Editorial Jurnal eL-Tarbawi, Vol. 1, No. 1, 2008
Para pembaca yang budiman,
eL-Tarbawi merupakan jurnal pendidikan yang hadir di tengah-tengah masyarakat yang berfokus pada pendidikan Islam. Pada edisi perdana ini, tema pokoknya adalah tentang kualitas pendidikan. Tema ini diambil untuk memperbincangkan situasi pendidikan kita yang cenderung mulai kehilangan jati diri. Fenomena ini bukan hanya menimbulkan sebuah keprihatinan bahkan lebih dari itu sudah mengarah pada malapetaka, karena pendidikan yang seharusnya menempati posisi yang strategis justru diklaim gagal menjadi sarana menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Klaim ini secara otomatis mengarah juga pada lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai penyenggara pendidikan Islam.
Hal ini ditopang adanya realita di era globalisasi dimana Pendidikan Islam dihadapkan pada dua tantangan sekaligus. Pertama, tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan yang rendah dan belum relevan dengan ekspektasi masyarakat yang terus berkembang. Kedua, problem yang besar tersebut harus segera diatasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, terutama untuk menjawab masalah klasik tentang dana yang tidak mencukupi, tetapi juga program-program yang sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan dalam negeri maupun global, kurikulum yang dapat mengikuti perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, serta perubahan-perubahan kehidupan, seperti demokratis, pengakuan terhadap hak asasi manusia, kerjasana, dan persaingan global.
Keinginan umat Islam untuk menjadikan Pendidikan Islam sebagai salah satu alternatif memerlukan paradigma-paradigma baru untuk meningkatan peranserta masyarakat, antara lain peningkatan manajeman pendidikan Islam. Realitas membuktikan bahwa Pendidikan Islam telah terperangkap di dalam dualisme pengelolaan, antara pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Agama dan pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Keadaan tersebut membawa upaya untuk meningkatkan mutu Pendidikan Islam di dalam suatu dilema yang cukup sulit. Pertama, adanya suatu keinginan yang besar untuk mengadakan modernisasi pendidikan Islam yang pragmatis di dalam Pendidikan Islam, sedangkan yang Kedua, permintaan perubahan dari arus globalisasi yang tidak dapat terbendung lagi.
Berdasarkan kenyataan di atas, secara tidak langsung menuntut pada pengelola Pendidikan Islam untuk bersifat rasional, transparan dan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, beberapa tulisan yang ditampilkan diharapkan dapat memberikan wacana dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita, seperti permasalahan dan penataan pendidikan Islam menuju pendidikan yang bermutu, pemberdayaan pendidikan Islam merespon perkembangan teknologi informasi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan Islam, pemberdayaan madrasah sebagai pendidikan untuk semua dan beberapa tulisan lain yang keseluruhannya dapat pembaca akses dalam jurnal ini.
Selamat membaca.
Redaksi
Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam di Indonesia
Arief Efendi
Abstrak
Pendidikan Islam di Indonesia memang begitu dilematis. Artinya di satu sisi, tuntutan untuk meningkatkan mutu dan kualitas agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan umum, di sisi lain perhatian dari pemerintah terhadap lembaga pendidikan Islam masih rendah bahkan masih ditempatkan bukan sebagai kelas utama (the first class) melainkan sebagai kelas kedua (the second class). Peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam merupakan keharusan yang perlu segera direalisasikan, mulai dari input, proses dan output atau lulusan dari lembaga pendidikan Islam, SDM pengelola dan para pendidik memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas Lembaga Pendidikan Islam.
Kata kunci: pendidikan, kualitas, Islam.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Islam
Djuwarijah
Abstrak
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk lingkungan alam dan lingkungan manusi. Di dalam intearksi tersebut manusia bukan hanya hasil interaksi dengan alamnya dan dengan sesama manusia, melainkan hasil pegembangan potensi manusia secara optimal sesuai dengan fitrahnya. Dengan adanya kecenderungan pemanfaatan pendidkan Islam yang berbasis pada masyarakat (community based education management), maka terdapat suatu ruangan yang terbuka bagi pengembangan inovasi dan kreativitas. Pendidikan Islam diharapkan dapat lebih berkembang sehingga lembaga pendidikan Islam memiliki daya tarik tersediri, karena lebih berdimensi keluar dan global. Proses peningakatan kualitas sumber daya manusia memerlukan berbagai prasyarat di dalam pelaksanaannya, antara lain lingkungan kehidupan manusia hendaknya memberikan kesempatan kepada perkembangan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Pendidikan Islam, dalam pertumbuhan spiritual dan moral akan mampu menolong individu menguatkan iman, akidah, dan pengenalan terhadap Allah SWT, melalui hukum, moral dan ajaran agama, dengan demikian peserta didik dalam melaksnakan tuntunan iman kepada Allah SWT dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama dan nilainya dalam kehidupan pada tingkah lakunya, dan hubungannya dengan Allah SWT dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, akan mempertegas pentingnya pendidikan akhlak dan spiritualitas dalam menyongsong globalisasi.
Kata kunci: kuallitas SDM, pendidikan islam, pendidikan agama Islam.
Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia
Sri Haningsih
Abstrak
Peran pesantren telah lama diakui oleh masyarakat, demikian halnya dengan madrasah dan sekolah Islam misalnya tentang peradaban. Kepiawaian pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam memformulakan pemahaman dan pemikirannya sehingga melahirkan kultur yang mengadabkan manusia adalah potensi riil pesantren, madrasah dan sekolah Islam. Di era global kepiawaian, kultur dan peran strategis itu harus menjadi lebih dimunculkan, atau dituntut untuk dilahirkan kembali. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam mempunyai reputasi tersendiri sebagai lembaga yang bercirikan agama Islam. Pertama, sebagai lembaga pendidikan. Kedua, sebagai lembaga lembaga sosial kemasyarakatan. Sebagai lembaga pendidikan karena pesantren madrasah dan sekolah Islam umumnya menyelenggarakan pendidikan. Bahkan karena memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan penyelenggaraan pendidikan lain. Sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dibuktikan dengan diharapkannya kehadiran pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam masyarakat. Kehadiran di sini dimaksudkan dalam rangka changing and developing masyarakat. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam di sini dianggap sebagai lambang permanensies seorang kiyai di komunitas, atau daerah tertentu. Di bidang ini pesantren, madrasah dan sekolah Islam sangat dikagumi karena pandai merubah perilaku masyarakat, memotivasi, atau melakukan perubahan-perubahan terhadapnya sekalipun terdapat keluhan akan adanya pesantren yang bersifat eklusif, tertutup dengan masyarakat lingkungannya, namun umumnya masyarakat sekitar pesantren mengalami perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kata kunci : peran, pesantren, madrasah, dan sekolah Islam.
Pengembangan Madrasah sebagai Pendidikan untuk Semua
Muzhoffar Akhwan
Abstract
Since the early 20th century, madrasah with its independent characteristics is accepeted by people gradually, as one of the Islamic education which plays an important role in the development and improvement of education quality in Indonesia. However its existence which is managed by people as much as 96% made it difficult to get its right to be supervised based on the letter of dicision from the Ministry of Religion.The government’s aid is very important for process of modernizing the school. The madrasah system was related to the school Islamic identity in facing the competition of education in global era.
Keyword: Islamic education, madrasah, education quality.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi)
Nanang Nuryanta
Abstrak
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat teratasi. Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya. Tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat global. Dilihat dari pendidikannya, angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan. Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%, dan yang berpendidikan tinggi (universitas) hanya 2%. Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja kita berpendidikan. Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan; 52% berpendidikan dasar; 32% berpendidikan menengah; dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas.
Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Pendidikan.
Pemberdayaan Pendidikan Islam Merespon Perkembangan Teknologi Informasi
Fathul Wahid
Abstrak
Pendidikan Islam tidak dipungkiri memiliki peran yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun demikian, keberadaan pendidikan Islam saat ini nampaknya sudah mulai kurang menarik minat umat. Kondisi ini membutuhkan respon yang aktif-kreatif untuk memberdayakan pendidikan Islam untuk merespon perkembangan lingkungan, termasuk perkembangan teknologi informasi (TI). Tulisan ini menjelaskan potensi TI yang bisa dimanfaatkan oleh pendidikan Islam, baik sebagai lembaga pendidikan Islam maupun sebagai pengajaran Islam. Agenda aksi yang bisa dilakukan oleh pendidikan Islam untuk merespon perkembangkan TI dipresentasikan dalam akhir tulisan ini.
Kata kunci: pendidikan Islam, teknologi informasi, e-learning.
Permasalahan dan Penataan Pendidikan Islam Menuju Pendidikan yang Bermutu
Hujair A. H. Sanaky
Abstrak
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan dan diupayakan untuk dicapai, sebab pendidikan akan menjadi sia-sia bila mutu proses dan lulusannya rendah. Lebih parah dan menyedihkan lagi jika out put pendidikannya menambah beban masyarakat, keluarga, dan negaranya. Masyarakat dan berbagai lembaga pendidikan Islam berkeinginan untuk menjadikan pendidikan Islam sebagai salah satu pendidikan alternatif. Pemikiran semacam ini memerlukan paradigma baru untuk meningkatkan kualitan pendidikannya, diperlukan penataan program pendidikan Islam mulai dari visi, misi, tujuan, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi dan metode, manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas, dana, dan dukungan pemerintah dan penerimaan masyarakat terhadap prodak pendidikan Islam.
Kata Kunci: Pendidikan Islam yang mutu dan unggul
Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan
Ratna Syifa’a Rachmahana
Abstrak
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis. Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik. Aliran Psikologi Humanistik selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap insan. Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa berubah.
Kata kunci: psikologi, humanistik, pendidikan
Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik dalam Era Pluralitas Agama
Ruslan Ibrahim
Abstrak
Problem utama kehidupan dalam era pluralitas agama adalah terjadinya konflik, baik antar individu maupun kelompok. Konflik bisa disebut sebagai entitas yang abadi dalam setiap perbedaan. Karena itu, menghilangkannya semasih ada perbedaan adalah “mustahil”, tetapi yang bisa dilakukan adalah meminimalisir. Strateginya adalah penerapan pendidikan multikultural dalam kurikulum, selain adanya kesepakatan dialog dari kalangan yang berbeda. Namun, perlu ditegaskan bahwa sesuai dengan peran dan fungsi pokok pendidikan sebagai transfer nilai dan pengetahuan (transfer of values and knowledge), maka pendidikan multikultural merupakan jalan yang lebih signifikan dibanding dengan strategi lain, karena pendidikan multikultural memiliki cita-cita ideal, yaitu terwujudnya perdamaian, keadilan, dan persaudaraan sosial, anti konflik, kekerasan, dan diskriminatif.
Kata Kunci: Pluralitas Agama, Konflik dan Pendidikan Multikultural
Book Review: Mengawal Reformasi Pendidikan “Manajemen Berbasis Sekolah” dengan Lembaga Penegak Independen
Muhammad Anas
Tulisan ini merupakan hasil resensi dari karya Dr. H.M. Zainuddin M.Pd yang berjudul Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah. Buku yang ditulis Dr. H.M. Zainuddin M.Pd merupakan revisi, editing dan penambahan dari Disertasi penulis pada Program Pascasarjana (D-3) Ilmu-ilmu Sosial Universitas Merdeka Malang dengan Judul Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah: Kajian Makna atas Kebijakan Biaya Pendidikan di SMUN 1 Blitar. Dan juga merupakan eksplorasi dari hasil penelitiannya tentang faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan faktor faktor sebagai penyebab penyimpangan atas kebijakan nasional “Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah” yang telah diterapkan oleh SMUN 1 Blitar dalam kegiatan pendidikan di Kota Blitar. Fokus penelitian Dr. H.M. Zainuddin M.Pd ini diarahkan pada Kritik Kurikulum dan Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah yang belum mengarah pada ide-ide dasar MBS itu sendiri, yang kemudian menyebabkan peningkatan mutu pendidikan belum bisa tercapai secara optimal.
eL-Tarbawi Vol. I, No. 2, 2008
Editorial Vol. 1, No. 2, 2008
Pendidikan Islam sebabaimana pendidikan pada umumnya senantiasa diwarnai oleh berbagai permasalahan yang tidak pernah habis-habisnya. Hal ini selain disebabkan karena adanya perubahan orientasi, perubahan dinamika masyarakat, dan tunturan kehidupan masyarakat yang harus dilayani dan direspon oleh dunia pendidikan, juga karena adanya perkembangan di bidang ilmu dan teknologi yang menuntut kecerdasan dan kreativitas para pengelola lembaga pendidikan itu sendiri.
Menghadapi permasalahan tersebut, para pemerhati dan pengamat pendidikan terinspirasi untuk menawarkan berbagai solusinya yang dianggap paling tepat untuk mengatasi persoalan tersebut. Solusi yang disampaikan terkadang menunjukkan hasil yang cemerlang dan membanggakan dan terkadang hanya terkesan berjalan di tempat atau bahkan menambah persoalan baru yang mengakibatkan beban pendidikan menjadi semakin berat.
Persoalan pendidikan yang sedang diangkat dalam el-TarbawI Jurnal Pendidikan Agama Islam kali ini adalah manajemen pendidikan yang berorientasi pada mutu pendidikan. Dalam hal ini, Taufiqurrahman mengetengahkan perlunya strategi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidikan berkualitas bagi bangsa Indonesia dilanda krisis multidemensi dan dengan penerapan sistem broad based education dan hight based education agar mutu SDM semakin baik. Sedangkan Subandi, mempersyaratkan perlunya pengembangan model penilaian sekolah efektif secara terus menerus dilakukan penilaian dan perbaikan sendiri dan peningkatan efektivitas fungsi-fungsi pengelolaan sekolah agar menghasilkan lulusan pendidikan yang diharapkan.
Ahmad Darmadji menyarankan perlunya implementasi total quality managemant dalam dunia pendidikan. Karena hal itu, berdampak positif pada peningkatan mutu pendidikan dan harapan masyarakat, serta dukungan dari sejumlah pihak. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil penelitiannya yang mengambil lokasi di MAN Model Yogyakarta. Beberapa pembahasan lain yang cukup menarik untuk dicermati adalah artikel Djuwarijah tentang manajemen kurikulum dalam pengembangan SDM yang menghasilkan lulusan berwawasan internasional dan Thoyib, membahas internasionalisasi pendidikan dan strategi pengembangan mutu Pendidikan Tinggi Agama Islam. Menurutnya, internalisasi Pendidikan Tinggi Agama Islam di Indonesia ke depan diperlukan pendekatan triple quality, yaitu quality planning, quality control, dan quality improvement. Muhammad Idrus dalam artikelnya menegaskan bahwa masyarakat dapat melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja sekolah dan bersama sekolah ikut menyusun rencana anggaran sekolah, bahkan dapat menentukan kebijakan yang akan diambil oleh sekolah.
Dari sejumlah artikel yang diturunkan pada edisi kali ini, dapat ditarik benang merah bahwa pendidikan yang memiliki kometmen pada mutu masukan, proses dan keluaran serta penilaian perbaikan secara terus menerus akan mampu bersaing, bertahan dan berkembang dengan mengikuti laju perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat yang berubah.
Selamat membaca!
Redaksi
Strategi Peningkatan Mutu SDM Pendidikan Berdasarkan Sistem Broad Based Education
Taufiqurrahman
Abstrak
Although the educational programe had been on going process since 56 years ago in Indonesia, but this state didn’t has provided qualified human resources. Since 32 years ago of The New Order Government, educational sector development has never been placed as a prime priority of development. Its effect is Indonesian educational quality being worse than the other countries in southest Asia likes Malaysia, Pilipina, Singapura, and Thailand. Indonesia is being effected by dimentional multi crises since tvelve years ago and untill now, it is still degraded by its past time which avoided educational development. Moreover, the aother states which effected by the same problem like Indonesia could reform by paying attention greater toward educational development sector. They could reform faster and being better states bacause they have human good resource quality. By broad based education system and high based education system, we hope the quality of Indonesian human resources will be more better in the next.
Keywords: Educational quality, broad based education, high based Education
Pengembangan Model Penilaian Sekolah Efektif
Subandi
Abstrak
A general purpose of the programe is for developing model of effective school assessment with its instrument and guidance of its application in order to do self-evaluation and self improvement, and effectiveness improvement of school organization functions toward being able to product out puts quality which hoped. A specific purpose of the programe is for developing; (1) construction and indicators of effective school, (2) several instruments for assessing effective school, (3) system of effective school assessment and its application guidance, and (4) recommendation of implementation for assessing effective school. This development is related more deeply with improving educational quality in school. Therefore, educational quality in school is a function of quality in put showing student’s potentialities, quality of learning experience showing teacher’s professional ability, quality of using learning facilities, and quality of headmaster leadership showing school culture.
Keywords: model of effective school assessment, indicators, assessment instrument, assessment guidence, educational quality, professional teacher, learning facilities, school culture, and school based management
Implementasi Total Quality Management sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarya
Ahmad Darmadji
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi prinsip TQM di MAN Model Yogyakarta tercermin dari proses yang bertahap dan terus menerus dalam peningkatan mutu dengan pemenuhan harapan pelanggan (client) internal maupun eksternal melalui dukungan, partisipasi aktif dan dinamis dari sejumlah pihak. TQM juga memberi manfaat bagi MAN Model sebagai institusi dalam perannya sebagai leader of change. Kebersamaan dan kerjasama seluruh komponen MAN Model Yogyakarta menjadi prasyarat implementasi TQM yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sejumlah hambatan yang ada dapat terpecahkan dengan mengkomunikasikannya dan mempertinggi komitmen semua komponen untuk bersama-sama menuju pada kualitas yang diharapkan
Kata kunci: total quality management, MAN Model Yogyakarta
Strategi Peningkatan Manajemen Kurikulum dalam Pengembangan Mutu SDM Menuju Terwujudnya Lulusan Madrasah Aliyah Berwawasan Internasional
Djuwarijah
Abstrak
The urgent orientation of curriculum management on the context of developing human resources quality especially about out put of education at internasional Islamic senior high school is a effort to achieve four (4) primary competences; academic competence, personal competence, social competence, and spiritual competence. For improving curriculum management in order to develope human resource quality, International Islamic high school has to apply good strategy to reach competitif and qualified its educational out put. Its strategies are: first, strategy based on organization system approach where it stresses to organize curriculum independently, creatively, and innovatively by the Islamic sinior high school. Second, strategy based on purposes focus approach covering several aspects; inquiring sciences, inquiring standart skill standart, inquiring coompetence, character building, and mastering ability for solving social problem of children. Third, strategy based on competence approach focusing on inquiring certain competence based on the development stapes of children. The success of strategies also should be supported by school leader’s ability to mobilize resources potentiality that available at school.
Keywords: Curriculum management, strategy, International Islamic Senior High School
Internasionalisasi Pendidikan dan Strategi Pengembangan Mutu Perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia: Sketsa Edukatif Manajemen Mutu
M. Thoyib
Abstrak
Internationalization is truly acceleration into all fields that able to pierce the limit of field and regional otorities of a state, or on Robertson’s view (2003), internationalization is the third wave of globalization, that able to accompany a state becoming superior or on the contrary, will be falling out. The existence and success of higher education especially for Islamic Higher Education in Indonesia (PTAI) in the globalization era and liberalization of education in the future will be decided so much by the seatle of akademic and educational infrastructures preparation of the higher education and has more farther at international competition level without lossing Islamic morality character as its basic application. This assumtion also has to be supported by more better strategies for developing quality system of Islamic higher education; first, management of higher education at Islamic higher education (PTAI) should be able to concentrate for international academic quality development. Strengthening its management should be supported by; (1) implementation of acreditation for regional and international scales, (2) otonomy of organizing higher education that more established with empowering local and national potentialities, (3) accuntability of Islamic higher education aplication supported by the whole stakeholders, and (4) competencies of infrastructures and human resources at Islamic higher education is always improved through resources improvement policy. Second, aplication of quality management should be supported by good academic atmosphere implemented on the whole stakeholder’s commitment for achieving more better quality of Islamic higher education in the next future. Third, humanistic sense of diversity has to becoming primary supporting tool for Islamic higher education to face internationalization application more humanistic and large international academic networking for supporting Indonesia’s human resources becoming qualified, productive, innovative and competitive in all competition scales.
Keywords: Internationalization of education, Islamic Higher Education, educational quality management
Pengembangan Supervisi Berbasis Masyarakat
Muhammad Idrus
Abstrak
Quality is still being the main focus in education. And to improving the quality of education is not an easy task, which can be done in a short period and can not rely solely to school it self. In that process many components that are expected to play an active role, include the community as one of the stakeholders. The society has a significant role in developing and improving the quality of education in schools. By adopting the concept of School based management, the community can do the function of supervision of school performance or the function of assessment in the success of the educational process; and together with the school to arrange the school budget. In the educational system which empowering the community, the society could determining the policies to be taken by the school, the community will have more power to determine or to assess whether or not the performance of teachers and principals is good enough or not. so in the future we must motivated the society to be a partner of school, and together with school to arrange the activity to improve the quality in education
Key words: supervision; school based society
Book Review Manajemen Pendidikan Upaya Menghantarkan Pendidikan ke Arah yang Lebih Baik
Hidayatul Mabrur
Buku ini merupakan hasil karya dari Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T yang berjudul, Menejemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Karya ini merupakan sutu upaya manifestasi dari Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T dalam upaya memperkaya khasanah keilmuan pada dunia menejemen khususnya menejemen pendidikan. Sebagai alumnus magister administrasi pendidikan yang juga berkecimpung dalam praktisi dunia pendidikan, Ia telah mencoba mememaparkan pembahasan yang menditail dan tertata secara runtun tentang menejemen secara umumnya dan implementasinya dalam menejemen pendidikan secara khusus. Buku ini ia susun dengan maksud agar dapat dikonsumsi dan digunakan oleh masyarakat luas yang berminat menambah wawasan di bidang ilmu yang bersifat universal.
Vol. II, No. 1, Juli 2008
Editorial La_Riba Vol. 2, No. 1, Juli 2008
Dari tiga negara di Asia yang terkena krisis ekonomi, Indonesia-lah yang tergolong paling lambat mengalami pemulihan ekonominya, meskipun bila dilihat dari trend-nya Indonesia berada dalam track yang sama. Ada beberapa penjelasan yang membuat perekonomian Indonesia bergerak sangat lambat. Pertama, kehancuran perekonomian yang diperparah dengan hancurnya sektor perbankan. Kedua, kelumpuhan kebijakan moneter dalam menggerakkan kembali permintaan domestik.
Fenomena ini juga dialami oleh negara lain, namun karena tingkat kehancuran sektor perbankan di negara lain tidak separah di Indonesia, sehingga perbankan negara di luar Indonesia masih dapat berfungsi dan kebijakan moneter yang berkaitan dengan transmission mechanism masih dapat berjalan walaupun tidak optimal.
Terdapat berbagai penjelasan mengenai lambatnya proses pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia, antara lain adanya fenomena reformasi ekonomi. Reformasi ekonomi pada dasarnya dilakukan untuk merubah secara fundamental dan permanen cara kegiatan-kegiatan ekonomi diorganisasikan dan diregulasikan. Tujuannya tidak lain adalah memperbaiki cara perekonomian agar bekerja lebih efisien sehingga makin banyak masyarakat yang mengalami perbaikan kesejahteraan ekonominya.
Sehubungan dengan itu ekonomi Islam dipandang sebagai suatu sistem ekonomi yang kredibel, yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan ekonomi di Indonesia. Hal ini didukung oleh perbedaannya dengan sistem ekonomi kapitalisme dan sosialisme baik secara ontologi, epistemologi dan sisi aksiologinya. Perbedaan tersebut membuat ekonomi Islam memandang bahwa sistem ini lebih superior dibandingkan sistem-sistem lain. Tentunya pandangan ini menyisakan sebuah pertanyaan penting. Jika benar sistem ekonomi Islam superior, tentunya ia akan lebih mampu mengatasi masalah dan tantangan perekonomian yang sedang terjadi.
Oleh karena itu dalam edisi kali ini beberapa penulis berpartisipasi dalam upaya menjawab tantangan pemulihan ekonomi di Indonesia. Di antaranya adalah, Zuly Qodir menggagas tentang Islam, Muhammadiyah dan Advokasi Kemiskinan, Dr Asad Zaman, mendiskripsikan tentang persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi ekonom muslim dewasa ini, Rahmani Timorita Yulianti menulis tentang Asas-asas Perjanjian (Akad) dalam Hukum Kontrak Syari’ah, adapun Dadan Muttaqien mendiskripsikan tentang ReformasiRegulasi dan Kelembagaan Ekonomi Islam di Indonesia, sedangkan Asnaini menulis tentang Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syariah, Ali Amin Isfandiar mendiskusikan tentang Tinjauan Fiqih Mu’amalat dan Hukum Nasional tentang Wakaf di Indonesia, Yunanto tentang Analisis Kinerja Keuangan, Maulana Hamzah tentang Pengembangan Perbankan Syari’ah dan Book Review oleh Yusdani.
Dalam penerbitan edisi yang akan datang, La_Riba mengangkat tema Ekonomi Islam pasca Disahkannya Undang-Undang Perbankan Syari’ah No. 21 Tahun 2008 untuk itu redaksi menanti partisipasi para pembaca untuk menuangkan gagasannya.
Redaksi
Daftar Isi La_Riba Vol. 2, No. 1, Juli 2008
The Critical Mission of Muslim Economist
Asad Zaman
Abstrak
Persoalan mendasar yang dihadapi para ekonom muslim dewasa ini adalah apakah mereka siap menghadapi tantangan untuk membangun suatu sistem Islami yang ideal? Bisakah mereka menawarkan suatu konsep tentang tata cara mengislamkan sistem kenegaraannya? Menghadapi persoalan-persoalan tersebut, penulis artikel ini mempunyai kehawatiran tentang ketidakmampuan dan ketidaksiapan kaum muslimin untuk memberikan jawabannya karena kenyataannya betapa perbedaan pendapat di kalangan kaum muslimin amat tajam, dan hampir sulit untuk mencapai suatu konsensus termasuk dalam bidang ekonomi Islam dan gambaran yang jelas tentang sistem ekonomi Islam dan sekaligus prakteknya. Dengan demikian, problema ekonomi Islam mencakup sisi konsep dasar sistem ekonomi dan sekaligus implementasi nyata dari konsep dasar tersebut.
Keywords: muslim economist, Islamic system, concept and critical mission.
Reformasi Regulasi dan Kelembagaan Ekonomi Islam di Indonesia
Dadan Muttaqien
Abstract
The regulation and Islamic economic institution in Indonesia reform in acc ordance with society demands. Th is development implies the positive response of government. One of this is the decree the regulation regarding Shari’ah banking in Indonesia. Besides, it also prepare the institution has authority to handle the acts and its implementation regulation for instance Islamic ( religion ) Court. Th is condition needs human resources of Islamic court who have qualification especially to handle the cases of Islamic economic. Hence, Islamic court resources besides master marriage law, inheritance law, they also should master the law regarding Islamic economic as new jurisdiction of Islamic court in Indonesia.
Keywords: reformasi, regulasi, ekonomi Islam, dan peradilan agama
Pengembangan Perbankan Syariah Secara Objektif dan Rasional dengan Pendekatan Mekanisme Pasar
Maulana Hamzah
Abstract
This article explain about the fact of shari’a banking at indonesia, many people save his money under the ideal theory of economic system but in parctice, often to be irrasional. Expalining about the fact acc ording to quality and quantity, by research to internal of islamic banking as supply and society from any culture and religion as demand. Th e evidence of equilibrium between it can be looked in market mechanism, and this hope also need to fiscal policy. Th erefore by analyze to importent variabel of market, will be descript the shari’a banking development in the future. And the maslahah that promoted by islamic economic not stopped in ideal site but become the brand of them base on rasional and objectif site.
Keyword: shari’ah banking, market mechanism, fiscal policy, ideal, dan rasional
Pengembangan Mutu SDM Perbankan Syari’ah: Sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Islam
Asnaini
Abstract
The article below tries to describe and evaluate the problem of human resources in particu lar in Shari’ah banking. Generally the qualified human resources in Indonesia are rarely and still limited including in the field of Shari’ah banking. It is urgent need in the field of Shari’ah banking the qualification of human resources at least they master in the basic horizon of Islamic banking principles. Th is challenge and the condition need developing Islamic economics educ ation. Th e universities in Indonesia have an opportunity and chance to develop the Islamic institutions of education in acc ordance with market needs.Th e goal of those is to produc e qualified, professional, honesty, and responsible human resources.
Keywoprds: mutu, SDM, perbankan Syari’ah dan ekonomi Islam.
Tinjauan Fiqh Muamalat dan Hukum Nasional tentang Wakaf di Indonesia
Ali Amin Isfandiar
Abstract
Waqf is one of philanthropy institutions in Islam. Debates on which have been coloring of dynamical thought of Islam law, occurred since classical Islamic scholar until modern one. Topics is concerning with existence of waqif, mauquf uf ‘alaih (nadzir), mauquf (object), and sighat (proclamation). Fiqh and Indonesian rule, called UU (red. Act) are giving deepest attention and analysis. Th e latest makes combination and accommodation to reconstruct and widen of the implementation scope of waqf. It is due to reinterpretation derived from earliest concept, and public welfare reached is as final objective of its philanthropy based on new interpretation. Th is paper is also going to elaborate some new issues like cash waqf (waqf al-nuqud) dan productive waqf, emerged from lack of professionalism and mismanagement of waqf object. Th ese elaborations presented to analysis content substance of the Act 41/2004 as compromised solution conducted by the Rule.
Kata Kunci: waqf al-nuqud, filantropi, dan wakaf produktif
Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta
Mila Sartika
Abstract
The following article originates from the result of the field research. Th e research has been conducted in LAZ ( Lembaga Amail Zakat ) Yayasan Solo Peduli Surakarta. LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta constitutes one of the biggest LAZ at Surakarta. Th e main problem of this research is the influence of produc tive zakat fu nd toward mustahiq. Th e research design is quantitative and its analysis is statistic by using a simple regression. Th e result of this research revealed that the produc tive zakat fu nd for year 2007 influence on mustahiq income significantly. Th e significant level or its grade reaches 0,045 or sig < 0.05. In other words there is a positive correlation between productive zakat fund toward mustahiq income
Keywords: pendayagunaan, zakat produktif, pemberdayaan, dan mustahiq.
Asas-Asas Perjanjian (Akad) dalam Hukum Kontrak Syari’ah
Rahmani Timorita Yulianti
Abstract
One of the basic principle of the transaction in Islamic law is the freedom of the contract.By this principle, Moslem community have freedom to create, to modify or to innovate the forms of aqd as long as do not contradict to the basic and the goal of Islamic legislation. Thu s, the field of social affairs of Islamic law can develop dynamically and answer the the cases of the contemporary economics affairs. In order to answer those problems the Islamic jurists beside master the basic principles of Islamic law and aslo master the social affairs aspect of the contemporary of economics.Th ose principles of course differ from those of the field of ritual personal matters in Islamic law.
Keywords: asas perjanjian, hukum kontrak syari’ah, dan asas kebebasan berkontrak.
Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002-2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007)
Yunanto Adi Kusumo
Abstract
Bank credibility could be seen from its financial performance. One of the large Islamic bank in Indonesia is Bank Syariah Mandiri. Th is research aims to know financial performance of Bank Syariah Mandiri for period 2002 to 2007. Th is research is a quantitative research, using descriptive analysis. Th e analysis exercise the Regulation of Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 comprising the assessment system of the soundness of Islamic bank in Indonesia, including: capital, quality of productive asset, management, earning, liquidity and also sensitivity to market risk (CAME LS). However this research only analysis the financial aspect, without management criterion. Th e result of this research reveales that capital ratio is very strong, ratio of quality of productive asset is good enough, earning ratio is very good, liquidity ratio is very strong and sensitivity to market risk ratio is very weak. Financial performance of Bank Syariah Mandiri as a whole pertaines the goodness.
Keyword: financial performance, quality of produc tive asset, earning, liquidity, dan sensitivity to market risk.
Islam, Muhammadiyah dan Advokasi Kemiskinan
Zuly Qodir
Abstract
The poverty data of Indonesian that hown by World Bank November 2006 tend to increase. Th e problem of poverty denotes reality and fact in Indonesia. Th e majority of Indonesian constitutes Moslem. According to social researcher there are several impact of the proverty toward religion fundamentalism and religion conversion. In this sense, Muhammadiyah movement in Indonesia there is a popular terminology in term of this organization concerns regarding poverty solving, that is the al-ma’un theology. Ahmad Dahlan as a founder of the above organization derived the concept of al-ma’un including three activities: educ ation, healthy and helping orphan.Th e main three programs have revealed that Miuhammadiyah denotes religion social organization has involved in solving the poverty problem.
Keywords: al-ma’un, Islam, kemiskinan, dan teologi.
Book Review Negara Berkembang vs Neoliberalisme
Yusdani
Dengan membaca buku Confessions of an Economic Hit Man dan The Secret History of American Empire karya John Perkins ini, terkuaklah hegemoni dan kepentingan neoliberalisme. Oleh karena itu, dengan belajar dari pengakuan jujur John Perkins tersebut, ada tiga resiko besar yang harus dihadapi oleh rakyat dalam sebuah negara yang sudah “dikudeta” oleh neoliberalisme.
Kriteria Naskah La_Riba
Ucapan Terima Kasih Mitra Bestari
Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba
Suplemen Hati
Sesungguhnya, orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surge, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.
(Q.S. al-A’raaf [7]: 40).
Dalam jiwa manusia ada sebuah kekuatan yang berfungsi untuk mengingatkan dan mencegah perbuatan yang buruk. Sebaliknya, kekuatan tersebut mendorong perbuatan yang baik. Ada perasaan yang tidak senang jika mengerjakan perbuatan jahat. Kekuatan itu akan mendorong manusia untuk merasa menyesal atas perbuatan itu. Kekuatan yang besar itu adalah hati nurani, yang tidak pernah bohong dan selalu mengajak manusia untuk melakukan kebaikan, hanya saja seringkali nafsulah yang lebih dominan, dan dengan mudahnya manusia mengikutinya, untuk memperoleh kenikmatan sesaat. Pada saat itu, manusia mengingkari kekuatan tersebut.
Read more
eL-Tarbawi Vol. I, No. 1, 2008
Editorial Jurnal eL-Tarbawi, Vol. 1, No. 1, 2008
Para pembaca yang budiman,
eL-Tarbawi merupakan jurnal pendidikan yang hadir di tengah-tengah masyarakat yang berfokus pada pendidikan Islam. Pada edisi perdana ini, tema pokoknya adalah tentang kualitas pendidikan. Tema ini diambil untuk memperbincangkan situasi pendidikan kita yang cenderung mulai kehilangan jati diri. Fenomena ini bukan hanya menimbulkan sebuah keprihatinan bahkan lebih dari itu sudah mengarah pada malapetaka, karena pendidikan yang seharusnya menempati posisi yang strategis justru diklaim gagal menjadi sarana menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Klaim ini secara otomatis mengarah juga pada lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai penyenggara pendidikan Islam.
Hal ini ditopang adanya realita di era globalisasi dimana Pendidikan Islam dihadapkan pada dua tantangan sekaligus. Pertama, tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan yang rendah dan belum relevan dengan ekspektasi masyarakat yang terus berkembang. Kedua, problem yang besar tersebut harus segera diatasi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, terutama untuk menjawab masalah klasik tentang dana yang tidak mencukupi, tetapi juga program-program yang sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan dalam negeri maupun global, kurikulum yang dapat mengikuti perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, serta perubahan-perubahan kehidupan, seperti demokratis, pengakuan terhadap hak asasi manusia, kerjasana, dan persaingan global.
Keinginan umat Islam untuk menjadikan Pendidikan Islam sebagai salah satu alternatif memerlukan paradigma-paradigma baru untuk meningkatan peranserta masyarakat, antara lain peningkatan manajeman pendidikan Islam. Realitas membuktikan bahwa Pendidikan Islam telah terperangkap di dalam dualisme pengelolaan, antara pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Agama dan pengelolaan pendidikan di bawah Departemen Pendidikan Nasional. Keadaan tersebut membawa upaya untuk meningkatkan mutu Pendidikan Islam di dalam suatu dilema yang cukup sulit. Pertama, adanya suatu keinginan yang besar untuk mengadakan modernisasi pendidikan Islam yang pragmatis di dalam Pendidikan Islam, sedangkan yang Kedua, permintaan perubahan dari arus globalisasi yang tidak dapat terbendung lagi.
Berdasarkan kenyataan di atas, secara tidak langsung menuntut pada pengelola Pendidikan Islam untuk bersifat rasional, transparan dan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, beberapa tulisan yang ditampilkan diharapkan dapat memberikan wacana dalam meningkatkan kualitas pendidikan kita, seperti permasalahan dan penataan pendidikan Islam menuju pendidikan yang bermutu, pemberdayaan pendidikan Islam merespon perkembangan teknologi informasi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan Islam, pemberdayaan madrasah sebagai pendidikan untuk semua dan beberapa tulisan lain yang keseluruhannya dapat pembaca akses dalam jurnal ini.
Selamat membaca.
Redaksi
Peran Strategis Lembaga Pendidikan Berbasis Islam di Indonesia
Arief Efendi
Abstrak
Pendidikan Islam di Indonesia memang begitu dilematis. Artinya di satu sisi, tuntutan untuk meningkatkan mutu dan kualitas agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan umum, di sisi lain perhatian dari pemerintah terhadap lembaga pendidikan Islam masih rendah bahkan masih ditempatkan bukan sebagai kelas utama (the first class) melainkan sebagai kelas kedua (the second class). Peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam merupakan keharusan yang perlu segera direalisasikan, mulai dari input, proses dan output atau lulusan dari lembaga pendidikan Islam, SDM pengelola dan para pendidik memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas Lembaga Pendidikan Islam.
Kata kunci: pendidikan, kualitas, Islam.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Islam
Djuwarijah
Abstrak
Pendidikan merupakan interaksi antara manusia dengan lingkungannya termasuk lingkungan alam dan lingkungan manusi. Di dalam intearksi tersebut manusia bukan hanya hasil interaksi dengan alamnya dan dengan sesama manusia, melainkan hasil pegembangan potensi manusia secara optimal sesuai dengan fitrahnya. Dengan adanya kecenderungan pemanfaatan pendidkan Islam yang berbasis pada masyarakat (community based education management), maka terdapat suatu ruangan yang terbuka bagi pengembangan inovasi dan kreativitas. Pendidikan Islam diharapkan dapat lebih berkembang sehingga lembaga pendidikan Islam memiliki daya tarik tersediri, karena lebih berdimensi keluar dan global. Proses peningakatan kualitas sumber daya manusia memerlukan berbagai prasyarat di dalam pelaksanaannya, antara lain lingkungan kehidupan manusia hendaknya memberikan kesempatan kepada perkembangan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Pendidikan Islam, dalam pertumbuhan spiritual dan moral akan mampu menolong individu menguatkan iman, akidah, dan pengenalan terhadap Allah SWT, melalui hukum, moral dan ajaran agama, dengan demikian peserta didik dalam melaksnakan tuntunan iman kepada Allah SWT dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran agama dan nilainya dalam kehidupan pada tingkah lakunya, dan hubungannya dengan Allah SWT dengan sesama manusia dan seluruh makhluk, akan mempertegas pentingnya pendidikan akhlak dan spiritualitas dalam menyongsong globalisasi.
Kata kunci: kuallitas SDM, pendidikan islam, pendidikan agama Islam.
Peran Strategis Pesantren, Madrasah dan Sekolah Islam di Indonesia
Sri Haningsih
Abstrak
Peran pesantren telah lama diakui oleh masyarakat, demikian halnya dengan madrasah dan sekolah Islam misalnya tentang peradaban. Kepiawaian pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam memformulakan pemahaman dan pemikirannya sehingga melahirkan kultur yang mengadabkan manusia adalah potensi riil pesantren, madrasah dan sekolah Islam. Di era global kepiawaian, kultur dan peran strategis itu harus menjadi lebih dimunculkan, atau dituntut untuk dilahirkan kembali. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam mempunyai reputasi tersendiri sebagai lembaga yang bercirikan agama Islam. Pertama, sebagai lembaga pendidikan. Kedua, sebagai lembaga lembaga sosial kemasyarakatan. Sebagai lembaga pendidikan karena pesantren madrasah dan sekolah Islam umumnya menyelenggarakan pendidikan. Bahkan karena memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan penyelenggaraan pendidikan lain. Sebagai lembaga sosial kemasyarakatan dibuktikan dengan diharapkannya kehadiran pesantren, madrasah dan sekolah Islam dalam masyarakat. Kehadiran di sini dimaksudkan dalam rangka changing and developing masyarakat. Pesantren, madrasah dan sekolah Islam di sini dianggap sebagai lambang permanensies seorang kiyai di komunitas, atau daerah tertentu. Di bidang ini pesantren, madrasah dan sekolah Islam sangat dikagumi karena pandai merubah perilaku masyarakat, memotivasi, atau melakukan perubahan-perubahan terhadapnya sekalipun terdapat keluhan akan adanya pesantren yang bersifat eklusif, tertutup dengan masyarakat lingkungannya, namun umumnya masyarakat sekitar pesantren mengalami perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Kata kunci : peran, pesantren, madrasah, dan sekolah Islam.
Pengembangan Madrasah sebagai Pendidikan untuk Semua
Muzhoffar Akhwan
Abstract
Since the early 20th century, madrasah with its independent characteristics is accepeted by people gradually, as one of the Islamic education which plays an important role in the development and improvement of education quality in Indonesia. However its existence which is managed by people as much as 96% made it difficult to get its right to be supervised based on the letter of dicision from the Ministry of Religion.The government’s aid is very important for process of modernizing the school. The madrasah system was related to the school Islamic identity in facing the competition of education in global era.
Keyword: Islamic education, madrasah, education quality.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi)
Nanang Nuryanta
Abstrak
Pengelolaan sumber daya manusia adalah merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia yang baik diharapkan kekurangan dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat teratasi. Suatu bukti bahwa bangsa Indonesia masih belum siap untuk bersaing dalam dunia global dapat dilihat dari kemampuan daya saing sumber daya manusianya. Tenaga ahli kita belum cukup memadai untuk bersaing di tingkat global. Dilihat dari pendidikannya, angkatan kerja kita saat ini sungguh memprihatinkan. Sebagian besar angkatan kerja (53%) tidak berpendidikan. Mereka yang berpendidikan dasar sebanyak 34%, berpendidikan menengah 11%, dan yang berpendidikan tinggi (universitas) hanya 2%. Padahal tuntutan dari dunia kerja pada akhir pembangunan pada jangka panjang II nanti mengharuskan angkatan kerja kita berpendidikan. Dari angkatan kerja yang ada hanya 11% saja yang tidak berpendidikan; 52% berpendidikan dasar; 32% berpendidikan menengah; dan 5% dari angkatan kerja harus telah berpendidikan universitas.
Kata kunci: Sumber Daya Manusia, Pendidikan.
Pemberdayaan Pendidikan Islam Merespon Perkembangan Teknologi Informasi
Fathul Wahid
Abstrak
Pendidikan Islam tidak dipungkiri memiliki peran yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Meskipun demikian, keberadaan pendidikan Islam saat ini nampaknya sudah mulai kurang menarik minat umat. Kondisi ini membutuhkan respon yang aktif-kreatif untuk memberdayakan pendidikan Islam untuk merespon perkembangan lingkungan, termasuk perkembangan teknologi informasi (TI). Tulisan ini menjelaskan potensi TI yang bisa dimanfaatkan oleh pendidikan Islam, baik sebagai lembaga pendidikan Islam maupun sebagai pengajaran Islam. Agenda aksi yang bisa dilakukan oleh pendidikan Islam untuk merespon perkembangkan TI dipresentasikan dalam akhir tulisan ini.
Kata kunci: pendidikan Islam, teknologi informasi, e-learning.
Permasalahan dan Penataan Pendidikan Islam Menuju Pendidikan yang Bermutu
Hujair A. H. Sanaky
Abstrak
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus diperhatikan dan diupayakan untuk dicapai, sebab pendidikan akan menjadi sia-sia bila mutu proses dan lulusannya rendah. Lebih parah dan menyedihkan lagi jika out put pendidikannya menambah beban masyarakat, keluarga, dan negaranya. Masyarakat dan berbagai lembaga pendidikan Islam berkeinginan untuk menjadikan pendidikan Islam sebagai salah satu pendidikan alternatif. Pemikiran semacam ini memerlukan paradigma baru untuk meningkatkan kualitan pendidikannya, diperlukan penataan program pendidikan Islam mulai dari visi, misi, tujuan, kurikulum dan materi pembelajaran, strategi dan metode, manajemen dan kepemimpinan yang berkualitas, dana, dan dukungan pemerintah dan penerimaan masyarakat terhadap prodak pendidikan Islam.
Kata Kunci: Pendidikan Islam yang mutu dan unggul
Psikologi Humanistik dan Aplikasinya dalam Pendidikan
Ratna Syifa’a Rachmahana
Abstrak
Psikologi humanistik atau disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia. Bagi sejumlah ahli psikologi humanistik ia adalah alternatif, sedangkan bagi sejumlah ahli psikologi humanistik yang lainnya merupakan pelengkap bagi penekanan tradisional behaviorisme dan psikoanalis. Psikologi humanistik juga memberikan sumbangannya bagi pendidikan alternatif yang dikenal dengan sebutan pendidikan humanistik (humanistic education). Pendidikan humanistik berusaha mengembangkan individu secara keseluruhan melalui pembelajaran nyata. Pengembangan aspek emosional, sosial, mental, dan keterampilan dalam berkarier menjadi fokus dalam model pendidikan humanistik. Aliran Psikologi Humanistik selalu mendorong peningkatan kualitas diri manusia melalui penghargaannya terhadap potensi-potensi positif yang ada pada setiap insan. Seiring dengan perubahan dan tuntutan zaman, proses pendidikan pun senantiasa berubah.
Kata kunci: psikologi, humanistik, pendidikan
Pendidikan Multikultural: Upaya Meminimalisir Konflik dalam Era Pluralitas Agama
Ruslan Ibrahim
Abstrak
Problem utama kehidupan dalam era pluralitas agama adalah terjadinya konflik, baik antar individu maupun kelompok. Konflik bisa disebut sebagai entitas yang abadi dalam setiap perbedaan. Karena itu, menghilangkannya semasih ada perbedaan adalah “mustahil”, tetapi yang bisa dilakukan adalah meminimalisir. Strateginya adalah penerapan pendidikan multikultural dalam kurikulum, selain adanya kesepakatan dialog dari kalangan yang berbeda. Namun, perlu ditegaskan bahwa sesuai dengan peran dan fungsi pokok pendidikan sebagai transfer nilai dan pengetahuan (transfer of values and knowledge), maka pendidikan multikultural merupakan jalan yang lebih signifikan dibanding dengan strategi lain, karena pendidikan multikultural memiliki cita-cita ideal, yaitu terwujudnya perdamaian, keadilan, dan persaudaraan sosial, anti konflik, kekerasan, dan diskriminatif.
Kata Kunci: Pluralitas Agama, Konflik dan Pendidikan Multikultural
Book Review: Mengawal Reformasi Pendidikan “Manajemen Berbasis Sekolah” dengan Lembaga Penegak Independen
Muhammad Anas
Tulisan ini merupakan hasil resensi dari karya Dr. H.M. Zainuddin M.Pd yang berjudul Reformasi Pendidikan: Kritik Kurikulum dan Manajemen Berbasis Sekolah. Buku yang ditulis Dr. H.M. Zainuddin M.Pd merupakan revisi, editing dan penambahan dari Disertasi penulis pada Program Pascasarjana (D-3) Ilmu-ilmu Sosial Universitas Merdeka Malang dengan Judul Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah: Kajian Makna atas Kebijakan Biaya Pendidikan di SMUN 1 Blitar. Dan juga merupakan eksplorasi dari hasil penelitiannya tentang faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan faktor faktor sebagai penyebab penyimpangan atas kebijakan nasional “Reformasi Pendidikan di Era Otonomi Daerah” yang telah diterapkan oleh SMUN 1 Blitar dalam kegiatan pendidikan di Kota Blitar. Fokus penelitian Dr. H.M. Zainuddin M.Pd ini diarahkan pada Kritik Kurikulum dan Implikasi Manajemen Berbasis Sekolah yang belum mengarah pada ide-ide dasar MBS itu sendiri, yang kemudian menyebabkan peningkatan mutu pendidikan belum bisa tercapai secara optimal.
Menjaga Amal Ibadah
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
(Q.S. an-Nisaa’ [4]: 142)
Betapa banyak orang yang beramal shalih namun amalnya membuat ia lupa dari Allah, dan betapa banyak orang yang bermaksiat, namun dengan ma’siat itu membuat ia ingat dan kembali kepada Allah.
Di antara isi kandungan Alqur’an adalah al-wa’du wa al-wa’id. Al-wa’du yaitu janji Allah yang berupa berita gembira, sedangkan al-wa’id adalah janji Allah berupa ancaman. Banyak pesan Alqur’an yang menyeru kita untuk melaksanakan amal shalih atau amal baik, kemudian diikuti dengan janji imbalan atau balasan yang baik pula berupa surga dengan segala isinya. Begitu juga sebaliknya, Allah melarang kita agar tidak berbuat buruk atau melaksanakan laranganNya dan diikuti dengan ancaman bagi yang menerjang larangan ini akan dibalas dengan neraka.
Read more
Meletakkan Syariat Islam Secara Proporsional
Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir.” Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
(Q.S. Al-Kahfi [18]: 29)
Merasa diri paling benar adalah awal dari kesalahan, sebab kebenaran tidak datang dengan wajah tunggal. Adakalanya kebenaran menurut diri sendiri (subyektif), ada juga kebenaran menurut orang banyak (obyektif), dan ada pula kebenaran menurut Allah (universal). Yang paling sulit dalam hidup ini adalah mengubah diri menjadi lebih baik.
Read more
Vol. I, No. 2, Desember 2007
Editorial Jurnal La_Riba Vol. 1, No. 2, Desember 2007
Sejak satu dasa warsa terakhir, perkembangan wacana Ekonomi Islam di Indonesia mendapatkan perhatian yang sangat bagus dan luas. Pembicaraan terutama berkait dengan perkembangannya dalam aspek konseptual/akademis dan praktis. Dari sisi akademis, perkembangan Ekonomi Islam ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan yang menawarkan program studi ekonomi Islam baik S-1, S-2 maupun S-3, pelatihan dan short course perbankan Syariah, maupun mata kuliah Ekonomi Islam, Keuangan Islam dan Perbankan Syariah dalam kurikulum suatu jurusan baik pada tingkat Sarjana (S-1) maupun tingkat Pascasarjana (S-2 dan S-3). Di samping itu, pembicaraan perkembangan Ekonomi Islam juga dilakukan melalui kegiatan seminar, simposium, konferensi, kajian buku dan kegiatan lain yang mengkaji lebih mendalam mengenai perkembangan Ekonomi Islam dan aplikasinya dalam dunia ekonomi dan bisnis
Dalam aplikasinya, perkembangan sistem Ekonomi Islam ditandai dengan banyaknya lembaga-lembaga keuangan Syariah yang didirikan seperti Perbankan Syariah, Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah, Asuransi Syariah dan lembaga-lembaga lain yang dijalankan dengan prinsip-prinsip Syariah. Semakin banyak lembaga-lembaga keuangan yang berasaskan prinsip-prinsip dasar Syariah memberikan alternatif yang lebih besar kepada masyarakat untuk menggunakan lembaga keuangan yang tidak berdasarkan sistem bunga (lembaga keuangan konvensional).
Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia yang semakin pesat tersebut membutuhkan suatu strategi yang lebih jelas sehingga mampu menjadi pendorong terbentuknya Sistem Ekonomi Islam di Indonesia yang memadai. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. Pengembangan aspek konseptual lebih menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, sedangkan pengembangan aspek implementatif menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam yang diterapkan pada lembaga-lembaga bisnis yang menerapkan prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya. Kedua aspek tersebut seharusnya dikembangkan secara bersama-sama sehingga mampu membentuk Sistem Ekonomi Islam yang dapat digunakan untuk menggali potensi dan kemampuan masyarakat (Indonesia) membangun sistem ekonomi alternatif sebagai pengganti atau pelengkap sistem ekonomi konvensional yang sudah ada.
Merespon perkembangan pesat tersebut, Jurnal La_Riba edisi ini menghadirkan penulis-penulis yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya membumikan ekonomi Islam di Indonesia, di antaranya A. Dimyati menulis tentang paradigma baru ekonomi Islam, Sufriadi menulis tentang Memberdayakan peran BASYARNAS dalam penyelesaian sengketa, Muhadi Zainudin menulis dalam bahasa Arab tentang kajian praktis bisnis perbankan Syariah, dan lain-lain. Selamat Membaca.
Untuk edisi mendatang jurnal La_Riba akan mengangkat tema Peran Ekonomi Islam dalam Pemulihan Ekonomi di Indonesia. Untuk itu redaksi mohon partisipasi para pembaca untuk menyumbangkan tulisannya.
Redaksi
Daftar Isi
Ekonomi Etis: Paradigma Baru Ekonomi Islam
A. Dimyati
Abstract
The following article traces the academical critics toward the conventional economics in particular in term of the sophisticated and established of this science. On the contrary, the character behind of its finalized, there are several weakness of this field of science, for instance the reducing of social facts. Departing from the facts, the emerging ideas of economics scholars have a great desire to return the conventional economics as humanist sciences. In this sense, the emerging of Islamic economics can be regarded as an effort and an alternative solutive from Capitalism and Socialism. Islamic economics offers the religious ethics as the basis of economical activities. Its ethics derives from al-Quran and prophet tradition.
Keywords: paradigma, etis, Islam, dan ekonomi.
Sistem Pembiayaan Leasing di Perbankan Syariah
Agus Waluyo Nur
Abstrak
This article tries to explore the theoritical concept of leasing as a product of Shari’ah banking. The system of Shari’ah banking denotes a part of Islamic economics concept. Islamic economics aims is to land the values and the ethics of Islam. The emerging of Shari’ah banking institution because of the motivating to avoid the riba (interest) system. The prohibition of interest system in Islam constitutes the main reference in the Shari’ah banking activities. The label of the shari’ah implies the several consequences either in the concept or in operating system of shari’ah bank including the leasing should be based on both Al-quran and Sunnah.
Keywords: leasing, perbankan, Syari’ah, dan pembiayaan.
Ekonomi Syari’ah: Tinjauan Kritis Produk Murabahah dalam Perbankan Syari’ah di Indonesia
Anita Rahmawaty
Abstract
The term “Murabaha” refers to contracts in which a financial institution purchases goods upon the request of a client, who makes deferred payments that cover costs and agreed-upon profit margin for the financial institution. The financial institution handles payment to a supplier and the incidental expenses of delivery (against a deferred payment made by the buyer to cover delivery costs and agreed-upon share of the buyer’s mark-up). Murabaha is the most widely used instrument of Islamic banking with seventy-five percent of total contract being murabaha based. It is widely used in consumer and corporate financing as well as in subordinated or term financing. The aim of this paper is to review and analyze the murabaha contract, the most important investment mechanism in Islamic banking today both in its theoretical and practical aspects.
Keywords: murabahah, ekonomi, perbankan, syariah, produk.
Dhaman Asy-Syariah Al-Islamiyah: Dirasah Waqiiyyah fi Al-Bank Al-Islami li At-Tanmawiyah
Muhadi Zainuddin
Abstrak
Tulisan berikut ini membahas fenomena dan realitas perbankan Islam di Indonesia. Adapun prinsip-prinsip utama yang menjadi dasar pijak perbankan dalam Islam adalah antara lain adalah sesuai dengan Syari’ah dan mengharamkan riba. Pengharaman riba tersebut dapat dilihat baik dalam konsep maupun dalam operasionalnya. Oleh karena itu, salah satu bentuk produk yang ditawarkan oleh perbankan dalam Islam selain musyarakah adalah mudarabah atau bagi hasil. Selain itu, prinsip yang diterapkan dalam perbankan Islam tersebut yaitu menjaga keseimbangan atau tawasut. Posisi dan sistem perbankan Islam merupakan jalan tengah antara kapitalisme dan sosialisme. Bahkan dapat pula dikatakan perbankan Islam adalah sistemadalah sistem perbankan yang menerapkan nilai-nilai etika Islam.
Keywords: al-bank, al-Islamiyah, at-tanmiyah, dan tawasut.
Teorisasi Akuntansi Syari’ah di Indonesia
Dwi Suwiknyo
Abstract
Shari’ a accounting, at level ontology and epistemology there is agreement of among expert of accounting that shari’a accounting differs from conventional accounting. But, in methodologies level there are still difference of opinion among expert of shari’a accounting. This article is striving to find shari‘a accounting methodologies. Especially, express accounting principles having ideology value coming from shari‘a, also its can synergy with process behavior of people (habitus) taking place in Indonesia. Thereby, will be obtained principle and procedure shari’a accounting coming from Islam and easy to be application.
Keywords: akuntansi syari’ah, metodologi, nash, habitus, dan teorisasi.
Paradigma Baru Misi Profetisme Keagaman di Indonesia dalam Pembebasan Kaum Miskin dan Tertindas (Pendekatan Lintas Agama Islam dan Katolik)
Bertholomeus Bolong
Abstract
The mission of religions aims to bring welfare and safety for human both in the world or hereafter. Meanwhile the poverty denotes multidimensional perspective includes in term of economy, social, belief in God, and moral. The poverty constitutes the challenge that Indonesian people face. The poverty indicates the lower of percapita income, jobless, etc. Islam and Catholic two religion institutions in Indonesia have the prophetical task and responsibility toward the poor people. The prophetical mission involves the problem of poverty in order to liberate them from that poverty. The liberation the poor people from poverty does not only a basis of Indonesian development and civility but also denotes the prophetical ethics.
Keywords: misi, profetik, miskin, tertindas, dan agama.
Memberdayakan Peran Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Luar Pengadilan
Sufriadi
Abstract
Naturally, in community will have been conflict at the time. Especially for the development of the life. Such as in money transaction (economy) that have to need vertical development. In Indonesia, the development of syariah economy is growing up in golden era, while the condition of Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah Nasional) – wich is one medium in legal action solving of non-litigation syaria economy – is declining. Its ineffective working is shown at the starting of syaria economy till growing up. This paper discribes the development of syaria economy and its rationalization needs with Basyarnas as alternative in legal action solving effectively for syaria economy practitioner. The one of solutions is a revision of Basyarna Regulations.
Keywords: Basyarnas, Penyelesaian Sengketa, Ekonomi Syariah
Link ATM Bank Syariah ke Bank Konvensional Perspektif Syariah (Studi Kasus Pada Bank Muamalah Indonesia Cabang Yogyakarta)
Arief Rachman Matani
Abstract
This research is about an analysis toward ATM link between Syariah bank, especially Bank Muamalat Indonesia (BMI) and conventional bank in Islamic point of view. As an Islamic bank, BMI had perform Islamic values in its overall operation. The innovation made by BMI, ATM link between BMI and BCA, makes many inquiries from the society, especially academician wheter the product of this ATM link compliance to Syariah’s rules or not. It is a qualitative research used library as source of datas. It applies content analysis as method of analysis. The research found that the ATM link product between BMI and BCA is compliance to Syariah’s rules. BMI cooperate with two switching corporation, namely PT Artajasa and PT Rintis Sejahtera. The cooperation is based on ijarah contract, and contract of ijarah is lawful in Islam. The aim of cooperation among them is to secure benefit for human being and repell the evil.
Keywords: ATM, bank syariah, bank konvensional
Book Review Sukses Bisnis Modal Dengkul
Husain Haikal
Apa yang disajikan dalam buku ini cukup bermakna untuk dikaji dan diamalkan dalam dinamika kehidupan sehari-hari. Karya ini cukup bermakna terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan wirausahanya. Karya ini cukup bermakna tidak hanya bagi para pelaku bisnis tetapi juga mereka yang sama menggumuli dunia akademis. Mengapa? Ada beberapa alasan yang dapat disajikan untuk sekedar ’pembenaran’, walau mungkin saja relatif sifatnya. Kebetulan penulisnya pernah menjadi mahasiswa, sayangnya dia terpaksa harus drop out karena beberapa sebab. Semua ini belum sempat diungkap penulisnya agar para pembaca berhasil mendapatkan aneka manfaat dari serba sebutan negatif apabila seseorang ’gagal’ menamatkan studi. Bukankah kegagalan seseorang dalam studi dapat terjadi karena adanya beragam sebab? Kegagalan bukan hanya disebabkan kekeliruan sikap dan langkah yang dilakukan bersangkutan sehingga dia terpaksa harus drop out?
Kriteria Naskah Jurnal La_Riba
Formulir Berlangganan Jurnal La_Riba
Edisi XVIII Tahun 2007
Sekapur Sirih Jurnal Al-Mawarid Edisi XVIII Tahun 2007
Mahkamah Agung, melalui Surat Keputusannya Nomor 097/SK/X/2006 telah menunjuk sebuah tim (Kelompok Kerja) yang bertugas menyusun “Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah (KHES). Upaya MA melahirkan KHES ini layak diapresiasi, direspons dan disambut dengan gembira. Salah satu bentuk apresiasi dan respons konstruktif yang dapat diberikan adalah melakukan telaah kritis terhadap materi yang ada di dalam draft KHES tersebut. Di antara hal-hal yang perlu di telaah, Pertama, bagaimanakah posisi KHES dalam konteks bangunan hukum nasional. Kedua, apa paradigma dan prinsip yang menjadi pijakan dalam perumusan KHES. Ketiga, bagaimana pendekatan dan metode istinbath yang dilakukan dalam melahirkan hukum ekonomi syari’ah. Keempat, bagaimanakah hubungan KHES dengan undang-undang terkait. Kelima, bagaimana kedudukan dan kewenangan Dewan Syari’ah Nasional (DSN) pasca lahirnya KHES. Keenam, apakah aturan-aturan hukum yang terdapat di dalam KHES, memberikan ruang yang cukup luas bagi perkembangan ekonomi syari’ah atau malah sebaliknya akan membatasi ruang gerak ekonomi syari’ah.
Selain itu, kehadiran KHES juga berimplikasi pada lembaga-lembaga terkait lainnya seperti Fakultas Syari’ah dan Peradilan Agama sendiri. Pertama, bagaimanakah kesiapan Fakultas Syari’ah menyongsong perubahan Undang-Undang Peradilan Agama dan lahirnya KHES. Persoalan ini menjadi penting, karena Fak. Syari’ah adalah dapur yang melahirkan sumber daya manusia (SDM) peradilan yang berkualitas. Kedua, bagaimana pula kesiapan para hakim Pengadilan Agama dalam memeriksa sengketa ekonomi syari’ah. Pertanyaan ini penting mengingat amanah pasal 16 Undang-Undang No. 4 tahun 2004 yang menegaskan bahwa “hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup di masyarakat.” Cukup mampukah hakim kita menjalankan amanah undang-undang ini.
Untuk merespons khususnya persoalan kompilasi hukum ekonomi syariah tersebut dan umumnya masalah hukum keluarga di Indonesia merupakan kewenangan absolut eradilan agama, Jurnal Al-Mawarid edisi XVIII ini mengetengahkan berbagai artikel, yaitu 1.Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dalam Tinjauan Hukum Islam oleh Abdul Mughits, 2.Tanggungjawab Akademis Fakultas Syariah dalam Perspektif UU No. 3 Tahun 2006 oleh Achmad Fauzi, 3.Prosedur Penetapan Keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional oleh Asjmuni Abdurrachman, 4. Terbentuknya Akad dalam Hukum Perjanjian Islam oleh Afdawaiza, 5. Hak-Hak Perempuan dalam Hukum Keluarga Syria dan Tunisia oleh Masnun Tahir, 6. Keluarga Sakinah dan Tantangan Globalisasi oleh Imam Mustofa, 7. Dinamika Hukum Islam Bidang Keluarga di Indonesia oleh M.Sularno, 8. Metode Tafsir ( Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin) oleh Hujair AH.Sanaky, 9. Pandangan Orientalis terhadap Orisinalitas Hukum Islam dari Pengaruh Hukum Romawi oleh Syarif Zubaidah, dan 10. Book Review olehSofwan Jannah.
Untuk edisi XIX yang akan datang Jurnal Al-Mawarid merencanakan akan menyoroti Eksistensi Perbankan Syariah di Indonesia setelah Disahkannya Undang-Undang Perbankan Syariah. Untuk itu, redaksi mengundang para pembaca yang budiman untuk berpartisipasi mengirimkan artikelnya ke redaksi Jurnal Al-Mawarid. Selamat membaca.
Redaksi
Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah (KHES) dalam Tinjauan Hukum Islam
Abdul Mughits
Abstract
This paper tries to see the Compilation of Islamic Economic Law (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah/KHES) by Islamic law perspective. This KHES compiling constitutes the ”positifization” effort of economoic law into national law system which that’s by sosiological as response to new growth in economic law in the form of Islamic economic practices in Islamic finance institutions (lembaga keuangan syari’ah/LKS). KHES is none other than the fiqh of Indonesia and ijtihad collective. That refers to resourches which have popular in Islamic schools of law with eclectic pattern. Because in its compiling has entangled Islamic judges, that represents the result of ijtihad, althougt in its compiling has only entangled a part of small expert and practitioner in Islam law, not yet accomodated widely, so that will find many problem in its applying. Nevertheless KHES is the masterwork and the new penetration in economic law in Indonesia.
Keyword: KHES, positifisasi, fikih, dan hukum Islam.
Tanggungjawab Akademis Fakultas Syariah dalam Perspektif UU No. 3 Tahun 2006
Achmad Fauzi
Abstract
The faculty of Syariah or Syariah department constitutes the main resources to produce religious jurists who have academical responsibilities to prepare the qualified output. Especially since the emerging of the Act No. 3 year 2006 that instead of the Act No. 7 year 1989 regarding the religious court. The impact of the arising of the Act No.3 year 2006 is the enlarging the authority and jurisdiction of the religious court in Indonesia. Because of this, that is the challenge, the role and the academical responsibility of the faculty of the department of syariah not only to produce religion jurists or advocator but also to prepare interdicipline jurists who expect to handle many cases.
Keywords: syariah, tanggungjawab, akademis, jurisdiksi, dan otoritas.
Prosedur Penetapan Keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional
Asjmuni Abdurrachman
Dewan Syariah Nasional (DSN) dibentuk tahun 1999 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Tujuan pembentukan dewan itu untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yakni lembaga keuangan yang mengeluarkan produk layanan keuangan syariah, seperti bank syariah, asuransi syariah atau takaful, reksadana syariah dan gadai syariah, yang sebelumnya ditangani langsung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Terbentuknya Akad dalam Hukum Perjanjian Islam
Afdawaiza
Abstract
The field of social affairs of Islamic law has been paid attention more betterrecently. This indicates by the emerging of many kinds of the finance and syariah business institution.Besides, it also enlarging of Islamic court authority in handling the cases not only inheritance, the last will, gifth, and the waqf but also those of syariah economics. Hence, it is urgent need to study the basic principles that becoming the substance of transaction. Departing from these basic principles can support to handle the cases that arise in this field of Islamic law. This contrary to the model of Islamic jurists that always study many kinds of particular transactions without describing the general principle. This article aims to describe the general principles of the elements and the criteria
Keywords: akad, perjanjian, prinsip, Islam, dan sengketa.
Hak-hak Perempuan dalam Hukum Keluarga Syiria dan Tunisia
Masnun Tahir
Abstraksi
The following article investigates the policies of Syria and Tunisia regading woman rights in marriage law. This article departs from the reality and the discourse of woman rights in particular in the classical texts that still dominating by masculine perspective, for instances in the cases of divorce, polygamy, etc. This article traces Syria and Tunisia family law reform including the political and geograpichal background, the familiy law development of both two states. The approach that using in this article is comparative perspective. This article expects to be references for genderists, decision maker because Allah teaches humankind egalitarianism between man and woman.
Kata kunci: Hukum keluarga, Syria, Tunisia, perempuan dan perbandingan.
Keluarga Sakinah dan Tantangan Globalisasi
Imam Mustofa
Abstract
The following article describes the impactof globalization toward the life of family.The description of this departsfromthe existence ofhappy (sakinah) family, the globalization challengtoward the life of family, and the alternative solution regardingthe negative effect of globalization toward the existence of family.The negative effects for instance moral decadence, life style, the disharmony relationship, the desacralization of family, permissive. Hence, either according to Islam or western stated that to build the happy family need and should refer to moral, spiritual, and religion values as the basis of family life.
Kata kunci: keluarga, globalisasi, bahagia, sejahtera, dan agama
Dinamika Hukum Islam Bidang Keluarga di Indonesia
M. Sularno
Abstract
Study of Islamic family law in Indonesia and many Moslem countries is very interesting and urgent because Islamic family law denotes a field of Islamic law has an important position. This is because of its contribution to build society regularly and happily. Thus, many Moslem countries including Indonesia have pay attention more to Islamic law legislation as positive law for instance the Act o. 1 year 1974 regarding the marriage law, the Act No. 41 year 2004 concerning the waqf, the Act No. 7 year 1979 that has been changed by The Act No. 3 year 2006 about Religious Court. The impact of the positivization of Islamic family law is there is the certainty of Islamic law in Indonesia.
Keywords: undang-undang, hukum keluarga, kepastian hukum, dan legislasi.
Metode Tafsir [Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin]
Hujair A. H. Sanaky
Abstrak
In interpreting the Holy Quran at least comprises of four methods: general understanding method of Quran, detail understanding method of the Holy Scripture, comparative understanding method of the Holy Book, and thematical/topical interpreting method of Quran. The interpreting the verses of the Holy Qoran influenced by those four methods and the background of the interpreters themselves. Each method has the characteristics either its weakness or its strength. For that reason, there is no the best method for understanding Quran.But, according to the writer of this article in term of interpreting Quran nowadays the topical/thematical method is very urgent to answer and to solve Moslem communities.
Keywords: metode, mufassir, corak, Alquran, dan maudu’i.
Pandangan Orientalis terhadap Orisinalitas Hukum Islam dari Pengaruh Hukum Romawi
Syarif Zubaidah
Hukum Islam, disebut juga dengan istilah Syariat Islam, isi kandungannya memuat seluruh aspek kehidupan manusia, tanpa ada kekurangan apapun. la mampu memberikan solusi terhadap setiap permasalahan umat yang muncul dari berbagai persoalan yang muncul di permukaan masyarakat baik individu maupun negara. Dengan kelengkapannya, hukum Islam mampu mengatur segala persoalan di bidang hukum, manajemen, politik dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan persoalan individual maupun persoalan kenegaraan yang berlaku untuk seluruh tempat dan sepanjang zaman. Hukum Islam yang di dalam penetapannya selalu mendasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an, Al-Sunnah, al-Ijmak, al-Qiyas dan dalil-dalil lainnya berdiri tegak, tanpa terpengaruh oleh perjalanan dan pergeseran waktu. Sebab nas-nasnya yang bersifat umum dan elastis itu relevan untuk sepanjang zaman, sehingga tidak memerlukan pergantian dan perubahan. Kendatipun demikian, hukum Islam tidak lepas dari tuduhan orang-orang orientalis, di mana mereka menganggap bahwa hukum Islam itu tidak orisinil karena di dalam penetapannya dipengaruhi oleh hukum-hukum Romawi. Untuk membuktikan apakah pernyataan para orientalis itu benar dan bagaimana menurut pendapat para tokoh umat Islam maka hal ini merupakan masalah yang menarik untuk dikaji dan didiskusikan.
Book Review Muhamad on Islamic Economics
Sofwan Jannah
Buku karya Muhamad yang berjudul “Muhamad on Islamic Economic” mendiskipsikan secara lengkap permasalahan ekonomi sebagai problem yang dapat dianggap suatu yang bersifat universal dan pemikiran yang mendasar dalam ekonomi Islam. Para ahli ekonomi sibuk dan membuat dunia seluruhnya tenggelam dalam informasi atau karangan-karangan berkaitan persoalan ekonomi. Akan tetapi, jarang sekali dapat dipertemukan satu sama lain dalam sedikit atau banyak hal. Begitu ketat dan sengitnya perseteruan itu, maka dunia terbagi menjadi blok-blok yaitu barat dan timur, kapitalis dan komunis, dan seterusnya. Akibat dari adanya blok-blok tersebut, semakin sulit ilmu ekonomi memecahkan persoalan masyarakat dalam kehidupannya, terlebih ketika tidak ada strategi, cara yang utuh, dan menyeluruh. Sementara Di sisi lain, aspek kehidupan umat manusia sangat komplek.
Khairu Ummah Sebagai Prestasi
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali Imran [3]: 110)
Saat menyaksikan tayangan di televisi dan panggung-panggung hiburan lainnya, dimana banyak ditampilkan beragam acara yang mengandung kemaksiatan dan gaya hidup bebas, kita layak bertanya, adakah ini hiburan kaum muslim? Hiburan kita ternyata tidak kalah buruknya dengan hiburan Hollywood. Atau tatkala kita membaca berbagai tindak kejahatan di media cetak, kadangkala kita bertanya-tanya, adakah ini sebuah masyarakat muslim? Mereka saling bertengkar bahkan saling bunuh hanya karena hal-hal sepele. Belum lagi tindak pemerkosaan dan kekerasan terhadap perempuan, apakah kita tengah berada di tengah masyarakat Islam?
Read more
Mengawal Penegakan Hukum dengan Moral
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. An-Nisaa’ [4]: 58).
Predikat negara hukum menggambarkan bahwa segala sesuatu harus berjalan menurut aturan yang jelas; masyarakat yang merupakan warga negara hidup dalam ketertiban, ketenangan, keamanan dan keadilan. Hukum dibuat sebagai salah satu sarana untuk menciptakan kondisi demikian. Sebagai sebuah sarana, dia lebih berjalan pada proses. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka proses harus berjalan secara maksimal pula. H.L.A. Hart (1965) mengatakan bahwa untuk menciptakan keadilan, hukum harus meliputi tiga unsur nilai, yakni kewajiban, moral dan aturan. Karenanya hukum tidak dapat dipisahkan dari dimensi moral (Murphy & Coelman, 1984: The Philosophy of Law). Jadi apabila ingin menciptakan keadilan dalam masyarakat maka unsur moral harus dipenuhi. Belum terciptanya rasa keadilan atau dengan kata lain gagalnya penegakan hukum dalam masyarakat kita sampai saat ini karena belum adanya “pengawalan” moral dari aparat penegaknya.
Read more