,

Eva Fadhilah dan Muhammad Mukhlas Mempresentasikan Hasil Riset di Istanbul

Sebagai bagian penting dari internasionalisasi perguruan tinggi, Universitas Islam Indonesia (UII) terus mendorong civitas akademikanya untuk go international. Termasuk dalam hal ini adalah mendukung mahasiswanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan akademik level internasional.

5. Eva di Turki (2)Bertalian dengan hal tersebut, Eva Fadhilah (Hukum Islam, 2013) dan Muhammad Mukhlas (Pendidikan Bahasa Inggris, 2013) baru saja mempresentasikan risetnya di Istanbul, Turkey. Keduanya mengikuti 3rd International Conference on Education, Social Science, and Humanities (Socio-int 2016), Ahad-Rabu, 15-18 Sya’ban 1437 H/22-25 Mei 2016.

Dalam kesempatan tersebut, keduanya mempresentasikan tentang ‘The Influence of Daily Conversation Method (DCM) toward Students’ Foreign Languange Speaking Fluency in Modern Islamic Boarding School in Indonesia’. “Kebanyakan santri sadar bahwa untuk lancar berbahasa maka mereka harus banyak praktik berbicara,” tutur Eva dalam konferensi yang dihadiri lebih dari 50 negara tersebut.

Lanjut Eva, penerapan DCM di pesantren memiliki pengaruh positif terhadap kelancaran bahasa asing (Arab dan Inggris) santri. Kedepannya, Eva memiliki harapan besar tentang riset di UII. “Kita berhadap dari UII muncul peneliti-peneliti muda yang mampu membawa nama UII di kancah internasional,” harapnya.

Sementara itu, Mukhlas merasa senang berada di Istanbul untuk presentasi riset di hadapan para peneliti dari penjuru dunia. “Saya juga berharap agar mahasiswa turut andil dalam riset dan berbagi hasil risetnya. Semoga keikutsertaan kami memberikan manfaat bagi sesama, menginspirasi mahasiswa lainnya agar terjun di dunia riset dan mengharumkan nama UII,” tuturnya.

Eva dan Mukhlas tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung keberangkatan mereka. “Kami ucapkan terima kasih kepada universitas, fakultas, dan prodi serta pihak-pihak yang telah membantu hingga mampu mempresentasikan hasil penelitian kami dengan para peneliti hebat lainnya dari mancanegara,” tutupnya. (Samsul Zakaria)