Tag Archive for: Keuangan Syariah

Gudangnya Talenta Keuangan Syariah. Mahasiswa Ekis Awardee Beasiswa BMM, Siapa Dia ?

Awardee Beasiswa BMM

YOGYAKARTA (EKIS NEWS) – Mahasiswa Ekonomi Islam (Ekis) Universitas Islam Indonesia (UII), Eka Fitriani (mahsiswa angkatan 2021), kembali berhasil meraih kesempatan berharga pada sektor keuangan syariah, kali ini Eka terpilih sebagai penerima “Beasiswa Magang dan Talent” dalam program mahasiswa berdaya di Baitulmal Muamalat (BMM). Eka, yang saat ini sedang menempuh Program Studi Ekonomi Islam membagikan kisah perjalanan dan tipsnya untuk menjadi awardee dalam program bergengsi ini.

BMM: Tempat Tepat Membangun Jaringan yang Kuat

“Fokus kuliahku saat ini di keuangan publik, dan aku ingin mengimplementasikan ilmu yang didapat di kampus secara langsung di lembaga yang tepat seperti BMM,” Kata itu lah yang pertama dilontarkan Eka saat wawancara dan ditanya mengapa apply Beasiswa BMM.

Singkatnya BMM, atau Baitulmaal Muamalat, adalah salah satu lembaga amil zakat yang dikenal mengelola dana dan aset sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti zakat, infak, sedekah, dan investasi halal. BMM juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Program beasiswa dan magang di BMM dianggap bergengsi karena BMM merupakan lembaga yang telah memiliki reputasi baik dalam pengelolaan dana zakat serta program-program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah. Selain bantuan finansial, program-program ini juga menawarkan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan mentorship, sehingga meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka di dunia keuangan syariah.

Adapun benefit yang Eka rasakan saat ini diantaranya, mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Operasional selama satu tahun, serta bimbingan dan mentorship yang berguna untuk mempersiapkan karir masa depan.

Menarik bukan ?

Proses dan Tips yg dilalui

Proses yang dilalui Eka pun cukup menantang, sebelumnya Eka mengetahui tentang program beasiswa magang ini melalui pengumuman yang disampaikan oleh pihak akademik Ekis FIAI UII. Menyadari peluang tersebut, Eka segera menyiapkan berbagai dokumen persyaratan, seperti CV dan portofolio, untuk memperkuat aplikasinya.

“Waktu itu, ada 4 orang yang direkomendasikan dari program studi, jadi persaingannya cukup ketat. Tantangan terbesar adalah bagaimana mempersiapkan segalanya dengan matang dan menunjukkan kemampuan terbaik,” ungkap Eka. “Mengasah pengalaman dari organisasi dan menonjolkan soft skills juga sangat penting,” tambahnya.

Eka juga mengakui bahwa dukungan dari pihak kampus selama proses seleksi sangat membantu. “Alhamdulillah, aku mendapat bimbingan dari Prodi, mulai dari menyiapkan berkas hingga tips untuk wawancara. Ini sangat membantu agar proses seleksi bisa berjalan lancar,” Ujar Eka.

Selama menjalani magang di BMM, Eka merasa senang bisa terjun langsung dan mengaplikasikan ilmu keuangan syariah yang ia pelajari di kelas. Menurutnya, pengalaman paling berkesan adalah bekerja dalam tim dan belajar tentang pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dari hal tersebut Eka pun mendapat relasi baru dan pengetahuan tambahan yang sanagat berguna.

Bagi mahasiswa Ekis yang berminat untuk mengikuti jejak Eka, ada beberapa tips yang bisa dilakukan :

  • Serius dan Fokus saat Kuliah

Mahasiswa disarankan untuk benar-benar memahami materi yang diajarkan oleh dosen, karena  pemahaman yang mendalam akan menjadi modal utama saat menjalani program magang.

  • Jalin Hubungan Baik dengan Dosen

Menjalin hubungan baik dengan dosen tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga dapat mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan rekomendasi untuk program magang.

  • Persiapkan Diri untuk Wawancara

Mahasiswa disarankan untuk berlatih menjawab pertanyaan umum, mempersiapkan pertanyaan balik, dan menunjukkan semangat untuk belajar selama proses wawancara.

  • Tunjukkan Keterampilan Soft Skills

Kemampuan komunikasi dan kerja sama tim sering kali dianggap lebih berharga dibandingkan keterampilan teknis. Oleh karena itu, pastikan untuk menonjolkan kedua kemampuan tersebut saat menjalani wawancara atau program magang.

Dengan persiapan matang, dukungan kampus, dan tekad yang kuat, Eka Fitriani berhasil membuktikan bahwa menjadi awardee program beasiswa magang di BMM bukan hal yang mustahil. Semoga perjalanan Eka menjadi contoh nyata bahwa dengan usaha dan komitmen, setiap mahasiswa dapat mencapai impian mereka dan berkontribusi positif dalam bidang  keuangan syariah. Dan Tentunya dengan bergabung di Program Studi Ekonomi Islam UII mimpi mimpi tersebut bis akita usahakan bersama.

Segeralah kunjungi kami di Program Studi Ekonomi Islam.
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

From Thrift to Profit, Mahasiswa Ekis punya Finansial Produktif

From Thrift to Profit

Siapa bilang mahasiswa tidak bisa mandiri secara finansial, saat ini telah banyak mahasiswa yang sukses meraih keuntungan dari bisnis sampingan dengan kreativitas dan ketekunannya. Salah satunya mahasiswa Ekonomi Islam UII Angkatan 2022 ||Uray Fadli Rahman, dia telah berhasil mengubah hobinya menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.

Banyak orang mengira bahwa bisnis pakaian bekas (thrift) adalah sekadar menjual barang yang tidak terpakai lagi. Namun, bagi Uray, bisnisnya lebih dari sekadar thrift biasa, fokus utamanya adalah pada kaos vintage, sebuah kategori pakaian bekas yang memiliki nilai lebih karena keunikan, sejarah, dan keterbatasannya.

“Yang menginspirasi saya memulai bisnis ini adalah kecintaan saya pada musik dan gaya berpakaian band-band lama yang sering diputar oleh ayah saya sejak kecil. Kaos-kaos vintage ini sangat spesial, karena selain unik, banyak juga yang limited edition. Tidak banyak orang yang memiliki jenis kaos seperti ini,” ujar Uray.

Meskipun banyak orang menganggap bisnis thrift dan vintage itu serupa, sebenarnya ada perbedaan yang cukup penting. Thrift lebih merujuk pada barang bekas secara umum, sementara vintage adalah barang-barang yang berasal dari era atau masa tertentu, biasanya lebih dari 20 tahun yang lalu, dan memiliki nilai historis atau emosional. Perlu kamu ketahui, “vintage termasuk thrift tapi thrift belum tentu adalah vintage”. Dan Dalam bisnisnya, Uray fokus pada kaos vintage, yang memang memiliki pasar tersendiri di kalangan kolektor dan pecinta fashion lawas.

Menerapkan Prinsip Syariah dalam Bisnis

Menariknya, bisnis ini tidak dimulai dengan modal besar. Uray mengaku bahwa modal awalnya hanyalah “nekat”. Pada awalnya, ia memulai usahanya dengan hanya sekitar Rp150.000 untuk membeli kaos pertama, yang kemudian secara bertahap berkembang. Modal terkumpul dari tabungan pribadi dan penghasilan, hingga sampai saat ini sudah mencapai kisaran 1 hingga 2 juta rupiah untuk modal saja.

Perjalanan bisnisnya memang tidak selalu mulus. Tantangan terbesar di awal adalah mencari pemasok yang bisa menyediakan kaos vintage dengan kualitas yang terjamin. Selain itu, biaya pengiriman dan kadang barang yang terjebak di bea cukai menjadi hambatan tersendiri. Namun, berkat ketekunannya, ia berhasil mengatasi semua tantangan itu.

Mengelola Waktu Antara Bisnis dan Kuliah

Uray Fadli Rahman
Ekonomi Islam 2022

Mengelola bisnis sambil kuliah bukanlah hal mudah. Uray harus pandai membagi waktu antara urusan akademis dan bisnisnya.

“Jujur, semuanya saya kerjakan sendiri, mulai dari mencari barang, membersihkan, hingga packing dan pengiriman. Kalau saya lagi tidak di Jogja, kadang abang saya membantu sedikit, tapi sebagian besar tetap saya handle sendiri. Capek, tapi karena ini sudah jadi passion, saya nikmati saja.” Ungkap Uray

Sebagai mahasiswa tentu kuliah tetap menjadi prioritas utamanya

“Kalau ada event besar di luar kota, saya biasanya ambil jatah tidak presensi kuliah, tapi selebihnya saya bisa tetap kuliah sambil menjalankan bisnis ini. Orang tua juga mendukung selama saya bisa menjaga keseimbangan antara keduanya.” Tambah Uray

Mengenal Pasar dan Persaingan

Saat memulai bisnis ini, target pasar menjadi salah satu tantangan terbesar.

“Saya butuh waktu untuk benar-benar memahami siapa yang akan menjadi pembeli saya. Pada awalnya, saya kira kaos-kaos ini cocok untuk semua kalangan, tetapi ternyata segmen pasarnya lebih niche, pecinta kaos band lawas dan kolektor barang vintage,” jelasnya.

Namun, meskipun pasar vintage sangat spesifik, persaingan di dunia thrift dan vintage cukup ketat. Banyak teman-teman Uray yang juga menjalankan bisnis serupa. Meski begitu, ia tidak menganggap teman-temannya sebagai pesaing. Uray mengaku bahwa hubungan antar penjual di bisnis ini lebih menyerupai komunitas yang saling mendukung ketimbang persaingan. Mereka sering bertemu, berbagi pengalaman, dan bahkan saling membantu satu sama lain dalam menjalankan bisnis.

Menerapkan Prinsip Syariah dalam Bisnis

Menariknya, dalam menjalankan bisnis, Uray sebagai mahasiswa Ekonomi Islam sangat memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Salah satu prinsip yang ia terapkan adalah menjauhi unsur penipuan dan riba.

“Saya selalu jujur dengan konsumen tentang kondisi barang yang saya jual. Jika ada cacat atau kerusakan, saya jelaskan secara detail melalui foto atau video call. Transparansi dan kejujuran adalah kunci kepercayaan pelanggan,” tambahnya.

Ke depannya, Uray berharap bisnisnya dapat berkembang lebih besar dan dikenal lebih luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Uray juga mengutarakan keinginannya agar lebih banyak orang dapat menghargai kaos-kaos vintage, karena menurutnya, setiap kaos memiliki sejarah dan cerita yang menarik di baliknya. Ia juga berharap bisnisnya dapat terus berkembang dan tumbuh lebih besar di masa depan.

Selain itu, untuk mahasiswa lain yang ingin memulai bisnis, Uray berpesan, “Jangan takut untuk memulai! Mulailah dengan langkah kecil, cari tahu apa yang kamu suka dan tekuni. Terpenting, jangan takut untuk gagal. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga.” Tegas Uray

Dengan semangat dan dedikasi, Uray Fadli Rahman berhasil membuktikan bahwa bisnis berbasis hobi pun bisa menghasilkan keuntungan yang tidak main-main. Dari thrift hingga Profit, fokusnya bisnisnya di Vintage membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kekreativan, siapapun bisa menjadi mandiri secara finansial, bahkan di bangku kuliah.

Tertarik menjadi Pembisnis muda juga?
Segeralah gabung bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam.
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI

Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis/

Raih Sertifikasi, Bekali Karir Global Perencanaan Keuangan Syariah Bersama Mahasiswa Ekonomi Islam UII

Sertifikasi Keuangan Islam

Yogyakarta (EKIS NEWS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Profesi Perencanaan Keuangan Islam. Program ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara online dan offline, tujuannya untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis dalam perencanaan keuangan syariah yang diakui secara internasional. Pada akhir rangkaian pelatihan, Mahasiswa mengikuti ujian untuk diukur seberapa jauh pemahamannya untuk memastikan kelulusan sertifikasinya. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk memilih format pelaksanaan ujian, baik secara daring maupun luring. Untuk mahasiswa yang memilih opsi daring, ujian berlangsung dalam waktu 1 jam hingga 1 jam 15 menit, sementara opsi luring dilaksanakan di ruang kelas yang telah disediakan.

Ujian sertifikasi ini terselenggara berkat kerja sama dengan IARFC (International Association of Registered Financial Consultants) Indonesia, sebuah lembaga yang merupakan stakeholder OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tujuannya adalah memberikan sertifikasi perencanaan keuangan Islam yang valid dan diakui di berbagai kalangan industri keuangan. Sertifikasi ini ditujukan kepada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan di bawah naungan IARFC dan berkeinginan mendapatkan pengakuan formal di bidang perencanaan keuangan syariah.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut membagikan pengalamannya terkait manfaat sertifikasi ini. Ia menyebutkan bahwa sertifikasi ini membuka peluang besar untuk berkarir di sektor keuangan syariah.

“Bagi saya, memiliki sertifikasi seperti ini bukan hanya menambah kredibilitas, tapi juga membuka pintu menuju CFA (Chartered Financial Analyst) yang bergengsi. Sertifikasi ini juga berguna sebagai modal dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di bidang keuangan syariah.” Ujar Rizka.

Mahasiswa ini juga menyoroti betapa pentingnya sertifikasi tersebut dalam meningkatkan kompetensi di bidang perencanaan keuangan. Dengan harga sekitar Rp 400.000 setelah potongan harga, ia menyebutkan bahwa biaya ujian ini cukup terjangkau dibandingkan dengan harga awal yang mencapai Rp1 juta.

Ibu Soya Sobaya, SEI., M.M., RIFA, dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertanggung jawab atas mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam, menanggung jawabi seluruh proses pelatihan dan ujian. Ia memastikan bahwa pelaksanaan ujian berjalan lancar, baik dari segi teknis maupun materi yang diujikan. Beliau menekankan pentingnya keahlian perencanaan keuangan yang berbasis syariah dalam membentuk lulusan yang kompetitif di dunia kerja.

Mahasiswa berharap bahwa ujian sertifikasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Salah satu peserta ujian menambahkan,

“Harapan saya adalah sertifikasi ini semakin memudahkan kami, mahasiswa, untuk mengakses peluang karir internasional dibidang keuangan syariah.” Ujar Kimi

Selain ujian, testimoni dari mahasiswa yang telah mengikuti program ini juga memperlihatkan bahwa sertifikasi ini memberikan dampak signifikan terhadap kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam memahami konsep perencanaan keuangan Islam. Peluang kesempatan untuk diundang di sebuah seminar khusus berdatangan memberikan kesempatan kepada mereka yang telah mengikuti pelatihan untuk berbagi pengalaman dan manfaat dari sertifikasi tersebut. Mahasiswa yang telah lulus ujian ini memberikan penilaian positif terkait kualitas materi dan dukungan yang diberikan oleh pihak universitas.

Secara keseluruhan, ujian sertifikasi ini telah memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII untuk memasuki dunia kerja dengan bekal keahlian dan sertifikasi yang diakui secara internasional. Dengan program ini, UII terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia, membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, dan membantu mereka meraih masa depan yang lebih cerah dalam industri keuangan.

Tertarik untuk punya gelar sebelum lulus ?
Bergabunglah bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam UII
Dan raih kesempatan berharga ini untuk masa depan yang lebih baik!

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf

Ekis News, "Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf"

Seminar Nasional & MOU, Mei 2024

Yogyakarta, 30 Mei 2024 –  Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasional yang bertajuk “Peluang Serta Tantangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Era Global” Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi saksi penandatanganan MOU yang strategis, untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister dan Program Doktor Hukum Islam Jurusan Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Seminar ini menghadirkan Dr. Siti Achiria, SE., MM, atau yang kerap dipanggil Dr. Achi merupakan dosen dari Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai pembicara. Dengan keahlian dan pengalaman yang luas,  Dr. Achi berbagi wawasan mendalam mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem ekonomi dan keuangan syariah di era modern ini. Dr. Achi, yang telah lama berkecimpung di dunia akademik dan penelitian, memaparkan materi yang komprehensif tentang bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan global.

Seminar Nasional & MOU

Dr. Siti Achiria SE., MM, & Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI

Menyoroti Peluang Potensi Ekonomi Syariah

Dalam paparannya, Dr. Achi menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar yang belum  sepenuhnya dimanfaatkan. “Dengan jumlah penduduk Muslim yang besar dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekonomi berbasis syariah, kita memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor ini lebih lanjut,” jelas Dr. Achi. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan pariwisata halal yang kini sedang naik daun.

Indonesia sendiri telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal pengelolaan keuangan syariah. Dr. Siti menyebutkan bahwa aset keuangan syariah global telah mencapai US$4,5 triliun pada tahun 2023, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. “Ini menandakan bahwa minat terhadap keuangan syariah terus meningkat, tidak hanya di kalangan masyarakat Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang mencari alternatif sistem keuangan yang lebih adil dan transparan,” paparnya dengan penuh antusias.

Peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN)

Dalam seminar tersebut, Dr. Achi juga menyoroti peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN) Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 9,85% dari 0,274 pada tahun 2022 menjadi 0,301 pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengelolaan wakaf oleh nazhir, baik dari organisasi maupun perseorangan. Ini adalah kabar baik bagi kita semua karena wakaf bisa menjadi salah satu pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, kata Dr. Achi.

Lembaga Wakaf Uang UNISIA-YBW UII juga turut berperan aktif dalam upaya ini. Dengan terdaftarnya sebagai Nazhir Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia, lembaga ini berkomitmen untuk mengelola wakaf dengan lebih profesional dan transparan.

Tantangan di Era Global

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Dr. Siti menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, praktisi, dan akademisi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan dan berdampak sosial Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat mengenai produk halal dan keuangan syariah. Selain itu, regulasi yang belum memadai serta interlinkage antara industri halal dan keuangan syariah juga menjadi kendala yang harus segera diatasi.

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang sistem alternatif, tetapi harus menjadi bagian integral dari perekonomian nasional yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegas Dr. Siti.

Kerjasama dan Penguatan Industri Halal
Selain seminar, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan MOU antara fakultas dan beberapa lembaga terkait, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan industri halal di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan regulasi yang mendukung serta menyelaraskan upaya pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor.

Selain itu, Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI, Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertindak  sebagai moderator menambahkan, peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai ekonomi syariah harus dimulai dari lingkungan akademis.

“Kami berharap melalui acara seperti ini, mahasiswa dan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi pentingnya ekonomi syariah dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Di penghujung acara, Dr. Achi mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi syariah yang tidak hanya bertujuan mencapai kesejahteraan duniawi, tetapi juga kebahagiaan di akhirat (falah). “Mari kita bersama-sama membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya seminar ini, pihak-pihak terkait berharap agar dapat terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk aktif berperan dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih baik di masa depan.

Kungjungi halaman website https://fis.uii.ac.id/ekis/ untuk informasi lainnnya !! dan https://www.uii.ac.id/ untuk lebih lengkapnya !!