Jangan Lelah Berdoa
Jangan Lelah Berdoa
Oleh: M. Husnaini
Kata Nabi, doa orang yang sedang berpuasa itu mustajab, manjur. Karena itu, Ramadan merupakan waktu yang tepat digunakan untuk berdoa kepada Allah. Tulisan berikut saya copas dari anonim, dengan sedikit editing kalimat dan tanda baca dari saya sendiri. Katanya, ini kisah nyata yang terjadi di Pakistan.
Seorang dokter ahli bedah terkenal bernama Dokter Ishan tergesa-gesa menuju bandara. Beliau berencana akan menghadiri seminar dunia dalam bidang kedokteran yang akan membahas penemuan terbesar beliau di bidang kedokteran.
Setelah perjalanan pesawat sekitar satu jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami gangguan dan harus mendarat di bandara terdekat.
Dokter Ishan mendatangi ruangan penerangan dan berkata, “Saya ini dokter spesial, tiap menit nyawa manusia bergantung pada saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam enam belas jam?”
Pegawai di bandara menjawab, “Wahai Dokter, jika Anda terburu-buru, Anda bisa menyewa mobil. Tujuan Anda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil, tiga jam tiba.”
Dokter Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil.
Baru berjalan lima menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek.
Setelah berlalu hampir dua jam, sopir dan Dokter Ishan yang berada di dalam mobil tersadar bahwa mereka tersesat dan terasa kelelahan.
Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapan Dokter Ishan, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya.
Terdengar suara seorang wanita tua, “Silakan masuk. Siapa, ya?”
Terbukalah pintunya.
Dokter Ishan masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam teleponnya.
Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telepon apa, Nak? Apa Anda tidak sadar ada di mana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah. Silakan duduk saja dulu, istirahat. Sebentar, saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan Anda.”
Dokter Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan.
Sementara ibu itu shalat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah di antara tiap shalat.
Ibu tersebut melanjutkan shalatnya dengan doa-doa yang panjang.
Dokter Ishan mendatanginya dan berkata, “Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan Anda dan kemuliaan akhlak Anda. Semoga Allah menjawab doa-doa Anda.”
Ibu itu berkata, “Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu.”
“Apa itu doanya?” tanya Dokter Ishan.
Ibu itu menjawab, “Anak ini adalah cucu saya. Dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya, ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya. Katanya, namanya Dokter Ishan. Akan tetapi, dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya, saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya.”
Menangislah Dokter Ishan dan berkata sambil terisak, “Allahu Akbar. La haula wa la quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami hanya untuk mengantarkan saya kepada ibu secara cepat dan tepat.”
“Sayalah Dokter Ishan, Bu,” kata sang dokter selanjutnya. “Sungguh Allah SWT telah menciptakan sebab seperti ini kepada hamba-Nya yang mukmin dengan doa. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.”
Sahabat semua, jangan pernah berhenti berdoa karena diam-diam Allah akan menjawabnya, kendati kita tidak tahu entah suatu kapan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!