Mahasiswa Ekonomi Islam UII Sampaikan Gagasan di Konferensi Internasional STREAMS UIII, Depok

Yogyakarta, 27 November 2025 (EKIS NEWS) – Salah satu mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII),  Almeyda Asharsyira angkatan 2023, berhasil tampil di panggung internasional sebagai presenter pada konferensi STREAMS (Students’ Conference on Islam and Muslim Societies) yang diselenggarakan oleh Faculty of Islamic Studies, Universitas Islam International Indonesia (UIII) Depok, pada 27 November 2025.

STREAMS UIII merupakan konferensi prestigious yang diikuti oleh mahasiswa S2 dan S3 dari berbagai universitas dan negara. Tahun ini, panitia menerima 270 abstrak dari 56 universitas di 15 negara, dan hanya 30 paper terbaik yang dinyatakan lolos untuk dipresentasikan. Menariknya, Almeyda menjadi satu-satunya mahasiswa S1 yang terpilih pada seleksi, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi dirinya.

Mengharumkan Nama Prodi di Ruang Akademik Internasional

Paper yang dipresentasikan berjudul “Non-Transactional Consumption and the Rojali Behavior: An Islamic Ethical and Contractual Framework for Café Sustainability”, sebuah kajian konseptual yang membahas fenomena penggunaan fasilitas kafe tanpa melakukan transaksi, perilaku yang semakin marak di era modern ini.

Melalui pendekatan fiqh mu‘āmalah, etika bisnis Islam, hingga kajian perilaku konsumen, Almeyda memetakan bahwa perilaku “rojali” (rombongan jarang beli) bukan hanya sekadar masalah manajemen ruang kafe, tetapi juga menyentuh dimensi akad, keadilan, israf, serta tanggung jawab sosial dalam etika konsumsi Islam.

Presentasi Almeyda mendapat apresiasi positif dari peserta dan panelis. Beberapa mahasiswa internasional bahkan menyampaikan, “You are the winner. I didn’t expect you are an undergraduate student.”

Suasana Konferensi: Hangat, Intelektual, dan Mengayomi

Sebagai mahasiswa S1, Almeyda mengaku sempat gugup sebelum tampil. Namun, ia merasa terharu karena para mahasiswa S2 dan S3 itu, justru sangat ramah, suportif, dan mengayomi.

“Saya merasa dirangkul. Mereka tidak merendahkan saya. Justru banyak yang menemani dan menguatkan. Saya teringat Ibu saya pernah bilang, orang yang pendidikannya tinggi biasanya tidak suka meremehkan, mereka justru menghormati menghargai, dan mengayomi yang dibawahnya, mereka lebih dewasa” ungkapnya.

Pengalaman ini menjadi pembuktian bahwa ruang akademik internasional bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga kolaborasi dan pertukaran pemikiran.

Tanggapan Panelis: Apresiasi dan Penguatan Akademik

Meski memberikan banyak apresiasi, panelis juga memberikan masukan konstruktif untuk pengembangan paper ke tahap berikutnya, antara lain:

  1. Penyesuaian skala teori dengan skala masalah, agar analisis lebih seimbang dan fokus.
  2. Penguatan data empiris, khususnya terkait dampak finansial bagi kafe.
  3. Pengayaan literatur, dari fiqh klasik → fiqh kontemporer → aplikasi modern.

Masukan tersebut menjadi bekal penting untuk pengembangan penelitian di masa mendatang.

Selain presentasi, Almeyda juga berkesempatan menjelajahi lingkungan Faculty Islamic Studies UIII dan berkenalan dengan mahasiswa internasional serta peserta konferensi lainnya. Salah satu momen berkesan adalah bertemu dan akrab dengan salah satu influencer, figur akademik muda yang sudah lama menjadi inspirasinya.

Selain itu, keesokan harinya Almeyda juga ditemani oleh salah satu mahasiswa PhD UIII untuk berkeliling yang merupakan kolega dari Dosen Ekonomi Islam UII, Bapak Rheyza Virgiawan, LC., ME. Dukungan jejaring ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Ekonomi Islam UII tidak dibiarkan sendiri, ia selalu didampingi, diawasi oleh komunitas akademik yang kuat dan saling mendukung.

Kebanggaan untuk Prodi Ekonomi Islam UII

Partisipasi mahasiswa S1 dalam konferensi internasional terpilih seperti STREAMS menjadi bukti bahwa Prodi Ekonomi Islam UII memiliki potensi besar dalam bersaing di tingkat global. Hal ini juga sejalan dengan visi prodi untuk memperluas jejak akademik dan membangun budaya internasionalisasi.

Almeyda berharap pengalaman ini dapat menginspirasi teman-temannya di Prodi Ekonomi Islam UII untuk berani mengambil kesempatan dan tidak takut mencoba hal-hal baru.

“Kadang kita merasa tidak layak atau tidak cukup hebat. Itu juga yang sangat aku khawatirkan sebelum berangkat bahkan sampai sempat jatuh sakit. Tapi aku sadar bahwa kesempatan besar sering datang justru ketika kita berani melangkah,” tuturnya.

Perjalanan Almeyda di STREAMS UIII menjadi bukti bahwa mahasiswa Ekonomi Islam UII mampu menembus panggung internasional dan menyampaikan gagasan di hadapan komunitas akademik global. Semoga pengalaman ini menjadi langkah awal bagi lebih banyak mahasiswa dan civitas akademika Ekis UII untuk terus berkarya, berjejaring, dan berkontribusi di ruang-ruang keilmuan internasional.

Daftar Sekarang untuk menjadi mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam di Pmb.uii.ac.id
Temukan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/

Sobat Ekis Sabet Juara di IEKI International Student Festival 2025, Bandung

YOGYAKARTA, 15 November 2025 (EKIS NEWS) — Di tengah padatnya jadwal UTS, deadline mata kuliah, dan berbagai aktivitas kampus, mahasiswa Ekonomi Islam UII kembali membuktikan bahwa kesibukan bukan penghalang untuk berprestasi. Tahun ini, Prodi Ekonomi Islam UII kembali meraih pencapaian di ajang IEKI International Students Festival (IISF) 2025, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam FPEB UPI Bandung, tiga tim mahasiswa Ekonomi Islam UII angkatan 2023 berhasil membawa pulang tiga piala utama sekaligus. Acara berlangsung pada 13–15 November 2025 di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, di bawah naungan APSEI Indonesia.

Tahun ini, IISF diikuti oleh peserta dari berbagai kampus, mulai dari Universitas Siliwangi, Universitas Sriwijaya, Universitas Tanjungpura, UIN Sunan Ampel, Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Aisyiyah Palembang, Universitas Jambi, Universitas Mulawarman, Universitas Djuanda, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka, Universitas Nahdlatul Ulama, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyyah Makassar, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Padjajaran, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Mindanao State University Philippines hingga University of Madinah.

Tiga Prestasi Utama Mahasiswa Ekonomi Islam UII

1. Juara 1 Business Plan Competition

Tim business plan yang beranggotakan Yuyun Rohayati, Asiyah Azzahra, dan Amalia Nuri Ma’rifah berhasil menempati posisi pertama dengan gagasan bisnis bertajuk: “HalalEase: Your Trusted Path to Halal in Bali.” Kemenangan ini terasa begitu emosional bagi tim, mengingat proposal bisnis dengan fokus bidang yang sama telah mereka bawa ke beberapa kompetisi sebelumnya tanpa berhasil meraih juara pertama. Tahun ini, usaha dan ketekunan mereka akhirnya terbayar, membuktikan bahwa jam terbang itu nyata.

2. Juara 1 Essay Competition

Almeyda Asharsyira meraih Juara 1 melalui esainya yang berjudul: “Youth and the Price of Comfort: Beyond a Cup of Coffee, It’s About Conscience.” Walau ini merupakan lomba essay pertamanya di bangku kuliah, Almeyda tampil dominan dengan skor penilaian jauh di atas peserta lainnya. Pencapaian ini sekaligus memperlihatkan bagaimana konsistensi belajar dan jam terbang dalam kepenulisan mulai memberi hasil nyata.

3. Juara 2 Public Poster Competition

Prestasi lainnya datang dari tim poster yang beranggotakan Yasaka Fadhilah, Suroyya Yefiani, dan Asiyah Azzahra, yang meraih Juara 2 dengan karya berjudul: “ZISWAF: Small Acts, Big Changes”.

Perjalanan Panjang Yang Cukup Menguras Tenaga

Perjuangan menuju IISF tidak mudah. Para peserta dari UII harus membagi waktu di tengah pekan UTS yang padat. Beberapa di antara mereka bahkan mengikuti ujian susulan agar tetap bisa berangkat ke Bandung tanpa mengorbankan nilai akademik. Tantangan seperti persiapan presentasi, finalisasi karya, hingga pengelolaan  waktumenjadi bagian dari proses yang harus mereka lalui.

Khusus tim business plan, kemenangan ini menjadi catatan yang isnpiratif. Setelah berkali-kali mencoba bukanlah alasan untuk berhenti, pada akhirnya mereka bisa merasakan podium tertinggi. Sementara itu, keberhasilan Almeyda memenangkan lomba essay pertamanya semakin menegaskan bahwa kesempatan besar sering datang pada mereka yang berani mencoba.

Dukungan yang Menguatkan

Kesuksesan ini tidak terlepas dari lingkungan yang mendukung, mulai dari kekompakan antar peserta, dukungan moral sesama angkatan, hingga fasilitas dari Prodi dan Fakultas. Prodi Ekonomi Islam UII menanggung biaya pendaftaran seluruh peserta, sesuatu yang sangat berarti bagi mahasiswa. Seperti yang diungkapkan salah satu peserta:

“Kalau pendaftarannya tidak dibiayai prodi, mungkin aku tidak akan ikut.”

Fakultas Ilmu Agama Islam juga turut memberikan dukungan transportasi keberangkatan, disertai doa dan perhatian dari para dosen. Para peserta juga mendapat kesempatan meminta review, latihan presentasi, dan saran dari dosen sebelum berangkat lomba.

Bagi para mahasiswa Ekis, prestasi di IISF bukan hanya tentang memenangkan kompetisi. Ini adalah cara mereka mengaplikasikan apa yang dipelajari di ruang kelas ke dalam bentuk karya nyata yang relevan dengan isu-isu ekonomi Islam. Mereka berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi adik tingkat agar tidak ragu mencoba dan mengambil kesempatan serupa.

“Harapannya, dengan kemenangan ini adik-adik tingkat bisa punya gambaran lebih jelas untuk ikut berbagai lomba. Kadang orang ingin maju dan berkembang, tapi masih bingung harus mulai dari mana. Semoga lewat pengalaman kami, mereka jadi lebih berani untuk mencoba dan terus berkembang,” Tambah Yefi.

Ekis UII, Rumah Tumbuhnya Prestasi

Prestasi ini kembali menegaskan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya fokus pada pembelajaran teoritis, tetapi juga menyediakan ruang, dukungan, dan peluang bagi mahasiswa untuk berkembang di tingkat nasional maupun internasional.

Di Ekis, mahasiswa tidak berjalan sendiri, mereka ditemani pembinaan, bimbingan, dan fasilitas yang mendukung untuk menjadi versi terbaik diri mereka.

Ingin seperti mereka?
Daftar Sekarang dan Jadilan bagian dari Program Studi Ekonomi Islam UII di pmb.uii.ac.id
Temukan Informasi dan wawasan menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Menulis dari Hati, Berprestasi untuk Negeri, Kisah Tara Aqila Menjadi Juara 1 Nasional KTIH (STHQ) 2025

YOGYAKARTA, 19 Oktober 2025 (EKIS NEWS) — Di balik layar ajang nasional bergengsi, ada sosok muda yang membuktikan bahwa ketekunan dan rasa ingin tahu bisa membawa seseorang menembus batas. Tara Aqila Humayra, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII angkatan 2023, yang sukses menorehkan prestasi sebagai Juara 1 Nasional bidang Karya Tulis Ilmiah Hadits (KTIH) pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-hadits (STQH) Nasional 2025, yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 09-19 Oktober 2025.

Bagi Tara, perjalanan ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga proses menemukan makna mendalam dalam belajar dan berjuang. “Awalnya cuma pengin coba hal baru dan ngembangin diri dalam karya tulis ilmiah,” ujarnya Tara. Sebelumnya, Tara memang pernah ikut lomba serupa di MTQM Jambi dalam tim, namun kali ini adalah pertama kalinya ia turun sebagai peserta individu di tingkat nasional.

Perjalanan Panjang Menuju Panggung Nasional

Tidak ada yang instan dari perjalanan prestasi ini. Tara harus melalui proses panjang sejak awal tahun, mulai dari seleksi tingkat kota, lanjut ke provinsi, hingga akhirnya mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional. Ia mengikuti pelatihan intensif atau training center yang digelar LPTQ Kaltim, tempat para peserta terbaik dibina dan diuji kemampuannya.

“Prosesnya lama banget, sekitar sembilan bulan,” ungkapnya.

Selama masa itu, Tara menyiapkan dua karya besar. Tema pertama tentang ketahanan keluarga, dengan judul Digital Free Family Hours: Upaya Mengatasi Loneliness Epidemic Akibat Kesibukan Orang Tua, dan tema kedua tentang ketahanan pangan, berjudul Ketahanan Pangan Islami: Mewujudkan Food Estate Berkeadilan dan Good Handling Practices yang Berkah.

Kedua tema itu, katanya, berangkat dari kegelisahan terhadap isu sosial modern yang semakin relevan, keluarga yang renggang karena kesibukan digital, dan tantangan pangan yang butuh solusi berbasis nilai Islam.

Belajar dari Nol dan Bertahan Tanpa Wi-Fi

Menulis karya ilmiah tingkat nasional tentu bukan hal mudah. Tara mengakui dirinya sempat kewalahan, apalagi karena belum punya pengalaman mendalam, dalam penulisan ilmiah.

“Bener-bener belajar dari nol. Harus banyak baca, mikir kritis, dan belajar ngetik cepat,” kenang Tara

Namun yang paling berkesan justru adalah saat ia menulis selama 7–8 jam tanpa koneksi internet, hanya mengandalkan referensi cetak yang sudah disiapkan.

“Waktu itu no Wi-Fi, jadi harus bener-bener fokus dan ngandelin bahan yang ada,” ceritanya.

Tantangan itu ternyata menjadi momen paling berharga baginya, karena dari situ ia belajar disiplin, sabar, dan tenang di bawah tekanan.

Ketika akhirnya namanya diumumkan sebagai juara 1 nasional, Tara mengaku sempat tidak percaya.

“Bangga dan terharu banget, rasanya kayak semua lelah selama ini terbayar,” ujarnya.

Dukungan dan Nilai yang Menguatkan

Kesuksesan Tara tentu tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai dari orang tua, LPTQ Kaltim, para pelatih, hingga lingkungan kampus. Ia mengaku Prodi Ekonomi Islam UII berperan besar dalam membentuk cara berpikirnya yang islami dan ilmiah.

“Pelajaran dari kampus, mulai dari bahasa Arab sampai perekonomian Islam, bener-bener membantu waktu nulis karya ilmiah hadis ini,” jelasnya.

Tara menegaskan bahwa usaha dan doa adalah kunci utama, dan nilai-nilai Islam jadi fondasi kuat dalam setiap langkahnya. Baginya, kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk terus belajar dan menebar manfaat.

Belajar, Berprestasi, dan Berproses di Ekonomi Islam UII

Setelah kemenangan ini, Tara berencana untuk terus aktif di bidang karya tulis ilmiah dan konferensi ilmiah nasional. Ia berharap bisa berkontribusi lebih luas di bidang akademik dan sosial.

“Jangan takut melangkah, karena setiap keberanian pasti membuka jalan baru menuju kesempatan dan pengalaman berharga,” pesannya untuk mahasiswa lain.

Kisah Tara Aqila menjadi bukti bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya mencetak mahasiswa unggul di bidang ekonomi syariah, tetapi juga melahirkan generasi Qurani yang berprestasi di bidang ilmiah dan spiritual.

“Buat saya, Prodi Ekonomi Islam UII bukan cuma tempat belajar, tapi tempat di mana aku selalu merasa didukung buat jadi versi terbaik diriku,” tutupnya dengan senyum hangat.

Bersama Program Studi Ekonomi Islam UII terus membuka ruang bagi mahasiswa untuk berkembang di segala bidang.

Temukan inspirasi dan peluang berprestasi lainnya di fis.uii.ac.id/ekis
Informasi pendaftaran mahasiswa baru tersedia di pmb.uii.ac.id.

Menoreh Prestasi dari Goresan Kaligrafi: Cerita Imron Syafi’i di MTQMN 2025

YOGYAKARTA (EKIS NEWS) – Banjarmasin menjadi saksi bagaimana goresan tinta bisa berbicara tentang semangat, ketekunan, dan keindahan iman. Dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Lambung Mangkurat, pada 5–9 Oktober 2025 lalu, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Imron Syafi’i (angkatan 2024), berhasil mencuri perhatian lewat karyanya di cabang kaligrafi dekorasi dan menjadi kebanggaan UII.

Awal Perjalanan dan Motivasi Berkarya

Kecintaannya terhadap kaligrafi bukan hal baru. Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah jatuh cinta pada seni menulis indah ayat-ayat suci itu. Baginya, setiap goresan adalah bentuk dzikir yang hidup di atas kanvas.

“Motivasi aku ikut lomba ini biar makin rajin berkarya dan nggak males nggores,” ujar Imron dengan nada penuh semangat.

Proses Seleksi dan Persiapan Menuju MTQMN 2025

Perjalanan menuju kompetisi nasional ini pun tidak mudah. Imron melewati proses seleksi di Festival Qur’an UII, yang kemudian dilanjut menjalani serangkaian persiapan cukup panjang.
Latihan dilakukan secara intens di Rusunawa Selatan, bahkan hingga larut malam, bersama rekan-rekannya yang juga mengikuti cabang lomba lain.

Di tengah keterbatasan waktu dan tempat, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik, termasuk mengadakan tryout di Masjid Ulil Albab sampai begadang demi mematangkan hasil karya.

Tantangan dan Momen Berkesan di Banjarmasin

Namun di balik semangatnya, ada momen-momen sulit yang sempat mengguncang mentalnya. Imron sempat merasa down dan nyaris menyerah, namun semangat untuk membawa nama baik kampus membuatnya bangkit kembali. Keteguhan itulah yang akhirnya membuahkan hasil. Meskipun merasa belum maksimal, Imron mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya kali ini.

Imron berhasil memenangkan Juara 3 Nasional dengan sangat ketat, dan baginya keberhasilan bukan semata hasil dari bakat, tetapi perpaduan antara dua hal sederhana usaha dan doa. Ia percaya kekuatan spiritual dan dukungan orang-orang terdekat menjadi bahan bakar penting untuk mencapai hasil terbaik. Dari pengalaman ini, Imron belajar bahwa proses jauh lebih berharga daripada hasil.

Pesan dan Inspirasi untuk Mahasiswa Ekonomi Islam UII

Pesan itu pula yang ingin disampaikan untuk mahasiswa lain,

“Jangan takut mencoba, jangan malas berproses. Karena setiap langkah kecil menuju kebaikan akan selalu bermakna,” jelas Imron.

Kisah Imron adalah bukti bahwa mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya unggul dalam teori ekonomi berbasis nilai-nilai syariah, tetapi juga berprestasi dalam ranah spiritual dan seni Islam. Dukungan penuh dari prodi dan kampus membuat mahasiswa memiliki ruang luas untuk berkembang, baik di bidang akademik, seni, maupun pengabdian.

Program Studi Ekonomi Islam UII

Melalui semangat “Ilmu, Amal, dan Akhlak,” Prodi Ekonomi Islam UII terus mendorong mahasiswanya untuk menjadi generasi yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga berjiwa Qurani. Karena di Ekonomi Islam UII, setiap prestasi adalah bagian dari ibadah, dan setiap karya adalah wujud cinta kepada Allah dan umat.

Kunjungi kami di https://fis.uii.ac.id/ekis dan temukan berbagai peluang inspiratif lainnya.
Informasi pendaftaran mahasiswa baru tersedia di pmb.uii.ac.id.

Mahasiswa Ekonomi Islam UII Raih Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Tidak semua perjuangan mahasiswa harus ditanggung sendirian. Beasiswa hadir sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, semangat, dan potensi yang dimiliki. Salah satunya adalah Beasiswa Cendekia BAZNAS, program prestisius yang tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga pembinaan karakter, wawasan keislaman, hingga kegiatan sosial.

Kabar bahagia ini baru saja dirasakan oleh Hasni Arifatun Nayali Mahasiswa Ekonomi Islam UII Angkatan 2023, yang berhasil lolos sebagai penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS 2025.

“Alhamdulillah, perasaan saya tentu sangat bahagia dan bersyukur ketika dinyatakan lolos. Rasanya seperti ada hadiah besar yang Allah titipkan setelah melewati proses panjang. Selain itu, saya juga merasa semakin termotivasi untuk lebih serius dalam belajar dan aktif berkarya, karena ada amanah yang harus dijaga,” ungkap Hasni penuh syukur.

Perjalanan Seleksi yang Ketat

Untuk bisa menjadi salah satu awardee, bukanlah perkara mudah. Proses seleksi diawali dengan kelengkapan berkas administrasi seperti transkrip nilai, surat rekomendasi, hingga esai. Setelah itu, ada tahap wawancara yang menilai komitmen, motivasi, dan visi ke depan. Dan dari banyaknya pendaftar, ia berhasil terpilih.

Motivasi utamanya sederhana namun mendalam: ingin meringankan beban finansial orang tua sekaligus mendapatkan wadah pengembangan diri. Baginya, Beasiswa Cendekia BAZNAS bukan sekadar bantuan dana, tetapi juga kesempatan untuk berjejaring, belajar, dan mengabdi kepada masyarakat.

Manfaat dan Tantangan

Sejak menerima beasiswa ini, ia merasakan manfaat besar, baik dalam segi akademik maupun pengembangan diri. Kini ia bisa lebih fokus belajar tanpa khawatir soal biaya. Selain itu, ia mendapat banyak kesempatan pelatihan, mentoring, hingga jaringan luas bersama awardee dari berbagai daerah.

Tantangan terbesar menurutnya bukan hanya saat bersaing dengan pendaftar lain, tetapi juga setelah resmi menjadi awardee, yakni menjaga konsistensi prestasi akademik sekaligus tetap aktif dalam kegiatan sosial sesuai nilai yang dibawa Baznas.

Dukungan dari Prodi Ekonomi Islam UII

Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan lingkungan kampus. Prodi Ekonomi Islam UII dinilainya sangat mendukung, mulai dari penyebaran informasi beasiswa, bimbingan hingga dukungan moral dari dosen dan teman-teman. Suasana akademik yang kondusif membuatnya percaya diri untuk mencoba berbagai peluang.

Ke depan, ia berharap bisa menjaga amanah beasiswa ini dengan sebaik-baiknya, terus meningkatkan prestasi, dan berkontribusi lebih banyak untuk masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi Islam.

“Jangan pernah ragu untuk mencoba. Banyak sekali peluang beasiswa yang bisa kita raih, asal ada niat, usaha, dan doa. Jangan takut gagal, karena setiap proses akan memberi pelajaran berharga. Yang penting berani melangkah dan mempersiapkan diri sebaik mungkin,” Tegasnya

Kisah Hasni ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya dibekali ilmu, tetapi juga kesempatan untuk tumbuh lewat berbagai program prestasi dan beasiswa. Jadi, kalau kamu ingin kuliah di kampus yang mendukung penuh impian dan potensimu, Prodi Ekonomi Islam UII jawabannya.

Pendaftaran telah DIBUKA
Kunjungi pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI

Temukan inspirasi dan informasi lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Lulus Bawa Ijazah Sudah Biasa , Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII Bisa Bawa Gelar CIMM Sekaligus sebelum lulus!

Yogyakarta – Dinamika dunia kerja saat ini menuntut lebih dari sekadar ijazah. Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki skill terlebih kompetensi tambahan yang terukur dan diakui secara profesional. Di bidang keuangan, terutama keuangan syariah, keberadaan akan tenaga ahli yang tersertifikasi juga sangat esensial. Melihat peluang ini, Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (Ekis UII) mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap bersaing.

Lewat program sertifikasi Certified Islamic Money Manager (CIMM), mahasiswa Ekis UII berkesempatan membawa pulang bukan hanya gelar sarjana, tapi juga pengakuan profesional di bidang perencanaan keuangan syariah. Sertifikasi yang dikeluarkan langsung oleh IARFC Indonesia ini biasanya membutuhkan pelatihan panjang dan biaya jutaan rupiah. Namun, di Prodi Ekonomi Islam UII, jalurnya dibuat lebih praktis dan terjangkau. Berikut cara kerjanya!

Konversi Mata Kuliah Jadi Jalan Pintas

Keistimewaan utama program ini ada pada konversi mata kuliah. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam tidak perlu lagi mengikuti pelatihan tambahan di luar kampus. Materi perkuliahan sudah diakui setara dengan pelatihan CIMM yang telah dicek serta diverifikasi langsung oleh IARFC Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa cukup melanjutkan ke tahap ujian sertifikasi, tanpa perlu mengulang dari awal pelatihan.

Dua Jalur Baru Tahun Ini

Tahun 2025 menjadi momen spesial karena untuk pertama kalinya Prodi Ekonomi Islam UII membuka dua jalur resmi menuju CIMM.

  • Jalur beasiswa, diberikan kepada mahasiswa dengan performa terbaik di mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam.
  • Jalur non-beasiswa (berbayar), tetap terbuka bagi mahasiswa lain, dengan biaya yang lebih ringan berkat dukungan dari prodi.

Sebelumnya, mahasiswa hanya mendapat potongan biaya jika ingin ikut ujian. Dengan adanya jalur beasiswa ini, menjadi Langkah yang lebih maju sekaligus peluang baru bagi lebih banyak mahasiswa untuk meraih sertifikasi bergengsi ini.

Beberapa mahasiswa Ekonomi Islam UII sudah sukses melalui program ini dan resmi menyandang gelar CIMM. Di antaranya:

Suroyya Yefiani 23423031 Beasiswa
Diah Nurantika 23423032 Beasiswa
Luthfia Aryati Azis 23423033 Beasiswa
Almeyda Asharsyira 23423034 Beasiswa
Tara Aqila Humayra 23423035 Beasiswa
Syahraini Aisyah Putri Sudirman 23423051 Beasiswa
Yuyun Rohayati 23423055 Beasiswa
Muhaimin 20423031 Non Beasiswa
Zahran Al Asyraf Hibatullah 22423146 Non Beasiswa
Asiyah Azzahra 23423024 Non Beasiswa

Suara Mahasiswa:

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan beasiswa untuk mengikuti ujian sertifikasi CIMM. Menurut saya program ini sangat worth it, karena selain membantu dari segi pembiayaan juga membuka peluang besar untuk mengembangkan kompetensi melalui sertifikasi nasional. Semoga pengalaman ini jadi motivasi, baik untuk saya maupun teman-teman lain agar terus berprestasi. Terima kasih kepada seluruh dosen Ekonomi Islam yang sudah mendukung adanya beasiswa ini.” Ujar Luthfia Penerima Beasiswa

“Rasanya bersyukur banget bisa dapat gelar CIMM. Dari prosesnya, aku dapat banyak insight baru soal perencanaan keuangan Islam yang ternyata nyambung banget sama kuliah. Walaupun ikut jalur berbayar, tetap worth it, apalagi ada potongan dari Prodi Ekonomi Islam. Yang paling penting, pengalaman ini benar-benar nambah value diri aku sekaligus bikin makin yakin sama jalur yang aku tempuh.” Tambah Asiyah Penerima Non Beasiswa

Kenapa Program Ini Istimewa?

  1. Nilai Tambah Kompetitif, Lulusan tidak hanya bawa ijazah, tapi juga gelar profesional yang diakui.
  2. Efisiensi Waktu & Biaya, Materi kuliah sudah diverifikasi IARFC, jadi mahasiswa tidak perlu ikut pelatihan tambahan.
  3. Akses Merata, Adanya beasiswa dan potongan biaya membuat program ini bisa
    diakses lebih banyak mahasiswa.
  4. Penguatan Ilmu & Praktik, Materi kelas langsung relevan dengan kebutuhan profesional, sehingga mahasiswa lebih percaya diri menghadapi dunia kerja.

Dari Kampus ke Dunia Profesional

Program CIMM adalah langkah strategis Prodi Ekonomi Islam UII untuk menyiapkan lulusan yang siap bersaing, tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga praktisi profesional. Dengan bekal ilmu, pengalaman, dan sertifikasi, mahasiswa Ekis UII membawa “senjata ganda”: ijazah sekaligus gelar CIMM. Harapannya menjadi sebuah keunggulan yang membedakan mereka di dunia kerja.

Kalau kamu juga ingin punya gelar istimewa dengan cara yang berbeda, yuk bergabung bersama Program Studi Ekonomi Islam UII!

Temukan peluang, kompetensi, dan pengalaman berharga yang tidak hanya membekali teori, tapi juga menambah value nyata untuk masa depanmu.
Daftar sekarang di pmb.uii.ac.id dan jadilah bagian dari generasi Ekis UII yang siap bersaing di dunia profesional!

Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis/

Global Experience, Mahasiswa Ekonomi Islam UII Ikuti Global Internship di Multimedia University

Magang MMU

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mencetak langkah penting di kancah internasional. Dua mahasiswa, Queena Chandra dan Almeyda Asharsyira, terpilih mengikuti Global Internship Program di Multimedia University (MMU), Malaysia, tepatnya di bawah naungan Strategy and Quality Assurance (SQA) Division. Program yang berlangsung dari 13 Juni hingga 7 Juli 2025 ini merupakan wujud nyata komitmen prodi dalam memberikan pengalaman global bagi mahasiswa.

Multimedia University, Kampus Inovasi di Malaysia

Multimedia University (MMU) dikenal sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Malaysia yang berfokus pada digitalisasi, inovasi, dan kolaborasi industri. Mahasiswa UII ditempatkan di divisi SQA yang berperan penting dalam mendukung strategi institusi, penjagaan mutu, komunikasi akademik, hingga branding universitas.

Selama satu bulan, Queena dan Almeyda terlibat dalam berbagai kegiatan, terutama koordinasi webinar internasional dengan tema yang beragam, mulai dari smart farming, inclusive education, hingga ESG-based business models. Keduanya berkontribusi dalam mendesain materi publikasi, sertifikat, hingga menyiapkan pertanyaan khusus bagi narasumber. Mereka juga mendukung dokumentasi acara dengan menulis newsflash articles yang menjadi bagian dari strategi komunikasi resmi MMU.

Pengalaman Istimewa Bertemu Delegasi Internasional

Tak hanya itu, pengalaman berharga lainnya adalah saat turut serta dalam penyambutan delegasi internasional, seperti kunjungan dari Commission on Higher Education (CHED) Philippines dan Malaysian Qualifications Agency (MQA). Momentum ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyaksikan langsung bagaimana sebuah institusi pendidikan tinggi menjaga standar mutu, menjalin kolaborasi, serta mengelola reputasi global.

Menurut Almeyda, banyak pelajaran penting yang diperoleh selama program, termasuk ketelitian dalam bekerja, pentingnya inisiatif di dunia profesional, serta dinamika komunikasi lintas budaya.

“Kesalahan kecil sekalipun bisa berdampak besar. Dari sini saya belajar untuk lebih teliti, disiplin, dan berani mengambil inisiatif tanpa harus selalu menunggu perintah,” ungkapnya.

Bukti Nyata Kompetensi Global

Keterlibatan mahasiswa Ekonomi Islam UII dalam program ini menunjukkan bahwa kompetensi global bukan sekadar teori di ruang kelas, tetapi juga lahir dari pengalaman nyata di lapangan. Pengalaman internasional ini diharapkan dapat memperkaya perspektif mahasiswa dalam mengembangkan ekonomi Islam yang berdaya saing dan relevan dengan perkembangan global.

Prodi Ekonomi Islam UII terus mendorong mahasiswa untuk aktif dalam program internasional baik melalui magang, penelitian, maupun konferensi akademik. Kesempatan ini tidak hanya membuka wawasan baru, tetapi juga memperkuat jaringan global yang bermanfaat bagi pengembangan prodi dan UII secara keseluruhan.

Global mindset, real experience! Bersama Ekis UII, setiap mahasiswa punya kesempatan untuk melangkah lebih jauh ke dunia internasional.

Bergabung bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam UII
Informasi pendaftaran kunjungi pmb.uii.ac.id
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Kembali Beraksi, Dua Tim Ekonomi Islam UII Torehkan Prestasi di Telmireg Competition 2025

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi gemilang. Kali ini, dalam ajang Telmireg  Competition yang digelar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 14–15 Juni 2025, UII mengirimkan dua tim pada kategori Business Plan. Keduanya berhasil tampil impresif di hadapan juri dan membawa pulang gelar juara.

MyHalal Inovasi Tim untuk Industri Halal

Tim pertama, terdiri dari Anggota Mahasiswa Ekonomi Islam yakni Yuyun Rohayati, Asiyah Azzahra, dan Inas Soraya Husna. Mereka menghadirkan aplikasi MyHalal, sebuah platform yang membantu masyarakat menemukan kuliner dan destinasi wisata halal. Keunggulan utama aplikasi ini adalah fitur pembeda antara produk halal self-declare dan halal certified, yang belum banyak ditemui di aplikasi serupa.

Perjalanan mereka di kompetisi penuh dinamika. Bahkan, sebelum presentasi dimulai, tim sempat menghadapi masalah tak terduga karena laptop berisi perhitungan penting tertinggal. Namun, kerja sama tim dan kesiapan mental membuat mereka mampu bangkit dan akhirnya meraih skor tertinggi dalam presentasi.

“Kesalahan kecil bisa berdampak besar. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk lebih teliti, disiplin, dan berani mengambil inisiatif tanpa harus menunggu perintah,” ujar Yuyun anggota tim.

Ke depan, tim berencana menggandeng mahasiswa Informatika untuk menyempurnakan MyHalal agar semakin optimal, mudah digunakan, dan menjangkau pengguna yang lebih luas.

Game Falah Achievers, Tim Kedua Yang Gak Kalah Keren

Sementara itu, tim kedua beranggotakan Mahasiswa Ekonomi Islam yakni Yasaka Fadhilah, Suroyya Yefiani dan Daimaturrahmah. Mereka tak kalah menarik dengan kisah perjuangannya sukses membawa ide bisnis Game Falah Achievers, sebuah game simulasi islami yang interaktif, edukatif, dan berunsur syariah. Konsep ini dihadirkan untuk menggabungkan hiburan sekaligus pembelajaran nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan bagi generasi muda.

Namun perjalanan mereka penuh cerita unik. Awalnya, tim merasa pesimis hingga tidak menghadiri sesi awarding karena yakin tak akan menang.

“Jujur kaget banget, karena awalnya kami mengira tidak menang. Qodarullah, Alhamdulillah ternyata justru kami berhasil,” ungkap Yefi anggota tim.

Kompetisi ini mengusung tema besar “Resilience of Multi Sector through Technology Transformation to Strengthen Inclusive and Sustainable Islamic Economic Growth.” Suasana lomba digambarkan menegangkan, apalagi dengan kehadiran tim-tim kuat dari berbagai universitas di Yogyakarta seperti UGM, UNY, hingga UIN Sunan Kalijaga.

Meski sempat dilanda rasa grogi dan insecure, tim berhasil menampilkan konsep bisnis dengan solid. Evaluasi terbesar bagi mereka adalah pentingnya meningkatkan persiapan sejak awal, terutama di aspek public speaking agar pesan bisa tersampaikan lebih meyakinkan.

Pesan Inspiratif Dari Mereka

Prestasi ini tidak membuat kedua tim berhenti. Tim MyHalal menargetkan untuk terus mengikuti kompetisi sejenis dengan aplikasi yang lebih inovatif, sementara tim Game Falah Achievers berfokus mempersiapkan diri untuk internship di luar negeri, termasuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

Pesan inspiratif pun mereka bagikan untuk mahasiswa lain. “Jangan takut mencoba dan jangan mudah menyerah. Persiapkan diri dengan baik, belajarlah dari setiap proses, dan bangun kerja sama tim yang solid,” tegas tim MyHalal.

Sedangkan tim Game Falah Achievers menambahkan, “Kunci menjadi juara adalah berani mencoba dan mau belajar. Setiap prestasi selalu dimulai dari langkah kecil keberanian. Percaya diri bahwa dirimu bisa adalah hal yang utama.”

UII Cetak Generasi Berprestasi

Keterlibatan dua tim ini menunjukkan konsistensi Prodi Ekonomi Islam UII dalam mendorong mahasiswa aktif di kancah regional hingga internasional. Prestasi bukan hanya soal piala, melainkan juga pembelajaran, jaringan, dan keberanian mahasiswa untuk unjuk kemampuan.

Kalau kamu juga ingin merasakan atmosfer kompetisi, kesempatan global, dan bimbingan yang membuka jalan prestasi, saatnya bergabung bersama Prodi Ekonomi Islam UII dan jadilah bagian dari generasi Ekis UII yang siap berdaya saing di level nasional maupun internasional.

Informasi pendaftaran kunjungi di pmb.uii.ac.id
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Dosen Ekonomi Islam UII Jadi Motor Program Internasional, Mahasiswa Ekis Juga Ambil Bagian di Vietnam!

Program Studi Ekonomi Islam UII kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendukung internasionalisasi kampus. Kali ini, lewat peran aktif dosen Ekis sebagai penanggung jawab kegiatan Cultural Exchange Program ke Vietnam yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII.

Meski kegiatan ini terbuka untuk seluruh mahasiswa FIAI lintas prodi, Ekis tetap hadir melalui dua kontribusi sekaligus, dosennya yang menjadi Person In Charge (PIC) (Bapak Rizqi Anfanni Fahmi SEI., MSI). dari tahun ke tahun, dan satu mahasiswanya Suroyya Yefiani mahasiswa angkatan 2023) yang ikut dalam program pertukaran budaya di negara minoritas muslim tersebut.

Menembus Batas! Mahasiswa FIAI Belajar di Negeri Minoritas Muslim

Mahasiswa Ekonomi Islam & Mahasiswa Duy Tan University

Program Cultural Exchange FIAI 2025 merupakan bagian dari mobilitas internasional yang diselenggarakan oleh FIAI UII bersama Duy Tan University di Da Nang, Vietnam. Tujuannya adalah memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam interaksi lintas budaya, khususnya di lingkungan masyarakat non-muslim.

“Kami ingin mahasiswa punya pengalaman internasional, terutama di negara minoritas muslim, karena selama ini kita terlalu nyaman studi ke negara mayoritas,” ujar Pak Rizki PIC Program.

Tahun ini, program ini diikuti oleh 8 mahasiswa dari tiga program sarjana di FIAI. Dari Prodi Ekonomi Islam sendiri, hanya satu mahasiswa yang berhasil ikut serta, namun kontribusinya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Peran Strategis Dosen Ekonomi Islam

Menariknya, dosen yang menjadi penanggung jawab penuh program ini berasal dari Prodi Ekonomi Islam. Ia tidak hanya mengoordinasikan kegiatan, tetapi juga menjadi penghubung antara FIAI dan mitra universitas luar negeri.

“Saya dan tim mendampingi dari awal perencanaan, komunikasi dengan mitra, hingga pelaksanaan di lapangan. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai akademisi untuk memperluas jejaring dan peluang mahasiswa,” terang beliau.

Meski hanya satu mahasiswa Ekis yang ikut tahun ini, hal tersebut jadi pengingat penting bahwa peluang mobilitas internasional sebenarnya terbuka lebar, tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri.

“Keterbatasan bukan alasan. Mahasiswa Ekis justru harus lebih kreatif, bikin fundraising, cari sponsorship, atau sisihkan uang dari jauh-jauh hari. Itu bagian dari jiwa entrepreneur yang seharusnya dimiliki anak Ekonomi Islam,” tegas beliau.

Percaya Diri, Lebih Siap untuk Bersaing

Dampak nyata dari program ini sangat terasa. Mahasiswa yang ikut jadi lebih percaya diri, berani tampil, dan siap untuk menembus batas akademik maupun non-akademik.

“Kami ingin mahasiswa Ekis tidak hanya jago teori, tapi juga punya pengalaman global. Kita ini prodi unggul. Mahasiswa kita punya mimpi yang besar dan langkah yang nyata.”

Sebagai penutup, pak Rizki menyampaikan pesan yang perlu mahasiswa ingat

“Mahasiswa Ekonomi Islam UII minimal bisa sekali ikut program mobilitas internasional selama kuliah. Jangan takut. Break the limit and find your unforgettable moments overseas!”

Prodi Ekonomi Islam UII tak hanya mendidik mahasiswa di ruang kelas, tapi juga membuka jalan ke panggung global. Lewat peran aktif dosen dan keberanian mahasiswa melangkah keluar zona nyaman, Ekis UII membuktikan diri sebagai bagian dari program studi yang siap mendunia.

Tertarik untuk menjadi bagian dari kami?
Daftar sekarang di Program Studi Ekonomi Islam UII
Temukan wawasan dan informasi lainnnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis

UII Kirim Mahasiswa Ekonomi Islam Jadi Duta Literasi SICANTIKS di OJK!!

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong literasi keuangan syariah di tingkat nasional. Kali ini, melalui partisipasi aktif dalam program Training of Trainers (ToT) SICANTIKS–Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 April 2025 di Jakarta Pusat.

Rizka Septia Prabu dan Shofiyyatun Hasanah 2 mahasiswi dari Ekonomi Islam UII terpilih dan resmi dilantik sebagai Duta Literasi Keuangan Syariah, bersama 100 peserta lainnya dari berbagai daerah di Indonesia. Partisipasi ini menjadi bentuk nyata keterlibatan Ekis UII dalam memperluas dampak pendidikan syariah ke masyarakat.

Bangga Jadi Bagian dari Gerakan Literasi Syariah Nasional

Program SICANTIKS mengangkat tema “Kartini di Era Digital: Perencana Keuangan Perempuan sebagai Penggerak Literasi Keuangan Syariah”. Fokus utamanya adalah membekali para perempuan, khususnya perencana keuangan muda, agar mampu menjadi agen perubahan dalam literasi keuangan berbasis syariah.

Bagi Prodi Ekonomi Islam UII, keikutsertaan dalam program ini bukan sekadar menghadiri acara, tetapi adalah bentuk komitmen kelembagaan untuk terlibat langsung dalam agenda agenda strategis nasional. Sebab Prodi Ekonomi Islam UII percaya, mahasiswa bukan hanya calon akademisi, tapi juga penggerak umat dan pelaku perubahan.

UII Tidak Sekadar Ikut, Tapi Ingin Berdampak

Kegiatan ini menjadi momentum penting yang membuktikan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya berbicara konsep, tapi juga aktif menjalin sinergi dengan otoritas resmi seperti OJK.

Keikutsertaan dalam SICANTIKS juga mempertegas misi untuk melahirkan mahasiswa yang tak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berdampak di masyarakat melalui kebijakan kebijakan strategis.

Langkah Kecil, Dampak Besar

Program SICANTIKS sendiri telah mencetak lebih dari 2.000 Duta Literasi Keuangan Syariah sejak 2023, dan kini diperkuat dengan peluncuran OJK PEDULI, sebuah program pemantauan untuk memastikan duta-duta tersebut tetap aktif mengedukasi masyarakat.

Dengan hadirnya perwakilan dari Ekonomi Islam UII di barisan duta SICANTIKS, kami yakin peran mahasiswa akan menjadi mata air perubahan bagi masyarakat luas.

Dari kampus ke komunitas, dari mahasiswa ke masyarakat, Prodi Ekonomi Islam UII akan terus melangkah untuk mendukung inklusi dan literasi keuangan syariah Indonesia.

Bergabung beersama kami di Program Studi Ekonomi Islam UII
Daftar sekarang di Pmb.uii.ac.id
Temukan wawasan dan informasi lainnnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis