Afifa Buktikan !! Mahasiswa Ekis Juga Bisa Magang di Kementerian Keuangan !

Afifatun Naja

Afifatun Naja
Ekonomi Islam 2021

Di Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Islam Indonesia (UII), magang merupakan bagian penting dari kurikulum bagi mahasiswa semester 7. Setiap tahun, seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti program magang yang disesuaikan dengan minat dan jurusan mereka. Program ini bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis serta memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu ekonomi Islam di dunia kerja. Pilihan lokasi magang bervariasi, mulai dari institusi keuangan syariah, perusahaan multinasional, hingga kementerian yang berfokus pada kebijakan ekonomi

Pada kesempatan ini, salah satu mahasiswa Ekonomi Islam, Afifatun Naja mahasiswa angkatan 2021 memilih Kementerian Keuangan sebagai tempat magangnya. Bagi Afifa, Kementerian Keuangan menawarkan pengalaman belajar yang relevan dan menantang, terutama terkait dengan pengelolaan keuangan negara yang sesuai dengan bidang yang ia dalami. Menurutnya, kementrian keuangan mempunyai reputasi yang baik dalam tata Kelola keuangan negara, sehingga ia percaya bahwa pengalaman ini akan menjadi bekalnya di masa depan nanti.

Proses Persiapan dan Pengalaman di Kemenkeu

Afifa juga menceritakan perjalananan mengapa memilih Kementerian Keuangan sebagai tempat magang untuk memenuhi syarat kelulusannya. Dimulai dari informasi bahwa Kementerian Keuangan membuka program magang empat periode dalam setahun, Afifa tertarik dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti seleksi. Usahanya pun berbuah manis saat ia diterima di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, tepatnya di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Serang.

Selama magang, Afifa mendapatkan banyak pengalaman yang memperkaya wawasannya. Ia ditempatkan di subbagian umum, yang bertanggung jawab dalam pengelolaan organisasi kinerja, SDM, keuangan, tata usaha, dan kehumasan. “Saya terlibat dalam berbagai kegiatan administratif, mulai dari mencatat realisasi belanja di aplikasi SIMPeL, membuat press release APBN, mengelola data kepegawaian, membuat konten media sosial, hingga menjadi MC di beberapa acara penting,” ceritanya.

Pengalaman ini memperdalam pemahaman Afifa tentang pengelolaan perbendaharaan dan kompleksitas anggaran negara. Ia juga berkesempatan berpartisipasi dalam peringatan Hari Oeang ke-78, di mana ia menjadi bagian dari tim kreatif visual dalam Kompetisi Olahraga yang diadakan oleh Kemenkeu Banten. Afifa merasa bangga dapat berkontribusi dan menyaksikan rangkaian acara tersebut yang dihadiri oleh pejabat tinggi dan pengawas Kementerian Keuangan langsung.

Relavansi Mahasiswa Ekonomi Islam

Afifa menilai bahwa magangnya sangat relevan dengan latar belakangnya sebagai mahasiswa Ekonomi Islam.

“Walaupun KPPN beroperasi dengan sistem keuangan konvensional, saya belajar tentang pentingnya transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan dana publik. Prinsip-prinsip ini sebenarnya sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam ekonomi Islam,ungkapnya.

Dengan magang ini, ia bisa memahami bagaimana dana publik dikelola secara bertanggung jawab, yang menurutnya memiliki kesamaan dengan prinsip keuangan dalam Islam.

Afifa mengaku banyak pelajaran berharga yang didapatkan.

“Saya belajar tentang ketelitian dalam pengelolaan data, kedisiplinan, dan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan rekan kerja. Ini semakin membuat saya tertarik untuk berkarier di dunia keuangan setelah lulus. Saya jadi lebih bersemangat untuk mendalami ilmu ekonomi Islam agar bisa berkontribusi nyata dalam tata kelola keuangan negara,” tuturnya.

Tidak lupa, Afifa juga berbagi tips bagi teman-teman yang tertarik untuk magang di Kementerian Keuangan. Ia menyarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik, tidak hanya dari segi akademis tetapi juga dengan mengasah pengalaman organisasi dan soft skills.

“Di dunia kerja, kita akan menghadapi tantangan komunikasi dan kerja sama tim yang sama pentingnya dengan kemampuan teknis,” ujarnya.

Afifa juga mendorong mahasiswa untuk terus mencari peluang, mencoba berbagai program magang, dan tidak takut untuk gagal. “Kalau kita nggak nyoba sekarang, kita nggak akan tahu hasilnya. Terus berkarya, dan jangan pernah puas dengan hasil yang kita capai hari ini. ‘Don’t be satisfied with one gold,‘” tutupnya dengan motivasi yang kuat.

Seru dan Inspiratif sekali bukan ??

Informasi magang kementrian keuangan dapat ditelusuri dengan tautan magang.kemenkeu.go.id

Tertarik tapi bingung mulai dari mana?? Kamu bisa mempersiapkan diri dengan berproses dan bergabung seperti yang dilakukan Afifa di Program Studi Ekonomi Islam UII.

Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Gudangnya Talenta Keuangan Syariah. Mahasiswa Ekis Awardee Beasiswa BMM, Siapa Dia ?

Awardee Beasiswa BMM

YOGYAKARTA (EKIS NEWS) – Mahasiswa Ekonomi Islam (Ekis) Universitas Islam Indonesia (UII), Eka Fitriani (mahsiswa angkatan 2021), kembali berhasil meraih kesempatan berharga pada sektor keuangan syariah, kali ini Eka terpilih sebagai penerima “Beasiswa Magang dan Talent” dalam program mahasiswa berdaya di Baitulmal Muamalat (BMM). Eka, yang saat ini sedang menempuh Program Studi Ekonomi Islam membagikan kisah perjalanan dan tipsnya untuk menjadi awardee dalam program bergengsi ini.

BMM: Tempat Tepat Membangun Jaringan yang Kuat

“Fokus kuliahku saat ini di keuangan publik, dan aku ingin mengimplementasikan ilmu yang didapat di kampus secara langsung di lembaga yang tepat seperti BMM,” Kata itu lah yang pertama dilontarkan Eka saat wawancara dan ditanya mengapa apply Beasiswa BMM.

Singkatnya BMM, atau Baitulmaal Muamalat, adalah salah satu lembaga amil zakat yang dikenal mengelola dana dan aset sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti zakat, infak, sedekah, dan investasi halal. BMM juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Program beasiswa dan magang di BMM dianggap bergengsi karena BMM merupakan lembaga yang telah memiliki reputasi baik dalam pengelolaan dana zakat serta program-program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah. Selain bantuan finansial, program-program ini juga menawarkan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan mentorship, sehingga meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka di dunia keuangan syariah.

Adapun benefit yang Eka rasakan saat ini diantaranya, mendapatkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Operasional selama satu tahun, serta bimbingan dan mentorship yang berguna untuk mempersiapkan karir masa depan.

Menarik bukan ?

Proses dan Tips yg dilalui

Proses yang dilalui Eka pun cukup menantang, sebelumnya Eka mengetahui tentang program beasiswa magang ini melalui pengumuman yang disampaikan oleh pihak akademik Ekis FIAI UII. Menyadari peluang tersebut, Eka segera menyiapkan berbagai dokumen persyaratan, seperti CV dan portofolio, untuk memperkuat aplikasinya.

“Waktu itu, ada 4 orang yang direkomendasikan dari program studi, jadi persaingannya cukup ketat. Tantangan terbesar adalah bagaimana mempersiapkan segalanya dengan matang dan menunjukkan kemampuan terbaik,” ungkap Eka. “Mengasah pengalaman dari organisasi dan menonjolkan soft skills juga sangat penting,” tambahnya.

Eka juga mengakui bahwa dukungan dari pihak kampus selama proses seleksi sangat membantu. “Alhamdulillah, aku mendapat bimbingan dari Prodi, mulai dari menyiapkan berkas hingga tips untuk wawancara. Ini sangat membantu agar proses seleksi bisa berjalan lancar,” Ujar Eka.

Selama menjalani magang di BMM, Eka merasa senang bisa terjun langsung dan mengaplikasikan ilmu keuangan syariah yang ia pelajari di kelas. Menurutnya, pengalaman paling berkesan adalah bekerja dalam tim dan belajar tentang pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dari hal tersebut Eka pun mendapat relasi baru dan pengetahuan tambahan yang sanagat berguna.

Bagi mahasiswa Ekis yang berminat untuk mengikuti jejak Eka, ada beberapa tips yang bisa dilakukan :

  • Serius dan Fokus saat Kuliah

Mahasiswa disarankan untuk benar-benar memahami materi yang diajarkan oleh dosen, karena  pemahaman yang mendalam akan menjadi modal utama saat menjalani program magang.

  • Jalin Hubungan Baik dengan Dosen

Menjalin hubungan baik dengan dosen tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga dapat mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan rekomendasi untuk program magang.

  • Persiapkan Diri untuk Wawancara

Mahasiswa disarankan untuk berlatih menjawab pertanyaan umum, mempersiapkan pertanyaan balik, dan menunjukkan semangat untuk belajar selama proses wawancara.

  • Tunjukkan Keterampilan Soft Skills

Kemampuan komunikasi dan kerja sama tim sering kali dianggap lebih berharga dibandingkan keterampilan teknis. Oleh karena itu, pastikan untuk menonjolkan kedua kemampuan tersebut saat menjalani wawancara atau program magang.

Dengan persiapan matang, dukungan kampus, dan tekad yang kuat, Eka Fitriani berhasil membuktikan bahwa menjadi awardee program beasiswa magang di BMM bukan hal yang mustahil. Semoga perjalanan Eka menjadi contoh nyata bahwa dengan usaha dan komitmen, setiap mahasiswa dapat mencapai impian mereka dan berkontribusi positif dalam bidang  keuangan syariah. Dan Tentunya dengan bergabung di Program Studi Ekonomi Islam UII mimpi mimpi tersebut bis akita usahakan bersama.

Segeralah kunjungi kami di Program Studi Ekonomi Islam.
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Ekspor, Eksplor, Eksis !! Go International mulai dari EKIS !

Syarif Ihsan Ekonomi Islam 2017

Syarif Ihsanuddin
Mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2017

(Yogyakarta, Ekis News) Tiap kali mendengar kata go internasional, apa sih yang ada dipikiran kalian? kebanyakan orang langsung teringat pada sosok para artis seperti Agnez Mo di panggung musik dunia dengan talentanya yang go International. Lalu siapa sih yang ada di gambar atas? apakah dia artis ? tentu bukan !! kali ini berbeda, go internasional bukan cuma soal musik loh. Berikut ini,  ada cerita sukses dari dunia UMKM kreatif yang dibawa oleh alumni Program Studi Ekonomi Islam (Ekis) UII. Penasaran? Yuk, kita simak lanjutannya !

Mengenal Syarif Ihsanuddin 

Syarif Ihsanuddin, lulusan Ekis angkatan 2017, adalah bukti nyata bahwa mahasiswa Ekis bisa berwirausaha dan sukses di kancah internasional. Di saat teman-temannya masih fokus menyesuaikan diri di bangku kuliah, sementara itu Syarif sudah memulai bisnis ekspor produk kerajinan. Dari awal perkuliahan hingga saat ini, ia tekun membangun usahanya yang kini berhasil menembus lebih dari tujuh negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Dalam tujuh tahun perjalanan, ia berhasil mencatatkan pencapaian yang inspiratif bagi banyak mahasiswa lainnya loh.

Bisnis Kreatif yang Mengangkat Nama Indonesia di Pasar Internasional

Syarif merintis bisnis di bidang ekspor produk kerajinan tangan khas Indonesia. Dengan visi memperkenalkan keunikan produk lokal ke mancanegara, bisnisnya terus berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, produknya kini bisa ditemukan di berbagai pasar global, menjadikannya salah satu kebanggaan bagi lulusan Ekis UII.

Rahasia Sukses dan Strategi Jitu

Kunci sukses Syarif adalah menjaga amanah dan kepercayaan pelanggan. Menurutnya, memastikan kualitas produk dan pelayanan yang prima adalah hal utama dalam bisnis, terutama di pasar internasional yang sangat kompetitif. Tak hanya itu, ia menyoroti pentingnya riset pasar global, kemampuan marketing yang kreatif, dan strategi pelayanan yang optimal.

“Amanah itu penting! dengan menjaga kepercayaan dan mutu, kita bisa membangun reputasi yang kuat. Selain itu, riset pasar juga membuat kita paham kebutuhan konsumen di berbagai negara, dan itu membantu kami menyesuaikan produk dan cara pemasaran dengan tepat,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang di Pasar Internasional

Merintis bisnis hingga ke level internasional tentu saja tidak mudah. Syarif mengakui, salah satu tantangan terbesarnya adalah keterbatasan dalam kemampuan berbahasa Inggris di awal usaha.

“Sulit awalnya, tapi saya terus belajar dan beradaptasi. Kualitas produk juga harus sesuai standar internasional, dan itu tidak bisa ditawar,” katanya.

Namun, di balik tantangan itu ada peluang besar. Syarif percaya bahwa produk kerajinan Indonesia punya daya tarik tersendiri di mata konsumen global. Syarif juga menekankan bahwa peluang untuk sukses di pasar global terbuka lebar bagi siapa saja yang memiliki inovasi, relasi yang luas, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Inspirasi dan Pesan untuk Generasi Muda

Di akhir wawancara, Syarif membagikan pesan yang inspiratif untuk para mahasiswa Ekis dan calon pengusaha lainnya.

“Manfaatkan semua peluang yang ada di kampus. Jangan ragu untuk memulai, perbanyak relasi, dan terus eksplorasi ide-ide baru di era digital ini. Kesempatan ada di mana-mana, tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkannya,” tutupnya.

Dan disini, Program Studi Ekonomi Islam UII tidak hanya membekali mahasiswa dengan teori, tapi juga mempersiapkan mereka menjadi pengusaha tangguh yang siap menghadapi tantangan global. Dengan pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai syariah dan kebermanfaatan, Ekis UII terus mencetak lulusan berkualitas sehingga mampu go internasional.

Jadi, buat kamu yang tertarik meraih sukses dan membawa nama Indonesia di kancah global, Ekis UII bisa jadi pilihan yang tepat!

Tunggu apalagi, segeralah kunjungi kami di Program Studi Ekonomi Islam !!
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis

Studium Generale Ekonomi Islam 2024, Outbound Seru di Teras Merapi

Studium Generale

Yogyakarta (EKIS NEWS)Sabtu, 14 September 2024, Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) tuntas menggelar acara tahunan Studium Generale yang ditujukan untuk mahasiswa baru. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian orientasi pengenalan lingkungan kampus, dengan fokus memperkenalkan lebih dalam tentang program studi dan jurusan kepada para mahasiswa baru.

Tahun ini, Studium Generale diadakan dengan konsep yang berbeda dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini dikemas dalam bentuk outbound yang penuh dengan permainan seru mengasah ketangkasan, pemikiran kritis, kemampuan negosiasi, serta keterampilan lain yang berhubungan dengan ekonomi. Dengan konsep ini, kegiatan menjadi lebih dinamis dan menyenangkan bagi para mahasiswa baru.

Mahasiswa baru 2024

Mahasiswa baru 2024

Acara ini dilaksanakan di Teras Merapi, lokasi yang menawarkan suasana segar dan menyatu dengan alam, lokasi berjarak lebih jauh dibandingkan lokasi tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru Program Studi Ekonomi Islam, beberapa mahasiswa senior yang bertindak sebagai panitia, serta dosen dan staf prodi. Rombongan berangkat bersama menggunakan bus dan beberapa mobil pendamping.

Setibanya di lokasi, para peserta disambut dengan hidangan sarapan sebelum acara inti dimulai. Acara dibuka dengan sesi pengenalan peluang keberhasilan dalam ekonomi Islam, yang diisi oleh seorang alumni sukses, Syarif Ihsanuddin dari Ekonomi Islam angkatan 2017. Beliau adalah seorang pengusaha sukses yang telah berhasil mengeksplorasi berbagai bentuk bisnis hingga ke mancanegara. Dalam sesi ini, alumni berbagi cerita mengenai lika-liku perjalanan bisnisnya, memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru, serta memberikan wawasan
tentang tantangan dan peluang di dunia ekonomi Islam. Pengalaman yang inspiratif ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan visi para mahasiswa kedepannya.

Outbond

Outbond

Setelah sesi tersebut, acara dilanjutkan dengan berbagai permainan seru yang melibatkan semua peserta. Game-game ini dirancang tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk melatih kerjasama, strategi, dan keterampilan berpikir kritis. Setelah bermain, acara dilanjutkan dengan sesi perkenalan seluruh dosen dan staf prodi, diharapkan hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa baru untuk lebih mengenal lingkungan akademik mereka.

Salah satu mahasiswa baru, Imran berasal dari Tangerang, Banten, mengungkapkan kesannya terhadap acara tersebut

“Alhamdulillah, pokoknya seru poolll! Awalnya males buat ikut hehe soalnya tadinya jadwalnya libur, tapi gak sia-sia ikut kesana. Materinya juga sangat-sangat bermanfaat , jadi lebih ada rencana ke depannya. Pokoknya game-nya juga seru-seru juga apalagi tempatnya, the best poll pokoknya mah!” ungkap Imran

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Tri Nur Melina, mahasiswa baru lainnya menambahkan

“Acara Studium Generale kemarin memberikan pengalaman berharga bagi saya karena memberikan wawasan baru melalui topik-topik yang sudah pasti tidak diajarkan di kelas. Selain itu, acara kemarin memberikan inspirasi baik dari materi maupun dari kisah hidup pemateri. Kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-teman juga memperdalam pemahaman.” tambah Trinur Melina.

Acara Studium Generale ini tidak hanya memberikan wawasan akademis, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa baru, dosen, dan panitia, menjadikan pengalaman ini sebagai awal yang positif untuk perjalanan mereka di Program Studi Ekonomi Islam UII.

Semangat Maba Miba Ekonomi Islam 2024 !!
Good luck dan selamat menjalani kehidupan mahasiswa.

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Raih Sertifikasi, Bekali Karir Global Perencanaan Keuangan Syariah Bersama Mahasiswa Ekonomi Islam UII

Sertifikasi Keuangan Islam

Yogyakarta (EKIS NEWS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Profesi Perencanaan Keuangan Islam. Program ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara online dan offline, tujuannya untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis dalam perencanaan keuangan syariah yang diakui secara internasional. Pada akhir rangkaian pelatihan, Mahasiswa mengikuti ujian untuk diukur seberapa jauh pemahamannya untuk memastikan kelulusan sertifikasinya. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk memilih format pelaksanaan ujian, baik secara daring maupun luring. Untuk mahasiswa yang memilih opsi daring, ujian berlangsung dalam waktu 1 jam hingga 1 jam 15 menit, sementara opsi luring dilaksanakan di ruang kelas yang telah disediakan.

Ujian sertifikasi ini terselenggara berkat kerja sama dengan IARFC (International Association of Registered Financial Consultants) Indonesia, sebuah lembaga yang merupakan stakeholder OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tujuannya adalah memberikan sertifikasi perencanaan keuangan Islam yang valid dan diakui di berbagai kalangan industri keuangan. Sertifikasi ini ditujukan kepada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan di bawah naungan IARFC dan berkeinginan mendapatkan pengakuan formal di bidang perencanaan keuangan syariah.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut membagikan pengalamannya terkait manfaat sertifikasi ini. Ia menyebutkan bahwa sertifikasi ini membuka peluang besar untuk berkarir di sektor keuangan syariah.

“Bagi saya, memiliki sertifikasi seperti ini bukan hanya menambah kredibilitas, tapi juga membuka pintu menuju CFA (Chartered Financial Analyst) yang bergengsi. Sertifikasi ini juga berguna sebagai modal dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di bidang keuangan syariah.” Ujar Rizka.

Mahasiswa ini juga menyoroti betapa pentingnya sertifikasi tersebut dalam meningkatkan kompetensi di bidang perencanaan keuangan. Dengan harga sekitar Rp 400.000 setelah potongan harga, ia menyebutkan bahwa biaya ujian ini cukup terjangkau dibandingkan dengan harga awal yang mencapai Rp1 juta.

Ibu Soya Sobaya, SEI., M.M., RIFA, dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertanggung jawab atas mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam, menanggung jawabi seluruh proses pelatihan dan ujian. Ia memastikan bahwa pelaksanaan ujian berjalan lancar, baik dari segi teknis maupun materi yang diujikan. Beliau menekankan pentingnya keahlian perencanaan keuangan yang berbasis syariah dalam membentuk lulusan yang kompetitif di dunia kerja.

Mahasiswa berharap bahwa ujian sertifikasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Salah satu peserta ujian menambahkan,

“Harapan saya adalah sertifikasi ini semakin memudahkan kami, mahasiswa, untuk mengakses peluang karir internasional dibidang keuangan syariah.” Ujar Kimi

Selain ujian, testimoni dari mahasiswa yang telah mengikuti program ini juga memperlihatkan bahwa sertifikasi ini memberikan dampak signifikan terhadap kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam memahami konsep perencanaan keuangan Islam. Peluang kesempatan untuk diundang di sebuah seminar khusus berdatangan memberikan kesempatan kepada mereka yang telah mengikuti pelatihan untuk berbagi pengalaman dan manfaat dari sertifikasi tersebut. Mahasiswa yang telah lulus ujian ini memberikan penilaian positif terkait kualitas materi dan dukungan yang diberikan oleh pihak universitas.

Secara keseluruhan, ujian sertifikasi ini telah memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII untuk memasuki dunia kerja dengan bekal keahlian dan sertifikasi yang diakui secara internasional. Dengan program ini, UII terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia, membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, dan membantu mereka meraih masa depan yang lebih cerah dalam industri keuangan.

Tertarik untuk punya gelar sebelum lulus ?
Bergabunglah bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam UII
Dan raih kesempatan berharga ini untuk masa depan yang lebih baik!

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

FKEI UII wakili TEMILNAS 2024

Temilnas 2024

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Mahasiswa Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) Universitas Islam Indonesia (UII) turut menjadi perwakilan Yogyakarta dalam ajang Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) 2024. Kegiatan bergengsi kali ini mengangkat tema “Accelerating the Digital Ecosystem, Green Economy, and Global Halal Value Chain to Realize a Sustainable Islamic Economy” yang diselenggarakan di UIN Raden Intan Lampung, pada tanggal 22-24 Agustus 2024.

Delegasi UII terdiri dari mahasiswa Ekonomi Islam yaitu, Rizka Septia Prabu, Muhammad Hawari Abdurrahman, dan Viva Zahra Odeta, ketiganya merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2022, serta satu delegasi non-lomba yaitu Abdul Khaliq. Disana, mereka mengikuti kompetisi Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) yang dibimbing oleh dosen Ekonomi Islam sendiri yakni, Bapak Muhammad Iqbal, SEI. MSI, yang turut membantu tim menghadapi tantangan di ajang tingkat nasional ini.

Hal ini merupakan kesempatan yang menjadi satu-satunya perwakilan universitas dari Instansi-Instansi yang ada di Yogyakarta. Tim delegasi ini, berhasil lolos ke ajang Temilnas setelah melewati beberapa kali seleksi di tingkat regional dengan dihadapkan pada tantangan mengerjakan puluhan soal dalam waktu yang terbatas. Setelah itu, sebanyak 34 tim dari berbagai universitas di seluruh Indonesia, mewakili provinsi masing-masing menjadi perwakilan untuk bersaing dengan peserta terbaik dari berbagai daerah di tingkat nasional.

Perwakilan Temilnas 2024

Perwakilan Temilnas 2024

Salah satu kekuatan tim FKEI UII dalam menghadapi Temilnas adalah pembagian fokus yang jelas. Dengan bimbingan dari dosen, tim membagi 25 submateri Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) di antara mereka. Setiap anggota tim fokus pada 8-9 materi yang harus mereka kuasai secara mendalam. Metode ini diakui oleh Rizka sebagai kunci penting untuk memperkuat pemahaman mereka. “Kami harus bisa mendalami materi yang begitu banyak. Kalau tidak dibagi, pasti sulit untuk bisa memahami semuanya secara detail,” Ujar Rizka.

Selain itu, dukungan dari lingkungan kampus juga sangat berarti. Tim FKEI UII ini merasa beruntung mendapatkan dukungan penuh dari kampus, baik dalam bentuk bimbingan dari prodi, dana, maupun motivasi. Hal ini diakui oleh mereka sebagai salah satu keuntungan yang mungkin tidak selalu dimiliki oleh peserta dari universitas lain.

Meski saat itu tim FKEI UII sudah sampai di titik tersebut, perjalanan mereka penuh tantangan. Menurut pengakuan dari para anggota tim, awalnya mereka sempat ragu untuk ikut serta. Hawari, yang baru pertama kali mengikuti lomba, mengakui bahwa ada saat-saat di mana mereka merasa ingin mundur. “Jujur, kami sempat nggak yakin. Ini lomba pertama saya sebagai mahasiswa, dan beban untuk menghafal dan mewakili UII cukup besar,” tuturnya.

Namun, berkat dukungan dari lingkungan kampus mereka pun bangkit. Pak Rheyzha selaku Kaprodi Ekonomi Islam memberikan motivasi tambahan

“Gak papa coba dulu aja, menang atau kalah itu urusan belakangan yang penting kalian berani dulu, kalian disini saja udah berani memulai dari banyaknya mahasiswa yang ada kalian yang maju dan mecoba untuk mendelegasikan diri, siapa tahu sudah ini kalian coba lagi lomba lain dan akhirnya berhasil” ujar Pak Reyzha.

Dan ternyata mereka merasakan bahwa ini bukan hal yang buruk banyak hal seru dan insight yang baru dari pengalaman yang didapatkan.

Meski tim FKEI UII belum berhasil mencapai semifinal, mereka tidak berkecil hati. Rizka mengungkapkan bahwa persiapan mereka sebenarnya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk ke depannya.

“Kami hampir sekali nyaris masuk semifinal. Persiapannya sudah cukup intens, tapi masih ada beberapa hal yang bisa dievaluasi, terutama soal waktu dan penguasaan materi,” ungkap Rizka.

Selain itu, tim juga menyoroti beberapa kendala teknis dari pihak panitia yang membuat mereka harus lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan. Mereka menyadari bahwa persiapan jauh-jauh hari sangat penting dan akan membantu agar lebih siap di masa mendatang.

Hawari menambahkan bahwa strategi yang paling penting adalah persiapan yang matang sejak awal, meskipun jadwal perlombaan belum ditentukan.

“Jangan menunggu pengumuman officially pendaftaran lomba dibuka. Persiapan dari jauh hari adalah kunci untuk maju satu langkah lebih maju untuk lebih baik. Tahun depan, pastikan tim akan lebih siap,” katanya optimis.

Dengan demikian, tim delegasi berharap bahwa pengalaman di Temilnas 2024 ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk mendorong lebih banyak mahasiswa Ekonomi Islam UII untuk ikut serta di berbagai kompetisi serupa. Mereka juga berharap agar informasi tentang perlombaan seperti ini dapat lebih disebarluaskan di kalangan mahasiswa, sehingga makin banyak yang tertarik untuk bergabung dan mengasah potensi.

Baca terus artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Peluang dan Petualangan, Pengalaman Mahasiswa Ekonomi Islam pada Short Course di Asia Tenggara

EKIS GOES TO SG-MY

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menyelesaikan perjalanan yang mengesankan bersama mahasiswanya dalam program Short Course and Student Conference on Islam in South East Asia yang berlansung dari 4 – 8 juni 2024. Kegiatan yang diikuti oleh 21 mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan yaitu, Akhwal Syakhsiyyah, Ekonomi Islam, dan Pendidikan Agama Islam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan internasional, rekognisi, dan prestasi mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada pendalaman pemahaman tentang Islam di Asia Tenggara, pengembangan keterampilan analisis dan kritisisme, serta meningkatkan kesadaran multikultural dan toleransi. Dengan memperluas jaringan akademik dan kultural, program ini juga mendukung pengembangan karir dan karya ilmiah mahasiswa.

Berikut daftar mahasiswa Ekonomi Islam yang mengikuti kegiatan :

  1. Binta Tsulutsi Mukhoyyaroh – Ekonomi Islam 2020
  2. Hasna Hanifah Isnaini – Ekonomi Islam 2020
  3. Faiz Maulana Akmal – Ekonomi Islam 2021
  4. Nabilah Zulfa – Ekonomi Islam 2021
  5. Ririn Sulisdiyanti Agustin – Ekonomi Islam 2021
  6. Almeyda Asharsyira – Ekonomi Islam 2023
  7. Tara Aqila Humayra – Ekonomi Islam 2023

University Malaya

Kegiatan diawali dengan pertukaran pelajar dari mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia yang mengunjungi Indonesia. Di Yogyakarta, mahasiswa Malaysia berkesempatan belajar dan berdiskusi terkait sistem perekonomian kedua negara, serta mengenal budaya Indonesia melalui kunjungan ke Kraton Yogyakarta. Selanjutnya, rombongan mahasiswa UII melanjutkan perjalanan ke Singapura. Di sana, mereka mengunjungi beberapa tempat menakjubkan seperti air terjun Changi Airport, Merlion Park, dan Singapore Land Tower.

Setelah itu, Perjalanan dilanjutkan ke Malaysia, di mana mahasiswa mengunjungi berbagai universitas ternama seperti Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Malaya (UM), dan Academy of Islamic Contemporary Studies (ACIS) di UiTM. Selama di Malaysia, mereka berpartisipasi dalam seminar internasional, diskusi, cultural and student exchange, serta konferensi mahasiswa di mana mereka mempresentasikan makalah penelitian mereka yang kemudian untuk diterbitkan di jurnal UiTM.

Building a University Network

Selain aktivitas akademik, mahasiswa juga mengunjungi berbagai tempat wisata dan situs bersejarah seperti Twin Tower Petronas, Gondola Awana Sky, Bukit Bintang, Blue Mosque di Shah Alam Selangor, serta perpustakaan ISTAC. Momen tak terlupakan terjadi saat mereka berkesempatan bertemu dengan Raja Malaysia yang sedang melaksanakan salat Jumat di Blue Mosque tersebut. Momen ini termasuk istimewa karena tidak semua orang berkesamptan dan beruntung untuk bertemu raja Malaysia secara kebetulan.

Binta Tsulusi, mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2021 berbagi pengalamannya,

“Melalui program ini banyak sekali manfaat yang didapatkan, salah satunya informasi terkait studi di Malaysia, program beasiswa, dan konferensi international. Kami juga dapat mengunjungi kampus-kampus di Malaysia dan berinteraksi dengan mahasiswa di sana tentunya menjadi kenangan yang tak terlupakan. Setiap perjalanan memiliki pengalaman yang berbeda, dan saya menyarankan dan mengajak teman teman semua untuk menjadi bagian dari short course berikutnya.” Ungkap Binta

Salah satu peserta lainnya, Almeyda menambahkan

“Saya memang menargetkan untuk ikut kegiatan internasional yang bisa terbang ke luar negeri dari kampus, tapi saya tidak menyangka akan diberi kesempatan secepat ini. Perjalanan luar biasa ini baru saja dimulai dan saya yakin kesempatan seperti ini bisa didapatkan oleh siapa pun yang bertekad. Semoga ini menjadi pembuka jalan bagi saya dan teman teman untuk mengikuti kegiatan internasional lainnya.” Tambahnya.

Student Discussion

Salah satu momen membanggakan juga datang dari mahasiswa Ekonomi Islam. Hasna Hanifah, mahasiswa angkatan 2020 yang berhasil meraih kategori Best Paper dalam konferensi di UiTM. Prestasi ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh peserta dan membuktikan kualitas akademik mahasiswa UII di kancah internasional.

Para mahasiswa mengaku pengalamannya selama seminggu itu sangat mengesankan dan bermanfaat, mereka berpendapat kapan lagi bisa belajar sambil berlibur ke luar negeri serta mendapat wawasan yang luar biasa dan kenangan yang tak terlupakan.

Untuk itu, Jangan lewatkan kesempatan agar menjadi bagian dari program internasional berikutnya! Sobat bisa mendapatkan peluang ini dan berkesempatan mengikuti kegiatan serupa dengan mendaftar menjadi mahasiswa Ekonomi Islam !!.

Tunggu apa lagi ? Yuk ! Daftar sekarang di pmb.uii.ac.id atau klik disini

More Information kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/

Partisipasi Internasional: Kaprodi Ekonomi Islam UII (Rheyza Virgiawan LC., ME,) Sampaikan Pemikiran di Kazakhstan

International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace Participant

Yogyakarta (EKIS NEWS)Ketua Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Bapak Rheyza Virgiawan LC., ME, baru saja kembali dari konferensi internasional sebagai Invited Speaker di “International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace: Challenges and Solution” yang berlangsung dari 23–25 Mei 2024 – Kazakhstan, Konferensi ini merupakan ajang penting untuk pertukaran ilmu dan kerjasama internasional.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh NMU Mubarok University, bekerja sama dengan Kementerian Teknologi Kazakhstan dan beberapa mitra International, termasuk Universitas Islam Indonesia. Selain itu, acara ini dihadiri oleh beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, USA, Mesir, dan negara lainnya, salah satu keynote speaker yaitu Wakil Rektor dari Al-Azhar University Cairo.

Partisipasi Pak Rheyza tidak hanya berarti bagi dirinya secara pribadi tetapi juga bagi Prodi Ekonomi Islam UII. Sebagai satu-satunya universitas dari Indonesia yang diundang, keterlibatan ini menegaskan peran penting UII dalam diskursus global mengenai ekonomi dan pengembangan nilai-nilai religius. Ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dengan institusi internasional, yang dapat memperluas jaringan dan meningkatkan reputasi universitas.

Pak Rheyza juga menyoroti pentingnya tema konferensi yang membahas tentang agama dan ruang digital. Topik ini menekankan bagaimana agama, yang sering kali dianggap terpisah dari perkembangan teknologi, dapat berperan dalam membentuk dan mengarahkan perkembangan digitalisasi, terutama dalam bidang keuangan.

Lebih lanjut, Pak Rheyza menekankan bahwa partisipasi dalam konferensi ini menunjukkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya bisa berkutat di dalam negeri tetapi juga aktif berkontribusi di forum internasional. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan reputasi dan daya saing prodi di tingkat global.

                       Ketua Program Studi Ekonomi Islam                           Rheyza Virgiawan LC., ME,

Pak Rheyza Virgiawan diundang sebagai pembicara setelah mengajukan paper yang relevan dengan tema konferensi. Topik yang diangkatnya adalah “Syariah Equity Crowdfunding”, yang membahas bagaimana digitalisasi keuangan dapat memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pendekatan berbasis syariah. Hal ini sangat relevan dengan tema utama konferensi, yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan teknologi digital.

Selain itu, Pak Rheyza berbagi pengalaman berharga di mana ia mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pakar dari berbagai negara tentang pandangan mereka terhadap hubungan antara agama dan digitalisasi. Diskusi-diskusi tersebut membuka wawasan baru dan memperkaya pemahamannya tentang bagaimana nilai-nilai religius dapat diintegrasikan dengan perkembangan teknologi modern.

“Salah satu hal yang paling berkesan adalah melihat bagaimana para pembicara dari Amerika Serikat, Malaysia, dan negara-negara lain memandang integrasi antara agama dan teknologi. Ini adalah kesempatan langka yang memberikan banyak pelajaran berharga,” ungkap Pak Rheyza.

Meskipun pengalaman di Kazakhstan sangat berharga, Pak Rheyza juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya dan pola pikir masyarakat setempat. Namun, karena latar belakang Timur Tengah yang kuat serta kemampuan berbahasa Arab yang fasih, sangat membantunya dalam berkomunikasi dengan lancar sehingga dapat menyampaikan materi di konferensi lewat bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan baik.

Selain itu, waktu yang singkat di Kazakhstan menjadi tantangan tersendiri. Dengan jadwal yang padat, Pak Rheyza harus memanfaatkan setiap momen untuk berpartisipasi aktif dalam konferensi dan menjalin jaringan dengan peserta lain.

Terakhir, Pak Rheyza menambahkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII baru saja mendapatkan Sertifikasi Unggul, yang salah satu kriteria utamanya adalah berorientasi internasional. Pak Rheyza berharap bahwa kehadiran prodi di forum internasional seperti ini akan semakin sering terjadi di masa depan. Ia ingin mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih berani mengambil peluang di kancah internasional baik untuk magang, penelitian, atau studi lanjut. Menurutnya, banyak alumni UII yang telah berhasil di luar negeri, dan hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UII memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat global.

Sebagai Kaprodi Pak Rheyza menyampaikan pesan

“Kita harus mulai berpikir global dan tidak hanya terpaku pada skala regional atau nasional. Mahasiswa dan dosen harus berani untuk mengambil tantangan, Jangan takut untuk mencoba dan berkontribusi di tingkat internasional. Banyak peluang yang bisa diambil, mulai dari magang, menulis di jurnal internasional, hingga mengikuti kegiatan volunteer inetrnational. Semua ini akan membantu kita untuk berkembang dan berprestasi,” tegas Pak Rheyza.

Temukan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/

“Mahasiswa EKIS UII kembali juarai MHQ Nasional”

Prestasi Mahasiswa

YOGYAKARTA (EKIS News) – Prestasi gemilang kembali diraih oleh Tara, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (EKIS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII). Tara berhasil meraih posisi kesatu pada Ramadhan Fest Vokasi 2024, sebuah kompetisi Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 7 Ramadhan 1445 H/18 Maret 2024 lalu.

Tara menunjukkan antusiasme dan dedikasi luar biasa dalam perjalanan menuju kesuksesan. Menurutnya, kesuksesan bukan sekadar meraih kemenangan, melainkan sebuah perjalanan peningkatan diri yang didorong oleh tekad untuk terus berbuat positif dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tara meyakini bahwa sukses akan mengikuti seiring berjalan waktu, didukung oleh berkah dari Allah atas niat dan usaha yang baik.

Tara aktif mengikuti berbagai lomba sejak SD, SMP, hingga SMA, dan kini di tingkat universitas. Setiap langkahnya memerlukan persiapan matang, termasuk menjaga kualitas spiritual dengan konsistensi mengaji Al-Qur’an dan murojaah. Tara menggunakan berbagai metode untuk menghafal, seperti meminta teman-temannya menguji hafalannya dan memanfaatkan video di YouTube untuk meningkatkan ingatannya.

Perjalanan Tara tidak selalu mulus. Dia menghadapi berbagai tantangan, terutama mental, ketika hasil tidak sesuai harapan. Namun, dukungan dari komunitas seperti El-Markazi dan Hawasi memberinya kekuatan untuk terus maju. El-Markazi berfokus pada pengembangan potensi dalam bahasa Arab, Inggris, dan agama, sementara Hawasi berfokus pada pengembangan hafalan Al-Qur’an.

Tara merasa bergabung dengan komunitas El-Markazi dan Hawasi memberikan banyak dampak positif. “Senang banget bisa ikut komunitas bergengsi di UII seperti El-Markazi dan Hawasi. Di sana saya dapat banyak teman sefrekuensi, bisa saling support, dan dikenal banyak orang kalau juara. Itu juga yang menjadi dorongan agar saya menjadi juara,” ungkap Tara.

Tara juga menegaskan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

“It’s might be hard, but it’s worth it. Ingat ! Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka jangan sia-siakan setiap peluang yang ada. Kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa kita capai jika tidak mencobanya,” pesannya.

Dengan semangat yang semakin berkobar dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang, Tara dan anggota El-Markazi lainnya terus berprestasi di berbagai kompetisi, membawa nama baik UII dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berusaha meraih kesuksesan dengan penuh dedikasi dan keyakinan.

Temukan Prestasi lainnya di halaman https://islamic-economic.uii.ac.id 

Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf

Ekis News, "Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf"

Seminar Nasional & MOU, Mei 2024

Yogyakarta, 30 Mei 2024 –  Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasional yang bertajuk “Peluang Serta Tantangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Era Global” Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi saksi penandatanganan MOU yang strategis, untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister dan Program Doktor Hukum Islam Jurusan Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Seminar ini menghadirkan Dr. Siti Achiria, SE., MM, atau yang kerap dipanggil Dr. Achi merupakan dosen dari Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai pembicara. Dengan keahlian dan pengalaman yang luas,  Dr. Achi berbagi wawasan mendalam mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem ekonomi dan keuangan syariah di era modern ini. Dr. Achi, yang telah lama berkecimpung di dunia akademik dan penelitian, memaparkan materi yang komprehensif tentang bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan global.

Seminar Nasional & MOU

Dr. Siti Achiria SE., MM, & Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI

Menyoroti Peluang Potensi Ekonomi Syariah

Dalam paparannya, Dr. Achi menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar yang belum  sepenuhnya dimanfaatkan. “Dengan jumlah penduduk Muslim yang besar dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekonomi berbasis syariah, kita memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor ini lebih lanjut,” jelas Dr. Achi. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan pariwisata halal yang kini sedang naik daun.

Indonesia sendiri telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal pengelolaan keuangan syariah. Dr. Siti menyebutkan bahwa aset keuangan syariah global telah mencapai US$4,5 triliun pada tahun 2023, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. “Ini menandakan bahwa minat terhadap keuangan syariah terus meningkat, tidak hanya di kalangan masyarakat Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang mencari alternatif sistem keuangan yang lebih adil dan transparan,” paparnya dengan penuh antusias.

Peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN)

Dalam seminar tersebut, Dr. Achi juga menyoroti peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN) Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 9,85% dari 0,274 pada tahun 2022 menjadi 0,301 pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengelolaan wakaf oleh nazhir, baik dari organisasi maupun perseorangan. Ini adalah kabar baik bagi kita semua karena wakaf bisa menjadi salah satu pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, kata Dr. Achi.

Lembaga Wakaf Uang UNISIA-YBW UII juga turut berperan aktif dalam upaya ini. Dengan terdaftarnya sebagai Nazhir Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia, lembaga ini berkomitmen untuk mengelola wakaf dengan lebih profesional dan transparan.

Tantangan di Era Global

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Dr. Siti menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, praktisi, dan akademisi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan dan berdampak sosial Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat mengenai produk halal dan keuangan syariah. Selain itu, regulasi yang belum memadai serta interlinkage antara industri halal dan keuangan syariah juga menjadi kendala yang harus segera diatasi.

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang sistem alternatif, tetapi harus menjadi bagian integral dari perekonomian nasional yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegas Dr. Siti.

Kerjasama dan Penguatan Industri Halal
Selain seminar, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan MOU antara fakultas dan beberapa lembaga terkait, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan industri halal di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan regulasi yang mendukung serta menyelaraskan upaya pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor.

Selain itu, Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI, Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertindak  sebagai moderator menambahkan, peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai ekonomi syariah harus dimulai dari lingkungan akademis.

“Kami berharap melalui acara seperti ini, mahasiswa dan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi pentingnya ekonomi syariah dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Di penghujung acara, Dr. Achi mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi syariah yang tidak hanya bertujuan mencapai kesejahteraan duniawi, tetapi juga kebahagiaan di akhirat (falah). “Mari kita bersama-sama membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya seminar ini, pihak-pihak terkait berharap agar dapat terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk aktif berperan dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih baik di masa depan.

Kungjungi halaman website https://fis.uii.ac.id/ekis/ untuk informasi lainnnya !! dan https://www.uii.ac.id/ untuk lebih lengkapnya !!