Mahasiswa Ekonomi Islam UII Sampaikan Gagasan di Konferensi Internasional STREAMS UIII, Depok

Yogyakarta, 27 November 2025 (EKIS NEWS) – Salah satu mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Almeyda Asharsyira angkatan 2023, berhasil tampil di panggung internasional sebagai presenter pada konferensi STREAMS (Students’ Conference on Islam and Muslim Societies) yang diselenggarakan oleh Faculty of Islamic Studies, Universitas Islam International Indonesia (UIII) Depok, pada 27 November 2025.
STREAMS UIII merupakan konferensi prestigious yang diikuti oleh mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai universitas dan negara. Tahun ini, panitia menerima 270 abstrak dari 56 universitas di 15 negara, dan hanya 30 paper terbaik yang dinyatakan lolos untuk dipresentasikan. Menariknya, Almeyda menjadi satu-satunya mahasiswa S1 yang terpilih pada seleksi, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi dirinya.
Mengharumkan Nama Prodi di Ruang Akademik Internasional
Paper yang dipresentasikan berjudul “Non-Transactional Consumption and the Rojali Behavior: An Islamic Ethical and Contractual Framework for Café Sustainability”, sebuah kajian konseptual yang membahas fenomena penggunaan fasilitas kafe tanpa melakukan transaksi, perilaku yang semakin marak di era modern ini.
Melalui pendekatan fiqh mu‘āmalah, etika bisnis Islam, hingga kajian perilaku konsumen, Almeyda memetakan bahwa perilaku “rojali” (rombongan jarang beli) bukan hanya sekadar masalah manajemen ruang kafe, tetapi juga menyentuh dimensi akad, keadilan, israf, serta tanggung jawab sosial dalam etika konsumsi Islam.
Presentasi Almeyda mendapat apresiasi positif dari peserta dan panelis. Beberapa mahasiswa internasional bahkan menyampaikan, “You are the winner. I didn’t expect you are an undergraduate student.”
Suasana Konferensi: Hangat, Intelektual, dan Mengayomi
Sebagai mahasiswa S1, Almeyda mengaku sempat gugup sebelum tampil. Namun, ia merasa terharu karena para mahasiswa S2 dan S3 itu, justru sangat ramah, suportif, dan mengayomi.
“Saya merasa dirangkul. Mereka tidak merendahkan saya. Justru banyak yang menemani dan menguatkan. Saya teringat Ibu saya pernah bilang, orang yang pendidikannya tinggi biasanya tidak suka meremehkan, mereka justru menghormati menghargai, dan mengayomi yang dibawahnya, mereka lebih dewasa” ungkapnya.
Pengalaman ini menjadi pembuktian bahwa ruang akademik internasional bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga kolaborasi dan pertukaran pemikiran.
Tanggapan Panelis: Apresiasi dan Penguatan Akademik
Meski memberikan banyak apresiasi, panelis juga memberikan masukan konstruktif untuk pengembangan paper ke tahap berikutnya, antara lain:
- Penyesuaian skala teori dengan skala masalah, agar analisis lebih seimbang dan fokus.
- Penguatan data empiris, khususnya terkait dampak finansial bagi kafe.
- Pengayaan literatur, dari fiqh klasik → fiqh kontemporer → aplikasi modern.
Masukan tersebut menjadi bekal penting untuk pengembangan penelitian di masa mendatang.
Selain presentasi, Almeyda juga berkesempatan menjelajahi lingkungan Faculty Islamic Studies UIII dan berkenalan dengan mahasiswa internasional serta peserta konferensi lainnya. Salah satu momen berkesan adalah bertemu dan akrab dengan salah satu influencer, figur akademik muda yang sudah lama menjadi inspirasinya.
Selain itu, keesokan harinya Almeyda juga ditemani oleh salah satu mahasiswa PhD UIII untuk berkeliling yang merupakan kolega dari Dosen Ekonomi Islam UII, Bapak Rheyza Virgiawan, LC., ME. Dukungan jejaring ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Ekonomi Islam UII tidak dibiarkan sendiri, ia selalu didampingi, diawasi oleh komunitas akademik yang kuat dan saling mendukung.
Kebanggaan untuk Prodi Ekonomi Islam UII
Partisipasi mahasiswa S1 dalam konferensi internasional terpilih seperti STREAMS menjadi bukti bahwa Prodi Ekonomi Islam UII memiliki potensi besar dalam bersaing di tingkat global. Hal ini juga sejalan dengan visi prodi untuk memperluas jejak akademik dan membangun budaya internasionalisasi.
Almeyda berharap pengalaman ini dapat menginspirasi teman-temannya di Prodi Ekonomi Islam UII untuk berani mengambil kesempatan dan tidak takut mencoba hal-hal baru.
“Kadang kita merasa tidak layak atau tidak cukup hebat. Itu juga yang sangat aku khawatirkan sebelum berangkat bahkan sampai sempat jatuh sakit. Tapi aku sadar bahwa kesempatan besar sering datang justru ketika kita berani melangkah,” tuturnya.
Perjalanan Almeyda di STREAMS UIII menjadi bukti bahwa mahasiswa Ekonomi Islam UII mampu menembus panggung internasional dan menyampaikan gagasan di hadapan komunitas akademik global. Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal bagi lebih banyak mahasiswa dan civitas akademika Ekis UII untuk terus berkarya, berjejaring, dan berkontribusi di ruang-ruang keilmuan internasional.
Daftar Sekarang untuk menjadi mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam di Pmb.uii.ac.id
Temukan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/











