Mahasiswa Ekis Kunjungi Kedai Digital

Untuk mempertajam dan menambah pengetahuan, sebanyak 28 mahasiswa program studi ekonomi Islam FIAI UI yang tengah mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan Syari’ah bersama dosen pengampu Uzaifah, SEI., MSI. dan asisten Agus Khoirul Wafa, SEI, mengadakan kunjungan ke sebuah perusahaan kreatif yakni Kedai Digital, Selasa (14/6).

Dalam sambutannya, Saptuari, pemilik Kedai Digital menjelaskan  usaha tersebut didirikan sejak 28 Maret 2005 dan berawal dari sebuah kios sederhana berukuran 2×7 meter di daerah Demangan Yogyakarta yang didapat dari menggadaikan rumah dan motor dan kini berkembang menjadi bisnis merchandise yang telah memiliki 20 cabang di 14 kota di Indonesia.

Ia menambahkan, keinginan memiliki usaha sendiri sudah dimulai sejak duduk di bangku kuliah di Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada. Bahkan ia telah melakoni beberapa usaha sambil kuliah mulai dari menjadi penjaga koperasi mahasiswa, penjual ayam kampung, penjual stiker, hingga sales dari kartu Halo Telkomsel dan sebagai event organizer di sebuah perusahaan di Yogyakarta.

 

Suasana kunjungan mahasiswa EKIS FIAI ke Kedai Digital

Awalnya, mantan staf marketing Radio Swaragama FM ini terperanjat melihat antusiasme penonton berebut merchandise berlogo atau bergambar para selebriti. “Heran. Kenapa orang-orang begitu bersemangat mendapatkan kaus, pin, atau apa saja milik artis,” katanya. “Padahal, mereka bisa membuat merchandise apa saja sesuai dengan kemauannya.”

Mendengar cerita dan penjelasan tersebut, mahasiswa tampak antusias dan penasaran terutama dengan manajemen dan strategi pemasaran yang ditetapkan oleh KD, seperti sistem pembayaran royalti sejumlah 2,5 persen per bulan flat dari omzet kotor/bulan yang mengadopsi pemberlakuan zakat bagi cabang-cabang KD yang kini dijalankan dengan sistem waralaba yakni profit margin 20-30% dari total omzet, tidak ada fee manajemen, tidak ada fee promosi, tidak ada join fee 5 tahunan, inovasi produk yang terus-menerus, inovasi produk yang terus-menerus, dukungan bahan baku yang berkelanjutan, dukungan daur ulang bahan baku yang gagal produksi, garansi mesin produksi dan bahan baku dan dukungan SDM dari Kedai Digital institute yang bekerja sama dengan Magistra Utama.