LPM Pilar Demokrasi Adakan SJTD

Untuk sekian kalinya bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Lembaga Pers Mahasiswa Pilar Demokrasi (LPM PD) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Sekolah Jurnalistik Tingkat Dasar (SJTD) bagi anggota baru selama 2 hari, Jum’at-Sabtu (2-3/12) di Maskan al-Kindi Wisata Kaliurang. Menurur panitia, Syamsul Zakaria, acara tersebut untuk memberikan pengetahuan dasar kepada kader baru dengan menjalani pelatihan, sebagai prasyarat menjadi anggota magang LPM PD.

 

Berbagai materi jurnalistik telah disiapkan oleh panitia  terdiri dari anggota LPM PD antara lain Pers dan Jurnalistik, 10 Elemen Jurnalisme dibawakan oleh Tommy Apriando. Ia menyoroti tugas jurnalisme yang menuntut kejujuran dan tanggung jawab. “verifikasi terhadap berita yang ditulis sangatlah penting supaya tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan media” ungkap mantan Sekretaris LPM Keadilan FH UII.

 

Panitia dan peserta Sekolah Jurnalistik Tingkat Dasar (SJTD) FIAI UII

Selain itu, penyelenggara juga menghadirkan pemateri dari koran harian ternama Yogyakarta, Kedaulatan Rakyat yakni Agung Purwandono. Dengan penyampaian secara lugas, jelas, diiringi dengan humor, pengasuh rubrik ‘Kaca’ KR tersebut menjelaskan reproter dalam menulis berita yang baik harus memperhatikan salah satu enam unsur  berita yaitu significant (urgensi), timeliness (aktualitas), prominence (ketenaran), proximity (kedekatan), magnitude (kebesaran), dan human interest (ketertarikan manusia). Lebih lanjut ia mengatakan salah satu teknik reportase berupa investigasi, wartawan boleh mengabaikan kode etik jurnalistik karena banyak hal yang harus digali dan menjadi sukar jika wartawan harus memaparkan maksud kehadirannya.

Antusiasme peserta ditunjukkan oleh Rosyad Margani misalnya yang menanyakan tentang kebenaran rumor bahwa 80% berita media massa adalah bohong. Menanggapi hal itu, Agung mencoba untuk tidak menyederhanakan masalah. Menurutnya, sebuah berita sebelum naik cetak harus melewati proses yang panjang. Mulai dari wartawan yang menuliskan, redaktur, editor, dan pemimpin redaksi. Sehingga, potensi kebohongan tersebut adalah kecil. Namun, ia juga tidak menampik bahwa sering juga kebohongan tersebut terjadi. Untuk membekali kemampuan calon wartawan, materi lain juga diberikan seperti teknik fotografi, desain dan layout dan lainnya sehingga kelak mereka siap terjun ke dalam dunia jurnalistik.