Tegar Hadapi Fitnah

Segala puji bagi Allah Yang Maha Penyayang. Allah pasti menyanyangi hambaNYA dalam segala kondisi. Sehingga ketika menghadapi ujian dan cobaan jangan berpikir Allah pemarah. Ujian kehidupan dengan berbagai persoalan dan kenikmatan di mata manusia, sebenarnya merupakan cara Allah untuk menguji hambaNYA juga untuk menaikkan derajatnya.

Sebagai hamba dengan terus mengingat sifat-sifat baik Allah, maka akan merasa tenang meski menghadapi badai masalah sekuat apapun.  Hakekatnya,  musibah atau kenikmatan berkadar sama yaitu sebagai ujian hidup dari Allah untuk orang beriman. Hal ini sesuai  firman Allah yang artinya, “Setiap jiwa pasti akan mati. Dan Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; kepada Kamilah kalian kembali.” (QS Al-Anbiya’: 35).

Sebagai muslim wajib meyakini bahwa  setiap ujian baik berupa keburukan maupun kebaikan adalah cara Allah untuk meningkatkan derajat manusia di hadapan Allah.

Salah satu ujian yang sering dirasakan manusia adalah deraan fitnah dunia, apalagi di era digital saat ini, komunikasi dan informasi bisa menyebar ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Dampaknya informasi yang tidak benar, hoax dan fitnah pun bisa secara kilat menyebar dan menyerang reputasi dan nama baik seseorang, golongan dan kelompok tertentu.

Untuk itulah, setiap manusia rentan terhadap fitnah yang akan menerpanya. Namun ketika fitnah menerpa diri kita, bahkan fitnah hadir bagaikan badai menyapu pasir. Yakinlah, semua itu semata ujian yang harus dilalui dengan tenang tidak perlu panik.

Dosa bagi Pemfitnah

Fitnah adalah dosa besar, dan pemfitnah terancam hukuman berat di Neraka Jahanam. Merujuk pada firman Allah dalam At Taubah ayat 49 yang artinya.

“Di antara mereka ada orang yang berkata, “Berilah aku izin (tidak pergi berperang) dan janganlah engkau (Nabi Muhammad) menjerumuskan aku ke dalam fitnah.” Ketahuilah, bahwa mereka (dengan keengganannya pergi berjihad) telah terjerumus ke dalam fitnah. Sesungguhnya (neraka) Jahanam benar-benar meliputi orang-orang kafir.”

Pemfitnah akan masuk neraka, juga terhalang menerima syafaat Rasulullah. Pemfitnah setara dengan perilaku syaithan, yaitu dusta dan menyesatkan.

Firman Allah dalam Surat Al Kahfi ayat 28
“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.”

Allah adalah segala solusi atas segala masalah kehidupan. Di Akhirat, ketika amal dan dosa ditimbang, pemfitnah harus bertanggungjawab atas kepada korban fitnahannya. Bisa saja semua pahala atas kebaikan pemfitnah semasa di dunia, akan diberikan kepada korban fitnah. Bahkan jika pemfitnah kehabisan pahala kebaikan, maka dosa korban fitnah akan dibebankan kepada pemfitnah.

Allah mempertegas fitnah lebih kejam dari pembunuhan, melalui firmanNYA dalam Surat Al Baqarah ayat 191.
“Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan”

Begitu besar dampak, resiko dan dosa atas fitnah dunia.

Hadapi Fitnah dengan Sabar

Kenapa kita harus tenang dan tidak panik saat diterpa fitnah? Semua karena ada Allah. Jika yakin pada posisi benar, maka tenanglah saat fitnah menerpa, yakin bahwa Allah Maha Melihat dan pasti melihat apapun yang terjadi di dunia ini, bahkan tetesan air di sungai pun Allah melihatnya, dan bagian kehendak-NYA. Tenangkan diri, jangan sampai diperbudak emosi, hingga  memperburuk keadaan dan membuat kehilangan kendali. Kembalikan semua kepada Allah, biarlah Allah yang atur semuanya untuk menjadi lebih baik. Tetaplah berbuat baik, jangan sampai perilaku buruk orang lain, menyebabkan diri kita juga makin berperilaku buruk. Kondisi diperbudak emosi, adalah kondisi dimana kebenaran akan menjauh dalam hati dan pikiran.

Yakin akan pengadilan Allah, semua fitnah yang menerpa, jika diterima dengan sabar, kelak berpeluang menjadikan bobot pahala meningkat. Bahkan difitnah adalah cara mendapatkan pahala, cukup ikhlas, sabar dan yakin akan ketentuan Allah.

Jelas sekali atas perintah sabar dan jangan membalas fitnah dengan keburukan. Justru tinggalkan fitnah tersebut, genggam sabar  dan tegar selalu mengingat Allah. Bergantung hanya kepada Allah. Sabar merupakan salah satu solusi untuk meraih pertolongan Allah.

Firman Allah dalam Al Baqarah ayat 45
”Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. “
Dari ayat di atas jelas tegas bahwa sabar dan sholat adalah cara merah pertolongan dari Allah dan bukan membalas keburukan fitnah dengan keburukan yang lain.

Hadapi Fitnah dengan Tingkatkan Ketakwaan

Ketika fitnah datang, abaikan saja, jangan sampai terpaan fitnah  menjadikan emosi tidak terkendali, karena pemfitnah akan merasa tujuannya berhasil. Maka kembalikan kepada Allah, justru ketika badai fitnah menerpa, tingkatkan ketakwaan kepada Allah. Raih nikmat atas ketakwaan kepada Allah, hingga semua badai fitnah serasa angin halus menerpa lalu pergi tanpa bisa melukai batin, fisik kita. Kuat karena Allah.

Dalam hadapi segala permasalah dunia, termasuk fitnah, marilah kita tingkatkan takwa kepada Allah, insya Allah semua urusan akan mendapatkan jalan keluar dan kemudahanNYA. Sesuai firman Allah dalam Surah Al Thalaq ayat 2 dan 3.

“Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Bersyukur atas ketegaran sebagai muslim, karena  Islam telah membimbing  kepada akhlak terbaik dan adab yang paling sempurna. Semoga Allah melindungi kita semua dari fitnah dan segala bahayanya.

Penulis: Ipan Pranashakti

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *