Bijak Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam
Anak milik Allah, bukan milik orangtuanya. Sebagai muslim, harus memahami, hakekatnya anak adalah titipan Allah. Seorang anak akan memberikan banyak syafaat kepada orangtua jika dia dirawat dan dididik dengan baik. Sebaliknya, jika salah urus akan menjadi beban di dunia dan akhirat.
Dunia anak berbeda dengan orangtuanya atau orang dewasa lainnya. Mendidik anak mengikutkan ego orangtua merupakan kesalahan terbesar yang banyak dilakukan orangtua. Mendidik anak adalah amanah besar yang diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua. Dalam Islam, pendidikan anak bukan hanya sekadar memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan dan moral yang kuat. Pendidikan ini dimulai sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Berikut ini adalah panduan mendidik anak dalam Islam serta bagaimana memahami kemauan anak dengan bijak.
Mendidik penuh kasih sayang
Kasih sayang adalah landasan utama dalam mendidik anak. Rasulullah SAW selalu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak, baik kepada anaknya sendiri maupun kepada anak-anak sahabatnya. Beliau bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا
“Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua.” (HR. at-Tirmidzi no. 1842)
Orang tua harus memberikan cinta dan perhatian yang tulus kepada anak-anak mereka. Kasih sayang ini bukan hanya dalam bentuk fisik seperti pelukan dan ciuman, tetapi juga dalam perhatian terhadap kebutuhan emosional dan psikologis anak. Anak yang merasa dicintai dan diperhatikan akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat.
Mengajarkan nilai-nilai islam
Pendidikan agama adalah fondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Orang tua bertanggung jawab mengajarkan anak-anak mereka tentang Allah, rukun iman, rukun Islam, serta nilai-nilai moral yang diajarkan dalam Al-Quran dan Hadits. Pendidikan agama ini dimulai sejak anak masih kecil dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, seperti melalui cerita-cerita nabi, lagu-lagu Islami, dan permainan edukatif.
Beberapa hal yang bisa diajarkan sejak dini antara lain:
- Shalat:Mengajarkan anak untuk mengenal dan melaksanakan shalat sejak usia dini. Mulailah dengan mengajak anak melihat orang tua shalat dan kemudian mengikutinya.
- Doa harian:Mengajarkan doa-doa harian seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum tidur, dan doa ketika bangun tidur.
- Akhlak mulia:Menanamkan sifat-sifat mulia seperti jujur, amanah, sabar, dan rendah hati.
Menjadi panutan yang baik
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar setiap hari. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupan. Jika orang tua ingin anak-anak mereka menjadi individu yang sholeh dan sholehah, mereka harus menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya, jika orang tua ingin anaknya rajin shalat, mereka harus menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak pernah meninggalkan shalat.
Contoh teladan yang baik meliputi:
- Kejujuran:Selalu berbicara jujur kepada anak dan orang lain.
- Kedisiplinan:Menunjukkan kedisiplinan dalam beribadah dan menjalani kehidupan sehari-hari.
- Kerendahan hati:Menunjukkan sikap rendah hati dalam berinteraksi dengan orang lain.
Kemauan anak harus dipahami
Setiap anak memiliki keunikan dan kemauan yang berbeda. Memahami kemauan anak adalah kunci untuk mendidik mereka dengan bijak. Orang tua harus peka terhadap kebutuhan, minat, dan bakat anak-anak mereka. Berikut beberapa cara untuk memahami dan mendukung kemauan anak:
- Mendengarkan anak:Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita, keluhan, dan pendapat anak tanpa menghakimi. Ini akan membuat anak merasa dihargai dan didengar.
- Memberikan ruang untuk berkembang:Biarkan anak-anak mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Jika mereka tertarik pada seni, olahraga, atau sains, dukung mereka dengan memberikan fasilitas dan bimbingan yang diperlukan.
- Bersabar dan tidak mudah marah:Tunjukkan kesabaran ketika anak membuat kesalahan. Gunakan kesempatan ini untuk mengajari mereka dengan cara yang positif. Misalnya, jika anak membuat kesalahan, jelaskan mengapa itu salah dan bagaimana cara memperbaikinya.
Menggunakan metode disiplin yang bijak
Disiplin adalah bagian penting dalam mendidik anak, namun harus diterapkan dengan bijak dan penuh kasih sayang. Islam mengajarkan untuk tidak menggunakan kekerasan dalam mendidik anak. Metode disiplin yang efektif meliputi:
- Konsistensi:Terapkan aturan yang konsisten sehingga anak memahami batasan yang jelas. Konsistensi ini juga membantu anak belajar tentang konsekuensi dari tindakan mereka.
- Pujian dan penghargaan:Berikan pujian dan penghargaan ketika anak melakukan hal baik. Ini akan memotivasi mereka untuk terus berbuat baik. Misalnya, puji anak ketika mereka menyelesaikan tugas dengan baik atau menunjukkan sikap yang baik.
- Penjelasan yang jelas:Jelaskan alasan di balik setiap aturan dan konsekuensi yang diberikan. Anak-anak akan lebih mudah menerima dan memahami jika mereka tahu alasannya. Misalnya, jelaskan mengapa penting untuk tidur tepat waktu atau mengapa harus berbagi dengan saudara.
Mendoakan anak
Doa adalah senjata terkuat bagi seorang Muslim. Selalu doakan kebaikan dan keberhasilan anak-anak. Doa orang tua memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menjaga dan membimbing anak-anak ke jalan yang benar. Beberapa doa yang bisa diamalkan untuk anak antara lain:
- Doa meminta kebaikan:“Ya Allah, berikanlah anak-anakku kebaikan di dunia dan di akhirat.”
- Doa meminta perlindungan:“Ya Allah, lindungilah anak-anakku dari segala keburukan dan bencana.”
- Doa meminta ilmu yang bermanfaat:“Ya Allah, berikanlah anak-anakku ilmu yang bermanfaat dan jadikan mereka orang-orang yang beramal sholeh.”
Kesimpulan
Mendidik anak dalam Islam adalah proses yang memerlukan kasih sayang, kesabaran, dan kebijaksanaan. Dengan memberikan pendidikan yang baik, menjadi contoh yang baik, dan memahami kemauan anak, orang tua bisa membentuk karakter anak-anak mereka menjadi individu yang sholeh dan sholehah. Pendidikan yang dimulai sejak dini akan menjadi fondasi kuat bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan mereka. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan petunjuk dalam mendidik anak-anak kita. Amin.
Penulis: Mufti Dedy Wirawan, S.Kom, Tendik FIAI UII