, sebagai bentuk pemberdayaan potensi mahasiswa, tenaga kependidikan dan dosen untuk meningkatkan egaliterian, kesetaraan dalam bekerjasama dengan berbagai pihak. Penamaan ruang pertemuan dan teamwork dengan pola baru, misal di prodi ada ruang rapat, tidak diberikan nama Ruang Rapat Jurusan, tapi diberi nomor, sehingga dari dekanat, tendik dan tim tetap bisa menggunakannya, tidak hanya dari unsur prodi tertentu saja. (IPK)

Dua dosen FIAI, yaitu Uzaifah, S.E.I., M.S.I. dan Drs. Muzoffar Akhwan, M.A., berhasil menembus seleksi program hibah pengajaran yang diadakan Badan Pengembangan Akademik. Keduanya kemudian menyampaikan hasil hibahnya dalam bentuk diseminasi kepada dosen-dosen di lingkungan FIAI beberapa waktu yang lalu.

Read more