Menghadirkan Sekolah Islam Ramah Anak
oleh: M. Nurul Ikhsan Saleh, S.Pd.I., M.Ed.
(Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam)
Mari kita renungkan bersama tentang pentingnya Menghadirkan Sekolah Islam Ramah Anak. Menciptakan sekolah Islam ramah anak, tidak hanya sekadar slogan, tetapi sebuah keharusan yang sejalan dengan ajaran Islam untuk melindungi dan mendidik generasi penerus dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Sekolah adalah tempat kedua setelah rumah, di mana anak-anak akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar dan berkembang. Maka dari itu, pentingnya sekolah untuk menjadi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka secara holistik; fisik, mental, emosional, dan spiritual.
Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا ٩
Artinya: Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).
Ayat tersebut mengandung pesan penting bahwa kita bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak, aman dan mendidik, agar mereka tumbuh menjadi individu yang kuat, mandiri dan bertakwa.
Beberapa Prinsip-prinsip Sekolah Islam Ramah Anak
Pertama, Menghormati Hak-Hak Anak
Islam sangat menekankan penghargaan terhadap hak-hak anak. Nabi Muhammad SAW memberikan teladan terbaik dalam memperlakukan anak-anak dengan penuh kasih sayang. Beliau bersabda:
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil.” (HR. Tirmidzi no. 1919)
Di sekolah, ini berarti setiap guru dan staf harus memperlakukan anak-anak dengan hormat, memberikan ruang untuk mereka berekspresi, dan mendengarkan pendapat mereka.
Kedua, Mendidik dengan Kasih Sayang dan Keteladanan
Pendidikan dalam Islam bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga penanaman nilai dan karakter. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal ini. Sekolah ramah anak harus memastikan bahwa proses belajar mengajar dilakukan dengan kelembutan, bukan dengan kekerasan atau paksaan. Guru harus menjadi sosok yang menginspirasi, bukan menakutkan.
Ketiga, Menghindari Kekerasan dan Perundungan
Kekerasan, baik fisik maupun verbal, harus dihilangkan dari lingkungan sekolah. Allah berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 11:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.
Panggilan fasik adalah panggilan dengan menggunakan perkataan yang mengandung arti penghinaan atau tidak mencerminkan sifat seorang mukmin.
Ayat tersebut mengajarkan bahwa menghina, mengejek, atau merendahkan orang lain adalah perbuatan yang dilarang. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dari segala bentuk perundungan (bullying) dan diskriminasi.
Keempat, Menciptakan Lingkungan yang Inklusif dan Berbasis Nilai Islam
Sekolah ramah anak juga berarti sekolah yang inklusif, di mana setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau kemampuan, mendapatkan perlakuan yang adil. Konsep ini sejalan dengan prinsip keadilan dalam Islam.
Allah berfirman dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 8:
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ ٨
Artinya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Bagaimana cara menghadirkan konsep sekolah ramah anak dalam kehidupan sehari-hari di sekolah?
- Pendekatan Pendidikan Holistik, mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam semua aspek pembelajaran, tidak hanya pada pelajaran agama, tetapi juga dalam interaksi sosial.
- Pelatihan Guru, memberikan pelatihan khusus kepada para guru agar mereka memahami prinsip pendidikan ramah anak dan menerapkannya dalam metode pengajaran.
- Kebijakan Anti-Kekerasan, sekolah harus memiliki kebijakan tegas tentang anti-kekerasan dan anti-perundungan, serta mekanisme pelaporan yang jelas bagi siswa yang mengalami atau menyaksikan kekerasan.
- Fasilitas yang Memadai, sekolah harus memastikan sarana prasarana yang mendukung kenyamanan anak, termasuk ruang kelas yang sehat dan aman, serta fasilitas yang ramah anak dan inklusif.
Anak dalam Pandangan Islam
Anak-anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dididik dengan sebaik- baiknya. Allah SWT berfirman dalam Surah At-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kita, sebagai orang tua, bertanggung jawab tidak hanya atas diri kita sendiri, tetapi juga atas keluarga dan anak-anak kita. Tanggung jawab ini mencakup pendidikan agama, moral, dan perlindungan terhadap mereka.
Prinsip Keluarga Ramah Anak dimana Keluarga sebagai Pendidikan Pertama Sebelum Sekolah:
Pertama, Kasih Sayang sebagai Fondasi Utama
Rasulullah SAW selalu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak. Dalam keluarga Islam, kasih sayang harus menjadi landasan utama dalam mendidik anak. Anak-anak membutuhkan cinta, perhatian, dan pengakuan dari orang tua mereka.
Kedua, Komunikasi yang Baik dan Empati
Sebuah keluarga ramah anak adalah keluarga yang membangun komunikasi terbuka dengan anak. Dengarkan keluh kesah mereka dan ajak mereka berdialog. Ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah An-Nahl ayat 125:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ ١
Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.
Apa itu Hikmah? Hikmah adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil.
Ayat tersebut mengajarkan kita untuk menggunakan hikmah dan kelembutan dalam berkomunikasi, termasuk dengan anak-anak kita.
Ketiga, Memberikan Pendidikan Ahlak dan Spiritual
Keluarga Islam ramah anak bukan hanya mendidik anak untuk sukses di dunia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai akhlak mulia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang tua berperan penting dalam membentuk karakter dan akhlak anak. Pendidikan agama dan moral harus dimulai dari rumah.
Menghindari Kekerasan dalam Keluarga
Dalam Islam, kekerasan terhadap anak sangat dilarang. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 36:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
Kekerasan, baik fisik maupun verbal, hanya akan merusak hubungan antara orang tua dan anak, serta meninggalkan luka emosional yang mendalam. Islam mengajarkan kita untuk mendidik dengan kasih sayang dan kesabaran, bukan dengan kekerasan.
Bagaimana Langkah-Langkah Membangun Keluarga Ramah Anak?
- Jadilah Teladan yang Baik, anak-anak belajar dari perilaku orang tua. Tunjukkan sikap positif, sabar, dan penuh kasih sayang dalam keseharian.
- Luangkan Waktu Bersama Anak, kualitas waktu bersama keluarga sangat penting. Ajak anak berdialog, bermain, dan berbagi cerita. Ini akan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
- Dukung Minat dan Bakat Anak, setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Orang tua harus mendukung dan mengarahkan bakat mereka tanpa memaksakan kehendak.
Penutup
Marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan sekolah-sekolah Islam yang ramah anak. Sekolah yang tidak hanya mencerdaskan pikiran, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia.
Ingatlah bahwa anak-anak adalah amanah dari Allah yang harus kita jaga dan didik dengan penuh tanggung jawab.
Selain itu, menghadirkan keluarga Islam ramah anak adalah wujud nyata dari ketaatan kita kepada Allah SWT.
Dengan menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, komunikasi yang baik, dan pendidikan moral yang kuat, insya Allah kita akan melahirkan generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam mendidik generasi penerus yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Amin ya Rabbal ‘alamin.