Alumni Program Studi Hukum Keluarga FIAI UII

Alumni Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah) FIAI UII Dilantik Menjadi Sekretaris Universitas Islam International Indonesia

Prodi Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah) FIAI UII patut berbangga salah satu alumni terbaiknya Chaider S Bamualim, Ph.D belum lama dilantik sebagai Sekretaris Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Selasa (03/03) di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat. UIII merupakan perguruan tinggi Islam pertama berstandar internasional yang berupaya melalui jalur pendidikan mempromosikan Islam Indonesia sebagai model untuk peradaban Islam di dunia. Meskipun relatif baru yang didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016, UIII merupakan hasil ikhtiar gagasan dari beberapa tokoh intelektual Islam Indonesia termasuk diantaranya Prof. Bachtiar Efendi dan Prof. Komarudin Hidayat. Nama terakhir ini selanjutnya diangkat menjadi rektor di kampus tersebut.

Chaider, sapaan akrabnya, merupakan alumni Prodi Hukum Keluarga (dulu Syari’ah) angkatan 1990. Ketika menjadi mahasiswa, ia terbilang mahasiswa cerdas dan berprestasi, meskipun ia harus mengarungi dinamika kehidupannya sebagai mahasiswa dengan kondisi ekonomi yang serba pas-pasan. Pengalaman menariknya tersebut pernah ia ceritakan dalam acara Studium Generale menyambut mahasiswa baru Progran Studi Hukum Keluarga (PSHK) pada bulan Agustus 2018. Selain dikenal pintar secara akedemik, ia dulunya juga merupakan seorang aktivis kampus dalam berbagai organisasi kemahasiswaan. Salah satunya, ia bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Senat Fakultas Syariah tahun 1992-1993.

Chaider S Bamuallim ketika mengisi acara Studium Generale Mahasiswa Baru Prodi Hukum Keluarga FIAI UII angkatan 2018

 

Setelah lulus dari program sarjana dengan predikat cumlaude, mahasiswa yang juga pernah tercatat mengenyam pendidikan menengahnya di Pesantren Modern Darussalam Gontor ini selanjutnya mendapat beasiswa S2 ke Universitas Leiden Belanda. Di kampus bergengsi dan dikenal sebagai kampus tertua di negara kincir angin tersebut, ia kemudian mendapat kesempatan hingga melanjutkan studi doktoralnya dan berhasil merampungkannya pada 2015 dengan disertasi yang sukses dipertahankannya berjudul, “Negotiating Islamitation and Resistence: A Study of Religions, Politics, and Social Change in West Java from the Early 20th Century to the Present.”

Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur ini selain aktif mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam kesehariannya ia dikenal sebagai pribadi yang sangat supel, humoris dan tetap bertahan dengan kesederhanannya. Suatu hal yang menarik, meskipun lama berdomisili di ibu kota, setiap berkunjung ke Yogyakarta, ia tidak pernah lupa dan selalu saja menyempatkan waktunya untuk membeli gudeg jogja, makanan favoritnya semenjak menjadi mahasiswa di Yogyakarta. Sekali lagi, tahniah Mas Chaider! (Kris)