Bangun Bisnis Jalur Mahasiswa Ekonomi Islam!!
Tidak banyak yang menyangka bahwa dari dunia akademik Ekonomi Islam, mampu membuat alumni yang berhasil membangun bisnis jasa seserahan pernikahan dengan skala yang terus berkembang. Agnia Rona Afiani, alumni Ekonomi Islam UII angkatan 2016, yang kini sukses mengelola brand Mahantaran, sebuah usaha jasa seserahan yang telah berdiri sejak tahun 2022 dan kini telah memiliki dua cabang di Yogyakarta dan Solo.
Dengan tagline “Seserahan Termurah dan Berkualitas”, Mahantaran telah melayani lebih dari 700 klien dalam waktu tiga tahun terakhir. Tidak hanya itu, Mahantaran juga aktif mengadakan kelas seserahan yang berkolaborasi dengan berbagai brand lokal untuk mendorong pemberdayaan perempuan, serta menempati peringkat pertama dalam daftar rekomendasi jasa seserahan di Yogyakarta versi Detik Jateng.
Dari Freelancer Menjadi Founder
Ketertarikan Agnia terhadap dunia wedding sudah muncul sejak masa kuliah. Selama kurang lebih empat tahun, ia bekerja sebagai freelance wedding organizer (WO) sambil menempuh studi. Dari sanalah muncul ide untuk membuat usaha sendiri di bidang yang sama, namun dengan model yang lebih fleksibel dan terjangkau secara modal.
“Saya ingin tetap di dunia wedding, tapi dengan modal kecil. Saya mulai dari menyewa, mendekorasi sendiri, hingga merakit box seserahan. Karena saya juga memang senang dengan kerajinan tangan,” ungkapnya.
Menjalankan Bisnis Berbasis Syariah
Latar belakang pendidikan di Ekonomi Islam turut memberi pengaruh besar dalam membentuk karakter bisnis yang dijalankan Agnia. Ia mengaku bahwa pemahamannya tentang prinsip berdagang dalam Islam banyak dibentuk selama kuliah.
“Sebelum kuliah saya pikir bisnis itu hanya soal untung dan kaya. Tapi di Ekis saya belajar bahwa berdagang juga ada etikanya. Prinsip syariah harus dijaga,” jelasnya.
Mahantaran sendiri menerapkan prinsip “usaha untuk amal” dengan menyisihkan sebagian keuntungan untuk kegiatan sosial seperti santunan ke panti asuhan setiap Ramadan. Lebih dari itu, ia juga memastikan bahwa seluruh aset usaha tidak dibiayai dengan riba. Semua dilakukan secara bertahap dengan semangat keberkahan.
Terus Bertumbuh, Menyiasati Tantangan
Sebagai bisnis musiman, tantangan terbesarnya adalah ketika memasuki bulan-bulan sepi pernikahan seperti Ramadan dan bulan Suro. Namun, Agnia melihat peluang lain dengan mengadakan kelas seserahan bersama sejumlah brand seperti Kotagede Jewellery, Make Over, dan Bloomery.
Dalam hal pemasaran, Mahantaran mengandalkan kekuatan rekomendasi dari mulut ke mulut serta membangun kehadiran aktif di media sosial. Konten visual dan narasi yang engaging menjadi senjata utama untuk menjangkau target pasar dari kalangan muda.
Target dan Harapan Ke Depan
Kini Mahantaran tidak hanya berhenti pada jasa seserahan. Mereka telah mengembangkan lini usaha baru bernama Mahaplanner WO, dan menargetkan ekspansi ke bidang souvenir pernikahan agar dapat menjadi penyedia layanan pernikahan secara lengkap (one-stop wedding solution).
“Tahun 2026 kami menargetkan memiliki store yang lebih luas. Saat ini kami memiliki 4 karyawan dan lebih dari 100 box seserahan, sementara tempat yang ada sudah sangat terbatas,” Ucap Agnia.
Pesan untuk Mahasiswa Ekonomi Islam
Sebagai alumni Ekonomi Islam, Agnia menyampaikan pesan kepada adik-adik tingkatnya agar berani bermimpi dan memulai. Baginya, modal bukan hanya soal uang, tapi juga mental dan nilai-nilai syariah yang telah dipelajari di kampus.
“Kalau memang niatnya baik dan usahanya sesuai prinsip syariah, insyaAllah akan ada jalannya. Jangan takut untuk mulai pelan-pelan dan mandiri.”
Dari semangat berkarya dan berprinsip syariah, Mahantaran menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Ekonomi Islam mampu membangun usaha yang bermanfaat, berdaya saing, dan bernilai ibadah.
Bergabung dan Temukan inspirasimu bersama kami di https://fis.uii.ac.id/ekis
Pendaftaran Mahasiswa Baru klik di pmb.uii.ac.id