Pentingnya Ibu dalam Pembentukan Karakter Anak yang Islami

Ibu merupakan pendidik paling penting dalam memperkuat integritas anak. Oleh karena itu, para ibu harus memberikan contoh yang terbaik kepada anaknya, karena itu sumber pembelajaran nyata. Ketika orang tua  memberikan contoh yang baik, seringkali anak menirunya. Sebaliknya, jika seorang ibu memberikan contoh yang buruk, maka karakter anak pun akan terdorong untuk menjadi buruk. Menanamkan nilai positif pada anak hendaknya dimulai sejak dini. Perkembangan kepribadian anak lebih efektif terjadi pada usia dini. Namun ketika anak sudah besar  akan  makin sulit untuk membentuk kebiasaan yang baik. Ibu juga harus mendorong pembelajaran anak dengan mendidiknya melalui cerita positif penuh ketauladanan. Cara ini memungkinkan Ibu menyampaikan nilai-nilai keagamaan, seperti menceritakan kisah para nabi, dengan cara yang memberikan dampak positif bagi jiwa anak. Pengaruh hiburan terhadap ketegangan hidup juga harus disesuaikan dengan usia anak dan tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Islam. Semua cara tersebut mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perkembangan kekuatan terpendam anak, baik pada ranah fisik, emosional, maupun kognitif.

Anak adalah individu yang dapat diandalkan oleh orang tuanya, dan tanggung jawab utama orang tua adalah mendidik mereka. Pendidikan anak adalah hal yang sangat penting dan menjadi prioritas utama. Dalam pandangan Islam, hak anak atas pendidikan sangat terkait dengan tanggung jawab orang tua. Seorang ibu harus memastikan mereka tidak mengabaikan pengasuhan dan pendidikan anak, karena itu bagian dari amanah yang dititipkan oleh Allah, maka  pendidikan yang baik adalah bagian dari melaksanakan menuntaskan amanah. Sebaliknya, mengabaikan hak anak adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Allah  (Q.S An-Nisa: 58). Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, dan anak yang sehat adalah mereka yang tumbuh dan berkembang dengan baik untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sejak awal kehidupan dan diteruskan hingga usia dini, karena masa ini adalah periode kritis yang menentukan tumbuh kembang anak.

Perkembangan generasi muda sebaiknya dimulai sejak usia dini, yaitu saat mereka masih menjadi bagian dari keluarga. Apapun itu, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan lingkungan pertama yang terpenting dalam konteks pendidikan akhlak moral anak. Pendidikan keluarga adalah pondasi untuk perkembangan intelektual dan pertumbuhan menuju dewasa. Pendidikan anak dimulai di rumah sebelum mereka melanjutkan ke tempat pendidikan lainnya.

Perlindungan seorang ibu terhadap anaknya pasti akan membantu tumbuh kembang anaknya kelak. Selain perlindungan dari ibu, tentu anak juga butuh perhatian, kasih sayang dan semua bimbingan yang diperlukan. Anak merupakan amanah yang dititipkan Allah kepada orang tua, untuk merawat, membimbing, dan mendidik mereka semaksimal mungkin hingga meraih akherat yang baik. Harapannya anak berbakti kepada orangtua dan mendoakan kebaikan orangtuanya meski telah tiada.

Memperkuat keimanan anak lewat pendidikan dan nasehat sejak dini bukan berarti ibu menanamkan berbagai ketakutan, melainkan agar anak merasa terlindungi dan belajar mencintai Allah dan Rasul-Nya. Para ibu melakukan ini untuk melindungi anak-anak mereka dari segala bahaya yang mengancam kehidupan dunia dan akhirat.

Para ibu diharapkan memberikan pengetahuan tentang keyakinan agama dalam membesarkan anak untuk menjadi pedoman hidup mereka, serta mengajarkan bahwa kehidupan tidak hanya ada di dunia saja, namun juga di akhirat (setelah kematian). Para ibu juga hendaknya menyampaikan kepada anak-anaknya bahwa hidup untuk beribadah merupakan wujud ketaatan hamba kepada Tuhan juga wujud rasa syukur atas keberadaannya di dunia ini.  Untuk pentingnya terus menerus anak belajar prinsip-prinsip Islam dalam keluarga.

 

Ibu juga harus bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, karena keteladanan ibu adalah landasan dan pintu pertama. Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dengan potensi untuk mempunyai kepribadian yang sesuai dengan fitrah ciptaan manusia. Namun, di kemudian hari diperlukan proses pengembangan kepribadian yang panjang melalui pengasuhan dan pendidikan anak hingga dewasa. Oleh karena itu, pendidikan karakter sebagai upaya aktif untuk menanamkan kebiasaan baik harus terus menerus ditanamkan agar terbiasa melakukan kebaikan sejak masa kanak-kanak.

Anak yang mulai memahami sesuatu dan menjadi penasaran (pada masa remaja) akan banyak bertanya. Hal itu dilakukan untuk membuka emosi-emosi kecil agar bisa mengetahui kehidupan yang lebih besar. Anak yang banyak bertanya sebaiknya dijawab sesuai usianya. Ibu sebaiknya tidak memarahi atau melarang anak jika terlalu banyak bertanya. Ketika anak mengajukan pertanyaan, sebaiknya ibu menjawab dengan jelas, memberikan contoh praktis, sehingga anak menerima dan memahaminya dengan tegas dan pikiran jernih. Anak-anak umumnya memiliki tingkat keingintahuan yang besar. Kita perlu mengajari anak-anak kita untuk bersiap menghadapi situasi apa pun yang harus mereka lalui. Para ibu diharapkan dapat menjadi motivator dan penyemangat dalam hidup, tegar serta kuat, serta membantu anak-anaknya untuk menghadapi hidup dan segala hal, rintangan serta tantangan dengan lebih berani.

Peran ibu dalam pendidikan anak usia dini sangat beragam dan memerlukan pendekatan yang berbeda-beda untuk mengembangkan kepribadian anak. Pendidikan karakter harus dilakukan melalui contoh nyata dalam pengamalan akhlak mulia dan pengenalan kepada Tuhan sejak dini. Ibu diharapkan membesarkan anak dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, karena tanggung jawab merupakan aspek penting dalam perkembangan kepribadian anak. Para ibu perlu mempelajari akhlak mulia, shalat, puasa, mengaji, serta kisah-kisah para nabi dan ulama dari Al-Quran dan Hadits, termasuk pentingnya memberi, bersikap baik terhadap orang lain, tanggung jawab, dan kedisiplinan untuk membangun ukhuwah islamiyah. Berbagai metode dapat diterapkan untuk memastikan keberhasilan pendidikan karakter. Peran ibu sangat vital dalam memberikan perhatian dan kasih sayang, karena menjaga hubungan yang baik bagi sesama manusia adalah kunci dalam perkembangan anak. Sebagai pendidik utama dan yang pertama, ibu harus selalu memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan Islam seperti ketakwaan, sopan santun, kejujuran, tanggung jawab, dan ketajaman dalam pendidikan Islam.

Penulis: Aniek Sulistiyo Soeparlan, Tendik FIAI UII