Gen Z Peduli Wakaf Uang

Amalan Unik di Bulan Ramadan

Boleh enggak sih tamak? Pasti dibilang enggak boleh. Tapi di bulan Ramadan, gimana dong kalau tamak untuk meraih pahala? So pasti, sepakat boleh banget. Di bulan ibadah ini, orang-orang berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah sebanyak mungkin. Mengapa? Karena ibadah di bulan Ramadan pahalanya berbeda, yang pasti lebih baik dibandingkan pahala ibadah di luar bulan Ramadan. Nah, amalan unik di bulan Ramadan itu kan salah satunya berpuasa. Puasanya aja selama sebulan, keren banget. Bisa dapet banyak manfaat, pahala, dan hikmah.

Salah satu hikmah dari amalan puasa di syahrul shiyaam itu, ialah penghematan dalam konsumsi berupa makanan. Bagaimana bisa hemat? Ayo dihitung. Diasumsikan, apabila biaya seseorang untuk setiap kali makan sebesar Rp15.000,00, dan dalam sehari melakukan konsumsi buat makan sebanyak 3 kali, maka pengeluaran untuk konsumsi makan selama sebulan atau 30 hari, terakumulasi menjadi sebesar Rp1.350.000,00. Bagaimana dengan konsumsi makan di bulan Ramadan?

 

Bisakah Hemat di Bulan Ramadan?

Kebutuhan makan seorang Muslim di bulan Ramadan pasti berbeda, karena hanya mengeluarkan anggaran untuk sahur dan berbuka puasa. Artinya hanya dua kali makan dalam sehari. Jika dihitung pengeluarannya selama sebulan, maka hanya mengeluarkan Rp900.000,00. Dari hitungan tersebut maka diperoleh penghematan sebesar Rp 450.000,00 dalam satu bulan di bulan Ramadan. Besar juga ya saldonya. Lalu akan digunakan untuk apa ya? Bagi sobat gen Z, boleh jadi uang sebesar itu akan ditabung, atau mungkin dibelanjakan, atau bisa juga lho disedekahkan.

Di bulan penuh kedermawanan ini, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagi kaum Muslim, yaitu bahwa di bulan Ramadan, beliau teladan umat itu, menjadi seorang hamba yang makin dermawan dalam melakukan amal kebajikan (sedekah) melebihi cepat dan luasnya hembusan angin, dibandingkan di luar bulan Ramadan.

 

Gen Z Berburu Pahala di Bulan Ramadan!

Siapa yang tidak ingin berburu pahala? Pasti dong. Bagi seorang Muslim, tidak di bulan Ramadan saja, rasionalitas konsumsinya sudah diarahkan untuk mendapatkan pahala. Apalagi di bulan syahrul mubarok ini, bulan yang penuh keberkahan, semua berharap untuk mendapatkannya. Bila perlu, bisa seintensif, seinovatif, dan seberagam mungkin untuk dapat meraih pahala dari beragam kebaikan yang mampu dilakukannya.

Bahkan terkadang perilaku seorang Muslim di bulan Ramadan sangat tidak rasional jika dipandang dari kacamata rasionalitas konvensional. Emang kenapa? Karena seorang Muslim akan berusaha lebih banyak untuk dapat berbagi kepada sesama, dalam bentuk apapun, hanya untuk mendapatkan sebanyak mungkin pahala dan ridhoNya, utamanya di bulan Ramadan.

Termasuk ketika memiliki saldo uang sebesar Rp450.000,00 tadi, karena berpuasa. Dengan menjalankan ibadah puasa, menyebabkan berkurangnya konsumsi atau makan dalam 1 hari, mengingat selama puasa aktivitas makan yang biasanya 3 kali akan berkurang menjadi 2 kali saja, yaitu pada saat sahur dan berbuka puasa. Nah selanjutnya, dalam membelanjakan uang sebesar Rp 450.000,00 itu, sebagai seorang Islamic man, pasti akan memutuskan untuk berbelanja yang terbaik, agar hartanya tersebut makin memberikan kemanfaatan dan keberkahan dalam hidupnya.

 

Sedekah itu Tabungan!

Benar sobat, menabung adalah hal baik untuk menjaga sekaligus mengantisipasi keuangan di masa mendatang. Artinya berinvestasi sekarang, untuk dipetik di masa depan. Lalu apakah sedekah juga merupakan tabungan? Benar juga! Karena, bersedekah merupakan amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Mengapa? Karena sedekah itu memberikan manfaat kepada makhluk Allah SWT yang lain, yang membutuhkan bantuan. Nah, sobat yakin kan, dengan bersedekah pasti ada pahala dan hikmahnya? Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 261, yang artinya:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Allah SWT pasti mengganti uang yang sudah sobat sedekahkan, bahkan dengan berlipat pahala. Jadi, sedekah itu ibarat berinvestasi juga, kan? Pastinya, jika sobat bersedekah, berarti memiliki kepedulian individu kepada khalayak sosial, yang itu sangat banyak faedahnya. Bagi sebagian orang, mungkin Rp450.000,00 itu tidak ada nilainya, namun berbeda bagi sebagian lain yang sedang membutuhkan.

 

Era Digitalisasi Wakaf Uang

Generasi muda saat ini, berada di lingkungan yang serba digital. Mau berbelanja, belajar, berkomunikasi, bahkan ketika ingin berpahala, dapat memanfaatkan kemajuan teknologi. Hanya dengan melalui handphone, serasa semua urusan dunia sudah ada di genggamannya.

Sobat gen Z, jika sobat ingin memiliki pahala yang terus mengalir walaupun sobat sudah tiada, maka bisa dengan sedekah jariyah, yaitu berwakaf uang. Wakaf uang itu orientasinya mewujudkan dana abadi umat (endowment fund), karena nilai pokok wakaf tidak boleh berkurang, adapun yang boleh disedekahkan adalah imbal hasil wakaf uangnya, yaitu profit hasil memproduktifkan aset wakaf uang yang dilakukan oleh pengelola wakaf (nazhir).

Wakaf uang itu hadir dengan berbagai kemudahan, diantaranya tidak harus menunggu kaya, dan dapat dilakukan melalui QRIS yang mudah diakses dari handphone. So, saldo Rp450.000,00 tadi sudah bisa lho untuk berwakaf. Luar biasa nih, kalau sobat gen Z sudah bisa berinvestasi buat dunia dan akhirat. Jadi nambah seru kan, karena handphone sobat gen Z dapat bermanfaat tidak hanya untuk urusan dunia, tapi juga urusan akhirat.

Lalu kapan berwakaf uang? Sekarang juga bisa. Bagus lho dimulai sejak dini. Karena, jika sobat gen Z menjadikan berwakaf uang itu sebagai gaya hidup (life style), maka kesejahteraan masyarakat dari manfaat imbal hasil wakaf uang itu, dapat segera terwujud. Nah, bergegas yuk menjadi bagian dari wakif pegiat dana abadi umat melalui wakaf uang. Gimana, keren kan? Ayo sobat gen Z, selagi ada umur, jangan ragu-ragu untuk memulai berwakaf uang.

 

Penulis : Dr. Siti Achiria, SE., MM

“PSEI UII Adakan Kuliah Praktisi Untuk Mata Kuliah Perencanaan Keuangan Islam”

Dalam era yang dipenuhi dengan dinamika keuangan modern, penting bagi mahasiswa untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang perencanaan keuangan, terutama dalam konteks syariah. Melalui Program Hibah Praktisi Mengajar, pada tanggal 16 Maret 2024 Program Studi Ekonomi Islam UII mengadakan pembukaan kegiatan kuliah praktisi untuk mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam. Kuliah pembuka digelar di Ruang GKU Dr. Sardjito Universitas Islam Indonesia dengan turut menghadirkan praktisi di bidang ahlinya yaitu Harryka Joddy P., S.Psi., CPF, IFP sebagai dosen praktisi yang akan mengajar kedepannya. Program ini diwajibkan untuk seluruh mahasiswa semester 4 serta yang mengambil mata kuliah perencanaan keuangan islam.

Program bersama dosen praktisi akan berlangsung selama semester genap tahun akademik 2023/2024. Tujuan program praktisi mengajar adalah terbangunnya Complex Problem Solving (CPS) mahasiswa PSEI melalui Project Based Learning pada Mata Kuliah Perencanaan Keuangan Islam. Dalam prosesnya, mahasiswa akan menganalisis kasus keuangan dan menyusun Book Plan Keuangan. Program diharapkan dapat membantu mahasiswa lebih memahami dan menambah wawasan yang luas tentang perencanaan keuangan dengan ahlinya yang memang bekerja dibidang financial planning.

PSEI UII Adakan Kuliah Praktisi

Dosen Pengampun mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam, Soya Sobaya, SEI., M.M menambahkan penjelasan “Kuliah praktisi ini merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi pembelajaran pada semester sebelumnya dimana hal ini digunakan untuk mengasah kemampuan problem solving, dan disini mahasiswa perlu dibiasakan menyelesaikan kasus keuangan yg real. Dengan hadirnya praktisi ini dapat menjadi jalan dan melengkapi teori yang disampaikan oleh dosen pengampu sehingga target pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.” ungkapnya

Selain itu, sebagai pemateri, Harryka Jody menyampaikan tujuan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat memahami prinsip prioritas dalam perencanaan keuangan syariah serta dapat menumbuhkan proses tahapan perencanaan keuangan syariah yang berorientasi pada tujuan keuangan yang berkah terkhusus untuk mahasiswa yang mengikuti program,

“Seneng banget bisa diajak kolaborasi bareng di mata kuliah Perencanaa Keuangan Syariah, karena ini saya anggap sebagai salah satu ikhitiar dakwah literasi keuangan syariah ke temen-temen mahasiswa. Dari pengalaman saya dan juga klien, masa-masa mahasiswa dan early career adalah masa pembentukan habit keuangan pertama kali terlebih bagi mereka yang merantau dari luar daerah. Apabila masa kuliah sudah dibiasakan untuk mengelola keuangan secara syariah, besar harapan setelah bekerja dan mendapat income, mereka sudah mampu mengenali kebutuhan dan keinginannya dalam mengeluarkan uang dan mencapai tujuan finansialnya kelak. Sukses selalu untuk Ekonomi Islam UII, semoga terus memberikan ilmu dan pengalaman praktek yang bermanfaat untuk best practice temen – temen mahasiswa dalam kehidupan nyata” ungkap Harryka Jody.

Pada kesempatan ini juga, salah satu mahasiswa mengaku sangat bersyukur difasilitasi program ini oleh prodi “Saya sih senang ada program ini, dapat menambah wawasan sama praktisi ahlinya tanpa mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi, karena kalau ambil kelas pak Harryka sendiri itu biayanya pasti bisa belasan juta” ungkap Yasmin salah satu mahasiswa ekis.

Melalui kolaborasi yang unik antara pengajaran akademis dan pengalaman praktis, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan mendalam tentang konsep-konsep penting tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari mereka yang telah sukses di lapangan. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengasah keterampilan praktis mereka dan memperluas wawasan mereka tentang dunia perencanaan keuangan syariah, mempersiapkan mereka untuk menangani tantangan keuangan di dunia nyata.

Resolusi Ramadhan, Pov Sobat Ekis !!

Bulan Ramadhan merupakan waktu yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan ibadah dan introspeksi spiritual, Ramadhan juga bisa menjadi momentum penting untuk merenungkan dan mengelola keuangan dengan bijak. Bagaimana ramadhan sobat ekis tahun ini? apakah ada kemajuan? atau masih gitu-gitu aja?. Nah dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana sobat ekis agar dapat lebih mengoptimalkan pengeluaran di pertengahan bulan ramadhan ini dengan mengelola keuangan yang lebih baik.

Terkadang paradigma ini terbalik, bulan Ramadhan seharusnya membuat pengeluaran kita berkurang, namun faktanya sering kali bulan Ramadhan justru membuat beberapa orang kebablasan menggunakan uang dengan tidak bijak. Kita tergoda untuk membeli segala macam hal yang menarik perhatian, sehingga uang terbuang sia-sia seperti pada pembelian makanan, pakaian dan barang-barang lainnya yang tidak penting. Padahal, bulan Ramadhan seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki pengelolaan keuangan kita. Kita dapat memulai pengelolaan keuangan pada bulan Ramadhan yang pada awalnya bulan Ramadhan memang  tidak membuat kita banyak mengeluarkan uang, sehingga kita dapat membiasakan diri untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik kedepannya di bulan-bulan selanjutnya. Bukankah mengelola keuangan dengan baik juga termasuk kedalam ibadah? dimana kita berusaha untuk lebih baik dan tidak boros, hal itu merupakan bagian dari perbaikan diri selama bulan Ramadhan.

Dengan demikian, selain fokus pada ibadah, sebagai sobat ekis tentunya harus bisa memanfaatkan momentum Ramadhan untuk menyempurnakan pengelolaan keuangan kita dan mendekatkan diri pada prinsip-prinsip keuangan Islam yang bijaksana. Berikut beberapa tips yang bisa sobat ekis terapkan untuk mengelola keuangan lebih baik :

           Nabung Lebih, Jajan Sedikit

Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, marilah kita tingkatkan kebiasaan menabung dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Dengan cara ini, kita akan memiliki lebih banyak dana untuk digunakan pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup kita. Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang pengelolaan keuangan yang bijak. Penting untuk sobat ekis bisa menghindari pemborosan agar tidak mengalami kekurangan uang di masa depan. Hindarilah godaan untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan atau menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Sebagai langkah praktis, kita dapat mengatur pengeluaran dengan membuat daftar belanjaan dan mengontrolnya dengan baik.

Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS Al-Isra’ : 26). Firman Allah ini mengingatkan kita untuk bijak dalam menggunakan harta yang telah diberikan-Nya. Dengan mempraktikkan pengelolaan keuangan yang bijak selama Ramadan, kita tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga memperlihatkan ketaatan dan kepatuhan kita kepada ajaran agama.

Untuk meminimalisir pemborosan tersebut pada bulan Ramadhan, tentukan anggaran buka puasa dan sahur, rencanakan menu dengan bijak agar tidak hanya sehat tetapi juga ekonomis. Selain itu, pada bulan Ramadhan tentunya akan banyak sekali promo dan diskon, sebagai sobat ekis pastinya kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

Selain menabung  untuk kebutuhan hidup didunia, sobat ekis juga dapat menabung pahala akhirat dengan mengivestasikan uangnya. Salah satu Dosen Prodi Ekonomi Islam UII, Dr. Siti Achiria, SE., MM menyebutkan bahwa Sedekah adalah Tabungan beliau menambahkan

“Menabung adalah seperti berinvestasi sekarang untuk dipetik di masa depan, sedangkan sedekah adalah tabungan yang memberikan manfaat kepada makhluk lain yang membutuhkan bantuan. Dengan bersedekah, pasti ada pahala dan hikmahnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 261 disana digambarkan bahwa Allah pasti mengganti uang yang disedekahkan dengan berlipat pahala. Jadi, sedekah ibarat berinvestasi juga” ungkap ibu Achiria

           Menyiapkan Cadangan Dana Darurat

Bulan Ramadan seringkali menyertakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang mungkin memerlukan pengeluaran tambahan. Untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga, disarankan untuk menyiapkan cadangan dana darurat, dengan memiliki perlindungan ini, kita bisa merasa lebih aman dan tenang selama Ramadan dan seterusnya.

           Utang dan Cicilan Lunasi dengan Bertanggung Jawab

 Bersihkan diri dari beban finansial dengan membayar utang atau cicilan dengan bertanggung jawab. Hal ini akan memberikan kelegaan dan ketenangan batin selama bulan Ramadan.

“Sesungguhnya sebagian dari orang yang paling baik adalah orang yang paling baik dalam membayar (utang)” (HR. Bukhari). 

           Investasi Membangun Masa Depan yang Lebih Baik

Manfaatkan bulan Ramadan sebagai peluang emas untuk memulai perjalanan investasi yang lebih baik. Dengan merenungkan nilai-nilai spiritual, kita dapat memilih investasi yang tepat untuk mencapai masa depan finansial yang lebih baik. Namun, tidak hanya sekadar berfokus pada investasi dunia, sobat ekis juga dapat berinvestasi untuk kehidupan akhirat. Ibu Dr. Siti Achiria, SE., MM menyarankan sebagai generasi muda dan sobat ekis saat ini tentunya akan lebih afdhol apabila kita berburu kebaikan, meraih pahala lewat memperbanyak shadaqah dan menunaikan zakat serta wakaf di bulan Ramadan dimana moment ini tidak dating disetiap saat.

Perlu kamu ketahui, zakat dan sedekah bukan hanya rutinitas keagamaan, tetapi juga bagian integral dari ibadah Ramadan yang memberikan keberkahan. Tentukanlah jumlah zakat yang harus kamu bayarkan dengan teliti, dan alokasikan dana sedekah sesuai dengan rencana keuanganmu. Langkah ini tidak hanya akan membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memberikan keberkahan dan kedamaian batin dalam pengelolaan keuanganmu. Dengan demikian, setiap langkah investasi dan sedekah yang sobat ekis ambil di bulan Ramadan tidak hanya akan membantu membangun masa depan finansialmu, tetapi juga membawa berkah yang melimpah bagi kehidupan kamu dan mereka yang kamu bantu.

Sebagai umat muslim, keuangan yang teratur dan efisien sangatlah penting. Dengan menerapkan tips-tips sederhana yang telah kami bahas, kita bisa menjalani Ramadan dengan lebih tenang dan bermakna secara finansial. Mari terus berusaha untuk meningkatkan kebiasaan keuangan kita lebih baik, sehingga kita dapat meraih keberkahan dan kesuksesan yang lebih besar tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Prodi Ekis Menjadi Tuan Rumah Pada Pelantikan IAEI DIY & Awards 2023

Pada tanggal 2 Maret 2024, Gedung Kuliah Umum Dr. Sardjito UII menjadi saksi momen kesyukuran penuh harapan, saat Program Studi Ekonomi Islam UII menjadi tuan rumah untuk acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY dan IAEI DIY Awards 2023. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat IAEI Indonesia sekaligus Direktur Jenderal Pembendaharaan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Bpk. Astera Primanto Bhakti pun turut hadir untuk meramaikan acara yang penuh makna ini.

IAEI sendiri  adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pengkajian, pengembangan, dan pendidikan sosialisasi ekonomi Islam yang dideklarasikan pada tanggal 3 Maret 2004 di Jakarta. Dalam kesempatan ini, Prodi Ekonomi Islam UII menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi Islam dalam menjalin kolaborasi yang erat dengan para pemangku kepentingan di bidang ini.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., yang menyampaikan peran dan dukungan Universitas Islam Indonesia untuk perekembangan Ekonomi Islam Indonesia khususnya Yogyakarta Prof. Dr. Jaka mengucapkan

“kami di UII ini sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini karena ini sejalan dengan berdirinya UII, UII berdiri 40 hari sebelum kemerdekaan Indonesia jadi kelahiran keberadaan UII ini sudah dipikirkan oleh para pemimpin republik Indonesia terdahulu bahwa perjuangan itu tidak hanya fisik tapi diplomasi dan yang lebih penting lagi adalah menyiapkan generasi-generasi yang siap untuk melanjutkan estafet Pembangunan” Wakil Rektor UII juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaannya dengan diberi Amanah untuk menyediakan tempat penyelenggara acara “mudah-mudahan acara ini bisa terselenggara dengan baik sampai dilantiknya dan kedepannya semakin menebarkan manfaat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap peningkatan ilmu ekonomi islam yang bisa terimplementasikan di dalam kebijakan-kebijakan dalam masyarakat, baik itu di industri maupun di unit-unit usaha mikro lainnya” ungkap Prof. Dr. Jaka.

Acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah IAEI DIY bukan hanya sekadar acara pelantikan, tetapi juga menggarisbawahi peran penting Ekonomi Syariah dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Pada sambutan Ketua DPW IAEI Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Akbar Ph.D., menyoroti program program unggulan yang akan dijalankan oleh pengurus baru, serta pentingnya keterlibatan mereka dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah, ini merupakan upaya untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, karena prinsip-prinsip Ekonomi Syariah memberikan landasan yang kuat untuk keberlanjutan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Termasuk salah satu program yang menarik yang hanya dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Yogyakarta adalah IAEI DIY Awards. Oleh karena itu, Setelah pelantikan pengurus yang dipimpin oleh Bapak Astera Primanto Bhakti selesai, acara ditutup dengan tasyakuran dan penyerahan penghargaan IAEI DIY Awards 2023 yang menjadikan momen tersebut semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam mewujudkan visi pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta.

Sebagai salah satu program unggulan yang hanya diadakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Yogyakarta, IAEI DIY Awards telah menjadi sorotan. Setelah rangkaian pelantikan pengurus yang dipimpin oleh Bapak Astera Primanto Bhakti selesai, acara ditutup dengan suasana tasyakuran disertai dengan penyerahan penghargaan sehingga momentum ini menghadirkan kebanggaan juga semangat yang semakin berkobar dalam mencapai visi pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta.

Momen pelantikan pengurus DPW IAEI DIY ini tidak hanya menjadi ajang kebanggaan, tetapi juga sebuah awal baru yang penuh harapan dalam menjalankan program-program untuk memajukan ekonomi syariah dengan dukungan dari berbagai pihak dan semangat kebersamaan yang terus menggelora, diharapkan pengurus baru dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Sejatinya Amanah tidak akan salah memilih Pundak” Selamat atas pelantikannya kepada para pengurus baru, semangat berjuang dan semoga ber-amanah dalam mengemban tugas untuk memajukan ekonomi islam indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tidak lupa, Prodi Ekonomi Islam UII pun menempati posisi beberapa penghargaan dalam IAEI DIY Awardings 2023 diantaranya:

  1. Kategori Pengelolaan Jurnal Ilmiah Berdasarkan Sinta 3,4, dan 5:

    • Pemenang: The Journal of Islamic Economics Lariba.
    • Diterima oleh: Bapak Rheyza Virgiawan, L.c, M.E., selaku Kepala Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia.
  2. Kategori Penulisan Buku Monograf atau Buku Referensi Bidang Management Pemasaran Islami:
    • Pemenang: Bapak Dr. Anton Priyo Nugroho, SE., M.M.
  3. Kategori Penulisan Artikel Jurnal Nasional Bidang Keuangan Sosial Islam:

    • Pemenang: Ibu Martini Dwi Pusparini S.H.I., M.S.I.

Pastinya ada banyak lagi kategori penghargaan lainnya yang didapatkan oleh Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia yang tentunya akan kami bahas pada artikel selanjutnya. So, Stay tune dan pastikan untuk membaca artikel selanjutnya!!.

Galeri Investasi Syariah (GIS) PSEI FIAI UII Tempati Posisi Pertama dalam Kompetisi GI BEI AWARD 2023

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) Awards merupakan penghargaan sebagai bentuk apresiasi Kantor Perwakilan (KP) BEI regional se-Indonesia bagi Perguruan Tinggi maupun Anggota Bursa yang menjadi mitra GI BEI. GIS (Galeri Investasi Syariah) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) adalah salah satu dari mitranya.

Sertifikat GI BEI Award GIS FIAI UII 2023

GI BEI Awards 2023 diselenggarakan pada Rabu, 6 Desember 2023 lalu. Menempatkan Galeri Investasi BEI-Syariah Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai Juara Satu Kompetisi Road to GI BEI Teraktif Kategori Pertumbuhan Transaksi dan Investor terbanyak di Regional DIY pada tahun 2023.

Bapak Adi Wicaksono, SE., MEI selaku ketua GIS FIAI UII memberikan apresiasinya atas prestasi GI BEI-S FIAI UII. Beliau mengatakan,

“Dengan pencapaian tersebut, menunjukkan GIS FIAI UII sangat diperhitungkan di provinsi DIY. GIS FIAI UII mampu untuk terus meningkatkan minat berinvestasi syariah kepada mahasiswa dan masyarakat luas. Investor di GIS FIAI UII juga merupakan investor yang aktif bertransaksi saham syariah, dengan didukung oleh proses edukasi yang tepat. Dan untuk kedepannya, GIS FIAI UII akan selalu berusaha untuk meningkatkan skill investasi yang baik kepada investor syariah di lingkungan yang lebih luas”.

Ruangan Laboratorium GIS FIAI UII

Strategi dan persiapan yang dilakukan oleh tim GIS FIAI UII yakni dengan menggencarkan sosialisasi dan edukasi pasar modal syariah di lingkungan UII. Bersama dengan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS), GIS FIAI UII banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan investasi dan pasar modal, salah satunya adalah kajian investasi bersama BEI Yogyakarta dan Phintraco Sekuritas.

Fasilitas Meeting Space Lab. GIS FIAI UII

Galeri Investasi Syariah (GIS) FIAI UII merupakan Galeri Investasi Syariah pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Tidak hanya untuk mahasiswa UII, GIS juga dapat diakses untuk seluruh masyarakat umum. Galeri Investasi Syariah memiliki Kelompok Studi yang dibuat oleh Program Studi Ekonomi Islam bernama Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) FIAI UII.

Fasilitas Learning Space Lab. GIS FIAI UII

KSPMS dibentuk sebagai wadah untuk mahasiswa melakukan kajian, menyelenggarakan perlombaan, studi banding, penulisan artikel ilmiah tentang Pasar Modal Syariah, dan juga dapat mengikuti perlombaan kompetisi mahasiswa lainnya. Salah satu prestasi mahasiswa KSPMS yaitu berhasil menjadi Finalis 10 Besar pada acara UNY Stock Market Competition (USMC) 2023. Selain itu, GIS juga menyediakan layanan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin menjadi investor saham di pasar modal syariah.

Fasilitas Discussion Space Lab. GIS FIAI UII

Bagaimana Sobat Ekis? Tertarik menjadi investor syariah milenial? Yuk bergabung dengan keluarga besar Program Studi Ekonomi Islam UII dan kunjungi laboratorium GIS FIAI UII sekarang!

Pengen Ikut Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari MBKM, Tapi Masih Ragu? Eitss Daripada Ragu, Lebih Baik Simak Pengalaman Afifatun Naja Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam UII yang Berhasil Lolos Ikut PMM 3 Muhammadiyah Bengkulu!

Di tahun 2023 ini, siapa sih yang gak tau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, atau yang biasa dikenal dengan MBKM? Pastinya, Sobat Ekis juga udah gak asing kan dengan program – program MBKM yang banyak diikuti oleh banyak mahasiswa kini. Contohnya seperti 70 Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam yang berhasil lolos program MSIB (Magang dan Studi Independent Bersertifikat) dari MBKM.

Selain MSIB, Sobat Ekis juga berhasil lolos program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) MBKM yakni Afifatun Naja, Dinda Shafira, dan Sepia Lanope dari Ekonomi Islam angkatan 2021. Program PMM ini dibuat MBKM dengan tujuan supaya mahasiswa dapat mengeksplor & mempelajari keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, dan memberikan kesempatan belajar ke kampus lain di Indonesia.

Afifatun Naja membagikan pengalamannya selama mengikuti program PMM 3 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu beberapa waktu lalu. “Dalam perjalanan ini aku menyadari akan hal penting dalam dunia perkuliahan selain menggali potensi akademis, yaitu menjalin hubungan antarbudaya. Aku juga belajar begitu banyak dari seluruh mahasiswa se-Indonesia dalam memahami indahnya perbedaan, kekayaan budaya, dan tumbuh bersama dalam keanekaragaman.”

Selain itu, Afifa juga membagikan kesannya mengikuti berbagai aktivitas di program tersebut. Seperti mengikuti kegiatan belajar mengajar; mengunjungi berbagai objek wisata lokal, situs bersejarah, tempat-tempat ibadah, lembaga adat dan lembaga sosial kemasyarakatan, serta tempat-tempat lainnya. Mengikuti program pengabdian masyarakat  dengan melakukan pengajaran di sekolah-sekolah, kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo, pertunjukan budaya, relawan di rumah sakit. Dan yang terakhir adalah mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebhinekaan dan inspirasi untuk memahami dan menghargai keberagaman yang dikemas melalui talk show, video dokumentasi, diskusi aktif dengan figur inspiratif daerah, dan juga permainan.

Afifa juga menambahkan, hal yang paling berkesan selama PMM menurutnya adalah ketika dapat diterima dengan baik oleh dosen dan mahasiswa UMB. Dapat bertukar ilmu, cerita, dan pengalaman dengan dosen dan juga mahasiswanya. Serta sering kali menjadi sorot utama dan contoh bagi mahasiswa internal UMB ketika berlangsungnya kegiatan belajar mengajar baik dalam menyimak materi maupun merespon. Afifa memberikan pesan untuk Sobat Ekis yang juga ingin mengikuti program MBKM seperti afifa, ataupun aktif di berbagai kegiatan.

“Halo, Sobat Ekis! Jangan takut gagal dalam melangkah ya, karena setiap langkah ke depan adalah sebuah pencapaian dan tidak ada usaha yang berujung sia-sia. Perkaya masa muda dengan pengalaman luar biasa. Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini bukan hanya sekadar perpindahan kampus, melainkan kesempatan untuk meresapi kekayaan budaya, mengasah pemikiran, membangun toleransi, dan membentuk jaringan hubungan yang kuat”.

Gimana Sobat Ekis? Masih ragu buat ikut program – programnya MBKM? Mendingan coba aja yuk! Ikuti pengalamannya Afifa dkk, dan jadi Sobat Ekis yang berani untuk menjelajahi dunia ilmu, kebudayaan, dan keragaman nusantara! Info selengkapnya ada di pmm.kampusmerdeka.kemendikbud.go.id yaa.

3 Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII Berhasil Menjadi Finalis 10 Besar pada acara UNY Stock Market Competition (USMC) 2023

UNY Stock Market Competition (USMC) 2023 adalah lomba equity research yang merupakan rangkaian acara dari Studium Generale KSPM FEB UNY 2023. Pastinya, Sobat Ekis gak pernah ketinggalan untuk berprestasi di bidang apapun, salah satunya adalah stock market.

Hafizh Hudzaifah (Ekonomi Islam 2020), Fachrina Fiddareini (Ekonomi Islam 2020), dan Luthfi Hawari Setiawan (Ekonomi Islam 2020). Berhasil menjadi finalis 10 Besar pada acara UNY Stock Market Competition (USMC) 2023. Dengan tema “Navigating Green Investment : Enhance the Art of Green Investment for Sustainable Companies And High Society“.

Dalam wawancara yang dilakukan pada Kamis, 23 November 2023 lalu, Fachrina mengatakan alasannya mengikuti USMC ini. Bahwa sebelumnya ia belum pernah mengikuti perlombaan seperti USMC, dan merasa tertarik karena acara ini ia bisa lebih banyak belajar tentang saham.

“Dan pastinya acara ini juga berkaitan erat dengan kegiatan KSPMS FIAI UII, salah satunya itu terkait analisis sahamnya. Jadi, sangat insightfull sih buat aku yang juga anggota KSPMS FIAI UII”.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Fachrina, Kelompok Studi Pasar Modal Syariah atau yang dikenal dengan KSPMS FIAI UII ini sangat berkaitan dengan acara USMC UNY 2023 ini lhoo. Karena KSPMS merupakan kelompok studi yang dibentuk oleh Program Studi Ekonomi Islam UII. Sebagai bentuk penerapan dan juga implementasi dari studi Ekonomi Islam yang berkaitan dengan Investasi di Pasar Modal Syariah.

Selama proses kegiatan ini. Luthfi, Fachrina, dan juga Hafizh mendapatkan bimbingan dari Program Studi Ekonomi Islam. Sebagai bentuk dukungan untuk mahasiswa yang ingin aktif dan memiliki pengalaman dalam bidang – bidang yang masih berkaitan dengan akademik, dengan dibimbing oleh Dosen PSEI yang ahli dalam bidang tersebut.

Luthfi juga mengatakan, “Prodi mensupport sih untuk kegiatan kemarin, seperti dibimbing oleh Pak Adi selaku Dosen ahli, juga ada dari Mas Ryan selaku Laboran GIS (Galeri Investasi Syariah), dan pastinya kami juga dimudahkan untuk mendapatkan bimbingan dari IDX Jogja dan untuk biaya kegiatan”.

Selain itu, Hafizh juga memberikan tipsnya untuk Sobat Ekis yang ingin mulai belajar dan menekuni bidang investasi saham.

  1. Mencoba dengan Manage Keuangan Sendiri dengan baik

Sebagai seorang mahasiswa, khususnya yang belum mempunyai penghasilan sendiri. Sebelum memulai investasi, sebaiknya kita mulai dengan memanage keuangan sendiri dulu dengan baik, baru setelah itu belajar tentang investasi.

  1. Belajar tentang Investasi

Banyak – banyak belajar investasi. Bisa dari buku, youtube, atau belajar dari orang – orang yang udah ahli di bidang tersebut. Hafizh merekomendasikan beberapa youtube channel untuk belajar saham dari 0, yaitu channel Felicia Tjisaka, Raymond Chin, Andy Sanjaya, Saham Dari Nol, dan Ngomongin Uang.

  1. Jangan Lupa untuk Praktik

Kalau sudah belajar, jangan lupa perlahan – lahan mempraktikan apa saja yang sudah dipelajari tentang saham tersebut.

Hafizh juga membagikan pesannya untuk para Sobat Ekis yang ingin mulai mencoba untuk aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya di bidang saham. “Munculkanlah rasa penasaran dalam diri Sobat Ekis perihal sesuatu yang dirasa menjadi minat Sobat. Agar nantinya ketika Sobat sudah mengetahui minatnya dimana, Sobat bisa menekuni 1 bidang yang sudah diminati tersebut. Salah satu fasilitasnya adalah dengan mengikuti lomba dan belajar dengan yang ahli di bidang tersebut. Dan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menciptakan atmosfer belajar yang baik di lingkungan prodi Ekonomi Islam UII, sehingga nantinya mampu memberikan prestasi yang lebih baik lagi untuk prodi Ekonomi Islam UII”.

International Student Kuliah di Ekonomi Islam UII? Emangnya Bisa?

International Student Kuliah di Ekonomi Islam UII? Emangnya Bisa?

Universitas Islam Indonesia merupakan kampus dengan predikat 1.501+ dunia*, dan sudah mendapatkan Akreditasi Institusi Unggul. Begitu juga dengan Program Studi Ekonomi Islam yang sudah Terakreditasi A, dan sudah mendapatkan sertifikasi AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance). Sudah diakui oleh internasional, UII memiliki mahasiswa yang tidak sedikit berasal dari luar negeri. Tidak terkecuali Program Studi Ekonomi Islam.

Aklima Salae dan Nuhan Saai merupakan international student Program Studi Ekonomi Islam yang berasal dari Negara Thailand, sekaligus mahasiswa yang menerima Beasiswa Future Global Leaders (FGLS) dari Universitas Islam Indonesia. Kedua Sobat Ekis ini biasa dikenal dengan panggilan Aklima dan Nuhan, serta sudah menjadi mahasiswi Prodi Ekonomi Islam UII sejak tahun 2019. Aklima dan Nuhan membagikan pengalaman dan kesan mereka selama berkuliah di Prodi Ekonomi Islam UII dengan tim Media PSEI pada Kamis, 16 November 2023.

Nuhan menceritakan awal mula memilih Prodi Ekonomi Islam UII ini karena temannya adalah seorang Alumni UII. Nuhan mengatakan, “Saya lihat teman saya yang seorang Alumni UII sangat berkualitas dan berhasil ilmunya, karena itulah Saya tertarik untuk kuliah di UII”. Walaupun sebelumnya Nuhan telah diterima di salah satu Universitas di Patani Thailand, tetapi ia tetap ingin berkuliah di UII, dan memilih Prodi Ekonomi Islam.

International Student Kuliah di Ekonomi Islam UII? Emangnya Bisa?

Picture 1 Nuhan Saai (Kiri); Aklima Salae (Kanan)

Aklima juga membagikan pengalamannya sewaktu awal berkuliah di Prodi Ekonomi Islam UII. Ia mengatakan bahwa salah satu struggle-nya adalah bahasa. “Awal – awal saya kuliah, saya ada masalah dengan bahasa. Karena saya tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia, jadi terkadang sulit untuk berkomunikasi dan juga bersosialisasi dengan teman – teman Indonesia saya”.

Untuk international student, UII menyediakan program BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Namun, Aklima juga memiliki tips untuk teman – teman international student lainnya supaya lebih lancar berbahasa Indonesia:

  1. Rajin

Mahasiswa asing yang belum bisa berbahasa Indonesia pastinya susah untuk mengerti bahasa yang digunakan sehari – hari. Kuncinya adalah rajin belajar dan rajin menggunakan bahasa Indonesia. “Saya rajin belajar bahasa agar saya bisa cepat mengerti dan paham jika teman – teman saya bicara dengan saya dan juga saat di dalam kelas”.

  1. Tetap Berusaha

Berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia agar terbiasa walaupun menggunakannya dengan cara di-mix (campur). “Saya berusaha menggunakan beberapa bahasa (mix) dalam berbicara dan bersosialisasi dengan teman – teman Indonesia, agar saya dapat  lebih cepat paham dan terbiasa dengan Bahasa Indonesia”.

  1. Jangan Takut

Jangan takut untuk memulai, menggunakan Bahasa Indonesia, dan mencoba hal yang berbeda. Karena rasa takut itu sendiri yang akan menghambat berkembangnya potensi diri. “Saya tidak takut untuk mencoba berbicara dan menggunakan bahasa Indonesia dengan teman – teman sebanyak mungkin. Meski terkadang ada salah, tetapi teman – teman saya selalu mengajari saya dan memungkinkan saya belajar lebih cepat”.

Kesan Aklima berkuliah di Prodi Ekonomi Islam UII sebagai international student adalah, “Saya dapat mempelajari hal baru, bertukar pandang dan ide di berbagai bidang dengan teman – teman Ekonomi Islam saya”. Selain itu, Nuhan juga menambahkan,

“Teman – teman di Ekonomi Islam UII baik – baik, dosen – dosennya juga sangat baik, jadi saya merasa lingkungan di Ekonomi Islam UII ini baik sekali. Kalau di dalam kuliah ada yang saya tidak paham, kita diberi kesempatan untuk bertanya dan dibantu oleh dosennya. Perjalanan mengarungi ilmu di Ekonomi Islam UII ini membuat saya belajar banyak hal baru, pengalaman baru, dan menambah pengetahuan baru”

Udah percaya kan kalau international student juga bisa lho kuliah di Prodi Ekonomi Islam UII? International student di Prodi Ekonomi Islam gak perlu khawatir, karena di UII sudah tersedia Kantor Urusan Internasional (KUI) yang membantu dan mendampingi semua keperluan mahasiswa asing.

Tunggu apa lagi? Yuk gabung menjadi bagian dari Big Family Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia sekarang.

 

*Berdasarkan Pemeringkatan Times Higher Education World University Rankings 2024

 

 

 

 

Mau Magang di Kementerian RI? Yuk Simak Tipsnya dari Tiara Nabilla Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam UII Biar Auto Lolos Seleksi!

Di tahun 2023 ini, siapa sih yang gak tertarik untuk magang di Kementerian Republik Indonesia (RI)? Pastinya Sobat Ekis juga gak mau ketinggalan kesempatan ini kan? Gimana sih tips and trick-nya supaya auto lolos seleksi magang di Kementerian RI? Yuk ikutin #SehariMenjadi Tiara Nabilla Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam UII yang berhasil magang di Kementrian Keuangan RI!

Tiara Nabilla Sandriana, atau yang biasa dikenal dengan panggilan Tiara ini merupakan Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2021 yang berhasil lolos untuk program magang Kementerian Keuangan RI 2023. Tiara mengatakan bahwa alasannya mengikuti magang di Kementerian Keuangan ini karena selaras dengan rumpun ilmu yang sudah ditekuni di Prodi Ekonomi Islam UII. Tiara menambahkan,

“Kementerian Keuangan RI merupakan lingkungan Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan keuangan. Dan ini merupakan golden opportunity banget untuk mahasiswa – mahasiswa jurusan ekonomi, baik Ekonomi Pembangunan maupun Ekonomi Islam untuk magang di Kementerian Keuangan RI”.

Tiara ditempatkan di Departemen Hubungan Internal, karena Tiara memiliki pengalaman dan minat yang besar pada bidang komunikasi dan ingin mengembangkan minat tersebut di Kementerian Keuangan RI. “Karena di Departemen Hubungan Internal itu berhubungan langsung dengan para stakeholders KEMENKEU, jadi aku juga ingin meningkatkan skill di bidang komunikasi dan menjadi narahubung untuk mahasiswa yang magang dengan KEMENKEU sendiri”. Tugas Tiara selama di Departemen Hubungan Internal yaitu membuat artikel mengenai Utang, APBN, ORI terupdate; Notulen rapat project Generasi Muda 2045; membuat materi terkait Edukasi Keuangan; menyelesaikan Study Case; menjadi narahubung antara Departemen Komunikasi dan kerja sama dengan KEMENKEU Pusat; serta menyiapkan Kelas Pelatihan untuk masyarakat.

Menurut Tiara, skill yang dibutuhkan untuk bisa menjadi Staff Departemen Hubungan Internal Kementrian Keuangan RI ini tidak terlalu rumit. Seperti kemampuan komunikasi yang mumpuni, critical thinking, copy writing, update isu keuangan kini, dan pastinya sikap ingin terus belajar. Gak lupa, Tiara juga membagikan tips magang Kementerian Keuangan RI, supaya auto lolos seleksi seperti di bawah ini:

  1. IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) : Menjaga IPK untuk tetap stabil menjadi sesuatu yang penting, karena hal ini menjadi penilaian untuk seleksi magang KEMENKEU RI.
  2. Update Isu Keuangan : Update isu – isu keuangan baik nasional maupun internasional terkini, karena itu akan membantu Sobat Ekis dalam tahap seleksi.
  3. Ikut Bootcamp : Ikut kelas bootcamp atau pelatihan untuk meningkatkan skill Sobat Ekis.
  4. Relasi : Perbanyak menjalin relasi dengan orang yang dapat memberikan manfaat untuk Sobat Ekis kedepannya.
  5. Komunikasi : Latih kemampuan komunikasi Sobat Ekis, baik Verbal maupun non-Verbal, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
  6. Time Management : Memiliki skill time management yang baik akan membantu Sobat Ekis dalam mengerjakan tugas sehari – hari.

 

Gimana? Sobat Ekis udah mulai terarik mau magang di Kementerian Keuangan RI Kaya Tiara Nabilla? Bisa langsung cek aja di website resmi Kemenkeu RI ya. Mau tau tips dan pengalaman Sobat Ekis lainnya di #SehariMenjadi? Jangan lupa untuk cek postingan kita disini ya.

Quadruple Helix dalam Pemberdayaan Ekonomi: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Webinar Pertama Kelompok Studi Lab. ZISWAF Program Studi Ekonomi Islam UII

Quadruple Helix dalam Pemberdayaan Ekonomi: Tinjauan Teoritis dan Praktis. Webinar Pertama Kelompok Studi Lab. ZISWAF Program Studi Ekonomi Islam UII

(Jum’at, 05/10/2023) Kelompok Studi Lab. ZISWAF Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Webinar bertemakan, “Quadruple Helix dalam Pemberdayaan Ekonomi: Tinjauan Teoritis dan Praktis”. Webinar ini diperuntukan untuk masyarakat umum dan seluruh mahasiswa Ekonomi Islam UII. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

Webinar ini merupakan acara pertama yang diadakan oleh Kelompok Studi Lab. ZISWAF. Walaupun acara ini dilaksanakan secara daring, namun antusiasme audiens sangat tinggi bahkan hampir seluruhnya menyalakan kamera, menggunakan virtual background yang telah diberikan, dan berjalan interaktif antara pembicara dengan audiens.

Walaupun ini merupakan acara pertama bagi Kelompok Studi Lab. ZISWAF, namun Pemateri yang diundang merupakan dosen profesional yakni Rizqi Anfanni Fahmi, S.EI., MSI., sebagai dosen Prodi Ekonomi Islam UII dan juga penulis buku Quadruple Helix. Tidak kalah, Pemateri kedua yakni Muhammad Zahron juga merupakan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa D.I. Yogyakarta.

Acara ini dibuka oleh Fahri Hanif Rais Wibowo yang merupakan Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam angkatan 2022 sekaligus merupakan anggota Kelompok Studi Lab. ZISWAF selaku Master of Ceremony. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Habib Hasan Hasibuan yang juga merupakan anggota Kelompok Studi Lab. ZISWAF. Acara diawali dengan baik dan lancar, dan dilanjut dengan sambutan oleh Sekretaris Prodi Ekonomi Islam UII yakni Fitri Eka Aliyanti, SHI., MA. Fitri menyebutkan bahwa,

“Kita bisa melihat di Indonesia ini potensi zakat sangat besar, tercatat di KEMENAG potensi zakat di Indonesia itu mencapai 327 Triliun pertahun. Dan ini masih menjadi PR bagaimana alokasi dan distribusi zakat bisa menjangkau mustahik yang berjumlah 10,7 juta orang di Indonesia. Oleh karena itu, pembahasan dalam acara kali ini, yaitu mengenai 4 pihak yang dapat memberdayakan masjid dan menjadikan masjid ini sebagai sarana untuk zakat itu sendiri”.

Acara dilanjutkan dengan perkenalan Kelompok Studi Lab. ZISWAF. Kelompok studi ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) ini didirikan dengan tujuan untuk menggali pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang prinsip – prinsip, aturan, serta praktik – praktik terkait dengan pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi dana filantropi publik islam yang sesuai dengan syariat. Kelompok Studi Lab. ZISWAF ini terdiri dari 5 anggota yang dibagi menjadi 4 divisi, yaitu divisi Penghimpunan, Pengelolaan, Pendistribusian, dan Publikasi.

Dilanjut dengan acara inti yang dibawakan oleh pembicara pertama, yakni Rizqi Anfanni Fahmi, S.EI., MSI., selaku dosen Prodi Ekonomi Islam UII dan juga penulis buku Quadruple Helix. Acara ini dipandu oleh Rakhmawati, S.Stat., MA., selaku Moderator yang juga merupakan koordinator dari Lab. ZISWAF FIAI UII. Rizqi Anfanni memulai materi dengan menti.com untuk mengetahui opini audiens mengenai fungsi masjid. Ternyata audiens lebih banyak memilih poin A yakni masjid turut serta memberdayakan ekonomi jama’ahnya, dibandingkan poin B yang menyebutkan bahwa masjid hanya berfokus pada dakwah dan ibadah saja.

Rizqi Anfanni menjelaskan bahwa Quadruple Helix ini merupakan 4 pihak yang berkolaborasi untuk mensukseskan pemberdayaan ekonomi melalui masjid. 4 pihak tersebut adalah akademika (kampus), pengusaha, masyarakat, dan pemerintah. Rizqi Anfanni juga menjelaskan bagaimana 4 pihak tersebut bekerja sama dan saling berhubungan untuk pemberdayaan ekonomi dengan manajemen masjid yang progresif. Rizqi Anfanni menyebutkan,

“Sinergi dan kolaborasi adalah kunci berdaya. Masjid Jogokaryan yang sebesar itu juga dapat berkembang tidak mungkin tanpa adanya kolaborasi, baik dengan jama’ah, industry, maupun pemerintah. Oleh karena itu perlunya sinergi dan kolaborasi yang merupakan kunci untuk memberdayakan ekonomi melalui masjid”.

Dilanjutkan oleh Pembicara kedua yakni Muhammad Zahron selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa D.I. Yogyakarta. Zahron menyampaikan materi dari sisi praktis terkait Quadruple Helix dalam pemberdayaan ekonomi. Dengan fokus pembahasan yakni, “Philantropreneur Model Komprehensif Pemberdayaan Mustahik, dari Kemampuan Produksi kepada Perluasan Jaringan Pasar”. Philantropreneur yang di maksud disini ialah menggunakan dana filantropi untuk usaha mustahik agar zakat, infak, dan sedekah yang diberikan dapat berputar dan terus berkembang, dengan cara mengembangkan produksi.

Muhammad Zahron juga menyampaikan bagaimana keterkaitan antara Quadruple Helix dalam kesuksesan program – program DD (Dompet Dhuafa). Seperti halnya kebijakan pemerintah yang medukung, pengembangan produk dan jejaring pasar dengan badan usaha lain, potensi lokal yang mendukung, serta aktifitas pengabdian masyarakat dari akademisi (kampus).

Setelah pemaparan materi dari kedua pembicara, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Walaupun acara ini dilaksanakan secara daring, namun antusiasme audiens sangat tinggi, bahkan banyak dari mahasiswa yang bertanya terkait Quadruple Helix maupun Dompet Dhuafa.

Sebelum acara ditutup, Rizqi Anfanni menjelaskan kembali terkait sistem Infaq dan Sedekah yang digunakan untuk keperluan masjid. Bahwa hal itu sebenarnya sah-sah saja, namun masih banyak masyarakat yang masih kurang paham terkait hal tersebut. Jadi, alangkah lebih baiknya memberikan paham sesuai dengan mazhab atau sumber yang biasanya dijadikan rujukan.