PPS FIAI Adakan Kuliah Umum Kecendekiawanan

Program Paskasarjana (PPS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mengadakan kuliah umum bagi mahasiswanya. Kali ini kuliah umum dilaksanakan dengan tema “Kecendekiawanan dan Publikasi Ilmiah”. Kegiatan yang berlangsung Sabtu (24/03/2012) di Kampus Demangan Baru ini menghadirkan Prof. Akhmad Fauzy, Ph.D. sebagai narasumber. Pimpinan PPS FIAI UII bersama staf dan mahasiswa mengikuti rangkaian kegiatan ini.

 

Dalam paparannya, Prof. Akhmad Fauzy menjelaskan bahwa cendekiawan pada dasarnya adalah orang yang menggunakankecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Kata cendekiawan sendiri berasal dari Chanakya, yaitu seorang politikus yang hidup di masa pemeritahan Chandragupta dari Kekaisaran Maurya. Seorang “cendekiawan”, menurut Akhmad Fauzy, bukan hanya sekadar berpikir tentang kebenaran tetapi harusmenyuarakannya, apapun rintangannya. “Cendekiawan tidak boleh menjadi cendekiawan bisu, kecuali dia betul-betul bisu atau dibisukan,” ujar dosen Program Studi Statistika FMIPA UII ini.

Secara umum, Akhmad Fauzy melanjutkan, terdapat tiga pengertian modern untuk istilah cendekiawan. Pertama adalah mereka yang amat terlibat dalam idea-idea dan buku-buku. Kedua mereka yang mempunyai keahlian dalam budaya dan seni yang memberikan mereka kewibawaan kebudayaan, dan yang kemudian mempergunakan kewibawaan itu untuk mendiskusikan perkara-perkara lain di khalayak ramai. Golongan ini dipanggil sebagai intelektual budaya. Dan ketiga dari segi Marxisme, yaitu mereka yang tergolong dalam kelas atau kelompok dosen, guru, pengacara, wartawan, dan sebagainya.

Terkait publikasi ilmiah, Akhmad Fauzy menjelaskannya sebagai sistem publikasi yang dilakukan berdasarkan peer review dalam rangka untuk mencapai tingkat objektivitas setinggi mungkin. Sistem publikasi ini bervariasi tergantung bidang masing-masing, dan selalu berubah, meskipun seringkali secara perlahan. Sebagian besar karya akademis diterbitkan dalam jurnal ilmiah atau dalam bentuk buku. Sebagian besar bidang akademik yang telah mapan memiliki jurnal dan bentuk publikasi tersendiri.

Akhmad Fauzy juga mengidentifikasi beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan dalam karya ilmiah, yaitu: permasalahannya tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya; permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan penulis baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana; dan permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.

Unduh Presentasi