7 Alumni PSAS Diterima sebagai Calon Hakim PA

7 Alumni PSAS Diterima sebagai Calon Hakim PA

Ucapan selamat untuk 7 Calon Hakim dari PSAS FIAI UII. (Photo: Samsul/A.Nurozi)

Sebanyak 7 (tujuh) alumni Program Studi Ahwal Syakhshiyah (PSAS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) diterima sebagai Calon Hakim (Cakim) Pengadilan Agama (PA). Seperti diketahui bahwa tahun 2017 ini, Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI) melakukan rekrutmen cakim untuk 3 lingkungan peradilan yaitu peradilan agama, peradilan negeri, dan peradilan tata usaha negara.

Rincian alumnni tersebut yaitu Samsul Zakaria, S.Sy., dan Tubagus Sukron Tamimi, S.Sy., yang diterima melalui jalur/formasi umum. Selanjutnya, Muhamad Ainun Najib, SH., Hanif Rabbani AS, SH., dan Syaraswati Nur Awalia, S.Sy. Ketiganya diterima melalui jalur/formasi cumlaude. Sementara Ahyaril Nurin Gausia, SH., dan Novia Ratna Safitri, SH., melalui jalur/formasi Papua/Papua Barat.

Baca juga: Erni Dewi Riyanti, Dosen Ahwal Syakhshiyyah Presentasi Riset di Malaysia

Setelah diumumkan secara resmi oleh MARI pada Jumat, 14 Shafar 1439 H/3 November 2017 pukul 19.38 Wib, ketujuh alumni tersebut harus segera melengkapi berkas untuk registrasi akhir sampai 20 November 2017. Selanjutnya dikabarkan bahwa bulan Februari/Maret 2018 akan mulai menjalani pra jabatan. Setelah itu adalah pendidikan dan pelatihan (diklat) di Balitbangdiklatkumdil MARI di Megamendung, Bogor dan magang selama 2 tahun. Apabila dinyatakan lulus maka akan dilantik sebagai hakim dan ditugaskan di PA se-Indonesia.

Dikabarkan bahwa 7 alumni Program Studi Ahwal Syakhshiyah yang diterima sebagai Calon Hakim Pengadilan Agama pada bulan Februari/Maret 2018 akan mulai menjalani pra jabatan.

Baca juga: Peluang S3 di Western Sydney University dengan MoRa Scholarship

Atas raihan gemilang tersebut, Dekan FIAI UII Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., mengucapkan selamat kepada ketujuh alumni tersebut. “Alhamdulillah, mabruk kullun,” ujarnya. Salah satu Dosen Senior PSAS Dr. Drs. Dadan Muttaqien, SH., M.Hum., berpesan kepada alumni untuk menjalani proses pendidikan dengan sebaik mungkin. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan yang baik nilainya akan ditempatkan di Jakarta. “Barang yang baik pasti disimpan di etalase,” tuturnya dengan tamsil. (Samsul)