Tag Archive for: Universitas Islam Indonesia

Studium Generale Ekonomi Islam 2024, Outbound Seru di Teras Merapi

Studium Generale

Yogyakarta (EKIS NEWS)Sabtu, 14 September 2024, Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) tuntas menggelar acara tahunan Studium Generale yang ditujukan untuk mahasiswa baru. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian orientasi pengenalan lingkungan kampus, dengan fokus memperkenalkan lebih dalam tentang program studi dan jurusan kepada para mahasiswa baru.

Tahun ini, Studium Generale diadakan dengan konsep yang berbeda dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Acara ini dikemas dalam bentuk outbound yang penuh dengan permainan seru mengasah ketangkasan, pemikiran kritis, kemampuan negosiasi, serta keterampilan lain yang berhubungan dengan ekonomi. Dengan konsep ini, kegiatan menjadi lebih dinamis dan menyenangkan bagi para mahasiswa baru.

Mahasiswa baru 2024

Mahasiswa baru 2024

Acara ini dilaksanakan di Teras Merapi, lokasi yang menawarkan suasana segar dan menyatu dengan alam, lokasi berjarak lebih jauh dibandingkan lokasi tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru Program Studi Ekonomi Islam, beberapa mahasiswa senior yang bertindak sebagai panitia, serta dosen dan staf prodi. Rombongan berangkat bersama menggunakan bus dan beberapa mobil pendamping.

Setibanya di lokasi, para peserta disambut dengan hidangan sarapan sebelum acara inti dimulai. Acara dibuka dengan sesi pengenalan peluang keberhasilan dalam ekonomi Islam, yang diisi oleh seorang alumni sukses, Syarif Ihsanuddin dari Ekonomi Islam angkatan 2017. Beliau adalah seorang pengusaha sukses yang telah berhasil mengeksplorasi berbagai bentuk bisnis hingga ke mancanegara. Dalam sesi ini, alumni berbagi cerita mengenai lika-liku perjalanan bisnisnya, memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru, serta memberikan wawasan
tentang tantangan dan peluang di dunia ekonomi Islam. Pengalaman yang inspiratif ini diharapkan dapat membangkitkan semangat dan visi para mahasiswa kedepannya.

Outbond

Outbond

Setelah sesi tersebut, acara dilanjutkan dengan berbagai permainan seru yang melibatkan semua peserta. Game-game ini dirancang tidak hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk melatih kerjasama, strategi, dan keterampilan berpikir kritis. Setelah bermain, acara dilanjutkan dengan sesi perkenalan seluruh dosen dan staf prodi, diharapkan hal ini dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa baru untuk lebih mengenal lingkungan akademik mereka.

Salah satu mahasiswa baru, Imran berasal dari Tangerang, Banten, mengungkapkan kesannya terhadap acara tersebut

“Alhamdulillah, pokoknya seru poolll! Awalnya males buat ikut hehe soalnya tadinya jadwalnya libur, tapi gak sia-sia ikut kesana. Materinya juga sangat-sangat bermanfaat , jadi lebih ada rencana ke depannya. Pokoknya game-nya juga seru-seru juga apalagi tempatnya, the best poll pokoknya mah!” ungkap Imran

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Tri Nur Melina, mahasiswa baru lainnya menambahkan

“Acara Studium Generale kemarin memberikan pengalaman berharga bagi saya karena memberikan wawasan baru melalui topik-topik yang sudah pasti tidak diajarkan di kelas. Selain itu, acara kemarin memberikan inspirasi baik dari materi maupun dari kisah hidup pemateri. Kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-teman juga memperdalam pemahaman.” tambah Trinur Melina.

Acara Studium Generale ini tidak hanya memberikan wawasan akademis, tetapi juga mempererat hubungan antar mahasiswa baru, dosen, dan panitia, menjadikan pengalaman ini sebagai awal yang positif untuk perjalanan mereka di Program Studi Ekonomi Islam UII.

Semangat Maba Miba Ekonomi Islam 2024 !!
Good luck dan selamat menjalani kehidupan mahasiswa.

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Raih Sertifikasi, Bekali Karir Global Perencanaan Keuangan Syariah Bersama Mahasiswa Ekonomi Islam UII

Sertifikasi Keuangan Islam

Yogyakarta (EKIS NEWS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Profesi Perencanaan Keuangan Islam. Program ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara online dan offline, tujuannya untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis dalam perencanaan keuangan syariah yang diakui secara internasional. Pada akhir rangkaian pelatihan, Mahasiswa mengikuti ujian untuk diukur seberapa jauh pemahamannya untuk memastikan kelulusan sertifikasinya. Mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk memilih format pelaksanaan ujian, baik secara daring maupun luring. Untuk mahasiswa yang memilih opsi daring, ujian berlangsung dalam waktu 1 jam hingga 1 jam 15 menit, sementara opsi luring dilaksanakan di ruang kelas yang telah disediakan.

Ujian sertifikasi ini terselenggara berkat kerja sama dengan IARFC (International Association of Registered Financial Consultants) Indonesia, sebuah lembaga yang merupakan stakeholder OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tujuannya adalah memberikan sertifikasi perencanaan keuangan Islam yang valid dan diakui di berbagai kalangan industri keuangan. Sertifikasi ini ditujukan kepada mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan di bawah naungan IARFC dan berkeinginan mendapatkan pengakuan formal di bidang perencanaan keuangan syariah.

Salah satu mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut membagikan pengalamannya terkait manfaat sertifikasi ini. Ia menyebutkan bahwa sertifikasi ini membuka peluang besar untuk berkarir di sektor keuangan syariah.

“Bagi saya, memiliki sertifikasi seperti ini bukan hanya menambah kredibilitas, tapi juga membuka pintu menuju CFA (Chartered Financial Analyst) yang bergengsi. Sertifikasi ini juga berguna sebagai modal dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di bidang keuangan syariah.” Ujar Rizka.

Mahasiswa ini juga menyoroti betapa pentingnya sertifikasi tersebut dalam meningkatkan kompetensi di bidang perencanaan keuangan. Dengan harga sekitar Rp 400.000 setelah potongan harga, ia menyebutkan bahwa biaya ujian ini cukup terjangkau dibandingkan dengan harga awal yang mencapai Rp1 juta.

Ibu Soya Sobaya, SEI., M.M., RIFA, dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertanggung jawab atas mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam, menanggung jawabi seluruh proses pelatihan dan ujian. Ia memastikan bahwa pelaksanaan ujian berjalan lancar, baik dari segi teknis maupun materi yang diujikan. Beliau menekankan pentingnya keahlian perencanaan keuangan yang berbasis syariah dalam membentuk lulusan yang kompetitif di dunia kerja.

Mahasiswa berharap bahwa ujian sertifikasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pelaksanaannya. Salah satu peserta ujian menambahkan,

“Harapan saya adalah sertifikasi ini semakin memudahkan kami, mahasiswa, untuk mengakses peluang karir internasional dibidang keuangan syariah.” Ujar Kimi

Selain ujian, testimoni dari mahasiswa yang telah mengikuti program ini juga memperlihatkan bahwa sertifikasi ini memberikan dampak signifikan terhadap kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam memahami konsep perencanaan keuangan Islam. Peluang kesempatan untuk diundang di sebuah seminar khusus berdatangan memberikan kesempatan kepada mereka yang telah mengikuti pelatihan untuk berbagi pengalaman dan manfaat dari sertifikasi tersebut. Mahasiswa yang telah lulus ujian ini memberikan penilaian positif terkait kualitas materi dan dukungan yang diberikan oleh pihak universitas.

Secara keseluruhan, ujian sertifikasi ini telah memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Islam UII untuk memasuki dunia kerja dengan bekal keahlian dan sertifikasi yang diakui secara internasional. Dengan program ini, UII terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia, membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan, dan membantu mereka meraih masa depan yang lebih cerah dalam industri keuangan.

Tertarik untuk punya gelar sebelum lulus ?
Bergabunglah bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam UII
Dan raih kesempatan berharga ini untuk masa depan yang lebih baik!

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

FKEI UII wakili TEMILNAS 2024

Temilnas 2024

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Mahasiswa Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) Universitas Islam Indonesia (UII) turut menjadi perwakilan Yogyakarta dalam ajang Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) 2024. Kegiatan bergengsi kali ini mengangkat tema “Accelerating the Digital Ecosystem, Green Economy, and Global Halal Value Chain to Realize a Sustainable Islamic Economy” yang diselenggarakan di UIN Raden Intan Lampung, pada tanggal 22-24 Agustus 2024.

Delegasi UII terdiri dari mahasiswa Ekonomi Islam yaitu, Rizka Septia Prabu, Muhammad Hawari Abdurrahman, dan Viva Zahra Odeta, ketiganya merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2022, serta satu delegasi non-lomba yaitu Abdul Khaliq. Disana, mereka mengikuti kompetisi Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) yang dibimbing oleh dosen Ekonomi Islam sendiri yakni, Bapak Muhammad Iqbal, SEI. MSI, yang turut membantu tim menghadapi tantangan di ajang tingkat nasional ini.

Hal ini merupakan kesempatan yang menjadi satu-satunya perwakilan universitas dari Instansi-Instansi yang ada di Yogyakarta. Tim delegasi ini, berhasil lolos ke ajang Temilnas setelah melewati beberapa kali seleksi di tingkat regional dengan dihadapkan pada tantangan mengerjakan puluhan soal dalam waktu yang terbatas. Setelah itu, sebanyak 34 tim dari berbagai universitas di seluruh Indonesia, mewakili provinsi masing-masing menjadi perwakilan untuk bersaing dengan peserta terbaik dari berbagai daerah di tingkat nasional.

Perwakilan Temilnas 2024

Perwakilan Temilnas 2024

Salah satu kekuatan tim FKEI UII dalam menghadapi Temilnas adalah pembagian fokus yang jelas. Dengan bimbingan dari dosen, tim membagi 25 submateri Olimpiade Ekonomi Islam (OEI) di antara mereka. Setiap anggota tim fokus pada 8-9 materi yang harus mereka kuasai secara mendalam. Metode ini diakui oleh Rizka sebagai kunci penting untuk memperkuat pemahaman mereka. “Kami harus bisa mendalami materi yang begitu banyak. Kalau tidak dibagi, pasti sulit untuk bisa memahami semuanya secara detail,” Ujar Rizka.

Selain itu, dukungan dari lingkungan kampus juga sangat berarti. Tim FKEI UII ini merasa beruntung mendapatkan dukungan penuh dari kampus, baik dalam bentuk bimbingan dari prodi, dana, maupun motivasi. Hal ini diakui oleh mereka sebagai salah satu keuntungan yang mungkin tidak selalu dimiliki oleh peserta dari universitas lain.

Meski saat itu tim FKEI UII sudah sampai di titik tersebut, perjalanan mereka penuh tantangan. Menurut pengakuan dari para anggota tim, awalnya mereka sempat ragu untuk ikut serta. Hawari, yang baru pertama kali mengikuti lomba, mengakui bahwa ada saat-saat di mana mereka merasa ingin mundur. “Jujur, kami sempat nggak yakin. Ini lomba pertama saya sebagai mahasiswa, dan beban untuk menghafal dan mewakili UII cukup besar,” tuturnya.

Namun, berkat dukungan dari lingkungan kampus mereka pun bangkit. Pak Rheyzha selaku Kaprodi Ekonomi Islam memberikan motivasi tambahan

“Gak papa coba dulu aja, menang atau kalah itu urusan belakangan yang penting kalian berani dulu, kalian disini saja udah berani memulai dari banyaknya mahasiswa yang ada kalian yang maju dan mecoba untuk mendelegasikan diri, siapa tahu sudah ini kalian coba lagi lomba lain dan akhirnya berhasil” ujar Pak Reyzha.

Dan ternyata mereka merasakan bahwa ini bukan hal yang buruk banyak hal seru dan insight yang baru dari pengalaman yang didapatkan.

Meski tim FKEI UII belum berhasil mencapai semifinal, mereka tidak berkecil hati. Rizka mengungkapkan bahwa persiapan mereka sebenarnya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk ke depannya.

“Kami hampir sekali nyaris masuk semifinal. Persiapannya sudah cukup intens, tapi masih ada beberapa hal yang bisa dievaluasi, terutama soal waktu dan penguasaan materi,” ungkap Rizka.

Selain itu, tim juga menyoroti beberapa kendala teknis dari pihak panitia yang membuat mereka harus lebih siap menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan. Mereka menyadari bahwa persiapan jauh-jauh hari sangat penting dan akan membantu agar lebih siap di masa mendatang.

Hawari menambahkan bahwa strategi yang paling penting adalah persiapan yang matang sejak awal, meskipun jadwal perlombaan belum ditentukan.

“Jangan menunggu pengumuman officially pendaftaran lomba dibuka. Persiapan dari jauh hari adalah kunci untuk maju satu langkah lebih maju untuk lebih baik. Tahun depan, pastikan tim akan lebih siap,” katanya optimis.

Dengan demikian, tim delegasi berharap bahwa pengalaman di Temilnas 2024 ini akan menjadi langkah awal yang baik untuk mendorong lebih banyak mahasiswa Ekonomi Islam UII untuk ikut serta di berbagai kompetisi serupa. Mereka juga berharap agar informasi tentang perlombaan seperti ini dapat lebih disebarluaskan di kalangan mahasiswa, sehingga makin banyak yang tertarik untuk bergabung dan mengasah potensi.

Baca terus artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Bitcoin di Tengah Krisis Ekonomi Turki, Halal atau Haram?

Bitcoin

Turki kini berada di ambang krisis ekonomi terburuk yang pernah dialami. Inflasi yang melonjak tajam telah menghancurkan daya beli masyarakat, membuat harga barang kebutuhan pokok meroket tanpa terkendali. Laporan terbaru menunjukkan inflasi tahunan mencapai dua digit, mengancam stabilitas ekonomi negara. Ditambah dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang memperburuk situasi, ketidakstabilan ekonomi di kawasan semakin nyata, terutama dengan kenaikan harga yang signifikan di Turki.

Dalam menghadapi krisis ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengambil langkah-langkah yang kontroversial. Dua tahun lalu, Erdogan menyatakan bahwa Turki tidak akan menaikkan suku bunga, karena Islam ssendiri menurutnya menginginkan suku bunga yang rendah atau bahkan 0%. “Kami akan meningkatkan ekspor dan investasi dalam negeri untuk  menarik dana asing masuk,” ujar Erdogan. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang menolak riba atau bunga. Namun, keputusan ini berdampak buruk pada nilai Lira yang merosot tajam, sehingga membuat banyak investor asing menarik dananya dari Turki.

Strategi Gagal, Lira Anjlok, Masyarakat Beralih ke Bitcoin

Pasca anjloknya Lira, masyarakat Turki banyak beralih ke USD, emas, dan Bitcoin untuk menjaga kekayaan mereka dari inflasi yang tidak terkendali. Ekosistem penunjang Bitcoin banyak bermunculan di Turki, mulai dari ATM Bitcoin hingga berbagai pedagang yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran. Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menunjukkan tingkat stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Lira. Meskipun Bitcoin sendiri mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, banyak masyarakat Turki melihatnya sebagai penyelamat di tengah ketidakstabilan ekonomi.

Dengan demikian, awal tahun ini Erdogan akhirnya mengubah strateginya dan menaikkan suku bunga. Bahkan, saat ini, suku bunga berada di angka 50% karena inflasi masih terus menghantui masyarakat Turki. Program ekonomi baru Turki bertujuan untuk meredakan krisis inflasi jangka panjang yang dipicu oleh kebijakan Erdogan sebelumnya. Program ini telah menuai pujian dari para investor, namun belum membuahkan hasil bagi warga Turki yang menghadapi inflasi hampir 70%, melonjaknya biaya pinjaman, dan pengurangan langkah-langkah stimulus yang selama ini telah mengurangi dampak pertumbuhan harga.

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Lalu, apa sih sebenarnya hukum Bitcoin atau Cryptocurrency dalam Islam ?
Ada beberapa argumen yang mendukung kedua sisi ini.

Argumen Halal

Pendukung kehalalan Bitcoin berpendapat bahwa mata uang kripto ini dapat dianggap sebagai alat tukar yang sah dan dapat digunakan dalam transaksi sehari-hari karena tidak ada unsur Riba dalam penggunaannya. Sehinnga, selama Bitcoin digunakan dengan cara yang etis dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, mereka melihatnya sebagai bentuk inovasi finansial yang bisa diterima. Selain itu bitcoin mempunyai beberpa kelebihan seperti : universal, cepat, transparansi, dan kontrol pribadi. Beberapa ulama melihat bitcoin atau cryptocurrency ini sebagai inovasi teknologi yang memudahkan transaksi keuangan mengunarangi biaya dan meningkatkan inklusi keuangan serta ekonomi digital.

Argumen Haram 

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa Bitcoin adalah haram karena sifatnya yang spekulatif dan mengandung unsur gharar (ketidakpastian) yang tinggi dikarenakan volatilitas harga yang ekstrem. Mereka berargumen bahwa transaksi Bitcoin seringkali digunakan untuk tujuan ilegal seperti pencucian uang, perdagangan narkoba dan memberikan celah bagi kejahatan. Selain itu, ketidakjelasan dan ketidakpastian nilai Bitcoin tadi dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam.

Dr. M. Roem Syibly, S.Ag., MSI. Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam berpendapat bahwa Bitcoin atau Uang Crypto adalah uang masa depan kita. Beliau menambahkan

“Mungkin penggunaan Bitcoin secara langsung atau menyeluruh di Indonesia saat ini masih tergolong haram, selain karena masih banyak negara yang melegalkan juga penggunaan bitcoin saat ini dibolehkan hanya sebagai bukti pemeang aset saja. Tapi saya yakin dikemudian hari dimasa depan akan ada waktunya Ketika Bitcoin menjadi halal seperti yang sudah terjadi pada system-sistem keuangan lainnya. Namun tentu saja dengan beberapa hal sepertti regulasi yang diluruskan oleh para Ulama nanti”. Jelas Pak Roem

Adapun faktor yang memungkinkan kehalalan bitcoin adalah :

  • Keberlanjutan nilai
    Bitcoin atau Cryptocurrency harus memiliki nilai yang stabil dan diakui secara luas
  • Keadilan Transaksi
    Semua transaksi harus adil dan transparan tanpa ada eksploitasi
  • Regulasi yang jelas
    Harus ada regulasi yang jelas untuk menghindari penyalahgunaan dan aktivitas illegal

Untuk itu, dalam menghadapi situasi ini sangat penting bagi umat Islam untuk berhati-hati dan mempertimbangkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap keputusan finansial. Bitcoin mungkin menawarkan solusi di tengah ketidakstabilan ekonomi, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan ajaran Islam.

Sebagai alternatif investasi atau alat tukar, Bitcoin bisa menjadi pilihan yang menarik, namun harus disertai dengan pemahaman yang mendalam dan kesadaran akan risiko yang ada. Sobat diharapkan untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap dalam koridor syariah.

Sejauh ini bagaimana menurut kamu Sob? Apakah Bitcoin merupakan solusi yang tepat di tengah krisis ekonomi saat ini?, atau justru menimbulkan tantangan baru??

Jangan lupa untuk terus baca artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Antara Transparansi Atau Manipulasi, Bisnis Tanpa Korup Utopis Atau Realistis ?

Di Indonesia, masalah korupsi sudah seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Transparency International melaporkan bahwa Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2023, Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah korupsi di negeri ini dan bagaimana ini mempengaruhi serta berdampak pada dunia bisnis. Korupsi kerap terjadi mulai dari korupsi di lembaga pemerintahan , sektor swasta, bahkan hal
hal yang tampak kecil yang akan berdampak besar seperti, pemotongan dana bansos, penyalahgunaan anggaran desa, penggelapan dana kas RT/RW, pungutan liar sampai manipulasi laporan keuangan dalam organisasi. Hal ini menunjukkan bagaimana kurangnya transparansi dan integritas dapat menghancurkan kesejahteraan publik dan merugikan banyak pihak.

Pentingnya Kejujuran dalam Bisnis

Dalam Islam, kejujuran adalah fondasi yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Kejujuran tidak hanya penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan, tetapi juga untuk mendapatkan berkah dari Allah. Bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran dan transparansi akan lebih tahan lama dan membawa manfaat jangka panjang.

Pada skandal besar korupsi yang terjadi seperti Kasus Jiwasraya, di mana triliunan rupiah uang nasabah lenyap akibat manajemen yang tidak jujur dan transparan dalam berinvestasi. Begitu pula dengan manipulasi laporan keuangan Garuda Indonesia yang menipu investor dan merusak reputasi perusahaan tersebut di mata dunia serta kandal korupsi lainnya dipemerintahan daerah, contoh kasus korupsi tersebut menunjukan perlunya penegakan hukum yang tegas, peningkatan transparansi, dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana publik, baik di tingkat pemerintah, swasta, tingkat pusat ataupun daerah.

Kasus-kasus korupsi ini menunjukkan betapa pentingnya tanggung jawab, kejujuran dan transparansi dalam pengelolaan investasi di dunia bisnis dan pemerintahan Indonesia. Setiap pelaku bisnis atau pengelola dana harus bertindak jujur dan transparan dalam setiap transaksi agar terhindar dari penyelewengan dan kerugian yang tidak diinginkan. Tanpa integritas, korupsi dan penyelewengan akan terus merajalela, merusak tatanan ekonomi dan mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi-institusi negara.

Dalam Islam sendiri diberikan panduan yang jelas dalam menghadapi masalah korupsi. Beberapa prinsip utama yang dapat diterapkan untuk mengurangi korupsi antara lain:

  1. Transparansi (At-Tashrih) Semua aspek transaksi harus dilakukan dengan terbuka dan jelas. Dengan adanya transparansi, maka akan meminimalkan kemungkinan terjadinya penipuan dan manipulasi.
  2. Keadilan (Al-Adl) Setiap individu atau perusahaan harus diperlakukan dengan adil, tanpa memihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. Keadilan dalam bisnis membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kompetitif.
  3. Akuntabilitas Setiap orang yang terlibat dalam bisnis harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini termasuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil.

Demikian pula, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada Q.S Al-baqarah ayat 282, pada ayat tersebut menekankan pentingnya pencatatan utang-piutang secara akurat untuk menjaga kejelasan dan keadilan. Pencatatan harus dilakukan dengan benar, melibatkan saksi bila perlu, semua pihak terkait harus bertindak dengan integritas. Ayat ini juga menunjukkan bahwa pencatatan dan kesaksian adalah bagian dari prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam transaksi keuangan.

Selain itu dalam Q.S. An-Nisa ayat 58 ditegaskan pentingnya menunaikan amanah dan memberikan keputusan secara adil. Ayat ini mengingatkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk menyampaikan kepercayaan kepada yang berhak dan menetapkan hukum dengan keadilan. Allah memberikan pengajaran terbaik dan selalu memperhatikan segala sesuatu.

Untuk melihat ayat klik disini

Dalam menghadapi tantangan korupsi yang menjadi masalah besar sehingga dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi suatu negara, kita harus memahami bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri. Seperti pepatah yang mengatakan, “Sekecil apa pun sebuah langkah, itu adalah awal dari sebuah perjalanan panjang.” Mari kita jadikan kejujuran sebagai pedoman dalam setiap tindakan kita, baik dalam skala kecil maupun besar. Kita tidak bisa hanya mengandalkan penegak hukum dan regulasi semata, tanggung jawab ada di tangan kita masing-masing.

Dalam bisnis pula, kejujuran bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan yang adil dan berkelanjutan. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berintegritas dan bebas dari korupsi. Kepercayaan yang dibangun melalui kejujuran akan memperkuat hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis. Selain itu, transparansi dalam operasional bisnis juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih awal, mencegah terjadinya penyimpangan yang lebih besar di kemudian hari.

Lebih jauh lagi, penerapan prinsip-prinsip ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik dan investor. Sebuah perusahaan yang dikenal jujur dan transparan akan lebih mudah menarik investasi dan dukungan dari masyarakat. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya berkembang secara ekonomi tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan budaya bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Yang pada akhirnya, menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan bukan hanya menguntungkan bagi individu atau perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan, membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

Untuk mencapai hal ini, langkah-langkah di level mikro sangat penting. Setiap individu harus mulai dengan diri sendiri, menerapkan kejujuran dan transparansi dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Di tempat kerja, kita bisa mulai dengan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan, menolak untuk terlibat dalam praktik-praktik tidak etis, dan mendorong budaya integritas di lingkungan kita. Dalam komunitas, kita bisa mengedukasi orang-orang sekitar tentang pentingnya kejujuran dan dampak negatif dari korupsi. Dengan cara ini, perubahan besar dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan oleh banyak orang.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah. Mari kita bangun masa depan yang lebih bersih, lebih jujur, dan lebih adil untuk generasi mendatang. Sebab, di tangan kitalah harapan itu berada.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah. Mari kita bangun masa depan yang lebih bersih, lebih jujur, dan lebih adil untuk generasi mendatang.  Sebab, di tangan kitalah harapan itu berada.

Bersama-sama, kita bisa mengubah arah dan menciptakan Indonesia yang lebih baik, dimulai dari tindakan hari ini!!

Follow up for more information https://fis.uii.ac.id/ekis/

Peluang dan Petualangan, Pengalaman Mahasiswa Ekonomi Islam pada Short Course di Asia Tenggara

EKIS GOES TO SG-MY

Yogyakarta (EKIS NEWS) – Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) baru saja menyelesaikan perjalanan yang mengesankan bersama mahasiswanya dalam program Short Course and Student Conference on Islam in South East Asia yang berlansung dari 4 – 8 juni 2024. Kegiatan yang diikuti oleh 21 mahasiswa ini berasal dari beberapa jurusan yaitu, Akhwal Syakhsiyyah, Ekonomi Islam, dan Pendidikan Agama Islam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan internasional, rekognisi, dan prestasi mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga berfokus pada pendalaman pemahaman tentang Islam di Asia Tenggara, pengembangan keterampilan analisis dan kritisisme, serta meningkatkan kesadaran multikultural dan toleransi. Dengan memperluas jaringan akademik dan kultural, program ini juga mendukung pengembangan karir dan karya ilmiah mahasiswa.

Berikut daftar mahasiswa Ekonomi Islam yang mengikuti kegiatan :

  1. Binta Tsulutsi Mukhoyyaroh – Ekonomi Islam 2020
  2. Hasna Hanifah Isnaini – Ekonomi Islam 2020
  3. Faiz Maulana Akmal – Ekonomi Islam 2021
  4. Nabilah Zulfa – Ekonomi Islam 2021
  5. Ririn Sulisdiyanti Agustin – Ekonomi Islam 2021
  6. Almeyda Asharsyira – Ekonomi Islam 2023
  7. Tara Aqila Humayra – Ekonomi Islam 2023

University Malaya

Kegiatan diawali dengan pertukaran pelajar dari mahasiswa Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia yang mengunjungi Indonesia. Di Yogyakarta, mahasiswa Malaysia berkesempatan belajar dan berdiskusi terkait sistem perekonomian kedua negara, serta mengenal budaya Indonesia melalui kunjungan ke Kraton Yogyakarta. Selanjutnya, rombongan mahasiswa UII melanjutkan perjalanan ke Singapura. Di sana, mereka mengunjungi beberapa tempat menakjubkan seperti air terjun Changi Airport, Merlion Park, dan Singapore Land Tower.

Setelah itu, Perjalanan dilanjutkan ke Malaysia, di mana mahasiswa mengunjungi berbagai universitas ternama seperti Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Malaya (UM), dan Academy of Islamic Contemporary Studies (ACIS) di UiTM. Selama di Malaysia, mereka berpartisipasi dalam seminar internasional, diskusi, cultural and student exchange, serta konferensi mahasiswa di mana mereka mempresentasikan makalah penelitian mereka yang kemudian untuk diterbitkan di jurnal UiTM.

Building a University Network

Selain aktivitas akademik, mahasiswa juga mengunjungi berbagai tempat wisata dan situs bersejarah seperti Twin Tower Petronas, Gondola Awana Sky, Bukit Bintang, Blue Mosque di Shah Alam Selangor, serta perpustakaan ISTAC. Momen tak terlupakan terjadi saat mereka berkesempatan bertemu dengan Raja Malaysia yang sedang melaksanakan salat Jumat di Blue Mosque tersebut. Momen ini termasuk istimewa karena tidak semua orang berkesamptan dan beruntung untuk bertemu raja Malaysia secara kebetulan.

Binta Tsulusi, mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2021 berbagi pengalamannya,

“Melalui program ini banyak sekali manfaat yang didapatkan, salah satunya informasi terkait studi di Malaysia, program beasiswa, dan konferensi international. Kami juga dapat mengunjungi kampus-kampus di Malaysia dan berinteraksi dengan mahasiswa di sana tentunya menjadi kenangan yang tak terlupakan. Setiap perjalanan memiliki pengalaman yang berbeda, dan saya menyarankan dan mengajak teman teman semua untuk menjadi bagian dari short course berikutnya.” Ungkap Binta

Salah satu peserta lainnya, Almeyda menambahkan

“Saya memang menargetkan untuk ikut kegiatan internasional yang bisa terbang ke luar negeri dari kampus, tapi saya tidak menyangka akan diberi kesempatan secepat ini. Perjalanan luar biasa ini baru saja dimulai dan saya yakin kesempatan seperti ini bisa didapatkan oleh siapa pun yang bertekad. Semoga ini menjadi pembuka jalan bagi saya dan teman teman untuk mengikuti kegiatan internasional lainnya.” Tambahnya.

Student Discussion

Salah satu momen membanggakan juga datang dari mahasiswa Ekonomi Islam. Hasna Hanifah, mahasiswa angkatan 2020 yang berhasil meraih kategori Best Paper dalam konferensi di UiTM. Prestasi ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh peserta dan membuktikan kualitas akademik mahasiswa UII di kancah internasional.

Para mahasiswa mengaku pengalamannya selama seminggu itu sangat mengesankan dan bermanfaat, mereka berpendapat kapan lagi bisa belajar sambil berlibur ke luar negeri serta mendapat wawasan yang luar biasa dan kenangan yang tak terlupakan.

Untuk itu, Jangan lewatkan kesempatan agar menjadi bagian dari program internasional berikutnya! Sobat bisa mendapatkan peluang ini dan berkesempatan mengikuti kegiatan serupa dengan mendaftar menjadi mahasiswa Ekonomi Islam !!.

Tunggu apa lagi ? Yuk ! Daftar sekarang di pmb.uii.ac.id atau klik disini

More Information kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/

BSI dan Muhammadiyah “Perbedaan Visi yang Mendorong Penarikan Dana besar-besaran”

BSI dan Muhamadiyyah

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI

BSI dan Muhammadiyah

Baru-baru ini, Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam besar di Indonesia, memutuskan untuk menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Langkah ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Tidak sedikit mereka yang mengklaim bahwa keputusan ini menunjukkan ketidak percayaan terhadap BSI akibat dugaan kesalahan yang dibuat oleh bank tersebut, sehingga menimbulkan beberapa masyarakat yang memilih dan beralih ke bank konvensional.

Anom Garbo, SEI., ME Dosen Program Studi Ekonomi Islam FIAI UII menjelaskan bahwa penarikan dana oleh muhamadiyyah bukanlah keputusan yang mendadak

“Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI sudah menjadi bahan diskusi selama beberapa tahun. Muhammadiyah ingin lebih fokus pada pemberdayaan lembaga lembaga keuangan mikro mereka, dan menambah unsur kompetitif bagi bank syariah,” ungkapnya.

Menurut pak Anom, performa BSI yang tidak sesuai harapan juga menjadi faktor pertimbangan penarikan dana muhamadiyyah dari BSI “Tidak bisa dipungkiri, Meskipun ada perkembangan, pencapaian BSI tidak sepositif yang dibayangkan, dan penarikan dana ini juga berkaitan erat dengan fokus Muhammadiyah pada pengembangan sektor UMKM.” tambahnya.

UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Muhammadiyah melihat potensi besar dalam sektor UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal. Dengan mengalokasikan dana ke UMKM, Muhammadiyah berharap bisa membantu bisnis kecil berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keputusan untuk lebih banyak mendukung UMKM ini tentu akan berdampak pada daerah-daerah yang menjadi pusat UMKM, seperti Yogyakarta.

Yogyakarta, yang merupakan salah satu pusat UMKM di Indonesia, akan merasakan dampak dari keputusan ini. Pak Anom menyebutkan bahwa sekitar 75% BMT di Yogyakarta berafiliasi dengan Muhammadiyah.

“Dengan banyaknya lini usaha Muhammadiyah di Yogyakarta, termasuk rumah sakit, sekolah, dan universitas, dana yang terkumpul bisa digunakan untuk pengembangan lebih lanjut,” jelasnya.

Seiringan dengan itu, dampak positif dari penarikan dana ini juga membuka peluang besar bagi BMT untuk mengambil peran yang lebih signifikan. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro syariah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI membuka peluang besar bagi BMT untuk menggaet dana ini dan menggunakannya untuk mendukung UMKM. BMT bisa menawarkan pembiayaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan UMKM dan memberikan layanan yang lebih dekat dengan masyarakat. Peningkatan peran BMT dalam mendukung UMKM ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah.

Dengan meningkatnya dukungan untuk UMKM, diharapkan ada peningkatan ekonomi di daerah-daerah seperti Yogyakarta. UMKM yang lebih kuat dan berkembang akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah. Hal Ini menunjukkan bahwa keputusan Muhammadiyah untuk menarik dana dari BSI dan mengalokasikannya ke sektor UMKM berpotensi besar untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah.

Terakhir Pak Anom menekankan bahwa masyarakat seharusnya tidak terbawa opini negatif tanpa memahami fakta yang sebenarnya.

“Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI bukan karena ketidakpercayaan atau kebencian terhadap BSI, tetapi karena perbedaan visi dan tujuan,” jelasnya.

Menurutnya, BSI cenderung fokus pada sektor menengah ke atas untuk bersaing dengan bank konvensional, sedangkan Muhammadiyah ingin lebih banyak berkontribusi pada sektor mikro dengan dana umat yang mereka miliki.

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI adalah langkah strategis untuk lebih fokus pada pengembangan UMKM. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama di Yogyakarta. Dengan dukungan yang tepat, UMKM bisa berkembang lebih pesat dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Follow up for more information https://fis.uii.ac.id/ekis/

Partisipasi Internasional: Kaprodi Ekonomi Islam UII (Rheyza Virgiawan LC., ME,) Sampaikan Pemikiran di Kazakhstan

International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace Participant

Yogyakarta (EKIS NEWS)Ketua Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Bapak Rheyza Virgiawan LC., ME, baru saja kembali dari konferensi internasional sebagai Invited Speaker di “International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace: Challenges and Solution” yang berlangsung dari 23–25 Mei 2024 – Kazakhstan, Konferensi ini merupakan ajang penting untuk pertukaran ilmu dan kerjasama internasional.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh NMU Mubarok University, bekerja sama dengan Kementerian Teknologi Kazakhstan dan beberapa mitra International, termasuk Universitas Islam Indonesia. Selain itu, acara ini dihadiri oleh beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, USA, Mesir, dan negara lainnya, salah satu keynote speaker yaitu Wakil Rektor dari Al-Azhar University Cairo.

Partisipasi Pak Rheyza tidak hanya berarti bagi dirinya secara pribadi tetapi juga bagi Prodi Ekonomi Islam UII. Sebagai satu-satunya universitas dari Indonesia yang diundang, keterlibatan ini menegaskan peran penting UII dalam diskursus global mengenai ekonomi dan pengembangan nilai-nilai religius. Ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dengan institusi internasional, yang dapat memperluas jaringan dan meningkatkan reputasi universitas.

Pak Rheyza juga menyoroti pentingnya tema konferensi yang membahas tentang agama dan ruang digital. Topik ini menekankan bagaimana agama, yang sering kali dianggap terpisah dari perkembangan teknologi, dapat berperan dalam membentuk dan mengarahkan perkembangan digitalisasi, terutama dalam bidang keuangan.

Lebih lanjut, Pak Rheyza menekankan bahwa partisipasi dalam konferensi ini menunjukkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya bisa berkutat di dalam negeri tetapi juga aktif berkontribusi di forum internasional. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan reputasi dan daya saing prodi di tingkat global.

                       Ketua Program Studi Ekonomi Islam                           Rheyza Virgiawan LC., ME,

Pak Rheyza Virgiawan diundang sebagai pembicara setelah mengajukan paper yang relevan dengan tema konferensi. Topik yang diangkatnya adalah “Syariah Equity Crowdfunding”, yang membahas bagaimana digitalisasi keuangan dapat memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pendekatan berbasis syariah. Hal ini sangat relevan dengan tema utama konferensi, yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan teknologi digital.

Selain itu, Pak Rheyza berbagi pengalaman berharga di mana ia mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pakar dari berbagai negara tentang pandangan mereka terhadap hubungan antara agama dan digitalisasi. Diskusi-diskusi tersebut membuka wawasan baru dan memperkaya pemahamannya tentang bagaimana nilai-nilai religius dapat diintegrasikan dengan perkembangan teknologi modern.

“Salah satu hal yang paling berkesan adalah melihat bagaimana para pembicara dari Amerika Serikat, Malaysia, dan negara-negara lain memandang integrasi antara agama dan teknologi. Ini adalah kesempatan langka yang memberikan banyak pelajaran berharga,” ungkap Pak Rheyza.

Meskipun pengalaman di Kazakhstan sangat berharga, Pak Rheyza juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya dan pola pikir masyarakat setempat. Namun, karena latar belakang Timur Tengah yang kuat serta kemampuan berbahasa Arab yang fasih, sangat membantunya dalam berkomunikasi dengan lancar sehingga dapat menyampaikan materi di konferensi lewat bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan baik.

Selain itu, waktu yang singkat di Kazakhstan menjadi tantangan tersendiri. Dengan jadwal yang padat, Pak Rheyza harus memanfaatkan setiap momen untuk berpartisipasi aktif dalam konferensi dan menjalin jaringan dengan peserta lain.

Terakhir, Pak Rheyza menambahkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII baru saja mendapatkan Sertifikasi Unggul, yang salah satu kriteria utamanya adalah berorientasi internasional. Pak Rheyza berharap bahwa kehadiran prodi di forum internasional seperti ini akan semakin sering terjadi di masa depan. Ia ingin mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih berani mengambil peluang di kancah internasional baik untuk magang, penelitian, atau studi lanjut. Menurutnya, banyak alumni UII yang telah berhasil di luar negeri, dan hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UII memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat global.

Sebagai Kaprodi Pak Rheyza menyampaikan pesan

“Kita harus mulai berpikir global dan tidak hanya terpaku pada skala regional atau nasional. Mahasiswa dan dosen harus berani untuk mengambil tantangan, Jangan takut untuk mencoba dan berkontribusi di tingkat internasional. Banyak peluang yang bisa diambil, mulai dari magang, menulis di jurnal internasional, hingga mengikuti kegiatan volunteer inetrnational. Semua ini akan membantu kita untuk berkembang dan berprestasi,” tegas Pak Rheyza.

Temukan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/

Daftar Mata Kuliah Jurusan Ekonomi

Daftar Mata Kuliah Ekonomi

Daftar Mata Kuliah Jurusan Ekonomi !!

Jurusan Ekonomi merupakan bidang studi yang sangat penting untuk memahami mekanisme keuangan, bisnis dan pengelolaan sumber daya. Di era globalisasi saat ini, pemahaman terhadap ilmu ekonomi sangat penting untuk mengatasi tantangan perekonomian yang semakin kompleks seperti inflasi, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi. Lulusan ilmu ekonomi dibekali dengan kemampuan analitis dan pemecahan masalah yang tajam, sehingga memungkinkan mereka berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta.

Mata Kuliah yang Dipelajari

Jurusan Ekonomi menawarkan berbagai mata kuliah ekonomi yang membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar hingga lanjutan. Berikut adalah beberapa mata kuliah yang umumnya ditemui dalam jurusan ini:

1. Pengantar Ekonomi Mikro

Mata kuliah ini memperkenalkan konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti permintaan dan penawaran, elastisitas, teori produksi, dan struktur pasar.

2. Pengantar Ekonomi Makro

Mata kuliah ini fokus pada konsep makroekonomi, termasuk kebijakan fiskal dan moneter, pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

3. Ekonomi Pembangunan

Membahas masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang dan cara-cara untuk mengatasinya, termasuk kebijakan pembangunan dan strategi pengentasan kemiskinan.

4. Ekonomi Internasional

Memperkenalkan konsep-konsep perdagangan internasional, keseimbangan pembayaran, dan kurs mata uang.

5. Ekonometrika

Mengajarkan teknik-teknik statistik untuk menganalisis data ekonomi dan memprediksi tren ekonomi masa depan.

6. Ekonomi Moneter

Membahas peran uang, bank, dan kebijakan moneter dalam perekonomian.

7. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Memperkenalkan konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta dampaknya terhadap ekonomi.

PSEI UII “Program Studi Ekonomi Islam yang Unggul !!”

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan salah satu program studi yang menawarkan pendekatan unik dalam mempelajari ilmu ekonomi. PSEI UII tidak hanya fokus pada ekonomi konvensional, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Berikut adalah beberapa aspek yang membuat PSEI UII unggul dan menarik:

1. Kurikulum Berbasis Syariah

PSEI UII menawarkan kurikulum yang dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai ekonomi dari perspektif syariah. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana prinsip-prinsip Islam diterapkan dalam pengelolaan ekonomi.

2. Fokus pada Pengembangan Etika Ekonomi

Salah satu keunggulan PSEI UII adalah fokusnya pada pengembangan etika ekonomi, yang memastikan bahwa lulusan tidak hanya ahli dalam teori ekonomi, tetapi juga memiliki integritas dan etika yang kuat dalam berpraktik.

3. Peluang Karir yang Luas

Lulusan PSEI UII memiliki kesempatan karir yang luas, tidak hanya di sektor ekonomi konvensional tetapi juga di sektor ekonomi syariah yang semakin berkembang.

4. Fasilitas dan Dosen yang Berkualitas

PSEI UII didukung oleh fasilitas modern dan dosen yang berkualitas dengan pengalaman praktis dan akademis yang mumpuni, memberikan mahasiswa lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif.

Belajar Ekonomi dari Perspektif Islam

Selain mempelajari ekonomi konvensional, mahasiswa PSEI UII juga mendapatkan wawasan mendalam mengenai ekonomi dari perspektif Islam. Beberapa mata kuliah yang khas dalam program studi ini antara lain:

• Fiqh Muamalah
• Perencanaan keuangan Islam
• Tafsir Ayat dan Hadist Ekonomi Islam

Serta peminatan yang lebih menjurus seperti :

• Regulasi dan Studi Fatwa Lembaga Keuangan Syariah (P1)
• Keuangan Publik Islam (P2)
• Global Halal Industry (P3)

Sobat bisa lihat informasi mata kuliah lebih lengkap dengan klik disini

Selain itu, Jurusan Ekonomi Islam di UII tidak hanya menawarkan pendidikan ekonomi yang komprehensif, tetapi juga membekali mahasiswa dengan nilai-nilai etika yang kuat dan pemahaman mendalam tentang ekonomi dari perspektif Islam. Dengan kurikulum yang terintegrasi, dan fokus pada pengembangan karakter dengan berbagai praktik langsung, PSEI UII adalah pilihan tepat bagi sobat yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Ayo, bergabunglah dengan Program Studi Ekonomi Islam UII
Dan jadilah bagian dari solusi untuk masa depan ekonomi yang lebih baik!!

Kunjungi pmb.uii.ac.id atau https://islamic.ecomonics.uii.ac.id

“Mahasiswa EKIS UII kembali juarai MHQ Nasional”

Prestasi Mahasiswa

YOGYAKARTA (EKIS News) – Prestasi gemilang kembali diraih oleh Tara, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (EKIS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII). Tara berhasil meraih posisi kesatu pada Ramadhan Fest Vokasi 2024, sebuah kompetisi Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 7 Ramadhan 1445 H/18 Maret 2024 lalu.

Tara menunjukkan antusiasme dan dedikasi luar biasa dalam perjalanan menuju kesuksesan. Menurutnya, kesuksesan bukan sekadar meraih kemenangan, melainkan sebuah perjalanan peningkatan diri yang didorong oleh tekad untuk terus berbuat positif dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tara meyakini bahwa sukses akan mengikuti seiring berjalan waktu, didukung oleh berkah dari Allah atas niat dan usaha yang baik.

Tara aktif mengikuti berbagai lomba sejak SD, SMP, hingga SMA, dan kini di tingkat universitas. Setiap langkahnya memerlukan persiapan matang, termasuk menjaga kualitas spiritual dengan konsistensi mengaji Al-Qur’an dan murojaah. Tara menggunakan berbagai metode untuk menghafal, seperti meminta teman-temannya menguji hafalannya dan memanfaatkan video di YouTube untuk meningkatkan ingatannya.

Perjalanan Tara tidak selalu mulus. Dia menghadapi berbagai tantangan, terutama mental, ketika hasil tidak sesuai harapan. Namun, dukungan dari komunitas seperti El-Markazi dan Hawasi memberinya kekuatan untuk terus maju. El-Markazi berfokus pada pengembangan potensi dalam bahasa Arab, Inggris, dan agama, sementara Hawasi berfokus pada pengembangan hafalan Al-Qur’an.

Tara merasa bergabung dengan komunitas El-Markazi dan Hawasi memberikan banyak dampak positif. “Senang banget bisa ikut komunitas bergengsi di UII seperti El-Markazi dan Hawasi. Di sana saya dapat banyak teman sefrekuensi, bisa saling support, dan dikenal banyak orang kalau juara. Itu juga yang menjadi dorongan agar saya menjadi juara,” ungkap Tara.

Tara juga menegaskan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

“It’s might be hard, but it’s worth it. Ingat ! Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka jangan sia-siakan setiap peluang yang ada. Kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa kita capai jika tidak mencobanya,” pesannya.

Dengan semangat yang semakin berkobar dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang, Tara dan anggota El-Markazi lainnya terus berprestasi di berbagai kompetisi, membawa nama baik UII dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berusaha meraih kesuksesan dengan penuh dedikasi dan keyakinan.

Temukan Prestasi lainnya di halaman https://islamic-economic.uii.ac.id