Pentingnya Olahraga dan Ibadah

Ajaran Islam senantiasa menuntun serta memberikan panduan dalam segala aspek kehidupan, serta akhirat. Bahkan termasuk bagaimana cara setiap umat muslim menjaga dan merawat tubuhnya. Mengapa? Sebab, menjaga kesehatan tubuh merupakan salah satu aset berharga dalam beribadah. Seperti yang sabda Rasullulah SAW

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah,” (HR. Muslim).

Penggalan hadits tersebut dapat dipahami bahwa “kuat” yang dimaksud dapat merujuk pada fisik yang lebih kuat, bertekad kuat, dan beriman yang kuat. Dengan tubuh yang sehat, kita juga dapat lebih antusias dalam beribadah. Islam juga mengajarkan agar setiap umatnya tidak sekedar beribadah, olahraga juga merupakan sunnah yang sangat berharga. Bahkan, diperkenankan untuk berolahraga dengan berbagai cara, seperti berlari, berenang, bersepeda, dan masih banyak lagi.

Selama cara dan tujuannya baik, insya Allah menjadi amal yang berpahala. Hadits juga menyebutkan, bahwa Rasulullah SAW bertanding lari dengan Aisyah. Para sahabat pun terbiasa dengan olahraga seperti memanah, berkuda, dan berenang. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga termasuk dalam sunnah dalam Islam.

Namun, terdapat etika yang perlu dijaga dalam berolahraga:

  1. Menjaga niat, bukan untuk pamer, tapi untuk menjaga amanah tubuh dari Allah.
  2. Menjaga aurat serta etika yang baik saat berolahraga.
  3. Tidak berlebih hingga melalaikan aktivitas ibadah atau sampai merusak kesehatan.

Kita sering mendengar pepatah bijak: “Sehat itu mahal harganya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun mengingatkan: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara: sehatmu sebelum sakitmu…” (HR. Hakim). Garis besarnya, bahwa kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga.

Mari kita rawat nikmat kesehatan dengan izin Allah, kita bisa mengoptimalkan ibadah dan beramal shalih mengingat nikmat yang Allah berikan.

Sebagai penutup, mari kita berkomitmen untuk meningkatkan rutinitas olahraga, tidak cuma dijadikan aktivitas fisik harian semata, melainkan melakukannya dengan niat beribadah. Dengan kesehatan yang Allah berikan, insya Allah ibadah akan terasa lebih ringan, dakwah dikuatkan, dan akan banyak amal shalih yang dilakukan. Wallahu a’lam bish-shawaab.

Penulis: Hadi Sutrisno (Tendik FIAI UII)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *