Tag Archive for: Kampus UII

Ekspor, Eksplor, Eksis !! Go International mulai dari EKIS !

Syarif Ihsan Ekonomi Islam 2017

Syarif Ihsanuddin
Mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2017

(Yogyakarta, Ekis News) Tiap kali mendengar kata go internasional, apa sih yang ada dipikiran kalian? kebanyakan orang langsung teringat pada sosok para artis seperti Agnez Mo di panggung musik dunia dengan talentanya yang go International. Lalu siapa sih yang ada di gambar atas? apakah dia artis ? tentu bukan !! kali ini berbeda, go internasional bukan cuma soal musik loh. Berikut ini,  ada cerita sukses dari dunia UMKM kreatif yang dibawa oleh alumni Program Studi Ekonomi Islam (Ekis) UII. Penasaran? Yuk, kita simak lanjutannya !

Mengenal Syarif Ihsanuddin 

Syarif Ihsanuddin, lulusan Ekis angkatan 2017, adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Ekis bisa berwirausaha dan sukses di kancah internasional. Di saat teman-temannya masih fokus menyesuaikan diri di bangku kuliah, sementara itu Syarif sudah memulai bisnis ekspor produk kerajinan. Dari awal perkuliahan hingga saat ini, ia tekun membangun usahanya yang kini berhasil menembus lebih dari tujuh negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Dalam tujuh tahun perjalanan, ia berhasil mencatatkan pencapaian yang inspiratif bagi banyak mahasiswa lainnya loh.

Bisnis Kreatif yang Mengangkat Nama Indonesia di Pasar Internasional

Syarif merintis bisnis di bidang ekspor produk kerajinan tangan khas Indonesia. Dengan visi memperkenalkan keunikan produk lokal ke mancanegara, bisnisnya terus berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, produknya kini bisa ditemukan di berbagai pasar global, menjadikannya salah satu kebanggaan bagi lulusan Ekis UII.

Rahasia Sukses dan Strategi Jitu

Kunci sukses Syarif adalah menjaga amanah dan kepercayaan pelanggan. Menurutnya, memastikan kualitas produk dan pelayanan yang prima adalah hal utama dalam bisnis, terutama di pasar internasional yang sangat kompetitif. Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya riset pasar global, kemampuan marketing yang kreatif, dan strategi pelayanan yang optimal.

“Amanah itu penting! dengan menjaga kepercayaan dan mutu, kita bisa membangun reputasi yang kuat. Selain itu, riset pasar juga membuat kita paham kebutuhan konsumen di berbagai negara, dan itu membantu kami menyesuaikan produk dan cara pemasaran dengan tepat,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang di Pasar Internasional

Merintis bisnis hingga ke level internasional tentu saja tidak mudah. Syarif mengakui, salah satu tantangan terbesarnya adalah keterbatasan dalam kemampuan berbahasa Inggris di awal usaha.

“Sulit awalnya, tapi saya terus belajar dan beradaptasi. Kualitas produk juga harus sesuai standar internasional, dan itu tidak bisa ditawar,” katanya.

Namun, di balik tantangan itu ada peluang besar. Syarif percaya bahwa produk kerajinan Indonesia punya daya tarik tersendiri di mata konsumen global. Syarif juga menekankan bahwa peluang untuk sukses di pasar global terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki inovasi, relasi yang luas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Inspirasi dan Pesan untuk Generasi Muda

Di akhir wawancara, Syarif membagikan pesan yang inspiratif untuk para mahasiswa Ekis dan calon pengusaha lainnya.

“Manfaatkan semua peluang yang ada di kampus. Jangan ragu untuk memulai, perbanyak relasi, dan terus eksplorasi ide-ide baru di era digital ini. Kesempatan ada di mana-mana, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya,” tutupnya.

Dan disini, Program Studi Ekonomi Islam UII tidak hanya membekali mahasiswa dengan teori, tapi juga mempersiapkan mereka menjadi pengusaha tangguh yang siap menghadapi tantangan global. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai syariah dan kebermanfaatan, Ekis UII terus mencetak lulusan berkualitas sehingga mampu go internasional.

Jadi, buat kamu yang tertarik meraih sukses dan membawa nama Indonesia di kancah global, Ekis UII bisa jadi pilihan yang tepat!

Tunggu apalagi, segeralah kunjungi kami di Program Studi Ekonomi Islam !!
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Studium Generale Ekonomi Islam 2024, Outbound Seru di Teras Merapi

Studium Generale

Yogyakarta (EKIS NEWS)Sabtu, 14 September 2024, Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) tuntas menggelar acara tahunan Studium Generale yang ditujukan untuk mahasiswa baru. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian orientasi pengenalan lingkungan kampus, dengan fokus memperkenalkan lebih dalam tentang program studi dan jurusan kepada para mahasiswa baru.

Tahun ini, Studium Generale diadakan dengan konsep yang berbeda dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini dikemas dalam bentuk outbound yang penuh dengan permainan seru mengasah ketangkasan, pemikiran kritis, kemampuan negosiasi, serta keterampilan lain yang berhubungan dengan ekonomi. Dengan konsep ini, kegiatan menjadi lebih dinamis dan menyenangkan bagi para mahasiswa baru.

Mahasiswa baru 2024

Mahasiswa baru 2024

Acara ini dilaksanakan di Teras Merapi, lokasi yang menawarkan suasana segar dan menyatu dengan alam, lokasi berjarak lebih jauh dibandingkan lokasi tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru Program Studi Ekonomi Islam, beberapa mahasiswa senior yang bertindak sebagai panitia, serta dosen dan staf prodi. Rombongan berangkat bersama menggunakan bus dan beberapa mobil pendamping.

Setibanya di lokasi, para peserta disambut dengan hidangan sarapan sebelum acara inti dimulai. Acara dibuka dengan sesi pengenalan peluang keberhasilan dalam ekonomi Islam, yang diisi oleh seorang alumni sukses, Syarif Ihsanuddin dari Ekonomi Islam angkatan 2017. Beliau adalah seorang pengusaha sukses yang telah berhasil mengeksplorasi berbagai bentuk bisnis hingga ke mancanegara. Dalam sesi ini, alumni berbagi cerita mengenai lika-liku perjalanan bisnisnya, memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru, serta memberikan wawasan
tentang tantangan dan peluang di dunia ekonomi Islam. Pengalaman yang inspiratif ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan visi para mahasiswa kedepannya.

Outbond

Outbond

Setelah sesi tersebut, acara dilanjutkan dengan berbagai permainan seru yang melibatkan semua peserta. Game-game ini dirancang tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk melatih kerjasama, strategi, dan keterampilan berpikir kritis. Setelah bermain, acara dilanjutkan dengan sesi perkenalan seluruh dosen dan staf prodi, diharapkan hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa baru untuk lebih mengenal lingkungan akademik mereka.

Salah satu mahasiswa baru, Imran berasal dari Tangerang, Banten, mengungkapkan kesannya terhadap acara tersebut

“Alhamdulillah, pokoknya seru poolll! Awalnya males buat ikut hehe soalnya tadinya jadwalnya libur, tapi gak sia-sia ikut kesana. Materinya juga sangat-sangat bermanfaat , jadi lebih ada rencana ke depannya. Pokoknya game-nya juga seru-seru juga apalagi tempatnya, the best poll pokoknya mah!” ungkap Imran

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Tri Nur Melina, mahasiswa baru lainnya menambahkan

“Acara Studium Generale kemarin memberikan pengalaman berharga bagi saya karena memberikan wawasan baru melalui topik-topik yang sudah pasti tidak diajarkan di kelas. Selain itu, acara kemarin memberikan inspirasi baik dari materi maupun dari kisah hidup pemateri. Kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-teman juga memperdalam pemahaman.” tambah Trinur Melina.

Acara Studium Generale ini tidak hanya memberikan wawasan akademis, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa baru, dosen, dan panitia, menjadikan pengalaman ini sebagai awal yang positif untuk perjalanan mereka di Program Studi Ekonomi Islam UII.

Semangat Maba Miba Ekonomi Islam 2024 !!
Good luck dan selamat menjalani kehidupan mahasiswa.

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

FKEI UII wakili TEMILNAS 2024

Temilnas 2024

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Mahasiswa Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) Universitas Islam Indonesia (UII) turut menjadi perwakilan Yogyakarta dalam ajang Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) 2024. Kegiatan bergengsi kali ini mengangkat tema “Accelerating the Digital Ecosystem, Green Economy, and Global Halal Value Chain to Realize a Sustainable Islamic Economy” yang diselenggarakan di UIN Raden Intan Lampung, pada tanggal 22-24 Agustus 2024.

Delegasi UII terdiri dari mahasiswa Ekonomi Islam yaitu, Rizka Septia Prabu, Muhammad Hawari Abdurrahman, dan Viva Zahra Odeta, ketiganya merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2022, serta satu delegasi non-lomba yaitu Abdul Khaliq. Disana, mereka mengikuti kompetisi Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) yang dibimbing oleh dosen Ekonomi Islam sendiri yakni, Bapak Muhammad Iqbal, SEI. MSI, yang turut membantu tim menghadapi tantangan di ajang tingkat nasional ini.

Hal ini merupakan kesempatan yang menjadi satu-satunya perwakilan universitas dari Instansi-Instansi yang ada di Yogyakarta. Tim delegasi ini, berhasil lolos ke ajang Temilnas setelah melewati beberapa kali seleksi di tingkat regional dengan dihadapkan pada tantangan mengerjakan puluhan soal dalam waktu yang terbatas. Setelah itu, sebanyak 34 tim dari berbagai universitas di seluruh Indonesia, mewakili provinsi masing-masing menjadi perwakilan untuk bersaing dengan peserta terbaik dari berbagai daerah di tingkat nasional.

Perwakilan Temilnas 2024

Perwakilan Temilnas 2024

Salah satu kekuatan tim FKEI UII dalam menghadapi Temilnas adalah pembagian fokus yang jelas. Dengan bimbingan dari dosen, tim membagi 25 submateri Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) di antara mereka. Setiap anggota tim fokus pada 8-9 materi yang harus mereka kuasai secara mendalam. Metode ini diakui oleh Rizka sebagai kunci penting untuk memperkuat pemahaman mereka. “Kami harus bisa mendalami materi yang begitu banyak. Kalau tidak dibagi, pasti sulit untuk bisa memahami semuanya secara detail,” Ujar Rizka.

Selain itu, dukungan dari lingkungan kampus juga sangat berarti. Tim FKEI UII ini merasa beruntung mendapatkan dukungan penuh dari kampus, baik dalam bentuk bimbingan dari prodi, dana, maupun motivasi. Hal ini diakui oleh mereka sebagai salah satu keuntungan yang mungkin tidak selalu dimiliki oleh peserta dari universitas lain.

Meski saat itu tim FKEI UII sudah sampai di titik tersebut, perjalanan mereka penuh tantangan. Menurut pengakuan dari para anggota tim, awalnya mereka sempat ragu untuk ikut serta. Hawari, yang baru pertama kali mengikuti lomba, mengakui bahwa ada saat-saat di mana mereka merasa ingin mundur. “Jujur, kami sempat nggak yakin. Ini lomba pertama saya sebagai mahasiswa, dan beban untuk menghafal dan mewakili UII cukup besar,” tuturnya.

Namun, berkat dukungan dari lingkungan kampus mereka pun bangkit. Pak Rheyzha selaku Kaprodi Ekonomi Islam memberikan motivasi tambahan

“Gak papa coba dulu aja, menang atau kalah itu urusan belakangan yang penting kalian berani dulu, kalian disini saja udah berani memulai dari banyaknya mahasiswa yang ada kalian yang maju dan mecoba untuk mendelegasikan diri, siapa tahu sudah ini kalian coba lagi lomba lain dan akhirnya berhasil” ujar Pak Reyzha.

Dan ternyata mereka merasakan bahwa ini bukan hal yang buruk banyak hal seru dan insight yang baru dari pengalaman yang didapatkan.

Meski tim FKEI UII belum berhasil mencapai semifinal, mereka tidak berkecil hati. Rizka mengungkapkan bahwa persiapan mereka sebenarnya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk ke depannya.

“Kami hampir sekali nyaris masuk semifinal. Persiapannya sudah cukup intens, tapi masih ada beberapa hal yang bisa dievaluasi, terutama soal waktu dan penguasaan materi,” ungkap Rizka.

Selain itu, tim juga menyoroti beberapa kendala teknis dari pihak panitia yang membuat mereka harus lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan. Mereka menyadari bahwa persiapan jauh-jauh hari sangat penting dan akan membantu agar lebih siap di masa mendatang.

Hawari menambahkan bahwa strategi yang paling penting adalah persiapan yang matang sejak awal, meskipun jadwal perlombaan belum ditentukan.

“Jangan menunggu pengumuman officially pendaftaran lomba dibuka. Persiapan dari jauh hari adalah kunci untuk maju satu langkah lebih maju untuk lebih baik. Tahun depan, pastikan tim akan lebih siap,” katanya optimis.

Dengan demikian, tim delegasi berharap bahwa pengalaman di Temilnas 2024 ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk mendorong lebih banyak mahasiswa Ekonomi Islam UII untuk ikut serta di berbagai kompetisi serupa. Mereka juga berharap agar informasi tentang perlombaan seperti ini dapat lebih disebarluaskan di kalangan mahasiswa, sehingga makin banyak yang tertarik untuk bergabung dan mengasah potensi.

Baca terus artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Bitcoin di Tengah Krisis Ekonomi Turki, Halal atau Haram?

Bitcoin

Turki kini berada di ambang krisis ekonomi terburuk yang pernah dialami. Inflasi yang melonjak tajam telah menghancurkan daya beli masyarakat, membuat harga barang kebutuhan pokok meroket tanpa terkendali. Laporan terbaru menunjukkan inflasi tahunan mencapai dua digit, mengancam stabilitas ekonomi negara. Ditambah dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang memperburuk situasi, ketidakstabilan ekonomi di kawasan semakin nyata, terutama dengan kenaikan harga yang signifikan di Turki.

Dalam menghadapi krisis ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengambil langkah-langkah yang kontroversial. Dua tahun lalu, Erdogan menyatakan bahwa Turki tidak akan menaikkan suku bunga, karena Islam ssendiri menurutnya menginginkan suku bunga yang rendah atau bahkan 0%. “Kami akan meningkatkan ekspor dan investasi dalam negeri untuk  menarik dana asing masuk,” ujar Erdogan. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang menolak riba atau bunga. Namun, keputusan ini berdampak buruk pada nilai Lira yang merosot tajam, sehingga membuat banyak investor asing menarik dananya dari Turki.

Strategi Gagal, Lira Anjlok, Masyarakat Beralih ke Bitcoin

Pasca anjloknya Lira, masyarakat Turki banyak beralih ke USD, emas, dan Bitcoin untuk menjaga kekayaan mereka dari inflasi yang tidak terkendali. Ekosistem penunjang Bitcoin banyak bermunculan di Turki, mulai dari ATM Bitcoin hingga berbagai pedagang yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran. Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menunjukkan tingkat stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Lira. Meskipun Bitcoin sendiri mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, banyak masyarakat Turki melihatnya sebagai penyelamat di tengah ketidakstabilan ekonomi.

Dengan demikian, awal tahun ini Erdogan akhirnya mengubah strateginya dan menaikkan suku bunga. Bahkan, saat ini, suku bunga berada di angka 50% karena inflasi masih terus menghantui masyarakat Turki. Program ekonomi baru Turki bertujuan untuk meredakan krisis inflasi jangka panjang yang dipicu oleh kebijakan Erdogan sebelumnya. Program ini telah menuai pujian dari para investor, namun belum membuahkan hasil bagi warga Turki yang menghadapi inflasi hampir 70%, melonjaknya biaya pinjaman, dan pengurangan langkah-langkah stimulus yang selama ini telah mengurangi dampak pertumbuhan harga.

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Lalu, apa sih sebenarnya hukum Bitcoin atau Cryptocurrency dalam Islam ?
Ada beberapa argumen yang mendukung kedua sisi ini.

Argumen Halal

Pendukung kehalalan Bitcoin berpendapat bahwa mata uang kripto ini dapat dianggap sebagai alat tukar yang sah dan dapat digunakan dalam transaksi sehari-hari karena tidak ada unsur Riba dalam penggunaannya. Sehinnga, selama Bitcoin digunakan dengan cara yang etis dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, mereka melihatnya sebagai bentuk inovasi finansial yang bisa diterima. Selain itu bitcoin mempunyai beberpa kelebihan seperti : universal, cepat, transparansi, dan kontrol pribadi. Beberapa ulama melihat bitcoin atau cryptocurrency ini sebagai inovasi teknologi yang memudahkan transaksi keuangan mengunarangi biaya dan meningkatkan inklusi keuangan serta ekonomi digital.

Argumen Haram 

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa Bitcoin adalah haram karena sifatnya yang spekulatif dan mengandung unsur gharar (ketidakpastian) yang tinggi dikarenakan volatilitas harga yang ekstrem. Mereka berargumen bahwa transaksi Bitcoin seringkali digunakan untuk tujuan ilegal seperti pencucian uang, perdagangan narkoba dan memberikan celah bagi kejahatan. Selain itu, ketidakjelasan dan ketidakpastian nilai Bitcoin tadi dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam.

Dr. M. Roem Syibly, S.Ag., MSI. Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam berpendapat bahwa Bitcoin atau Uang Crypto adalah uang masa depan kita. Beliau menambahkan

“Mungkin penggunaan Bitcoin secara langsung atau menyeluruh di Indonesia saat ini masih tergolong haram, selain karena masih banyak negara yang melegalkan juga penggunaan bitcoin saat ini dibolehkan hanya sebagai bukti pemeang aset saja. Tapi saya yakin dikemudian hari dimasa depan akan ada waktunya Ketika Bitcoin menjadi halal seperti yang sudah terjadi pada system-sistem keuangan lainnya. Namun tentu saja dengan beberapa hal sepertti regulasi yang diluruskan oleh para Ulama nanti”. Jelas Pak Roem

Adapun faktor yang memungkinkan kehalalan bitcoin adalah :

  • Keberlanjutan nilai
    Bitcoin atau Cryptocurrency harus memiliki nilai yang stabil dan diakui secara luas
  • Keadilan Transaksi
    Semua transaksi harus adil dan transparan tanpa ada eksploitasi
  • Regulasi yang jelas
    Harus ada regulasi yang jelas untuk menghindari penyalahgunaan dan aktivitas illegal

Untuk itu, dalam menghadapi situasi ini sangat penting bagi umat Islam untuk berhati-hati dan mempertimbangkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap keputusan finansial. Bitcoin mungkin menawarkan solusi di tengah ketidakstabilan ekonomi, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan ajaran Islam.

Sebagai alternatif investasi atau alat tukar, Bitcoin bisa menjadi pilihan yang menarik, namun harus disertai dengan pemahaman yang mendalam dan kesadaran akan risiko yang ada. Sobat diharapkan untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap dalam koridor syariah.

Sejauh ini bagaimana menurut kamu Sob? Apakah Bitcoin merupakan solusi yang tepat di tengah krisis ekonomi saat ini?, atau justru menimbulkan tantangan baru??

Jangan lupa untuk terus baca artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Kiat Sukses Mahasiswa, Fokus Kuliah atau Kegiatan Kampus?

Kiat Sukses Mahasiswa

Kiat Sukses Mahasiswa?? Fokus Kuliah atau Kegiatan Kampus?

Hallo Sobat Ekis ! Bagaimana kabar Ujian Tengah Semester Kalian nih? Apakah sobat termasuk mahasiswa yang kewalahan karena tiba tiba dihadapkan dengan ujian? Jangan khawatir, sobat tidak sendirian. Banyak mahasiswa yang terjebak dalam euphoria kegiatan kampus, melupakan prioritas tugas dan mata kuliah utama, terutama disemester genap ini.

Mana sih yang sebenarnya lebih penting, fokus kuliah atau ikut kegiatan luar kelas?
Mumpung masih setengah semester, Sobat masih punya waktu untuk memperbaiki dan mengatur ulang manajemen waktu, sehingga saat ujian akhir semester nanti, kalian tidak akan lagi kaget tiba-tiba menghadapi ujian.
Mari kita bahas bersama !

Pentingnya Menyeimbangkan Kuliah dan Kegiatan Kampus
Baik fokus kuliah maupun ikut kegiatan luar kelas, keduanya merupakan hal yang sama-sama penting. Fokus kuliah dan meraih IPK tinggi merupakan indikator pemahaman akademik dan untuk mengetahui seberapa tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Sementara itu, kegiatan luar kelas atau kampus adalah sarana untuk mengembangkan soft skill seperti kepemimpinan, public speaking, dan membangun jaringan relasi. Jadi, perlu adanya untuk menyeimbangkan keduanya.
Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips yang dapat membantu sobat!

1. Fokus Saat di Kelas
Memaksimalkan waktu saat di kelas sangat itu sangat penting. Dengan memahami materi yang diajarkan, sobat dapat menjalankan tanggung jawab di organisasi Ketika diluar kelas tanpa beban pikiran yang berlebihan.
2. Susun Skala Prioritas
Menentukan prioritas tugas membantu mengelola waktu dengan lebih baik. Dengan menyusun skala prioritas, sobat dapat memastikan bahwa semua tanggung jawab, baik akademik maupun organisasi, tertangani dengan baik.
3. Ikut Kegiatan Secara Bertahap
Pada kesempatan wawancara alumni terakhir, Titania Mukti alumni PSEI UII angkatan 2016, memberikan tips berharga perencanaan kegiatan dan memberikan pesannya.

Titania menyampaikan

“Untuk semester 1ini, fokus dulu aja pada perkenalan kampus dan adaptasi lingkungan. Lanjut semester 2, mulai ikut organisasi sedikit demi sedikit, sampai di semester 3 dan 4 baru aktif dalam lomba dan kegiatan kepanitiaan. Di semester 5, luangkan juga waktu untuk magang, menjadi volunteer, dan eksplorasi luar kampus untuk memperluas jaringan. Selanjutnya, semester 6 dan 7, lebih fokus pada tugas akhir, skripsi, dan persiapan karier. Menurut saya lakukan semuanya secara bertahap. Jangan mencoba mengambil semuanya di awal karena kamu akan kewalahan dan stress nantinya, nikmati masa muda juga, jangan terlalu serius atau formal. Santai saja, namun tetap pastikan kamu punya tujuan.” Ungkap Titan

4. Manajemen Waktu yang Efektif
Mengatur waktu secara efektif adalah kunci keseimbangan. Buatlah jadwal harian atau mingguan yang mencakup waktu belajar, rapat organisasi, waktu luang, dan istirahat.
5. Evaluasi Diri Secara Berkala
Yang Terakhir sobat dapat melakukan evaluasi diri secara berkala, hal itu akan membantu penilaian apakah sobat sudah berada di jalur yang benar. Jangan ragu untuk membuat perubahan jika merasa ada yang kurang optimal. Jangan ragu untuk membuat perubahan jika merasa ada yang kurang optimal dalam rancangan rencana Sobat.
Pada kesempatan lain Hengky Kurniawan, Mahasiswa PSEI UII Angkatan 2019 yang merupakan mahasiswa aktif dan produktif menambahkan,

“Salah satu hal yang selalu saya lakukan adalah fokus ketika didalam kelas, jadi ketika dikelas kita sudah paham dengan materi yang disampaikan dosen sehingga setelah keluar kelas kita bisa mengerjakan tanggung jawab kita di organisasi. Dan manajemen waktu dan menyusun skala prioritas juga harus dilakukan agar tau apa yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan apa yang bisa dikerjakan nanti dan baiknya untuk kegiatan aktivis di Semester 1 hingga 3 bisa dimanfaatkan untuk mencari relasi dan memperluas pertemanan lalu Semester 4 dan 5, ambil peran lebih besar di organisasi dan coba ikut magang atau volunteer,” ujar Hengky

Dengan mengikuti peta konsep ini, Sobat bisa merencanakan aktivitas dari semester ke semester dengan lebih jelas dan terarah. Sobat tidak perlu takut untuk mengeksplorasi diri dan bingung karena tiba-tiba dihadapkan dengan ujian. Dengan memperbaiki kekurangan, memaksimalkan diri melalui fokus yang tepat, manajemen waktu yang baik, serta penyusunan skala prioritas akan membantu sobat menyeimbangkan antara akademik dan kegiatan kampus dengan baik.

Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis  untuk mengathui tips & trick lainnya.

Selamat mencoba dan semoga sukses!

Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf

Ekis News, "Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf"

Seminar Nasional & MOU, Mei 2024

Yogyakarta, 30 Mei 2024 –  Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasional yang bertajuk “Peluang Serta Tantangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Era Global” Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi saksi penandatanganan MOU yang strategis, untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister dan Program Doktor Hukum Islam Jurusan Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Seminar ini menghadirkan Dr. Siti Achiria, SE., MM, atau yang kerap dipanggil Dr. Achi merupakan dosen dari Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai pembicara. Dengan keahlian dan pengalaman yang luas,  Dr. Achi berbagi wawasan mendalam mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem ekonomi dan keuangan syariah di era modern ini. Dr. Achi, yang telah lama berkecimpung di dunia akademik dan penelitian, memaparkan materi yang komprehensif tentang bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan global.

Seminar Nasional & MOU

Dr. Siti Achiria SE., MM, & Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI

Menyoroti Peluang Potensi Ekonomi Syariah

Dalam paparannya, Dr. Achi menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar yang belum  sepenuhnya dimanfaatkan. “Dengan jumlah penduduk Muslim yang besar dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekonomi berbasis syariah, kita memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor ini lebih lanjut,” jelas Dr. Achi. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan pariwisata halal yang kini sedang naik daun.

Indonesia sendiri telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal pengelolaan keuangan syariah. Dr. Siti menyebutkan bahwa aset keuangan syariah global telah mencapai US$4,5 triliun pada tahun 2023, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. “Ini menandakan bahwa minat terhadap keuangan syariah terus meningkat, tidak hanya di kalangan masyarakat Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang mencari alternatif sistem keuangan yang lebih adil dan transparan,” paparnya dengan penuh antusias.

Peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN)

Dalam seminar tersebut, Dr. Achi juga menyoroti peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN) Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 9,85% dari 0,274 pada tahun 2022 menjadi 0,301 pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengelolaan wakaf oleh nazhir, baik dari organisasi maupun perseorangan. Ini adalah kabar baik bagi kita semua karena wakaf bisa menjadi salah satu pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, kata Dr. Achi.

Lembaga Wakaf Uang UNISIA-YBW UII juga turut berperan aktif dalam upaya ini. Dengan terdaftarnya sebagai Nazhir Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia, lembaga ini berkomitmen untuk mengelola wakaf dengan lebih profesional dan transparan.

Tantangan di Era Global

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Dr. Siti menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, praktisi, dan akademisi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan dan berdampak sosial Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat mengenai produk halal dan keuangan syariah. Selain itu, regulasi yang belum memadai serta interlinkage antara industri halal dan keuangan syariah juga menjadi kendala yang harus segera diatasi.

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang sistem alternatif, tetapi harus menjadi bagian integral dari perekonomian nasional yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegas Dr. Siti.

Kerjasama dan Penguatan Industri Halal
Selain seminar, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan MOU antara fakultas dan beberapa lembaga terkait, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan industri halal di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan regulasi yang mendukung serta menyelaraskan upaya pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor.

Selain itu, Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI, Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertindak  sebagai moderator menambahkan, peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai ekonomi syariah harus dimulai dari lingkungan akademis.

“Kami berharap melalui acara seperti ini, mahasiswa dan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi pentingnya ekonomi syariah dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Di penghujung acara, Dr. Achi mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi syariah yang tidak hanya bertujuan mencapai kesejahteraan duniawi, tetapi juga kebahagiaan di akhirat (falah). “Mari kita bersama-sama membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya seminar ini, pihak-pihak terkait berharap agar dapat terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk aktif berperan dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih baik di masa depan.

Kungjungi halaman website https://fis.uii.ac.id/ekis/ untuk informasi lainnnya !! dan https://www.uii.ac.id/ untuk lebih lengkapnya !!

“Kisah Inspiratif Tara Aqila Penerima Beasiswa Santri UII”

Prestasi Inspiratif Tara. UNNES Islamic Fair (UIF) UKKI 2023

Tara Aqila Humayra, Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Angkatan 2023, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (UII)

Dalam riuh rendahnya kehidupan akademik, terdapat kisah inspiratif Tara Aqila Penerima Beasiswa Santri UII. Ya Tara Aqila Humayra, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam di UII Angkatan 2023 yang telah menorehkan jejak gemilang dalam bidang akademik dan keagamaan. Tara dikenal sebagai mahasiswi yang ceria dan berprestasi, walaupun baru semester 2, Tara Aqila membuktikan bahwa status “MABA” bukanlah halangan untuk menjadi mahasiswa yang aktif serta berprestasi sehingga mampu memotivasi banyak orang.

Prestasi Tara

Prestasi Inspiratif Tara. Biology Week Education UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Berberapa Prestasi Inspiratif dalam Setahun

Tara memperoleh apresiasi atas prestasinya dalam berbagai kompetisi baik Tingkat Universitas, Regional, maupun Nasional dalam satu semester ini. Berikut prestasi-prestasi yang telah diraihnya :

Belum dirasa cukup Tara Aqila mengakui dari jiwa ambisinya  memilki ketertarikan lain dan ingin mencoba hal baru terutamanya seperti kepenulisan serta banyak hal lainnya.

Dalam wawancara, Tara mengungkapkan bahwa prestasi yang diraihnya tak lepas dari lingkungan yang baik dan mendukung dalam proses belajar yang ia dapatkan.

“Alhamdulillah, selain dari fakultas dan program studi saya juga mendapatkan dukungan dari Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia berupa tunjangan dalam pembinaan bidang akademik, sebagai salah satu penerima beasiswa saya berkomitmen untuk bisa lebih baik dan memotivasi banyak orang sehingga itulah yang menjadi salah satu dorongan untuk saya terus berprestasi” Ungkap Tara.

Selain itu, Tara mengajak para calon mahasiswa terkhusus santri untuk mendaftar jalur PSB Beasiswa Santri yang kembali dibuka pendaftaran periode 2 mulai dari 15 Mei – 22 Juni 2024. Tara menyebutkan bahwa Beasiswa Santri memberikan banyak benefit, contohnya bebas biaya selama perkuliahan, tempat tinggal gratis di Pondok Pesantren UII, pendidikan agama serta pengembangan akademik tanpa tambahan biaya dan banyak benefit lainnya. Tara aqila mengungkapkan kesannya

“Saya senang menjadi penerima beasiswa santri karena dapat bertemu dengan banyak teman dari lintas fakultas dan prodi, ini adalah orang orang pilihan dari seluruh penjuru daerah yang disatukan sehingga teman teman saya ini sangat kompetitif namun tidak lupa juga saling supportif”, Ungkap Tara.

Informasi Beasiswa

Prestasi Tara merupakan wujud dari misi beasiswa pondok pesantren UII dengan tagline “Ikhlas Mengabdi, Ukir Prestasi, Lanjutkan Semangat Pendiri”. Sementara itu, selain PSB Beasiswa Santri, UII menawarkan berbagai jenis beasiswa lainnya seperti Beasiswa Hafiz dan Hafidzah, Beasiswa Duafa, Beasiswa Atlet & Juara Seni, dan Beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar).

Seperti yang sudah dijelaskan, berbagai kesempatan beasiswa ini membuka pintu bagi mahasiswa berpotensi untuk meraih prestasi seperti Tara. Disamping itu, masing masing beasiswa mempunyai ketentuan yang berbeda-beda untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di website PSB UII/ pmb.uii.ac.id.

Tak hanya itu, Mahasiswa non-beasiswa juga dapat menjadi bagian dari komunitas Ekis UII dengan mendaftar melalui Pola Seleksi Bersama Siber Umum/Juara atau mekanisme lainnya seperti CBT (Computer-Based Test) dibuka mulai 22 April – 30 Juni 2024.

Selamat kepada Tara Aqila, semoga raihan prestasi Tingkat Nasional ini terus dikembangkan sehingga kedepannya berkesempatan untuk mendapatkan rekognisi tingkat International serta kisah inspiratif tara penerima beasiswa santri UII ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa Ekis lainnya untuk ikut berprestasi sesuai bakat dan minatnya.

Gimana Sobat Ekis? Keren bukan teman kita? Yuk, ikut berprestasi! Temukan kisah inspiratif lainnya di halaman website https://fis.uii.ac.id/ekis

Gimana? tertarik untuk ikut berprestasi ?? ikuti jejaknya dan daftarkan diri di Program Studi Ekonomi Islam UII!!

Segera gabung dengan kami dan tunggu waktunya anda bisa menjadi juara !!