FIAI UII Selenggarakan Generale Bertajuk Sustainability of Islamic Economics
Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan stadium generale bertajuk Sustainability of Islamic Economics, 25 Oktober 2024. Acara ini merupakan bagian dari forum musyawarah regional Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) dengan tema bahasan berkenaan perkembangan ekonomi syariah di Yogyakarta. Bertindak sebagai narasumber pertama M. Adi Wicaksono, SE, MEI dari FIAI UII dan narasumber kedua Prof. Dr. Muhammad dari STEI Yogyakarta.
Dalam sesi pemaparan, narasumber M Adi Wicaksono membahas Kontribusi Pasar Modal Syariah Terhadap Pembangunan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, perjalanan panjang pasar modal syariah di Yogyakarta yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi, bahkan dapat dipandang sebagai kontribusi Yogyakarta untuk Indonesia. Menjadi catatan peristiwa penting yang diulas yakni berdirinya Galeri Investasi Syariah (GIS) pertama di Indonesia pada tahun 2015 oleh di FIAI UII. Selain itu tahun 2024, Yogyakarta mendapat anugerah predikat Sharia Investor City oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Adi Wicaksono, pencapaian ini didukung oleh meningkatnya jumlah investor syariah di Yogyakarta yang kini mencapai 6,5% dari total penduduk kota. Selain Yogyakarta, hanya Surabaya yang memiliki tingkat partisipasi investor syariah yang signifikan, namun Yogyakarta memiliki keunggulan historis sebagai kota pertama yang memiliki GIS di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada empat emiten yang berasal dari Yogyakarta, di mana tiga di antaranya telah masuk kategori saham syariah. Ia menilai munculnya emiten baru dari Yogyakarta menjadi indikator positif bagi pertumbuhan UMKM lokal yang berhasil naik kelas dan melantai di BEI. Dengan melakukan IPO maka UMKM akan mendapatkan dana segar dari masyarakat. Dan dana tersebut berbentuk kepemilikan ekuitas alias bukan berbasis hutang. Dengan demikian sejatinya masyarakat berkontribusi besar dalam mendorong UMKM naik kelas.
Di akhir sesi M. Adi Wicaksono menegaskan pentingnya peran pasar modal syariah sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Ia berharap, kontribusi pasar modal syariah dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Yogyakarta, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!