Mendalami Makna Bersyukur sebagai Bekal Masa Depan

Ketika sebagian orang berfikir bersyukur adalah ucapan, selayaknya “Alhamdulillah”, maka ada sisi lain yang lebih  tepat  dan begitu luas dalam memahami syukur. Dalam Islam, makna bersyukur adalah pengakuan hati, lisan, dan sikap perbuatan yang tertuju kepada Allah atas segala nikmat dan karunia yang diberikan, baik yang tampak maupun tidak tampak. Begitu luasnya nikmat, seperti halnya kesehatan, harta, iman, dan ketenangan jiwa maka syukur tidak hanya terbatas pada saat senang, tetapi juga ketika menghadapi ujian atau kesulitan, dan dilakukan dengan menggunakan niat ikhlas karena semua sudah menjadi rencana Allah. Dalam hal kebaikan, bersyukur sebagai bentuk untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Sejatinya, bersyukur adalah kebiasaan baik bagi manusia, seperti yang diperintahkan  Allah dalam firmannya;

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)

Tidak mungkin manusia akan mampu menghitung nikmat yang diberikan Allah, namun setiap hamba hendaknya bersyukur dan memuji Allah setiap saat, dalam kehidupan ini.

Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Bersyukur kepada Allah adalah memuji-Nya sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya” (Fath Al-Qadir, 4:312).

Dalam memahami indahnya bersyukur, perlu dipahami ada 3 bentuk syukur. Pertama, syukur hati yaitu merasakan kepuasan dan ketenangan batin atas setiap anugerah yang diterima dari Allah. Kedua, syukur lisan yakni mengakui nikmat tersebut dan memuji Allah dengan lisan. Ketiga, syukur Perbuatan yaitu menggunakan nikmat dan karunia yang didapatkan untuk hal-hal yang baik sesuai dengan tujuan penganugerahannya.

Allah janjikan banyak manfaat bagi manusia yang bersyukur, antara lain:
Bersyukur akan menambah nikmat, bahkan Allah menjanjikan akan menambah nikmat-Nya bagi hamba yang bersyukur. Bahkan bersyukur adalah jalan untuk meningkatkan kemudahan menghadapi tantangan masa depan, karena bersyukur laksana menabung keyakinan baik kepada Allah yang bisa dituai suatu saat nanti.

Bersyukur akan Meningkatkan Kebahagiaan
Orang yang bersyukur cenderung lebih puas dan bahagia dengan apa yang dimilikinya.  Tidak menjadikan rakus, tidak serakah karena merasa apa yang ada sudah menjadi bagian dari anugerah Allah.

Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik
Bersyukur dapat mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur serta imunitas tubuh.  Banyak orang stres karena menginginkan banyak hal, termasuk meraih harta yang belum dimiliki, sedangkan yang sudah dimiliki tidak disyukuri. Dengan bersyukur, senantiasa hidup adalah karunia Allah bukan memburu apa yang belum dicapai.

Meningkatkan Ketahanan dalam Menghadapi Tantangan
Sikap bersyukur membantu individu untuk lebih tangguh dalam menghadapi kesulitan dan ujian hidup.  Bahkan ketika ada musibah, yakin bahwa akan ada nikmat dan solusi besertanya. Dengan syukur, menjadikan diri tidak benci kepada Allah atas hal-hal yang tidak sesuai keinginannya.

Memperkuat Hubungan Sosial
Rasa terima kasih dan apresiasi yang tulus dapat membangun hubungan yang harmonis dan mempererat ikatan dengan sesama. Setiap pemberikan orang lain, setiap nikmat atas kebersamaan orang lain disyukuri, sehingga dijauhkan dari menuntut orang lain setinggi keinginannya,

Menjauhkan dari Sifat Kufur
Dengan bersyukur, seseorang menunjukkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan menghindari perilaku ingkar terhadap nikmat-Nya. Bahwa semua yang ada dirasakan di dunia itu datangnya hanya dari Allah, bukan karena kepandaian, usaha manusia, namun ada peran Allah secara menyeluruh,

Kesejahteraan bukan hanya tentang tercapainya kebutuhan jasmani, tetapi juga terpenuhinya kebutuhan rohani. Orang yang bersyukur cenderung merasa lebih sejahtera karena mereka mampu menerima keadaan hidup mereka dengan ikhlas. Sebaliknya, orang yang kurang bersyukur sering kali bergantung pada bantuan eksternal untuk merasa bahagia, yang menunjukkan bahwa kesejahteraan mereka tergantung pada faktor-faktor luar.

Bersyukur membantu kita memahami bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam, bukan dari apa yang kita miliki atau harapkan dari orang lain. Dengan demikian, syukur membawa kita menuju kesejahteraan sejati, di mana kita tidak hanya merasa cukup, tetapi juga mampu memberikan kepada orang lain.

Dengan bersyukur, insya Allah menjalin masa depan dengan keyakinan dan prasangka baik kepada Allah.  Senantiasa dibersamai Allah dalam menjalankan kehidupan masa depan, karena Allah selalu mengingat kita. Dengan diingat selalu oleh Allah artinya apapun kondisinya, kita ada tempat bergantung yang maha kuat.  Seperti firman  Allah dalam Al Baqarah ayat 152.

فَٱذۡكُرُونِىٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡڪُرُواْ لِى وَلَا تَكۡفُرُونِ (١٥٢ )

Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” 

Semoga Allah selalu membersamai kita dalam segala kebaikan di masa mendatang, karena karunia-Nya akan menjadikan setiap manusia kuat, hebat dan siap menghadapi dunia dengan segala kondisinya.

Penulis: Joko Wahyudi (Tendik FIAI UII)

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *