Publikasi Jurnal Ilmiah perlu Ditingkatkan

Jumlah publikasi jurnal ilmiah di tingkat nasional maupun internasional yang relatif sedikit menjadi keprihatinan bagi Indonesia, tanpa terkecuali bagi Perguruan Tinggi (PT) yang merupakan basis lahirnya ilmuwan maupun intelektual berkualitas. Padahal, penulisan jurnal merupakan tulang punggung bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Kasubdit HKI dan Publikasi Dit. Litabmas DIKTI, Amsar, SH.,MM menilai, penyebab utamanya adalah masih banyaknya berbagai target penulisan jurnal yang diproyeksikan untuk dosen dan masyarakat umum  yang belum tercapai secara tuntas.

“Misalnya Dikti mentargetkan 78 artikel yang masuk ke jurnal internasional per-tahun, itupun belum tercapai. Sehingga banyak budget  di Dikti yang tidak tersalurkan.” ungkapnya dalam Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional di GKU Prof. Sardjito, UII, Kamis (29/11).

Pengarahan dari DIKTI

Amsar juga mengungkapkan, jika dibandingkan dengan Negara tetangga, Malaysia, publikasi karya ilmiah perguruan tinggi di Indonesia masih jauh tertinggal. Jika melihat pada situs Scientific Journal Rankings (SJR), Indonesia berada pada peringkat 64 dunia, sedangkan Malaysia pada peringkat 43.

“Publikasi artikel Malaysia yang mencapai kurang lebih 280 Ribu pertahun dan Indonesia yang hanya 90 Ribu  menjadi ketimpangan yang nyata” ungkapnya.

Amsar berharap melalui Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional kerjasama antara Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Ditjen Dikti-Kemdikbud dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII ini  dapat mendorong geliat semangat para dosen untuk lebih aktif menulis dan mempublikasikannya ke jurnal, baik yang level nasional maupun internasional.

“Bagaimanapun, saat ini parameter penilaian terhadap kualitas Perguruan Tinggi dilihat dari publikasi jurnal ilmiahnya” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Rektor I UII, Nandang Sutrisno, SH.,M.Hum.,L.LM.,Ph.D, bahwa penilaian internasional terhadap kualitas PT seringkali memprioritaskan kuantitas penulisan di jurnal ilmiah, baik pada level nasional maupun internasional.

UII sendiri menurut Wakil Rektor bidang akademik tersebut sudah seringkali melakukan pelatihan serupa, selain akan mengembangkan kemampuan dosen untuk menulis, hasil tulisan merekapun akan membantu UII dalam penilaian yang dilakukan oleh lembaga internasional pemeringkatan universitas di seluruh dunia.

“Salah satu lembaga yang ikut melakukan penilaian adalah Quacquarelli Symonds (QS) Star. Untuk tahun 2011/2012 UII masuk dalam jajaran perguruan tinggi terbaik di Indonesia dengan memperoleh 2 bintang” terangnya.

Pelatihan tersebut juga menghadirkan Prof. Mudatsir, M.Eng.,Ph.D (Guru besar UGM), Prof. Ali Saukah, M.A.,Ph.D (Universitas Negeri Malang), dan Jaka Sriyana, SE.,M.Si., Ph.D (Dosen UII).