,

Monev Tengah PHK-PS PSHI

Tahun 2016 ini, Program Studi Hukum Islam (PSHI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali meraih Program Hibah Kompetisi Program Studi (PHK-PS). Program yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII tersebut salah satunya bertujuan untuk men-support program studi (prodi) untuk go international.

U8ntuk PSHI, tahun ini adalah kali ketiga (batch 3) mendapat hibah tahunan tersebut. Batch pertama diraih tahun 2013 dan batch kedua didapatkan tahun 2015 yang lalu. Dengan demikian PSHI termasuk salah satu prodi di UII yang berhasil mendapatkan PHK-PS sampai tahap terakhir. Dengan berakhirnya batch 3 akhir tahun ini diharapkan PSHI sudah semakin siap untuk meraih akreditasi internasional.

Judul hibah yang dilaksanakan oleh PSHI adalah Penguatan Akademik Program Studi Hukum Islam (PSHI) menuju International Recognition. Secara umum PSHI ingin mendapatkan pengakuan internasional melalui penguatan akademiknya. Dengan cara tersebut maka akan mempermudah road menuju akreditasi internasional yang menjadi trend perguruan tinggi saat ini.

Sebagai wujud pendampingan dari BPA sebagai penyandang dana, PSHI mendapat giliran pendampingan melalui monitoring dan evaluasi (monev) tengah tahun. Monev dilakukan pada Senin, 20 Syawwal 1437 H/25 Agustus 2016 pukul 12.30-14.30 WIB. Monev tersebut bertujuan untuk mengawal sejauh mana pelaksanaan program dan diskusi tentang masalah dan solusinya.

Bertindak selaku ketia tim monev (bidang program dan aktivitas), Kariyam, S.Si., M.Si (Ketua Badan Penjaminan Mutu [BPM] UII). Didampingi Dra. Sri Mulyati, M.Si (Ketua Pusat Bantuan Sosial dan Kesehatan [Pusbansoskes] UII) untuk bidang keuangan/anggaran. Dalam acara tersebut, Kariyam menyampaikan beberapa masukan perbaikan dan mengapresiasi beberapa aktivitas yang sudah berjalan dengan baik.

Secara keseluruhan, monev berjalan dengan lancar. Namun demikian, persentase capaian fisik sampai tengah tahun hibah baru mencapai 36,69%. Artinya belum sampai separuhnya (50%). Oleh karena itu perlu usaha yang lebih keras supaya di akhir tahun nanti menjadi 100%. Harapannya di akhir tahun nanti target maksimal dapat tercapai. (Samsul Zakaria)