Tentang Saya
Supriyanto Abdi adalah seorang akademisi dan peneliti yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman luas dalam studi Islam, kebebasan beragama, serta hubungan antara agama dan negara. Ia telah menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan tinggi, termasuk gelar sarjana dalam Studi Keagamaan dari Islamic University of Indonesia pada tahun 2000. Melanjutkan pendidikannya di Australia, ia meraih Graduate Diploma in Arts dalam Studi Asia dari University of Melbourne pada tahun 2004, kemudian memperoleh gelar Master of Contemporary Asian Analysis dari universitas yang sama pada tahun 2006. Ia memperoleh gelar doktor (PhD) di Asia Institute, University of Melbourne, dengan penelitian disertasi yang berfokus pada dinamika politik ortodoksi, netralitas negara, dan kebebasan beragama di Indonesia pasca-Suharto.
Selama menjalani studi doktoralnya, Supriyanto memperoleh berbagai penghargaan dan beasiswa bergengsi. Ia adalah penerima Melbourne International Research Scholarship (MIRS) dan Melbourne International Fee Remission Scholarship (MIFRS) yang mendukung studinya di University of Melbourne antara tahun 2009 hingga 2013. Ia juga mendapatkan berbagai hibah penelitian dan perjalanan akademik dari beberapa institusi, termasuk Travel Grant dari Asian Studies Association of Australia (ASAA), Travel for Research in Postgraduate Study (TRIPS) dari University of Melbourne, serta Travel Grant dari Centre for Citizenship, Development and Human Rights di Deakin University. Pada tahun 2014-2015, ia mendapatkan Visiting Research Fellowship di Centre for Comparative Constitutional Law and Religion, School of Law, University of Lucerne, Swiss.
Di bidang akademik, Supriyanto memiliki pengalaman mengajar dan meneliti yang luas. Dari tahun 2015 hingga 2017, ia menjabat sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Studi Islam, Islamic University of Indonesia, Yogyakarta. Sebelumnya, ia pernah menjadi tutor di Asia Institute, University of Melbourne pada tahun 2012, serta menjadi asisten peneliti di beberapa institusi akademik, termasuk National Centre of Excellence for Islamic Studies (NCEIS), University of Melbourne, serta Indonesia Forum, University of Melbourne. Selain itu, ia juga pernah bekerja sebagai peneliti di Centre for Human Rights Studies, Islamic University of Indonesia antara tahun 2006 hingga 2008.
Karya akademiknya telah diterbitkan dalam berbagai jurnal dan buku terkemuka. Beberapa publikasi pentingnya antara lain adalah artikel “Islam, Religious Minority and the Challenge of Blasphemy Laws in Indonesia” yang diterbitkan dalam buku Religious Minorities in Muslim-Majority Localities in Southeast Asia: Areas of Toleration and Conflict (Institute for South East Asian Studies, 2014), serta artikel “Islam and (Political) Liberalism: A Note on An Evolving Debate in Indonesia” yang diterbitkan dalam Journal of Indonesian Islam (2009). Selain itu, ia juga menulis artikel tentang politik Muslim dan demokrasi dalam Millah: Journal of Religious Studies (2007), serta kajian tentang Islam, kekerasan, dan modernitas dalam jurnal yang sama pada tahun 2006.
Supriyanto juga aktif dalam komunitas akademik internasional dengan berpartisipasi dalam berbagai konferensi internasional. Ia telah mempresentasikan makalahnya di forum-forum ilmiah ternama seperti International Consortium for Law and Religion Studies (ICLARS) Conference di Amerika Serikat, Religion, Secularity and Public Sphere in East and Southeast Asia Conference di National University of Singapore, serta Asian Studies Association of Australia (ASAA) Biennial Conference di University of Western Sydney. Selain itu, ia juga pernah menjadi pembicara di berbagai konferensi lain yang membahas isu-isu terkait kebebasan beragama, hubungan negara dan agama, serta perkembangan wacana Islam liberal di Indonesia.
Sebagai seorang akademisi, Supriyanto juga tergabung dalam beberapa organisasi profesional. Ia adalah anggota aktif Asian Studies Association of Australia (ASAA) sejak tahun 2009, serta menjadi bagian dari Indonesia Forum di University of Melbourne sejak tahun 2010. Sejak tahun 2013, ia juga menjadi anggota International Consortium for Law and Religion Studies (ICLARS), sebuah organisasi yang berfokus pada kajian hukum dan agama di tingkat global.
Dengan latar belakang akademik dan pengalaman yang luas, Supriyanto Abdi memiliki kontribusi yang signifikan dalam penelitian dan diskursus tentang kebebasan beragama, Islam liberal, dan politik agama di Indonesia. Keahliannya dalam mengkaji hubungan antara agama dan negara, serta pengalaman penelitian dan pengajarannya yang mendalam, menjadikannya sebagai salah satu akademisi yang berpengaruh dalam bidangnya.