“Bedah Buku ‘Good Corporate Governance di Lembaga Zakat”

 

Karya Dosen Program Studi Ekonomi Islam FIAI Dr. Rahmani Timorita Yulianti M.Ag. (alm)

Dosen Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII), Dr. Nur Kholis, S.Ag., SEI., M.Sh.Ec., mengungkapkan bahwa salah satu problematika perzakatan adalah kurangnya literasi dan edukasi tentang ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf). Untuk itu, penerapat secara maksimal Good Corporate Governance (GCG) pada Lembaga Zakat sangat diperlukan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

Hal ini disampaikannya dalam acara bedah buku ‘Good Corporate Governance di Lembaga Zakat’ karya dosen PSEI FIAI UII Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag. (alm) yang diselenggarakan oleh Jurusan Studi Islam FIAI UII pada Kamis, 15 Desember 2022 di Ruang sidang FIAI.

Selaku Pembedah, Dr. Nur Kholis melihat poin – poin penting tentang ide GCG yang termuat dalam buku ini. Secara umum ada 5 konsep GCG yang termuat diantaranya, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness (Kewajaran dan kesetaraan)

Konsep Transparansi yang dimaksud dalam buku ini seperti Rencana kerja tahunan, laporan keuangan berkala triwulan/tengah tahunan/tahunan, sistem akuntansi berbasis standar akuntansi, teknologi informasi dalam sistem pelaporan kegiatan dan keuangan, sistem manajemen informasi, laporan kegiatan dan keuangan insidental, dan informasi penting tentang kegiatan insidental.

“Konsep akuntabilitas pada GCG meliputi penyiapan laporan secara cepat dan tepat, komite audit dan manajemen risiko, koordinasi program kerja, monitoring program kerja, hingga evaluasi program kerja,” ungkap Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FIAI UII.

Lebih lanjut Dr. Nur Kholis memberikan penekanan pada persoalan perzakatan di Indonesia dimana beliau yakin jika persoalan perzakatan nasional dapat di selesaikan dengan GCG yang efektif dan tepat sasaran.

(foto)

Menurut Dr. Nur Kholis tahapan penerapan GCG dalam buku ‘Good Corporate Governance di Lembaga Zakat’ ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Dalam implementasi GCG di Indonesia, Dr. Nur Kholis memaparkan persoalan perzakatan nasional, seperti :

  1. Terjadi ketimpangan harapan dan realitas dalam penghimpunan dana zakat di Indonesia

Ditunjukan dengan data overview zakat di indonesia oleh KNEKS pada tahun 2021-2022, sebenarnya potensi zakat di dalam negeri dapat mencapai Rp 327 trilliun namun BAZNAS mencatat realisasi pengumpulan dana zakat di Indonesia hanya mencapai Rp 14 trilliun atau sekitar 4,28 persen dari potensi zakat yang ada. Yang artinya, terjadi ketimpangan antara potensi dan realisasi pengumpulan dana yang masih sangat tinggi di Indonesia.

  1. Literasi dan edukasi tentang ZISWAF yang masih sangat perlu ditingkatkan

Merujuk pada hasil survei dari Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, terdapat statistik tempat pembayaran zakat yang mana menunjukan masyarakat yang membayar melalui lembaga resmi seperti BAZNAS ataupun LAZ masih terhitung kecil, dengan angka 25% melalui BAZNAS dan 15% melalui LAZ sisanya masyarakat lebih memilih untuk membayar melalui masjid dengan angka 37%, adapula yang langsung ke mustahik sejumlah 23%. Dapat disimpulkan, jika masyarakat masih belum mengetahui secara menyeluruh tentang BAZNAS ataupun LAZ, yang membuat literatur dan edukasi tentang ZISWAF masih sangat perlu ditingkatkan.

  1. Percepatan digitalisasi

Persoalan disini adalah digitalisasi berjalan namun belum tepat sasaran dimana orang yang familiar dengan digital belum merasa sebagai muzakki dan orang – orang yang sudah menjadi muzakki belum familiar dengan digital.

  1. Tata kelola perzakatan yang belum ideal – rekomendasi Ombudsman

Melihat pada data KNEKS, Hasil Rapid Assessment tata kelola zakat berisi tentang persoalan yang ada pada tata kelola zakat dimana ada 5 persoalan yang disorot, seperti:

  1. Fungsi ganda BAZNAS sebagai regulator dan operator yang berpotensi memiliki conflict of interest.
  2. Birokrasi perizinan lembaga amil zakat (LAZ) khususnya yang berafiliasi dengan pegawai/karyawan perusahaan.
  3. Beban prosedur pelaporan bagi LAZ.
  4. Kualitas pembinaan kementrian agama terhadap BAZNAS, BAZNAS daerah dan LAZ.
  5. Belum cukup perhatian pemerintah dan BAZNAS terhadap pembinaan dan pengaawasan LAZ tradisional dan komunitas (masjid, pesantren, majelis taklim, dll)
  6. Sinergi dan koordinasi antar komponen dalam ekosistem

Menurut KNEKS, ekosistem zakat nasional terdiri dari Organisasi Pengelola Zakat (BAZNAS, UPZ/MPZ, LAZ), Pemerintah Regulator (KEMENAG, BI, OJK, KEMENKEU), Akademisi dan Asosiasi (FOZ, Perguruan Tinggi, IAEI & MES), dan Pemerintah Daerah (Bank Syariah Daerah, BAZNAS Daerah, Pemerintah Daerah).

(foto)

Dalam sambutannya, Dekan FIAI UII Dr. Drs. Asmuni MA., menyampaikan kehadiran buku ini menjadi sangat penting karena literasi yang berkaitan dengan sistem keuangan sosial, zakat, wakaf, dan lainnya masih tergolong sedikit. “Saya mengharapkan di Ekonomi Islam ini ada kajian – kajian intensif yang berkaitan dengan sistem keuangan komersial dan terstruktur sehingga setiap hasil diskusinya dapat menghasilkan suatu karya yang bisa dijadikan rujukan,” tuturnya.

Selain itu, Dr. Asmuni, juga menjelaskan, bahwa Indonesia dengan potensinya dan dikenal sebagai negara yang paling dermawan di dunia, hal tersebut merupakan salah satu potensi sistem keuangan sosial yang sangat bagus, tapi perlu di dukung oleh literatur – literatur yang kredibel terutama kaitannya dengan pengelolaan.

Penulis : Nidaan Khofiya ; Editor : Rizal Nasrullah

“Mengenal Instrumen Investasi di Pasar Modal Syariah bersama BEI Yogyakarta dan Phintraco Sekuritas”

Kajian Perdana Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan tema “Mengenal Instrumen Investasi di Pasar Modal Syariah” bersama pemateri Bapak Irfan Noor Riza dari BEI Yogyakarta dan Ibu Kusuma Kampita Sari dari Phintraco Sekuritas pada Jum’at, 30 Desember 2022 yang bertempat di Galeri Investasi Syariah, Gedung K.H.A. Wahid Hasyim lantai 1. Acara ini bukan hanya diisi dengan materi tentang investasi di pasar modal syariah saja, tetapi juga berisi pengenalan fitur – fitur yang ada pada aplikasi Profits dan juga diskusi terkait investasi saham yang terjadi baru – baru ini.

Bapak Irfan Noor Riza mengatakan “Membeli saham di Indonesia tentu potensinya sangat besar, ini dikarenakan masyarakat Indonesia sangat komsumtif. Oleh karena itulah, mengapa investor – investor asing berlomba – lomba untuk membeli saham perusahaan yang ada di Indonesia karena potensi keuntungannya sangat besar.” Tentu, Bapak Irfan mengatakan seperti itu bukan tanpa sebab, tapi dengan data yang  membuktikan bahwa indeks saham syariah Indonesia sejak 2016 hingga 2020 itu naik mencapai angka 65% dari total jumlah keseluruhan pertumbuhannya.

Menurut Bapak Irfan, seleksi saham syariah terdiri atas tiga kriteria utama, yaitu jenis usaha, struktur pendanaan, dan sumber pendapatannya. Jenis usaha merujuk kepada halal atau haramnya produk atau barang/jasa yang dihasilkan perusahaan, sedangkan struktur pendanaan merujuk pada beberapa besar komposisi riba dalam keuangan perusahaan. Dan sumber pendapatan merujuk kepada rasio pendapatan non halal terhadap total pendapatan perusahaan.

Beliau menambahkan, proses seleksi ini hanya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berisi 3 tahapan, yaitu:

  1. Perusahaan tidak melakukan kegiatan usaha yang dilarang secara syariah dan tercatat di BEI
  2. Rasio utang berbasis bunga dibandingkan dengan total set ≤ 45%
  3. Rasio pendapatan non halal terhadap total pendapatan ≤ 10%

 

Berlanjut ke pemateri kedua yakni Ibu Kusuma Kampita Sari dari Phintraco Sekuritas yang menerangkan tentang cara investasi, trading, hingga analisa saham. Analisa dalam dunia saham terbagi menjadi dua, analisa fundamental dan analisa teknikal. Berikut adalah perbedaan antara keduanya menurut Ibu Kusuma :

 

  Analisa Fundamental Analisa Teknikal
Yang Dianalisis Laporan Keuangan Grafik Harga Saham
Jangka Waktu Jangka Panjang Jangka Pendek
Profit Dividend Capital Gain
Keadaan Pasar Pasar Efisien Pasar Tidak Efisien

 

Ibu Kusuma memberikan tips menjadi super trader yang baik dan benar, yaitu butuh modal 3M :

  1. Mindset
  • Trading saham = bisnis
  • Berani salah dan siap dengan resiko
  1. Money Management
  • Maksimal resiko yang bisa ditanggung
  • Mengatur berapa jumlah saham yang boleh dimiliki
  1. Method
  • Fundamental
  • Teknikal

Dalam akhir acara ini, Bapak Irfan menutup dengan “Belanda tidak punya gunung, Swiss tidak punya pantai dan lautan, Jepang miskin akan sumber daya alam, Singapura tidak punya sawah, dan Arab Saudi tidak punya hutan, sedangkan Indonesia punya segalanya. Indonesia ini makmur, tinggal bagaimana cara kita menjadikan Indonesia ini berjaya seperti negara – negara tersebut.”

“International Intership Program (IIP) Bersama Brainy Bunch Malaysia Mencetak Mahasiswa dengan Work Skill Standar Internasional”

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan International Intership Program (IIP) yang bekerja sama dengan Brainy Bunch International School Selangor pada 25 Oktober 2022 hingga 21 November 2022 bersama 6 Mahasiswi Ekonomi Islam.

peserta IIP berfoto di depan Brainy Bunch

Bapak Rizqi Anfanni Fahmi, (SEI., MSI) yang merupakan Dosen Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia sekaligus menjadi Ketua Penyelenggara International Intership Program (IIP) 2022 menyebutkan bahwa alasannya diadakan program magang internasional di PSEI adalah “Salah satu sasaran strategis Universitas dan Prodi yaitu rekomisi internasional, yang artinya sebisa mungkin aktivitas yang ada di Prodi itu bisa mencapai level internasional, dimana ini juga mendorong pengalaman mobilitas internasional para mahasiswanya salah satunya dengan program magang internasional, agar mahasiswa bukan hanya memiliki pengalaman bekerja internasional, tetapi juga bisa bertemu dengan warga asing dan work environment yang berbeda dengan di Indonesia.”

Sekprodi Ekonomi Islam UII bersama Director Brainy Bunch

Program magang internasional 2022 ini merupakan program magang internasional ke-3 sejak 2018 dan sempat terhentikan karena pandemi Covid-19. Pemilihan Malaysia dan Brainy Bunch menjadi tempat IIP untuk PSEI tentu bukanlah hal yang tanpa sengaja dilakukan, Bapak Rizqi menyebutkan bahwa “Alasannya memilih Malaysia karena cultural dan cost yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia, dan sudah menjalin kerja sama yang cukup lama antara Prodi dengan Brainy Bunch, serta terdapat alumni FIAI di Brainy Bunch sehingga memudahkan program magang internasional ini.”

Alumni FIAI yang sekaligus menjadi Islamic Advisory Council Member di Brainy Bunch Selangor adalah Bapak Muhammad Ali Nurdin, (S.Pd.I) atau yang biasa disapa Ustad Aden menyebutkan bahwa alasannya menerima PSEI UII untuk melaksanakan IIP di Brainy Bunch ini karena beberapa hal, diantaranya:

  1. Universitas Islam Indonesia dan Brainy Bunch adalah 2 institusi yang sama – sama menjadikan Islam sebagai Fundamental value yang mengawal seluruh aktivitas dan gerak kerja kedua entity.
  2. Secara Hubungan kelembagaan, kedua-duanya diikat oleh MOU kerjasama yang telah ditandatangani bersama.
  3. Brainy Bunch adalah lembaga yang bergerak diberbagai bidang meliputi pendidikan, dakwah, perniagaan, ekonomi, keuangan, real-estate dan social yang tidak jauh berbeda dengan Universitas Islam Indonesia.

International Intership Program (IIP) yang dilaksanakan kurang lebih satu bulan ini memberikan manfaat bukan hanya untuk mahasiswa saja, tetapi juga untuk Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) dan juga untuk Brainy Bunch Selangor. Manfaat yang didapatkan Brainy Bunch Selangor dari program magang internasional ini adalah “Brainy Bunch memberikan pengalaman yang berharga untuk para mahasiswa UII yang magang berkaitan dengan atmosphere bekerja di luar negeri, sedikit banyak Brainy Bunch terbantu dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan di bidang – bidang tertentu seperti Finance, Marketing, dan HRD. Bagi Brainy Bunch, upaya ini boleh menjadi indirect marketing karena para mahasiswa yang magang ini akan bercerita tentang pengalamannya di Brainy Bunch” tambah Ustad Aden.

Peserta PKL Internasional berfoto bersama Ustadz Aden

Peserta PKL Internasional berfoto bersama Ustadz Aden dan Ibu Farida

Bapak Rizqi selaku ketua penyelenggara International Intership Program (IIP) PSEI 2022 menyampaikan harapannya untuk para mahasiswa program magang internasional ini “Semoga dengan diadakannya program ini, para mahasiswa yang sudah berkesempatan melaksanakan program magang internasional ini dapat dan mampu bekerja di perusahaan internasional, serta memiliki work skill standar internasional yang nantinya mampu bersaing dengan global citizens di masa depan tentunya.”

Menambahkan harapan Bapak Rizqi, Ustad Aden juga menyampaikan harapannya untuk program magang selanjutnya yaitu “UII dapat mengantar lebih banyak mahasiswa untuk magang di Brainy Bunch, dan mahasiswa yang magang dapat memaksimalkan waktu untuk menimba pengalaman sebanyak – banyaknya, serta waktu magang yang lebih lama sedikit (2 – 3 bulan).”

“Ekis Sport Day, Event Olahraga Pertama Dalam Sejarah Program Studi Ekonomi Islam UII”

Rheyza Virgiawan, Lc., M.E., Ketua Program Studi Ekonomi Islam (Kaprodi Ekis) Jurusan Studi Islam (JSI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam interview pada Kamis 22 Desember 2022 terkait Event olahraga pertama yang diadakan oleh Program Studi Ekonomi Islam pada 10 September dan 11 Desember 2022 lalu adalah sebagai bentuk silaturahmi antara dosen dan juga mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam.

Pak Rheyza mengatakan “Alasannya diadakan Ekis Sport Day ini supaya mempererat tali silaturahmi antara dosen dan juga mahasiswa, sekaligus untuk memperkuat rasa kepemilikan civitas program studi, serta karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat isu kesehatan ini menjadi isu yang lebih serius baik di kalangan akademisi maupun masyarakat luas, oleh karena itu kami rangkum semuanya dalam sebuah kegiatan Ekis Sport Day”.

Ekis Sport Day menjadi event olahraga pertama yang diadakan oleh Program Studi Ekonomi Islam dan mendapat respon yang sangat baik dari mahasiswa maupun para dosen civitas akademika Program Studi Ekonomi Islam. Agenda Ekis Sport Day ini sangat beragam, dimulai dari pemanasan bersama, jogging mengelilingi lingkungan kampus UII, bebas memilih cabang olahraga yang ingin dimainkan seperti basket, badminton, hingga tenis meja, dan diakhiri dengan sesi makan bersama di pelataran GOR UII.

Selain bebas berolahraga, dalam event Ekis Sport Day ini juga terdapat berbagai tantangan dan juga lomba. Seperti tantangan tenis meja oleh kaprodi, tantangan basket oleh pak Iqbal, dan yang terakhir yaitu lomba reels, dan bagi yang menang akan mendapatkan doorprize menarik dari Program Studi Ekonomi Islam. Langbhakti, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam juga menambahkan “Acara Ekis Sport Day ini keren dan seru banget, selain karna jadi gebrakan sebagai acara olahraga program studi pertama di FIAI, acara ini juga berisi lomba seru seperti ‘Ditantang Dosen’, lomba reels, dan dapet doorprize asik dari Program Studi Ekonomi Islam”.

“Harapannya program Ekis Sport Day ini bisa dilaksanakan rutinan, seperti tahunan, semesteran, bulanan, atau bahkan mingguan” tambah Pak Rheyza. Menimbang begitu antusiasnya mahasiswa dan para dosen Program Studi Ekonomi Islam terhadap event Ekis Sport Day kali ini. Karena impact yang dirasakan bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga memberikan fasilitas olahraga agar mahasiswa mau dan semangat untuk berolahraga di sela-sela kesibukan belajar di kelas. Kegiatan ini juga membuka peluang untuk mahasiswa bisa lebih dekat dengan dosen bukan hanya untuk keperluan pembelajaran di kelas saja.

Walaupun Ekis Sport Day menjadi event olahraga pertama dalam sejarah Program Studi Ekonomi Islam, namun respon mahasiswa dan para dosen sangat baik dan bahkan beberapa mahasiswa yang hadir berkeinginan untuk diadakan Ekis Sport Day lagi di masa yang akan datang. “Pada Ekis Sport Day selanjutnya, kita berharap bisa menjadi gebrakan baru dengan mahasiswa yang menjadi penyelenggaranya, ini dikarenakan untuk Ekis Sport Day jilid 1 dan 2 itu diselenggarakan hanya dari dosen saja, karena mahasiswa lebih kreatif dan inovatif jadi harapannya bisa memberikan hal baru untuk Ekis Sport Day selanjutnya, seperti ajang unjuk bakat atau hal baru lainnya” ucap Pak Rheyza.

“Antusiasme Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII Pada Event Olahraga Ekis Sport Day 2022”

Pada tanggal 10 September dan 11 Desember 2022 lalu, Program Studi Ekonomi Islam Prodi Ekis) Jurusan Studi Islam (JSI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan event olahraga pertama dalam sejarah Program Studi Ekonomi Islam yaitu Ekis Sport Day yang diadakan untuk seluruh civitas akademika Program Studi Ekonomi Islam UII.

Acara ini begitu meriah karena diisi oleh berbagai cabang olahraga dan diikuti oleh seluruh mahasiswa, karyawan, hingga dosen Program Studi Ekonomi Islam. Cabang olahraga Ekis Sport Day ini beragam, mulai dari basket, badminton, hingga tenis meja. Selain itu, Ekis Sport Day ini juga diawali dengan jogging mengelilingi lingkungan kampus UII dan diakhiri dengan makan bersama di pelataran GOR UII.

Antusiasme mahasiswa sangat terlihat jelas karena begitu banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti event Ekis Sport Day kali ini. Tanggapan dari beberapa mahasiswa terhadap Ekis Sport Day ini sangat bagus dan merasa senang karena difasilitasi untuk berolahraga. Salah satunya yaitu Langbhakti, mahasiswa Ekonomi Islam 2019 mengatakan, “Acara Ekis Sport Day ini keren dan seru banget, selain karna jadi gebrakan sebagai acara olahraga program studi pertama di FIAI, acara ini juga berisi lomba seru seperti ‘Ditantang Dosen’, lomba reels, dan dapet doorprize asik dari Program Studi Ekonomi Islam”.

Dalam kegiatannya, mahasiswa dibebaskan untuk memilih cabang olahraga yang ingin dimainkan sesuai dengan minat masing – masing. Dalam cabang olahraga tenis meja, terdapat tantangan “Ditantang Kaprodi Tenis Meja” di mana mahasiswa dapat melawan langsung kaprodi Program Studi Ekonomi Islam dan menjadi kaprodi bagi yang bisa mengalahkannya (hanya sehari dan untuk seru-seruan saja).

Selain tenis meja, pada cabang olahraga Basket juga terdapat tantangan yaitu “Ditantang Pak Iqbal Basket” dan bagi yang menang maka akan mendapatkan doorprize dari Program Studi Ekonomi Islam. Bukan hanya tantangan, pada Ekis Sport Day kali ini juga terdapat lomba reels yang diperuntukkan untuk civitas akademika yang ingin mengabadikan momen Ekis Sport Day dengan cara yang kreatif dan bervariatif.

Langbhakti menambahkan, “Ekis Sport Day ini perlu diadakan kembali karena dampaknya bagus dan positif untuk mahasiswa, bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga menjadi tempat untuk kenal lebih dekat dengan mahasiswa Ekonomi Islam dari berbagai angkatan maupun dengan dosen Program Studi Ekonomi Islam” ini sesuai dengan alasan diadakannya Ekis Sport Day “Alasannya diadakan Ekis Sport Day ini supaya mempererat tali silaturahmi antara dosen dan juga mahasiswa, sekaligus untuk memperkuat rasa kepemilikan civitas program studi, serta karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat isu kesehatan ini menjadi isu yang lebih serius baik di kalangan akademisi maupun masyarakat luas, oleh karena itu kami rangkum semuanya dalam sebuah kegiatan Ekis Sport Day” ucap Kaprodi Ekis yaitu Bapak Rheyza Virgiawan, Lc., M.E.

Ekis Sport Day menjadi ajang olahraga satu – satunya yang diadakan oleh Program Studi di Fakultas Ilmu Agama Islam serta memberikan begitu banyak manfaat dan kesan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam.  Pada event ini bukan hanya mengeratkan silaturahim mahasiswa antar angkatan tetapi juga antara mahasiswa dengan dosen Program Studi Ekonomi Islam. “Harapannya pada Ekis Sport Day selanjutnya bisa lebih ramai lagi partisipasi seluruh mahasiswa Ekonomi Islam dari berbagai angkatan dan cabang olahraganya juga semakin banyak serta beragam” tambah Langbhakti.

Rekap video Ekis Sport Day Vol 2 dapat dilihat melalui instagram Prodi Ekonomi Islam.

“Tips and Trick Mengerjakan UAS ala Mahasiswi Peraih Pin Emas”

 

Hasya Mazaya Lathifah, S.E, seorang mahasiswi Ekonomi Islam peraih pin emas periode wisuda VI Tahun Ajaran 2021/2022 membagikan tips and trick mengerjakan UAS untuk mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam kesempatan interview pada Sabtu, 24 Desember 2022 lalu.

Ujian Akhir Semester atau yang biasa dikenal dengan istilah UAS adalah ujian yang berada pada akhir semester yang menjadi penentu untuk IPK mahasiswa, atau Indeks Prestasi Kumulatif. Hal ini dikarenakan UAS menjadi salah satu persentase terbesar* dalam menentukan nilai akhir IPK. UAS ini terkenal dengan kesulitan atau kerumitan pengerjaannya dibandingkan dengan UTS ataupun ujian lainnya, oleh karena itu perlunya persiapan yang matang untuk menghadapi UAS agar nilai yang diraihpun memuaskan.

Hal – hal yang perlu dipersiapkan mahasiswa Ekonomi Islam sebelum menghadapi UAS menurut Hasya adalah :

  1. Menyiapkan Catatan

Menyiapkan catatan dari hasil pembelajaran satu semester adalah hal wajib yang perlu dilakukan sebelum menghadapi UAS. Dengan cara meringkas, membuat rangkuman, atau membuat folder catatan yang lebih rapi agar lebih mudah untuk dibaca.

  1. Review Materi yang Diberikan Dosen

Review materi dari PPT dosen juga bisa membantu mahasiswa sebelum menghadapi UAS dan bisa juga dihighlight bagian – bagian yang pentingnya aja, supaya tidak terlalu banyak. Selain review materi, perlu juga memahami isi dari keseluruhan materi supaya tidak ada yang tertukar atau salah paham.

  1. Belajar Soal – soal UAS Sebelumnya

Belajar soal – soal UAS sebelumnya juga bisa sangat membantu supaya mengerjakan UAS jadi tidak terlalu sulit. Ini biasanya dilakukan dengan cara meminta soal UAS tahun sebelumnya ke kaka tingkat untuk dipelajari.

  1. Mencari Referensi Tambahan

Mencari referensi tambahan dengan meminjam atau membaca buku perpustakaan UII, membeli buku – buku yang direkomendasikan dosen, dan mengerjakan beberapa contoh soal atau kuis yang pernah diberikan dosen juga bisa sangat membantu untuk mengetahui gambaran soal – soal UAS yang akan keluar.

  1. Persiapkan Dari Jauh – Jauh Hari

Semua persiapan – persiapan di atas, ada baiknya jika dilakukan jauh – jauh hari sebelum UAS. Karena jika menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam) itu justru bisa membuat badan menjadi lebih lelah dan mengantuk keesokan harinya dikarenakan belajar yang baru dimulai sehari sebelumnya.

 

 

Selain hal – hal yang perlu dipersiapkan sebelum UAS. Ada juga tips and trick mengerjakan UAS dari Hasya supaya mahasiswa Ekonomi Islam bisa mendapatkan IPK sempurna. Yuk simak tips and trick mengerjakan UAS ala mahasiswi Ekonomi Islam peraih pin emas di bawah ini:

  1. Jangan lupa berdoa
  2. Baca dan pahami soalnya dengan teliti
  3. Memberikan jawaban yang padat, jelas, dan sesuai dengan soal yang diberikan
  4. Memberikan kesimpulan di akhir jawaban hitungan dengan jelas
  5. Harus percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari
  6. Jangan sampai ada soal yang terlewatkan

Senada dengan tips Hasya sebagai mahasiswa, Bapak Fajar Fandi selaku dosen Program Studi Ekonomi Islam juga memberikan tips and trick untuk mahasiswa yang akan menghadapi UAS agar berjalan dengan lancar, seperti:

  1. Cek jadwal ujian, pastikan waktu, dan metode pelaksanaan UAS.
  2. Pahami materi dosen dengan baik dengan belajar sendiri maupun diskusi bersama teman.
  3. Simulasi Q n A dengan teman terkait materi – materi yang sudah diberikan dosen.
  4. Siapkan suplemen, serta istirahat yang cukup selama masa UAS.
  5. Mengerjakan soal dengan tenang, tidak panik, dan selesaikan sesuai petunjuk.

Setelah mendapatkan tips and trick yang harus dilakukan sebelum dan saat UAS, menurut Hasya adapula hal – hal yang jangan dilakukan baik sebelum ataupun saat UAS ini berlangsung, seperti belajar dengan tergesa – gesa karena menggunakan Sistem Kebut Semalam, karena ini bisa membuat mahasiswa justru begadang, sehingga waktu istirahat menjadi lebih sedikit. Dengan belajar yang tergesa – gesa, justru ini bisa membuat mahasiswa mengantuk saat mengerjakan ujian keesokan harinya, dan berakhir dengan tidak bisa maksimal mengerjakan UAS.

Selain itu, yang tidak boleh dilakukan saat melaksanakan UAS adalah mencontek atau bertanya ke orang lain, walaupun mahasiswa memang sudah biasa melihat kondisi yang seperti itu, alangkah baiknya mengerjakan UAS dengan rasa percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari. Karena berapapun hasilnya, jika mengerjakan secara mandiri itu bisa membawa kebanggaan tersendiri karena sudah mampu berjuang dengan tidak melakukan hal – hal yang dilarang.

Pada akhir interview, Hasya menyampaikan untuk seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII untuk tidak pilih – pilih terhadap mata kuliah yang digemari ataupun tidak disukai, seluruh mata kuliah yang diujiankan harus dipersiapkan dengan matang dan diisi dengan sepenuh hati. Karena pada dasarnya IPK adalah indeks prestasi dari hasil kumulatif seluruh mata kuliah yang telah ditempuh. Jadi, ada baiknya untuk tidak menyepelekan mata kuliah atau dosen pengajar yang tidak disukai. Karena pada akhirnya, seluruh nilai mata kuliah ini akan dihitung, jika ada satu saja mata kuliah yang nilainya C maka akan berdampak pada hasil IPK keseluruhan satu semester.

Tidak disarankan untuk lebih memilih remedial karena selain menghabiskan waktu liburan dengan mengerjakan kembali soal – soal ujian, tetapi mahasiswa juga perlu membayar remedial dan itu justru lebih merugikan dibandingkan harus belajar dari jauh – jauh hari untuk persiapan menghadapi UAS. “Jangan sampai menyesal di akhir” tutup Hasya untuk seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII yang sedang berjuang untuk menghadapi UAS tahun ini.

 

*Sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) antara mahasiswa dan dosen

“Ujian Akhir Semester Sebentar Lagi, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?”

 

Fajar Fandi Atmaja, Lc., MSI., dosen Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) membagikan tips and trick yang perlu diketahui mahasiswa Ekonomi Islam sebelum menghadapi UAS dalam kesempatan interview pada Minggu, 25 Desember 2022 lalu.

Ujian Akhir Semester atau yang biasa dikenal dengan istilah UAS adalah ujian yang berada pada akhir semester yang menjadi penentu untuk IPK mahasiswa, atau Indeks Prestasi Kumulatif. Hal ini dikarenakan UAS menjadi salah satu persentase terbesar* dalam menentukan nilai akhir IPK. UAS ini terkenal dengan kesulitan atau kerumitan pengerjaannya dibandingkan dengan UTS ataupun ujian lainnya, oleh karena itu perlunya persiapan yang lebih matang untuk menghadapi UAS agar nilai yang diraih dapat sempurna.

Hal – hal yang perlu dipersiapkan mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam saat menghadapi UAS menurut pak Fajar agar berjalan dengan lancar, yaitu:

  1. Cek jadwal ujian, pastikan waktu, dan metode pelaksanaan UAS.
  2. Pahami materi dosen dengan baik dengan belajar sendiri maupun diskusi bersama teman.
  3. Simulasi Q n A dengan teman terkait materi – materi yang sudah diberikan dosen.
  4. Siapkan suplemen, serta istirahat yang cukup selama masa UAS.
  5. Mengerjakan soal dengan tenang, tidak panik, dan selesaikan sesuai petunjuk.

Senada dengan tips and trick  yang diberikan oleh Hasya Mazaya seorang mahasiswi Ekonomi Islam peraih pin emas periode wisuda VI tahun ajaran 2021/2022 supaya bisa mendapatkan IPK sempurna yaitu dengan cara:

  1. Jangan lupa berdoa
  2. Baca dan pahami soalnya dengan teliti
  3. Memberikan jawaban yang padat, jelas, dan sesuai dengan soal yang diberikan
  4. Memberikan kesimpulan di akhir jawaban hitungan dengan jelas
  5. Harus percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari
  6. Jangan sampai ada soal yang terlewatkan

Selain mengetahui tips and trick mengerjakan UAS. Hal yang perlu dilakukan sobat Ekis sebelum menghadapi UAS tidak lain tidak bukan adalah berdoa. Berikut ini adalah doa rekomendasi Bapak Sofwan Hadikusuma, Lc., M.E., yang perlu dibaca sobat Ekis sebelum menghadapi ujian:

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki, menjadi kemudahan.”

Mengerjakan UAS tidak akan bernilai jika tidak dibarengi dengan berusaha, berdoa, dan tawakkal. Berusaha semaksimal mungkin dengan tetap menjaga kesehatan seperti pesan Bapak Fajar bisa menjadi salah satu faktor kelancaran mengahadapi UAS. Karena walaupun sudah belajar mati – matian, sudah menghabiskan waktu dengan membaca, dan sudah sering mengerjakan contoh soal tetapi tidak menjaga kesehatan, justru itu bisa menjadi boomerang untuk sobat Ekis pada saat UAS berlangsung.

Tidak lupa juga pesan Hasya sebagai mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam untuk jangan lupa berdoa. Bapak Sofwan merekomendasikan doa sebelum mengerjakan UAS agar ujian berjalan lancar seperti di atas. Tidak lupa pesan terakhir untuk para mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam yang menjalankan UAS, Bapak Fajar dalam menutup interview pada saat itu dengan “Mengerjakan soal dengan tenang, tidak panik, dan selesaikan sesuai petunjuk” .

*Sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) antara mahasiswa dan dosen

6 Mahasiswi Prodi Ekonomi Islam FIAI UII dapat Kesempatan Magang di Malaysia

Nidaan Khofiya, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (Prodi Ekis) Jurusan Studi Islam (JSI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dan 5 mahasiswi lainya (Aidah Fitriyah, Audry Fitri Alifah, Fitriani, Putri Amalia, dan Winih Baity Khumairoh) telah menyelesaikan program magang internasional atau yang biasa dikenal dengan International Intership Program (IIP) di Brainy Bunch Internasional School (BBIS) Selangor, Malaysia.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober hingga 21 November 2022 ini merupakan program unggulan Prodi Ekis JSI FIAI UII dalam rangka memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengenal dunia kerja dikancah internasional.
Menurut Nidaan pengalaman kerja yang diberikan sudah sesuai dengan minat dan bidang ilmu yang mahasiswa butuhkan dan dalami saat ini. “Seluruh mahasiswi yang mengikuti program ini dibagi ke dalam 3 departemen yang berbeda, 1 orang di departemen Human Resource, 2 orang ditempatkan pada departemen Marketing, dan 3 orang lainnya di departemen Finance,” jelasnya.
Di setiap departemen para mahasiswi diberikan kesempatan untuk belajar berbagai hal seperti mengelola keuangan perusahaan secara efektif, mengelola social media yang baik untuk pemasaran, dan belajar bagaimana mengelola Sumber Daya Manusia yang baik agar terus berkembang. “Pengalaman ini tentunya bukan pengalaman yang bisa dibeli dengan uang, melainkan pengalaman yang berharga yang tidak semua diberikesempatan untuk merasakannya,” ungkap mahasiswi Angkatan 2019 tersebut
Walaupun tidak jauh berbeda dengan kegiatan magang pada umumnya, selaku mahasiswi Nidaan dkk juga mendapatkan banyak relasi, dapat belajar bahasa melayu dan Inggris, mendapat kesempatan untuk berkeliling ke tempat – tempat bersejarah di Malaysia, dan juga mendapatkan kesempatan untuk ikut andil dalam acara graduation Brainy Bunch dari seluruh bagian Malaysia yaitu Brainy Bunch Year End Concert yang hanya diadakan pada akhir tahun.
BBIS sendiri merupakan salah satu perusahaan yang dinaungi oleh Malakat Eco Group yang bergerak dalam bidang pendidikan. Mempunyai visi dan tujuan untuk menghasilkan generasi baru Muslim yang dinamis dengan Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup yang sebenarnya, serta menyiapkan lulusan yang memiliki tingkat ADAB tertinggi dan keterampilan hidup dengan menjunjung nilai-nilai seperti Allah centred (Berpusat pada Allah), Determination (Ketabahan/Tekad), Action-oriented (Berorientasi pada tindakan), dan Believe (Percaya/Yakin)
Nidaan pun mengaku sangat bersyukur dapat diberikan kesempatan untuk magang di luar negeri. “Alhamdulillah, terimakasih banyak kami ucapkan untuk Prodi Ekisn JSI FIAI UII dan BBIS yang sudah memberikan kesempatan untuk menimba banyak pengalaman yang insyaallah akan bermanfaat untuk kami di masa depan, aamiin,” ucap Nidaan.

Kuliah Umum: Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Pasca Pandemi

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kuliah umum pada Rabu, 13 Juli 2022 dengan mengundang tiga narasumber yaitu Bapak Zein Muttaqin (Ph.D Cand)  yang merupakan Dosen Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia, Bapak Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA (Senior Business Development and Strategy Manager ALAMI Institute) dan Bapak Prima Hadi Putra, MCom (Direktur Business Operation Support Dompet Dhuafa Republika).

Kuliah umum ini bertema “Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Pasca Pandemi” yang dilaksanakan di Ruang Auditorium lantai 4 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Dalam konteks Ekonomi Syariah, digitalisasi membawa beragam manfaat berupa manajemen rantai pasok yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi juga akan meningkatkan daya saing Lembaga keuangan Islam terhadap Lembaga keuangan konvensional. Melihat transformasi ekosistem ekonomi yang terjadi saat ini, maka proses digitalisasi dari ekonomi syariah adalah sebuah urgensi. Untuk itulah Program Studi Ekonomi Islam JSI FIAI UII menginisiasi untuk menyelenggarakan diskusi antara para praktisi dan akademisi melalui kuliah umum ini yang diketuai oleh Bapak Rizqi Anfanni Fahmi, S.E.I., MSI.

Adapun tiga tujuan utama dari pelaksanaan kuliah umum ini yaitu untuk memperkaya khazanah keilmuan bagi civitas akademika di Program Studi Ekonomi Islam JSI FIAI UII khususnya mahasiswa, memberikan insight terkait urgensi dan perkembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia baik di sektor komersil maupun sektor keuangan sosial Islam serta mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan visioner sebagai sumberdaya potensial dalam pengembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam pelaksanaan kuliah umum ini terdapat beberapa agenda. Pertama, pembukaan acara yang dipandu oleh Ibu Shinta Dewi, S.Ak sebagai MC. Kedua, pembacaan ayat suci al-Quran oleh Hudi Vandroi sebagai Qori. Ketiga, menyanyikan lagu Indonesia raya dan Hymne UII yang dipandu oleh Seiga Khuzaema, S.E. Keempat sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., sebagai wakil rektor bidang pengembangan akademik dan riset, Bapak Prima Hadi Putra, MCom sebagai perwakilan dari dompet dhuafa, Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA sebagai perwakilan dari hijra Bank. Kelima, acara seremonial (serah terima dokumen MOU dan foto bersama) dipandu oleh MC. Keenam, penyampaian materi kuliah umum oleh tiga narasumber dipandu Bapak Muhammad Iqbal, S.E.I., MSI sebagai moderator. Kelima, sesi diskusi antara seluruh peserta dengan narasumber dan dilanjutkan penutupan acara.

“Semenjak pandemi, transformasi digital ekonomi dan keuangan syariah naik lima kali lipat salah satunya yakni dompet dhuafa, dimana filantropi Islam ini lahir dari kerelawanan. Melihat kondisi saat ini, rata-rata masyarakat Indonesia sudah menggunakan internet. Hal itu merupakan sebuah potensi digital yang insya Allah menjadi solusi bagi masyarakat yang belum bisa mengakses bantuan karena belum terkoneksi internet. Harapannya dengan terkoneksinya internet maka banyak masyarakat yang bisa mengakses bantuan.” Ungkap Bapak Prima Hadi Putra, Mcom (Rabu, 13/07).

Selanjutnya Bapak Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA sebagai perwakilan dari hijra Bank juga menyampaikan bahwa fintech syariah merupakan teknologi keuangan yang mana prinsip-prinsip didalamnya berdasarkan dengan prinsip keuangan syariah. “Transformasi digital merupakan suatu perjalanan yang memerlukan waktu, salah satu untuk mempercepat transformasi digital yakni dengan mengambil talent yang mampu berkontribusi langsung terhadap perkembangan teknologi keuangan berbasis syariah.” Ungkapnya (Rabu, 13/07).

Bapak Zein Muttaqin juga melengkapi pembahasan yang disampaikan dari dua materi sebelumnya. “Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat jadi lebih teredukasi dengan banyaknya seminar-seminar yang dilaksanakan melalui zoom dan platform-platform untuk menyalurkan uang. Dengan begitu transaksi menjadi lebih mudah.” Ungkapnya (Rabu, 13/07).

Mahasiswa EKIS UII Raih Juara 2 Business Plan Pada Temu Ilmiah Regional Yogyakarta 2022  

Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) merupakan agenda rutin tahunan terbesar yang diselenggarakan FoSSEI Regional bersama KSEI mengangkat tema besar yakni “Optimalisasi Peran Lembaga Keuangan Syariah Untuk Mendukung Penerapan Keuangan Berkelanjutan dalam Rangka Menurunkan Kesenjangan Ekonomi di Indonesia”. Akibat pandemi Covid-19, acara TEMILREG dilaksanakan secara daring di Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 28 April hingga 26 Juni 2022 lalu.

Business Plan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam acara TEMILREG yang bertujuan untuk menggali bakat dan potensi mahasiswa dalam berwirausaha guna mendukung pengembangan inovasi di sektor perbankan, fintech, pasar modal, pegadaian, asuransi, koperasi, dan pendayagunaan ZISWAF. Pengembangan inovasi di masing-masing sektor tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dengan basis keuangan berkelanjutan.

Alur pelaksanaan perlombaan ini terdiri dari 3 tahapan. Tahap pertama yakni penyisihan, pada tahap ini seluruh peserta mengirimkan proposal bisnis sesuai ketentuan dan 5 tim dengan nilai tertinggi akan lolos ke babak semifinal. Tahap kedua yakni semifinal, pada tahap ini 5 tim yang lolos diwajibkan untuk membuat poster bisnis dan ppt yang dipresentasikan, kemudian 3 tim dengan nilai tertinggi akan lolos ke babak final. Tahap ketiga yakni final, pada tahap ini 3 tim akan mengerjakan business case dan melakukan presentasi untuk menentukan raihan juara.

Dalam kegiatan ini, tiga mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII)  berhasil meraih juara 2 Business Plan pada acara Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) Daerah Istimewa Yogyakarta. Prestasi yang membanggakan tersebut diraih oleh Hengky Kurniawan (Ekonomi Islam 2030), Nabilla Sari (Ekonomi Islam 2020) dan Binta Tsulutsi (Ekonomi Islam 2020).

“Sebelumnya saya mengucap Alhamdulillah sebagai rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT.  Ini adalah kali pertama saya menjuarai sebuah kompetisi regional di hidup saya, maka daripada itu semua proses menuju juara sangat berkesan bagi saya.” Ujar Hengky Kurniawan (Selasa, 12/07).

Selanjutnya Binta Tsulutsi juga menyampaikan bahwa ia dan tim sangat bersyukur atas capaian prestasi tersebut. “Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT atas keberhasilan kami dalam perlombaan ini. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada orang tua, keluarga, bapak ibu dosen, ketua FKEI UII beserta jajarannya, dan teman-teman yang selalu mensupport kami dari awal hingga akhir perlombaan. Kemenangan ini merupakan awal perjuangan kami untuk terus berkarya, mengenalkan PSEI, FKEI FIAI UII, dan membumingkan ekonomi Islam di masyarakat.” Tuturnya (Selasa 12/07).

“Semoga dengan apa yang telah kami capai saat ini dapat menginspirasi teman-teman mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam untuk berkarya. Kita harus berani melawan ketakutan dalam memulai hal hal baru. Seburuk apapun hasilnya nanti setidaknya kita pernah mencoba dan harus bisa ambil pelajaran dari kegagalan tersebut.” Kata Nabila Sari (Selasa 12/07)