Lebih Dalam tentang Sejarah Turunnya Surat Al-Fatihah

Surah Al Fatihah merupakan inti dari ajaran Islam yang mencakup keimanan, tauhid, dan janji-janji Allah, serta berisi kabar gembira bagi seluruh umat Islam yang beriman. Surah ini dianggap sangat penting, sehingga menjadi salah satu surah yang utama. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepadaku, “Maukah kamu aku ajarkan sebuah surah, surah paling agung dalam Al-Qur’an setelah kita keluar dari masjid?” Kemudian Rasulullah berjalan sambil menggandengku. Ketika kami hampir keluar, aku mengingatkan, “Wahai Rasulullah, Anda tadi bersabda akan mengajarkan sebuah surah paling agung dalam Al-Qur’an.” Maka Rasulullah bersabda, “Surah itu adalah Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, yaitu Surah Al Fatihah, yang merupakan as-Sab’ul Matsani atau tujuh ayat yang sering diulang-ulang dalam shalat, dan surah Al Qur’an yang dikaruniakan kepadaku.” (Hadis riwayat Bukhari)..

Turunnya Surah Al Fatihah membawa banyak manfaat bagi umat manusia, tetapi menjadi musibah bagi iblis dan bala tentaranya, yang membuat mereka tak berdaya. Jadi, peristiwa penting apa yang terjadi saat Surah Al Fatihah diturunkan hingga menyebabkan iblis menjadi tak berdaya?

Surah Al Fatihah adalah surah yang sangat istimewa. Surah ini diturunkan langsung dari Arasy oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa turunnya Al Fatihah diabadikan oleh Al-Imam Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak, di mana Rasulullah SAW bersabda:

“Berimanlah kamu kepada kitab Taurat, Zabur, Injil, dan apa saja yang dibawa oleh para nabi dari Tuhan mereka. Kitab Al Qur’an dan segala keterangan di dalamnya akan memberi kelapangan kepadamu. Sesungguhnya ayat-ayat suci yang terkandung dalam Al Qur’an adalah pemberi syafaat yang tidak dapat berbicara tetapi nyata membawa kebenaran, dan Surah Al Fatihah diberikan kepadaku langsung dari Arasy.”

Selain itu, Surah Al Fatihah dikenal sebagai As-Sab’ul Matsani, yaitu tujuh ayat yang diulang-ulang. Surah ini juga dikenal mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti yang telah dibuktikan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitabnya Ad-Da’u wa-Dawa’.

Keistimewaan Surah Al Fatihah ini juga menyebabkan iblis menjadi tak berdaya. Dalam kitab Abwabul Faraj karya Sayyid Muhammad Alwi, diceritakan bahwa ketika Surah Al Fatihah diturunkan, iblis terbaring lemah dan tak berdaya, dengan rasa sakit yang melebihi sakit gigi.

Melihat pemimpin mereka tak berdaya, para tentara iblis pun bingung dan bertanya-tanya. Iblis kemudian berkata, “Kalian tidak perlu menjengukku atau mendatangkan obat atau dokter. Ini bukan sakit fisik. Sesungguhnya aku sakit karena turunnya sebuah surah yang jika dibacakan, pasti manusia akan selamat dari neraka. Surah itu bisa menjadi tameng bagi mereka dan menghalangi kita, para iblis, untuk menjerumuskan umat manusia ke dalam neraka.” Begitulah yang dikatakan oleh iblis..

Surah Al Fatihah ini dipisahkan dari Al Quran, Allah  ketika menganugerahi Al Quran itu Allah sendirikan Al Fatihah makanya  Rasulullah bersabda.

“Aku diberikan 7 ayat yang terulang dan juga Al Quran. Padahal Al Fatihah itu bagian dari Al Quran. Tetapi nabi shallahu alaihi wasallam memisahkan, jadi kita diberikan 2 nikmat, Al Quran adalah nikmat dan Surah Al Fatihah sendiri adalah nikmat.

Kenapa demikian? Karena ada hadits yang menunjukkan tentang keistimewaan surah Al Fatihah ini hadits ini dari Abdullah Ibnu Abbas ketika Nabi Sall allahu alayhi wasalam sedang duduk, tiba tiba Rasulullah mendengar suara yang menggelegar di atas kepala beliau, tentu dari langit maksudnya, maka Rasulullah langsung mengangkat kepalanya ke langit, maka malaikat Jibril Allahi Sallam kemudian mengatakan kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Bahwa itu adalah suara pintu langit yang terbuka, pintu itu tak akan terbuka kecuali hari ini, kemudian turunlah malaikat, dan malaikat ini tidak akan pernah turun ke bumi kecuali hari ini. Kemudian kata Jibril, malaikat mengucapkan salam dan mengatakan pada dirimu wahai Muhammad, bergembiralah wahai Muhammad karena engkau diberikan dua cahaya yang tidak pernah diberikan kepada para nabi sebelumnya. Kemudian jibril mengatakan pertama surah Al Fatihah dan yang kedua akhir dari surah Al Baqarah.

Penulis: Bambang Kintoko, S.Kom, Tendik FIAI UII

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *