Hujair Sanaky Doktor Baru Prodi PAI

Hujair A.H. Sanaky, dosen tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia berhasil meraih Gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam dengan predikat sangat memuaskan dari Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga setelah mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor pada Kamis, 29 November 2012. Promovendus, dalam sidang terbuka yang dilangsungkan di Gedung Convention Hall Lantai II Kampus UIN Suka ini, mengajukan disertasi bertajuk “Pemikiran Pembaruan Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia” dibawah bimbingan dua promotor Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag. dan Prof. Drs. H.M. Sarbiran, M.Ed., Ph.D.

 

Promovendus mengajukan tiga fokus pembahasan pada penelitian yang melatarbelakangi penelitian ini, yaitu perkembangan pemikiran pembaruan pendidikan Islam di Indonesia pada masa Orde Baru dan Era Reformasi; pemetaan pendidikan Islam untuk menuju pembentukan masyarakat madani di Indonesia; dan basis pembaruan pendidikan Islam menuju masyarakat madani Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan promovendus menunjukkan bahwa pada masa Orde Baru dan Era Reformasi perkembangan pemikiran pembaruan pendidikan Islam di Indonesia masih terkait dengan persoalan modernisasi, dikotomik, integrasi, dan kualitas.

Hujair Sanaky Saat Menjawab Pertanyaan Penguji

Pemikiran pembaruan pendidikan Islam menurutnya berada pada dua titik antara determinisme historis di satu sisi dan realisme praktis di sisi lain. Posisi problematik determinisme historis dapat dilihat dari masih kuatnya nuansa nostalgia pada kejayaan Islam di masa lalu dalam beragam aspek pendidikan Islam di Indonesia. Sedangkan problematika realisme praktis antara lain tergambar dari masih belum maksimalnya pendidikan Islam dalam menghadapi dan menjawab perkembangan kekinian sebagai tantangan yang ada di depannya.

Terkait dengan pemetaan pemikiran pendidikan Islam, promovendus menyimpulkan bahwa untuk menuju pembentukan masyarakat madani di Indonesia terdapat sejumlah corak pemikiran, yaitu tradisional-klasik, modern-sekuler, dan konvergensi. Sedangkan tipologi pemikiran Islam yang berkembang antara lain adalah klasik-konservatif dan modern-progresif. Dialektika pun kemudian terjadi dimulai dari konsensus para ahli bahwa Alquran dan Hadis merupakan sumber utama dalam menggali masalah filosofis pendidikan Islam.

Selanjutnya muncul usaha menyatukan pendidikan yang teosentris dan antroposentris menjadi hlistik secara integral. Pengembangan pola pemikiran pendidikan Islam kemudian dikembangkan ke arah rekonstruksi sosial dan paradigma pendidikan pembebasan. Terakhir dilakukan upaya membangun pendidikan berbasis nilai Islami, humanis, memberdayakan, dan membebaskan.

Adapun terkait pembaruan pendidikan Islam menuju masyarakat madani di Indonesia, promovendus menyimpulkan bahwa basis yang digunakan adalah pendidikan madani yang memberdayakan-membebaskan. Basis pembaruan ini berupa pendidikan dengan fondasi religius,  demokasi, membangun sikap toleransi, berbasis hukum, membangun sikap egalitarian, menjunjung tinggi martabat manusia, berbasis kemajemukan budaya, berbasis wawasan global, berbasis kekerasan, dan berbasis anti korupsi.

Ujian terbuka promosi doktor ini dipimpin langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, sebagai Ketua Sidang dan Dr. H. Akhmad Rifa’i, M.Phil., sebagai Sekretaris Sidang. Selain kedua orang promotor, anggota penguji terdiri dari Prof. Dr. Maragustam, M.A., Prof. H. Faisal Ismail, M.A., Ph.D., Dr. Sembodo Ardi Widodo, M.Ag., dan Dr. Hisyam Zaini, M.A. Sejumlah sivitas akademik FIAI UII juga hadir dalam sidang yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB tersebut.

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *