PAI Berangkatkan Mahasiswa PPL Internasional 2017

PAI Berangkatkan Mahasiswa PPL Internasional 2017

Rektor UII dan pimpinan FIAI berfoto bersama mahasiswa peserta PPL Internasional 2017. (Samsul/Mufti/PAI)

Sukses dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Internasional 2016, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PSPAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali memberangkatkan mahasiswa untuk mengikuti PPL Internasional 2017. PPL Internasional yang diorganisir oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam (P3I) PSPAI tersebut diikuti oleh 26 mahasiswa.

Pelepasan mahasiswa peserta PPL diadakan di Ruang Sidang FIAI, Kamis, 12 Syawwal 1438 H/6 Juli 2017. Penting dicatat bahwa PPL Internasional tahun ini merupakan kali kedua dilaksanakan. Program PPL Internasional pertama berjalan dengan lancar dan sukses serta mendapatkan apresiasi dari pihak penerima mahasiswa PPL. Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., berharap PPL Internasional 2017 ini dapat sukses sebagaimana sebelumnya.

PPL Internasional ini akan berlangsung selama 1 bulan yaitu mulai 07 Juli sampai 05 Agustus 2017. Sebanyak 26 mahasiswa tersebut akan mengajar di lembaga-lembaga pendidikan di 3 negara Asia Tenggara. Yaitu 16 mahasiswa di ma’had (pesantren) dan sekolah di Thailand, 8 mahasiswa di Brainy Bunch International Islamic Montessori School, Malaysia dan 2 mahasiswa lainnya di Yayasan An-Nur, Dili, Timor Leste.

Mahasiswa yang mendaftar seleksi PPL Internasional kali ini jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya. Melalui program ini secara tidak langsung memunculkan iklim kompetitif di antara mahasiswa dalam pengertian yang positif. Kepala P3I Dr. Supriyanto Pasir, S.Ag., M.Ag. menyampaikan bahwa adanya PPL Internasional ini memiliki pengaruh kaitannya dengan pengembangan kemampuan mahasiswa.

Lebih lanjut Supriyanto Pasir berharap melalui PPL Internasional tersebut, PSPAI dapat berperan dalam pengembangan pendidikan Islam di wilayah Asia Tenggara. “Harapannya PPL Internasional ini dapat memicu dan memacu semangat belajar mahasiswa PAI sehingga memiliki semangat untuk menginternasional. Dengan demikian mereka bisa menjadi bagian dari masyarakat global seperti yang dicita-citakan UII,” tutur Dosen Tetap PSPAI yang tahun lalu mengikuti short course post-doctoral di Mesir tersebut.

Samsul_08_PPL Internasional PAI

Suasana pelepasan mahasiswa peserta PPL Internasional PSPAI di Ruang Sidang FIAI. (Samsul/Mufti/PAI)

Kedepannya, lanjut Pasir—sapaan akrabnya—seluruh negara di Asia Tenggara yang memiliki populasi muslim dapat menjadi sasaran PPL Internasional PSPAI. “Seperti Singapura, Brunei Darussalam, dan juga Filipina. Mudah-mudahan dapat tersentuh semua dengan PPL 2 PAI. Sehingga gaungnya lebih besar,” tutur alumnus pertama Pondok Pesantren (Ponpes) UII tersebut. Tujuannya, ujar Pasir, menyebarkan pendidikan yang baik dan menunjukkan model dakwah UII yang rahmatan lil ‘alamin.

Program PPL Internasional ini bisa dijadikan sebagai ajang mahasiswa untuk mengkonversikan teori dan praktik di lapangan. Dan yang terpenting mahasiswa tetap belajar dalam rangka mencari ilmu, mengembangkan ilmu yang sudah didapat, dan kemudian mengamalkan ilmu tersebut. “PPL Internasional ini perlu dijadikan contoh Program Studi lain,” tutur Rektor UII Nandang Sutrisno, S.H., LLM., M.Hum., Ph.D., yang hadir memberikan sambutan.

Baca juga: FIAI Raih Juara 1 Cerdas Cermat Big Bang 2017

Lebih lanjut Nandang menambahkan, melalui mahasiswa PPL kehadiran UII dapat dirasakan oleh umat di dunia. Mahasiswa PPL harus menunjukkan dan mewujudkan rahmatan lil ‘alamin melalui pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan dakwah. “Diharapkan mahasiswa UII dapat menunjukkan (hal di atas) dengan berbicara baik, bertutur kata yang baik, bersikap yang baik, dan berperilaku yang baik sesuai nilai Islam yang universal,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PSPAI Dr Junanah, MIS berharap agar PPL 2017 ini lebih baik dari tahun lalu. “Pesannya, jangan lupa mahasiswa PPL adalah duta UII dengan mengemban visi rahmatan lil ‘alamin,” tutur Junanah yang menyelesaikan doktoralnya di UIN Jakarta dan masternya di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) tersebut. (Samsul/SDS/RS)