Menulis dari Hati, Berprestasi untuk Negeri, Kisah Tara Aqila Menjadi Juara 1 Nasional KTIH (STHQ) 2025

YOGYAKARTA, 19 Oktober 2025 (EKIS NEWS) — Di balik layar ajang nasional bergengsi, ada sosok muda yang membuktikan bahwa ketekunan dan rasa ingin tahu bisa membawa seseorang menembus batas. Tara Aqila Humayra, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII angkatan 2023, yang sukses menorehkan prestasi sebagai Juara 1 Nasional bidang Karya Tulis Ilmiah Hadits (KTIH) pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-hadits (STQH) Nasional 2025, yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada 09-19 Oktober 2025.

Bagi Tara, perjalanan ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga proses menemukan makna mendalam dalam belajar dan berjuang. “Awalnya cuma pengin coba hal baru dan ngembangin diri dalam karya tulis ilmiah,” ujarnya Tara. Sebelumnya, Tara memang pernah ikut lomba serupa di MTQM Jambi dalam tim, namun kali ini adalah pertama kalinya ia turun sebagai peserta individu di tingkat nasional.

Perjalanan Panjang Menuju Panggung Nasional

Tidak ada yang instan dari perjalanan prestasi ini. Tara harus melalui proses panjang sejak awal tahun, mulai dari seleksi tingkat kota, lanjut ke provinsi, hingga akhirnya mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional. Ia mengikuti pelatihan intensif atau training center yang digelar LPTQ Kaltim, tempat para peserta terbaik dibina dan diuji kemampuannya.

“Prosesnya lama banget, sekitar sembilan bulan,” ungkapnya.

Selama masa itu, Tara menyiapkan dua karya besar. Tema pertama tentang ketahanan keluarga, dengan judul Digital Free Family Hours: Upaya Mengatasi Loneliness Epidemic Akibat Kesibukan Orang Tua, dan tema kedua tentang ketahanan pangan, berjudul Ketahanan Pangan Islami: Mewujudkan Food Estate Berkeadilan dan Good Handling Practices yang Berkah.

Kedua tema itu, katanya, berangkat dari kegelisahan terhadap isu sosial modern yang semakin relevan, keluarga yang renggang karena kesibukan digital, dan tantangan pangan yang butuh solusi berbasis nilai Islam.

Belajar dari Nol dan Bertahan Tanpa Wi-Fi

Menulis karya ilmiah tingkat nasional tentu bukan hal mudah. Tara mengakui dirinya sempat kewalahan, apalagi karena belum punya pengalaman mendalam, dalam penulisan ilmiah.

“Bener-bener belajar dari nol. Harus banyak baca, mikir kritis, dan belajar ngetik cepat,” kenang Tara

Namun yang paling berkesan justru adalah saat ia menulis selama 7–8 jam tanpa koneksi internet, hanya mengandalkan referensi cetak yang sudah disiapkan.

“Waktu itu no Wi-Fi, jadi harus bener-bener fokus dan ngandelin bahan yang ada,” ceritanya.

Tantangan itu ternyata menjadi momen paling berharga baginya, karena dari situ ia belajar disiplin, sabar, dan tenang di bawah tekanan.

Ketika akhirnya namanya diumumkan sebagai juara 1 nasional, Tara mengaku sempat tidak percaya.

“Bangga dan terharu banget, rasanya kayak semua lelah selama ini terbayar,” ujarnya.

Dukungan dan Nilai yang Menguatkan

Kesuksesan Tara tentu tak lepas dari dukungan banyak pihak, mulai dari orang tua, LPTQ Kaltim, para pelatih, hingga lingkungan kampus. Ia mengaku Prodi Ekonomi Islam UII berperan besar dalam membentuk cara berpikirnya yang islami dan ilmiah.

“Pelajaran dari kampus, mulai dari bahasa Arab sampai perekonomian Islam, bener-bener membantu waktu nulis karya ilmiah hadis ini,” jelasnya.

Tara menegaskan bahwa usaha dan doa adalah kunci utama, dan nilai-nilai Islam jadi fondasi kuat dalam setiap langkahnya. Baginya, kemenangan ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru untuk terus belajar dan menebar manfaat.

Belajar, Berprestasi, dan Berproses di Ekonomi Islam UII

Setelah kemenangan ini, Tara berencana untuk terus aktif di bidang karya tulis ilmiah dan konferensi ilmiah nasional. Ia berharap bisa berkontribusi lebih luas di bidang akademik dan sosial.

“Jangan takut melangkah, karena setiap keberanian pasti membuka jalan baru menuju kesempatan dan pengalaman berharga,” pesannya untuk mahasiswa lain.

Kisah Tara Aqila menjadi bukti bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya mencetak mahasiswa unggul di bidang ekonomi syariah, tetapi juga melahirkan generasi Qurani yang berprestasi di bidang ilmiah dan spiritual.

“Buat saya, Prodi Ekonomi Islam UII bukan cuma tempat belajar, tapi tempat di mana aku selalu merasa didukung buat jadi versi terbaik diriku,” tutupnya dengan senyum hangat.

Bersama Program Studi Ekonomi Islam UII terus membuka ruang bagi mahasiswa untuk berkembang di segala bidang.

Temukan inspirasi dan peluang berprestasi lainnya di fis.uii.ac.id/ekis
Informasi pendaftaran mahasiswa baru tersedia di pmb.uii.ac.id.

Menoreh Prestasi dari Goresan Kaligrafi: Cerita Imron Syafi’i di MTQMN 2025

YOGYAKARTA (EKIS NEWS) – Banjarmasin menjadi saksi bagaimana goresan tinta bisa berbicara tentang semangat, ketekunan, dan keindahan iman. Dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Lambung Mangkurat, pada 5–9 Oktober 2025 lalu, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Imron Syafi’i (angkatan 2024), berhasil mencuri perhatian lewat karyanya di cabang kaligrafi dekorasi dan menjadi kebanggaan UII.

Awal Perjalanan dan Motivasi Berkarya

Kecintaannya terhadap kaligrafi bukan hal baru. Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah jatuh cinta pada seni menulis indah ayat-ayat suci itu. Baginya, setiap goresan adalah bentuk dzikir yang hidup di atas kanvas.

“Motivasi aku ikut lomba ini biar makin rajin berkarya dan nggak males nggores,” ujar Imron dengan nada penuh semangat.

Proses Seleksi dan Persiapan Menuju MTQMN 2025

Perjalanan menuju kompetisi nasional ini pun tidak mudah. Imron melewati proses seleksi di Festival Qur’an UII, yang kemudian dilanjut menjalani serangkaian persiapan cukup panjang.
Latihan dilakukan secara intens di Rusunawa Selatan, bahkan hingga larut malam, bersama rekan-rekannya yang juga mengikuti cabang lomba lain.

Di tengah keterbatasan waktu dan tempat, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik, termasuk mengadakan tryout di Masjid Ulil Albab sampai begadang demi mematangkan hasil karya.

Tantangan dan Momen Berkesan di Banjarmasin

Namun di balik semangatnya, ada momen-momen sulit yang sempat mengguncang mentalnya. Imron sempat merasa down dan nyaris menyerah, namun semangat untuk membawa nama baik kampus membuatnya bangkit kembali. Keteguhan itulah yang akhirnya membuahkan hasil. Meskipun merasa belum maksimal, Imron mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya kali ini.

Imron berhasil memenangkan Juara 3 Nasional dengan sangat ketat, dan baginya keberhasilan bukan semata hasil dari bakat, tetapi perpaduan antara dua hal sederhana usaha dan doa. Ia percaya kekuatan spiritual dan dukungan orang-orang terdekat menjadi bahan bakar penting untuk mencapai hasil terbaik. Dari pengalaman ini, Imron belajar bahwa proses jauh lebih berharga daripada hasil.

Pesan dan Inspirasi untuk Mahasiswa Ekonomi Islam UII

Pesan itu pula yang ingin disampaikan untuk mahasiswa lain,

“Jangan takut mencoba, jangan malas berproses. Karena setiap langkah kecil menuju kebaikan akan selalu bermakna,” jelas Imron.

Kisah Imron adalah bukti bahwa mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya unggul dalam teori ekonomi berbasis nilai-nilai syariah, tetapi juga berprestasi dalam ranah spiritual dan seni Islam. Dukungan penuh dari prodi dan kampus membuat mahasiswa memiliki ruang luas untuk berkembang, baik di bidang akademik, seni, maupun pengabdian.

Program Studi Ekonomi Islam UII

Melalui semangat “Ilmu, Amal, dan Akhlak,” Prodi Ekonomi Islam UII terus mendorong mahasiswanya untuk menjadi generasi yang tidak hanya berpikir kritis, tetapi juga berjiwa Qurani. Karena di Ekonomi Islam UII, setiap prestasi adalah bagian dari ibadah, dan setiap karya adalah wujud cinta kepada Allah dan umat.

Kunjungi kami di https://fis.uii.ac.id/ekis dan temukan berbagai peluang inspiratif lainnya.
Informasi pendaftaran mahasiswa baru tersedia di pmb.uii.ac.id.

Mengajar Anak Bangsa di Negeri Jiran Mahasiswa Ekonomi Islam UII Ikut Program KKN Internasional

YOGYAKARTA (EKIS NEWS) – Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (Ekis) Universitas Islam Indonesia (UII), Wisam Shofiyurrahman Mahasiswa Angkatan 2022, menjadi salah satu mahasiswa yang berkesempatan mengikuti Program KKN Internasional Beyond Border 2025 di Malaysia. Program ini merupakan bentuk pengabdian lintas negara yang bertujuan untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai keagamaan serta budaya Indonesia kepada anak-anak diaspora Indonesia yang tinggal di negeri jiran.

Beyond Border 2025

Program Beyond Border 2025 berawal dari inisiatif mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam UII yang ingin menghadirkan bentuk pengabdian masyarakat di luar negeri. Tahun ini, kegiatan tersebut berlangsung di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, mulai dari 19 September hingga 16 Oktober 2025.

Tujuan utama program ini adalah memberikan edukasi keagamaan dan penguatan karakter kebangsaan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa diajak untuk tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam dan semangat cinta tanah air di tengah perbedaan kultur dan lingkungan.

Perjalanan dan Persiapan

Meski tidak melalui proses seleksi yang ketat, Wisam mengaku tantangan sebenarnya justru muncul dalam proses persiapan.

“Kami harus menyiapkan model pengajaran tanpa tahu kondisi lapangan secara pasti. Tapi di situ letak pembelajarannya, bagaimana kita bisa beradaptasi dan kreatif menyesuaikan dengan keadaan di tempat pengabdian,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari Prodi Ekonomi Islam UII sangat besar. Prodi mempermudah proses administrasi dan kampus turut membantu pendanaan kegiatan, sehingga mahasiswa bisa lebih fokus pada pelaksanaan program dan tujuan pengabdian.

Pengalaman Mengajar dan Menerapkan Nilai Ekonomi Islam

Selama KKN berlangsung, Wisam bersama tim menjalankan kegiatan utama berupa pengajaran keagamaan dan budaya Indonesia kepada anak-anak Indonesia di Selangor. Antusiasme peserta didik di sana menjadi pengalaman paling berkesan bagi Wisam.

“Semangat anak-anak Indonesia di Malaysia luar biasa. Rasanya seperti mengajar di negeri sendiri,” ucapnya penuh semangat.

Tak hanya fokus pada pengajaran agama dan budaya, Wisam juga mengaitkan kegiatan ini dengan bidang keilmuannya, yaitu Ekonomi Islam. Dalam salah satu program kerja, ia membuat “tabungan anak”, mengajarkan pentingnya kebiasaan menabung, tanggung jawab, serta pengelolaan keuangan sejak dini dengan nilai-nilai Islami.

Menurutnya, pengalaman ini menjadi bukti bahwa prinsip ekonomi Islam dapat diterapkan secara universal, bahkan dalam kegiatan sosial dan pendidikan anak.

Manfaat dan Makna Pengabdian

Bagi Wisam, KKN Internasional ini bukan hanya soal mengajar, tetapi juga tentang memahami kehidupan diaspora Indonesia dan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam konteks global.

“Saya belajar banyak hal, terutama tentang perbedaan kultur dan pentingnya kepedulian terhadap anak bangsa yang tinggal di luar negeri,” ujar Wisam.

Sambutan masyarakat dan mitra di Malaysia pun sangat baik. Mereka membantu mahasiswa UII dalam berbagai fasilitas dan kegiatan selama masa pengabdian, menjadikan pengalaman ini semakin berkesan.

Harapan dan Pesan untuk Mahasiswa Ekis

Wisam berharap pengalaman ini bisa menjadi langkah awal untuk berkontribusi lebih luas. “Saya ingin segala hal yang saya pelajari di Malaysia bisa saya terapkan nanti di Indonesia,” katanya. Ia juga berharap Prodi Ekonomi Islam UII terus memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program seperti ini.

Sebagai pesan penutup, Wisam mengajak rekan-rekan mahasiswa Ekis untuk berani mencoba kesempatan yang ada.

“Jangan sia-siakan peluang. KKN internasional adalah kesempatan emas untuk berkontribusi lintas batas, berbagi ilmu, dan memperkenalkan nilai serta budaya Indonesia di kancah global,” tutupnya.

Melalui langkah-langkah seperti Wisam, Prodi Ekonomi Islam UII terus membuktikan bahwa mahasiswanya tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki semangat pengabdian dan kontribusi nyata bahkan di tingkat internasional.

Bersama Ekonomi Islam UII, mari wujudkan generasi berilmu, berdaya, dan berkontribusi untuk umat.

Kunjungi kami di https://fis.uii.ac.id/ekis dan temukan berbagai peluang inspiratif lainnya.
Informasi pendaftaran mahasiswa baru tersedia di pmb.uii.ac.id.