Generasi Muda, Bikin Keuangan Syariah Lebih Dekat dengan Semua!!

Keuangan Syariah

Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar dunia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat keuangan syariah global. OJK menargetkan pangsa pasar perbankan syariah mencapai 15% dari total aset perbankan pada 2024, memperkuat ekosistem syariah melalui industri halal, zakat, dan wakaf, serta menjadikan Indonesia sebagai hub internasional keuangan syariah.

Namun, Inklusi keuangan syariah di Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan syariah hanya mencapai 9,1%.  Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih belum memahami konsep dasar produk keuangan syariah, seperti akad bagi hasil atau perbedaan antara sistem syariah dan konvensional.

Tantangan ini tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga bersifat global. Industri keuangan syariah memerlukan terobosan untuk dapat bersaing secara internasional, baik dalam hal inovasi produk maupun adopsi yang lebih luas.

Lebih menarik lagi, generasi muda, terutama kelompok usia 15–25 tahun ini memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perubahan. Namun, lagi lagi survei menunjukkan bahwa kelompok ini cenderung kurang peduli terhadap literasi keuangan, bahkan sering terjebak dalam jebakan keuangan (financial trap), seperti maraknya penggunaan pinjaman online tanpa perencanaan yang matang.

Lalu, bagaimana kondisi ini bisa diubah? Dan apa peran generasi muda untuk meningkatkan literasi sekaligus inklusi keuangan syariah di masa depan?. Berikut Rizka Septia Prabu, Student Ambassador Duta Literasi Ekonomi Syariah, Mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2022 membagikan pandangannya.

Penyebab Rendahnya Inklusi Keuangan Syariah 

Pertama, Rizka menyebutkan ada beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya inklusi keuangan syariah di Indonesia:

  1. Rendahnya Literasi Keuangan Syariah Banyak masyarakat yang belum memahami produk keuangan syariah dan prinsip dasarnya. “Sebagian besar masyarakat bahkan tidak tahu apa itu bagi hasil atau bagaimana konsep akad dalam syariah berbeda dari konvensional,” ujar Rizka. 
  2. Akses yang Terbatas Rizka juga menyoroti bahwa layanan keuangan syariah lebih sulit diakses di daerah daerah terpencil, terutama di luar Pulau Jawa.

    “Masyarakat di daerah terpencil sering kali harus menempuh jarak yang jauh untuk menemukan bank syariah,” tambahnya.

  3. Kompleksitas Produk Menurut Rizka, banyak masyarakat merasa produk keuangan syariah lebih rumit dibandingkan produk konvensional. Ada kesan bahwa untuk memahami dan menggunakan produk syariah, butuh pengetahuan tambahan yang membuat orang jadi ragu.
  4. Implementasi Regulasi yang Belum Merata Meski regulasi dari pemerintah dan OJK sudah ada, implementasinya belum optimal di beberapa wilayah. Hal ini menjadi tantangan bagi lembaga keuangan syariah untuk berkembang lebih luas.

Strategi Student Ambassador untuk Meningkatkan Literasi Keuangan

Sebagai student ambassador, Rizka dan timnya aktif melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung bentuk usaha generasi muda dalam peningkatan literasi keuangan syariah, diantara:

  1. Edukasi Melalui Seminar dan Workshop  “Kami sering mengadakan seminar dan workshop untuk masyarakat umum, mahasiswa, hingga pelajar sekolah. Tujuannya adalah untuk mengenalkan keuangan syariah secara sederhana dan menarik,” Ungkap Rizka.
  2. Kolaborasi dengan Lembaga Keuangan Syariah Rizka dan tim juga bekerja sama dengan bank syariah untuk menyebarluaskan informasi tentang produk-produk mereka. “Dengan kolaborasi ini, masyarakat bisa lebih mudah memahami manfaat produk syariah,” ujarnya.
  3. Simplifikasi Produk Syariah Rizka menjelaskan bahwa timnya berupaya menjelaskan produk syariah dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

    “Kami menggunakan pendekatan cerita dan contoh kasus agar lebih membumi,” tambahnya.

Saatnya Pergerakan dari Semua

Hasil Survei Nasional SNLIK dalam konferensi pers OJK 2024 membuktikan rendahnya inklusi keuangan syariah di Indonesia tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga peluang besar bagi generasi muda untuk berkontribusi. Melalui edukasi, kolaborasi, dan inovasi, mahasiswa seperti Rizka Septia Prabu membuktikan bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan yang nyata. “Keuangan syariah bukan hanya tentang agama, tetapi juga tentang menciptakan sistem yang adil dan inklusif untuk semua,”.

Ingin belajar lebih dalam ? Daftar Sekarang di Program Studi Ekonomi Islam
Pendaftaran telah dibuka kunjungi pmb.uii.ac.id dan fis.uii.ac.id/ekis untuk informasi serta artikel lainnya.

Investasi Ilmu Masa Depan, Panduan UAS ala Mahasiswa Ekonomi Islam

UAS

Investasi Ilmu ?? Apa itu ??

Hallo Sobat Ekis ! Gimana nih liburannya akhir tahunnya ? Menyenangkan, ya ? Jangan lupa loh, Sob, Ujian Akhir Semester (UAS) segera tiba. Sobat sudah persiapkan belum?

UAS dikenal sebagai momen yang paling mendebarkan bagi mahasiswa setiap semester, termasuk bagi mahasiswa Ekonomi Islam yang peduli akan prestasi dan akademik. Selain menjadi ajang untuk mengukur pemahaman materi, UAS juga merupakan kesempatan untuk berinvestasi ilmu sebagai bekal masa depan.

Sebagai mahasiswa Ekis, pasti Sobat paham banget tentang pentingnya investasi, kan? Nah, bagaimana cara berinvestasi ilmu agar hasilnya maksimal? Yuk, simak beberapa tips berikut yang bisa Sobat terapkan!!

1. Management Waktu

Sebagai mahasiswa Ekis, Sobat sudah terbiasa mempertimbangkan efisiensi. Menghadapi UAS ibarat mengelola investasi. Alokasikan waktu belajar layaknya mengelola sumber daya dengan memprioritaskan mata kuliah yang membutuhkan perhatian lebih besar seperti pada mata kuliah yang sulit.

Materi yang sulit memberikan “return” besar jika berhasil dikuasai. Dengan memahami yang sulit lebih dulu, Sobat dapat mengurangi beban mental di akhir, sehingga punya energi lebih untuk mereview materi yang lebih ringan. Tentunya, investasi ilmu ini tidak bisa dilakukan dengan sistem kebut semalam, ya, Sob! Seperti yang disarankan oleh kak Hasya Mazaya Lathifah, S.E, peraih pin emas Ekonomi Islam 2022, “ persiapan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindari kelelahan dan hasil yang tidak maksimal”. Tips dari Hasya

 2. Belajar dengan Semangat Kolaborasi 

Seperti yang direkomendasikan Bapak Fajar Fandi Atmaja, LC., MSI., (Baca Disini). Dalam Ekonomi Islam, Sobat pasti tahu bahwa ta’awun (tolong-menolong) adalah prinsip yang penting. Terapkan nilai ini dalam belajar, misalnya dengan membentuk kelompok diskusi.

Diskusikan materi yang sulit atau bahas isu-isu aktual. Dengan cara ini, Sobat tidak hanya belajar untuk ujian tetapi juga memperluas wawasan.

3. Seimbangkan Teori dan Aplikasi 

Usahakan untuk tidak hanya menghafal teori, pahami setiap detail materi dan coba aplikasikan ke kasus nyata dalam dunia ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya membantu Sobat saat ujian, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan.

4. Jaga Kejujuran (Hindari Menyontek) 

Seperti dalam transaksi ekonomi syariah, kejujuran adalah kunci. Menyontek bukan hanya melanggar etika akademik tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Jadilah mahasiswa yang jujur dalam belajar dan ujian ya sob !

5. Persiapan Spiritual 

Selain usaha, sobat jangan lupa untuk berdoa dan tawakal, Dzikir dan ibadah sunnah juga bisa menjadi cara untuk menenangkan pikiran dan memohon keberkahan. Ingatlah bahwa hasil yang berkah adalah buah dari usaha yang dilakukan dengan penuh keikhlasan!. Tips ini juga yang dilakukan oleh mahasiswa peraih pin emas pada tahun 2022 Umi Dinurri’anah, S.E., (Baca disini)

6. Jangan Lupa Istirahat

Belajar terus menerus tanpa istirahat hanya akan membuat tubuh dan otak lelah. Berikan tubuh keadilan dengan cukup tidur dan menjaga pola makan sehat. Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat ujian.

Persiapkan semua ini maksimal beberapa hari sebelum UAS. Persiapan dadakan hanya akan membuat Sobat tidak adil terhadap seluruh kegiatan. Dengan tips ini, semoga Sobat bisa mengatur waktu dengan baik dan memaksimalkan hasil ujian.

Perlu sobat ketahui, UAS bukan hanya sekedar nilai, tetapi juga dapat menjadi langkah untuk generasi yang siap menghadapi masa depan.

Selamat Tahun Baru!
Semoga sukses dan berkah ujianmu ya Sob !!

Tertarik dengan Program Studi Ekonomi Islam?
Informasi pendaftaran telah dibuka!
Kunjungi pmb.uii.ac.id dan fis.uii.ac.id/ekis untuk menemukan informasi serta tips menarik lainnya.

BOOM DIGITAL !! Fintech Syariah, Solusi Aman di Tengah Jeratan

Di era digital, perkembangan teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita melakukan transaksi keuangan. Fintech atau teknologi finansial menjadi tren global yang tumbuh pesat, menawarkan berbagai solusi mulai dari pembayaran digital, pinjaman online, hingga investasi. Hal ini dibuktikan dari peningkatan minat masyarakat terhadap transaksi digital yang semakin jelas terlihat.

Menurut data Fintech Industry Growth Statistics 2024, fintech telah menjadi salah satu industri dengan pertumbuhan paling pesat di dunia. Pada tahun 2023, total investasi dalam sektor fintech mencapai $98 miliar, dan tren ini diperkirakan akan terus meningkat. Peningkatan transaksi digital, seperti penggunaan dompet elektronik dan layanan pembayaran online, menjadi pendorong utama pertumbuhan ini. Sebagai contoh, di Indonesia, jumlah transaksi digital diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya pengguna smartphone dan akses internet yang semakin luas. Kehadiran fintech memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mengakses layanan keuangan tanpa harus melalui birokrasi perbankan tradisional yang rumit.

Sehingga, di balik pesatnya perkembangan ini, muncul juga fenomena pinjaman online (pinjol), salah satu bentuk dari fintech yang sering menimbulkan masalah. Pinjol adalah salah satu bentuk layanan yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pinjaman secara cepat dan mudah. Meski memberikan kemudahan di awal, pinjol kerap menjadi masalah karena bunga yang tinggi dan praktik yang tidak transparan.

Mengapa Pinjol Bahaya?

Pada awalnya, pinjol memberikan kemudahan bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat tanpa melalui proses rumit seperti di bank. Namun, kemudahan ini sering menjadi jebakan. Beberapa pinjol, terutama yang ilegal, menawarkan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ratusan persen dari jumlah pinjaman pokok. Jika peminjam tidak bisa melunasi, bunga akan terus bertambah dan akhirnya membebani mereka dengan utang yang besar.

Selain itu, praktik yang tidak transparan dan kurangnya pengawasan sering menyebabkan masalah bagi pengguna. Banyak kasus di mana data pribadi peminjam disalahgunakan oleh penyedia pinjol, dan tidak sedikit yang merasa tertekan oleh cara penagihan yang tidak etis. Dengan begitu, meskipun pinjol memberikan kemudahan awal, ia juga bisa menjadi sumber masalah finansial yang berkepanjangan.

Fintech Syariah, Alternatif Lebih Aman !

Di tengah situasi seperti ini, fintech syariah memiliki potensi besar untuk mengambil alih peran fintech konvensional, terutama dalam segmen pinjaman. Dengan menggunakan teknologi yang sama tetapi menawarkan produk yang lebih etis dan transparan, fintech syariah bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan akses keuangan tanpa harus khawatir terjerat utang yang besar.

Sebagai contoh, layanan P2P lending syariah memungkinkan peminjam untuk mendapatkan dana tanpa bunga, tetapi dengan skema bagi hasil yang lebih adil. Selain itu, ada juga platform crowdfunding berbasis syariah yang membantu UKM dan usaha mikro untuk mendapatkan modal secara halal. Dengan inovasi ini, fintech syariah tidak hanya menawarkan keamanan finansial tetapi juga menjaga kesejahteraan pengguna secara keseluruhan.

Solusi atau Tantangan untuk Masa Depan?

Jadi, apakah masa depan fintech syariah merupakan solusi atau tantangan? Dari apa yang dipaparkan, fintech syariah jelas beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang melarang praktik riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Ini berarti, layanan fintech syariah menawarkan sistem yang lebih adil dan jauh dari praktik yang merugikan.

Di dalam ekosistem fintech syariah, ada penilaian menyeluruh terhadap profil peminjam sebelum dana diberikan. Artinya, fintech syariah memastikan bahwa dana yang dipinjamkan akan digunakan untuk kegiatan yang produktif dan positif. Hal ini berbeda dengan pinjol konvensional, yang hanya berfokus pada pengembalian dana tanpa peduli bagaimana pinjaman tersebut digunakan. Dengan demikian, fintech syariah tidak hanya melindungi pengguna dari utang yang mencekik, tetapi juga mendorong kesejahteraan jangka panjang dan mengurangi risiko yang bisa merusak ekonomi.

Oleh karena itu, fintech syariah memiliki potensi untuk menjadi solusi di tengah pesatnya perkembangan pinjaman online. Dengan menawarkan alternatif yang sesuai syariah dan lebih bertanggung jawab, fintech syariah bisa membantu masyarakat menghindari jeratan utang yang menjerat dan menjaga stabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Namun, untuk benar-benar sukses, dukungan regulasi yang kuat serta edukasi masyarakat tentang manfaat dan prinsip prinsip fintech syariah menjadi faktor penting yang harus terus dikembangkan. Dengan dukungan regulasi yang lebih baik dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas Muslim, fintech syariah bisa menjadi motor penggerak inklusi keuangan di dunia Islam.

Ingin belajar lebih dalam tentang solusi ekonomi syariah di era digital?
Program Studi Ekonomi Islam siap membekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan inovasi keuangan berbasis syariah.

Masa depan ekonomi syariah ada di tangan generasi muda
Gabung sekarang dan jadi bagian dari perubahan!!

Informasi lebih lanjut kunjungi pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI
Kenal lebih dekat dengan Program Studi Ekonomi Islam UII di https://fis.uii.ac.id/ekis

From Thrift to Profit, Mahasiswa Ekis punya Finansial Produktif

From Thrift to Profit

Siapa bilang mahasiswa tidak bisa mandiri secara finansial, saat ini telah banyak mahasiswa yang sukses meraih keuntungan dari bisnis sampingan dengan kreativitas dan ketekunannya. Salah satunya mahasiswa Ekonomi Islam UII Angkatan 2022 ||Uray Fadli Rahman, dia telah berhasil mengubah hobinya menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.

Banyak orang mengira bahwa bisnis pakaian bekas (thrift) adalah sekadar menjual barang yang tidak terpakai lagi. Namun, bagi Uray, bisnisnya lebih dari sekadar thrift biasa, fokus utamanya adalah pada kaos vintage, sebuah kategori pakaian bekas yang memiliki nilai lebih karena keunikan, sejarah, dan keterbatasannya.

“Yang menginspirasi saya memulai bisnis ini adalah kecintaan saya pada musik dan gaya berpakaian band-band lama yang sering diputar oleh ayah saya sejak kecil. Kaos-kaos vintage ini sangat spesial, karena selain unik, banyak juga yang limited edition. Tidak banyak orang yang memiliki jenis kaos seperti ini,” ujar Uray.

Meskipun banyak orang menganggap bisnis thrift dan vintage itu serupa, sebenarnya ada perbedaan yang cukup penting. Thrift lebih merujuk pada barang bekas secara umum, sementara vintage adalah barang-barang yang berasal dari era atau masa tertentu, biasanya lebih dari 20 tahun yang lalu, dan memiliki nilai historis atau emosional. Perlu kamu ketahui, “vintage termasuk thrift tapi thrift belum tentu adalah vintage”. Dan Dalam bisnisnya, Uray fokus pada kaos vintage, yang memang memiliki pasar tersendiri di kalangan kolektor dan pecinta fashion lawas.

Menerapkan Prinsip Syariah dalam Bisnis

Menariknya, bisnis ini tidak dimulai dengan modal besar. Uray mengaku bahwa modal awalnya hanyalah “nekat”. Pada awalnya, ia memulai usahanya dengan hanya sekitar Rp150.000 untuk membeli kaos pertama, yang kemudian secara bertahap berkembang. Modal terkumpul dari tabungan pribadi dan penghasilan, hingga sampai saat ini sudah mencapai kisaran 1 hingga 2 juta rupiah untuk modal saja.

Perjalanan bisnisnya memang tidak selalu mulus. Tantangan terbesar di awal adalah mencari pemasok yang bisa menyediakan kaos vintage dengan kualitas yang terjamin. Selain itu, biaya pengiriman dan kadang barang yang terjebak di bea cukai menjadi hambatan tersendiri. Namun, berkat ketekunannya, ia berhasil mengatasi semua tantangan itu.

Mengelola Waktu Antara Bisnis dan Kuliah

Uray Fadli Rahman
Ekonomi Islam 2022

Mengelola bisnis sambil kuliah bukanlah hal mudah. Uray harus pandai membagi waktu antara urusan akademis dan bisnisnya.

“Jujur, semuanya saya kerjakan sendiri, mulai dari mencari barang, membersihkan, hingga packing dan pengiriman. Kalau saya lagi tidak di Jogja, kadang abang saya membantu sedikit, tapi sebagian besar tetap saya handle sendiri. Capek, tapi karena ini sudah jadi passion, saya nikmati saja.” Ungkap Uray

Sebagai mahasiswa tentu kuliah tetap menjadi prioritas utamanya

“Kalau ada event besar di luar kota, saya biasanya ambil jatah tidak presensi kuliah, tapi selebihnya saya bisa tetap kuliah sambil menjalankan bisnis ini. Orang tua juga mendukung selama saya bisa menjaga keseimbangan antara keduanya.” Tambah Uray

Mengenal Pasar dan Persaingan

Saat memulai bisnis ini, target pasar menjadi salah satu tantangan terbesar.

“Saya butuh waktu untuk benar-benar memahami siapa yang akan menjadi pembeli saya. Pada awalnya, saya kira kaos-kaos ini cocok untuk semua kalangan, tetapi ternyata segmen pasarnya lebih niche, pecinta kaos band lawas dan kolektor barang vintage,” jelasnya.

Namun, meskipun pasar vintage sangat spesifik, persaingan di dunia thrift dan vintage cukup ketat. Banyak teman-teman Uray yang juga menjalankan bisnis serupa. Meski begitu, ia tidak menganggap teman-temannya sebagai pesaing. Uray mengaku bahwa hubungan antar penjual di bisnis ini lebih menyerupai komunitas yang saling mendukung ketimbang persaingan. Mereka sering bertemu, berbagi pengalaman, dan bahkan saling membantu satu sama lain dalam menjalankan bisnis.

Menerapkan Prinsip Syariah dalam Bisnis

Menariknya, dalam menjalankan bisnis, Uray sebagai mahasiswa Ekonomi Islam sangat memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Salah satu prinsip yang ia terapkan adalah menjauhi unsur penipuan dan riba.

“Saya selalu jujur dengan konsumen tentang kondisi barang yang saya jual. Jika ada cacat atau kerusakan, saya jelaskan secara detail melalui foto atau video call. Transparansi dan kejujuran adalah kunci kepercayaan pelanggan,” tambahnya.

Ke depannya, Uray berharap bisnisnya dapat berkembang lebih besar dan dikenal lebih luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. Uray juga mengutarakan keinginannya agar lebih banyak orang dapat menghargai kaos-kaos vintage, karena menurutnya, setiap kaos memiliki sejarah dan cerita yang menarik di baliknya. Ia juga berharap bisnisnya dapat terus berkembang dan tumbuh lebih besar di masa depan.

Selain itu, untuk mahasiswa lain yang ingin memulai bisnis, Uray berpesan, “Jangan takut untuk memulai! Mulailah dengan langkah kecil, cari tahu apa yang kamu suka dan tekuni. Terpenting, jangan takut untuk gagal. Setiap kegagalan adalah pelajaran berharga.” Tegas Uray

Dengan semangat dan dedikasi, Uray Fadli Rahman berhasil membuktikan bahwa bisnis berbasis hobi pun bisa menghasilkan keuntungan yang tidak main-main. Dari thrift hingga Profit, fokusnya bisnisnya di Vintage membuktikan bahwa dengan ketekunan dan kekreativan, siapapun bisa menjadi mandiri secara finansial, bahkan di bangku kuliah.

Tertarik menjadi Pembisnis muda juga?
Segeralah gabung bersama kami di Program Studi Ekonomi Islam.
Informasi pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id atau KLIK DISINI

Temukan informasi menarik lainnya di https://fis.uii.ac.id/ekis/

Investasi Mahasiswa, Tren Sejahtera untuk Finansial Masa Depan

Investasi Mahasiswa

Investasi di kalangan mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) kini semakin populer. Kesadaran akan pentingnya mengelola keuangan secara bijak dan sesuai dengan prinsip syariah telah mendorong banyak mahasiswa untuk mulai berinvestasi sejak duduk di bangku kuliah. Beberapa di antaranya adalah mahasiswa yang berbagi pengalaman dalam wawancara kali ini, mereka : Muhammad Reza Akbar, Abdullah Hanif Alhaqqamul Adlu, dan Ardli Nur Rohmad, ketiganya merupakan mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2022.

Mengapa Investasi ?

Bagi mahasiswa, investasi bukan sekadar cara mencari keuntungan jangka pendek, tetapi juga langkah strategis untuk mempersiapkan masa depan yang lebih stabil. “Uang yang kita tabung sekarang mungkin akan kehilangan nilainya di masa depan karena inflasi”. Dengan demikian, investasi menjadi cara penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan keuangan mereka di masa mendatang. Mereka bisa memilih berbagai instrumen investasi, baik aset digital maupun instrumen keuangan syariah lainnya yang lebih aman.

Menurut Abdullah Hanif Alhaqqamul Adlu, mahasiswa yang berinvestasi di saham, mengalokasikan uang untuk investasi, jauh lebih bermanfaat daripada mengikuti tren gaya hidup konsumtif seperti “flexing” yang sering dilakukan oleh kalangan anak muda.

“Daripada uang dipakai buat flexing, lebih baik diinvestasikan untuk masa depan. Apalagi sekarang banyak saham yang sedang diskon,” ujar Hanif.

Begitupun menurut Muhammad Reza Akbar, mahasiswa Ekonomi Islam UII yang telah berinvestasi selama hampir lebih dari empat tahun dengan Bitcoin, Reza menjelaskan bahwa Bitcoin menjadi pilihannya karena ia percaya bahwa aset digital seperti ini akan menjadi salah satu instrumen keuangan yang terus berkembang.

“Bitcoin ini menurut saya akan menjadi salah satu mata uang atau aset yang terus naik valuasinya,” Ucapnya.

Reza memulai investasinya sejak akhir tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 memicu ketidakpastian ekonomi global. Sejak saat itu, investasi ini telah memberikan hasil yang memuaskan, terutama karena Bitcoin semakin diterima oleh berbagai negara sebagai aset berharga, seperti emas digital. Tentu saja, dalam era di mana segalanya bergerak menuju digital, termasuk pembayaran dan penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan, pilihan Reza menjadi langkah yang tepat untuk melindungi nilai kekayaannya di masa depan.

Prinsip-prinsip Syariah dalam Investasi

Investasi yang dilakukan mahasiswa Ekonomi Islam UII tentunya harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Ini berarti menghindari riba, gharar (ketidakpastian berlebihan), dan maisir (spekulasi). Seperti yang dikatakan Ardli Nur Rohmad, mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2022 yang juga berivestasi menegaskan

“investasi syariah seperti saham dan reksadana syariah itu memberikan likuiditas yang mudah serta tetap menjaga prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaannya jadi diutamakan untuk mahasiswa agar tetap dalam koridor syariat agar tidak terjerumus dan malah merugikan.” Tegasnya.

Oleh karena itu, Mahasiswa yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah memiliki beberapa pilihan instrumen yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut :

  1. Saham Syariah: Seperti yang dipilih oleh Hanif dan Ardli, saham syariah adalah
    pilihan investasi jangka panjang dengan potensi keuntungan besar, terutama di saat
    pasar mengalami koreksi.
  2. Reksadana Syariah: Instrumen ini mengumpulkan dana dari banyak investor untuk
    diinvestasikan dalam portofolio yang memenuhi prinsip-prinsip syariah.
  3. Emas: Investasi emas tetap menjadi pilihan populer karena stabilitas nilainya dan
    kemudahan dalam menjualnya kembali.
  4. Crowdfunding Syariah: Alternatif ini memungkinkan mahasiswa untuk ikut
    mendanai proyek berbasis syariah.

Langkah Memulai Investasi

Bagi kamu yang tertarik untuk memulai perjalanan investasi, pahami beberapa tips singkat berikut :

  •  Perbanyak Pengetahuan: Pelajari instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah, serta sesuaikan dengan profil risiko kamu.
  • Jangan Takut Memulai: Mulai dengan jumlah kecil dan belajar dari pengalaman.
  • Investasikan Uang dengan Bijak: Jangan hanya menggunakan uang dari orang tua untuk konsumsi sehari-hari, tetapi juga sisihkan sebagian untuk investasi agar nilainya tetap terjaga.

Dengan demikian Investasi di kalangan mahasiswa semakin penting dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Dengan memulai investasi sejak dini dan mengikuti prinsip-prinsip syariah, mahasiswa dapat mempersiapkan masa depan keuangan yang lebih baik dan stabil. Testimoni dari Hanif, Reza, dan Ardli diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk lebih serius dalam mengelola keuangan mereka.

Jika kamu tertarik mempelajari lebih lanjut tentang investasi, jangan ragu untuk bergabung dengan Ekonomi Islam UII dan kamu akan mendalaminya lebih lanjut dengan bergabung di Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) FIAI UII, informasi terkini ikuti akun Instagram kspmsfiaiuii.

Tetap terhubung bersama kami untuk pengetahuan dan informasi lainnya yaa sob!

Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Bitcoin di Tengah Krisis Ekonomi Turki, Halal atau Haram?

Bitcoin

Turki kini berada di ambang krisis ekonomi terburuk yang pernah dialami. Inflasi yang melonjak tajam telah menghancurkan daya beli masyarakat, membuat harga barang kebutuhan pokok meroket tanpa terkendali. Laporan terbaru menunjukkan inflasi tahunan mencapai dua digit, mengancam stabilitas ekonomi negara. Ditambah dengan dampak perang Rusia-Ukraina yang memperburuk situasi, ketidakstabilan ekonomi di kawasan semakin nyata, terutama dengan kenaikan harga yang signifikan di Turki.

Dalam menghadapi krisis ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengambil langkah-langkah yang kontroversial. Dua tahun lalu, Erdogan menyatakan bahwa Turki tidak akan menaikkan suku bunga, karena Islam ssendiri menurutnya menginginkan suku bunga yang rendah atau bahkan 0%. “Kami akan meningkatkan ekspor dan investasi dalam negeri untuk  menarik dana asing masuk,” ujar Erdogan. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang menolak riba atau bunga. Namun, keputusan ini berdampak buruk pada nilai Lira yang merosot tajam, sehingga membuat banyak investor asing menarik dananya dari Turki.

Strategi Gagal, Lira Anjlok, Masyarakat Beralih ke Bitcoin

Pasca anjloknya Lira, masyarakat Turki banyak beralih ke USD, emas, dan Bitcoin untuk menjaga kekayaan mereka dari inflasi yang tidak terkendali. Ekosistem penunjang Bitcoin banyak bermunculan di Turki, mulai dari ATM Bitcoin hingga berbagai pedagang yang menerima Bitcoin sebagai pembayaran. Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menunjukkan tingkat stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan Lira. Meskipun Bitcoin sendiri mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, banyak masyarakat Turki melihatnya sebagai penyelamat di tengah ketidakstabilan ekonomi.

Dengan demikian, awal tahun ini Erdogan akhirnya mengubah strateginya dan menaikkan suku bunga. Bahkan, saat ini, suku bunga berada di angka 50% karena inflasi masih terus menghantui masyarakat Turki. Program ekonomi baru Turki bertujuan untuk meredakan krisis inflasi jangka panjang yang dipicu oleh kebijakan Erdogan sebelumnya. Program ini telah menuai pujian dari para investor, namun belum membuahkan hasil bagi warga Turki yang menghadapi inflasi hampir 70%, melonjaknya biaya pinjaman, dan pengurangan langkah-langkah stimulus yang selama ini telah mengurangi dampak pertumbuhan harga.

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Akhirnya pemerintah Turki menyadari eksistensi crypto dan meregulasinya. Erdogan bahkan memasang ahli kripto untuk menduduki posisi penting di bank sentral. Namun sampai saat ini belum diketahui akankah Turki mengadopsi Bitcoin sepenuhnya?

Lalu, apa sih sebenarnya hukum Bitcoin atau Cryptocurrency dalam Islam ?
Ada beberapa argumen yang mendukung kedua sisi ini.

Argumen Halal

Pendukung kehalalan Bitcoin berpendapat bahwa mata uang kripto ini dapat dianggap sebagai alat tukar yang sah dan dapat digunakan dalam transaksi sehari-hari karena tidak ada unsur Riba dalam penggunaannya. Sehinnga, selama Bitcoin digunakan dengan cara yang etis dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, mereka melihatnya sebagai bentuk inovasi finansial yang bisa diterima. Selain itu bitcoin mempunyai beberpa kelebihan seperti : universal, cepat, transparansi, dan kontrol pribadi. Beberapa ulama melihat bitcoin atau cryptocurrency ini sebagai inovasi teknologi yang memudahkan transaksi keuangan mengunarangi biaya dan meningkatkan inklusi keuangan serta ekonomi digital.

Argumen Haram 

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa Bitcoin adalah haram karena sifatnya yang spekulatif dan mengandung unsur gharar (ketidakpastian) yang tinggi dikarenakan volatilitas harga yang ekstrem. Mereka berargumen bahwa transaksi Bitcoin seringkali digunakan untuk tujuan ilegal seperti pencucian uang, perdagangan narkoba dan memberikan celah bagi kejahatan. Selain itu, ketidakjelasan dan ketidakpastian nilai Bitcoin tadi dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dalam Islam.

Dr. M. Roem Syibly, S.Ag., MSI. Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam berpendapat bahwa Bitcoin atau Uang Crypto adalah uang masa depan kita. Beliau menambahkan

“Mungkin penggunaan Bitcoin secara langsung atau menyeluruh di Indonesia saat ini masih tergolong haram, selain karena masih banyak negara yang melegalkan juga penggunaan bitcoin saat ini dibolehkan hanya sebagai bukti pemeang aset saja. Tapi saya yakin dikemudian hari dimasa depan akan ada waktunya Ketika Bitcoin menjadi halal seperti yang sudah terjadi pada system-sistem keuangan lainnya. Namun tentu saja dengan beberapa hal sepertti regulasi yang diluruskan oleh para Ulama nanti”. Jelas Pak Roem

Adapun faktor yang memungkinkan kehalalan bitcoin adalah :

  • Keberlanjutan nilai
    Bitcoin atau Cryptocurrency harus memiliki nilai yang stabil dan diakui secara luas
  • Keadilan Transaksi
    Semua transaksi harus adil dan transparan tanpa ada eksploitasi
  • Regulasi yang jelas
    Harus ada regulasi yang jelas untuk menghindari penyalahgunaan dan aktivitas illegal

Untuk itu, dalam menghadapi situasi ini sangat penting bagi umat Islam untuk berhati-hati dan mempertimbangkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap keputusan finansial. Bitcoin mungkin menawarkan solusi di tengah ketidakstabilan ekonomi, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan ajaran Islam.

Sebagai alternatif investasi atau alat tukar, Bitcoin bisa menjadi pilihan yang menarik, namun harus disertai dengan pemahaman yang mendalam dan kesadaran akan risiko yang ada. Sobat diharapkan untuk tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap dalam koridor syariah.

Sejauh ini bagaimana menurut kamu Sob? Apakah Bitcoin merupakan solusi yang tepat di tengah krisis ekonomi saat ini?, atau justru menimbulkan tantangan baru??

Jangan lupa untuk terus baca artikel Ekis untuk pengetahuan dan informasi lainnya ya Sob !
Kunjungi https://fis.uii.ac.id/ekis/ atau KLIK DISINI

Antara Transparansi Atau Manipulasi, Bisnis Tanpa Korup Utopis Atau Realistis ?

Di Indonesia, masalah korupsi sudah seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Transparency International melaporkan bahwa Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2023, Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah korupsi di negeri ini dan bagaimana ini mempengaruhi serta berdampak pada dunia bisnis. Korupsi kerap terjadi mulai dari korupsi di lembaga pemerintahan , sektor swasta, bahkan hal
hal yang tampak kecil yang akan berdampak besar seperti, pemotongan dana bansos, penyalahgunaan anggaran desa, penggelapan dana kas RT/RW, pungutan liar sampai manipulasi laporan keuangan dalam organisasi. Hal ini menunjukkan bagaimana kurangnya transparansi dan integritas dapat menghancurkan kesejahteraan publik dan merugikan banyak pihak.

Pentingnya Kejujuran dalam Bisnis

Dalam Islam, kejujuran adalah fondasi yang sangat penting dalam menjalankan bisnis. Kejujuran tidak hanya penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan, tetapi juga untuk mendapatkan berkah dari Allah. Bisnis yang dijalankan dengan prinsip kejujuran dan transparansi akan lebih tahan lama dan membawa manfaat jangka panjang.

Pada skandal besar korupsi yang terjadi seperti Kasus Jiwasraya, di mana triliunan rupiah uang nasabah lenyap akibat manajemen yang tidak jujur dan transparan dalam berinvestasi. Begitu pula dengan manipulasi laporan keuangan Garuda Indonesia yang menipu investor dan merusak reputasi perusahaan tersebut di mata dunia serta kandal korupsi lainnya dipemerintahan daerah, contoh kasus korupsi tersebut menunjukan perlunya penegakan hukum yang tegas, peningkatan transparansi, dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana publik, baik di tingkat pemerintah, swasta, tingkat pusat ataupun daerah.

Kasus-kasus korupsi ini menunjukkan betapa pentingnya tanggung jawab, kejujuran dan transparansi dalam pengelolaan investasi di dunia bisnis dan pemerintahan Indonesia. Setiap pelaku bisnis atau pengelola dana harus bertindak jujur dan transparan dalam setiap transaksi agar terhindar dari penyelewengan dan kerugian yang tidak diinginkan. Tanpa integritas, korupsi dan penyelewengan akan terus merajalela, merusak tatanan ekonomi dan mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi-institusi negara.

Dalam Islam sendiri diberikan panduan yang jelas dalam menghadapi masalah korupsi. Beberapa prinsip utama yang dapat diterapkan untuk mengurangi korupsi antara lain:

  1. Transparansi (At-Tashrih) Semua aspek transaksi harus dilakukan dengan terbuka dan jelas. Dengan adanya transparansi, maka akan meminimalkan kemungkinan terjadinya penipuan dan manipulasi.
  2. Keadilan (Al-Adl) Setiap individu atau perusahaan harus diperlakukan dengan adil, tanpa memihak dan tidak ada pihak yang dirugikan. Keadilan dalam bisnis membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kompetitif.
  3. Akuntabilitas Setiap orang yang terlibat dalam bisnis harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini termasuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil.

Demikian pula, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an pada Q.S Al-baqarah ayat 282, pada ayat tersebut menekankan pentingnya pencatatan utang-piutang secara akurat untuk menjaga kejelasan dan keadilan. Pencatatan harus dilakukan dengan benar, melibatkan saksi bila perlu, semua pihak terkait harus bertindak dengan integritas. Ayat ini juga menunjukkan bahwa pencatatan dan kesaksian adalah bagian dari prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam transaksi keuangan.

Selain itu dalam Q.S. An-Nisa ayat 58 ditegaskan pentingnya menunaikan amanah dan memberikan keputusan secara adil. Ayat ini mengingatkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk menyampaikan kepercayaan kepada yang berhak dan menetapkan hukum dengan keadilan. Allah memberikan pengajaran terbaik dan selalu memperhatikan segala sesuatu.

Untuk melihat ayat klik disini

Dalam menghadapi tantangan korupsi yang menjadi masalah besar sehingga dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi suatu negara, kita harus memahami bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri. Seperti pepatah yang mengatakan, “Sekecil apa pun sebuah langkah, itu adalah awal dari sebuah perjalanan panjang.” Mari kita jadikan kejujuran sebagai pedoman dalam setiap tindakan kita, baik dalam skala kecil maupun besar. Kita tidak bisa hanya mengandalkan penegak hukum dan regulasi semata, tanggung jawab ada di tangan kita masing-masing.

Dalam bisnis pula, kejujuran bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan yang adil dan berkelanjutan. Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang berintegritas dan bebas dari korupsi. Kepercayaan yang dibangun melalui kejujuran akan memperkuat hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis. Selain itu, transparansi dalam operasional bisnis juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih awal, mencegah terjadinya penyimpangan yang lebih besar di kemudian hari.

Lebih jauh lagi, penerapan prinsip-prinsip ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik dan investor. Sebuah perusahaan yang dikenal jujur dan transparan akan lebih mudah menarik investasi dan dukungan dari masyarakat. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya berkembang secara ekonomi tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan budaya bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Yang pada akhirnya, menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan bukan hanya menguntungkan bagi individu atau perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian secara keseluruhan, membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

Untuk mencapai hal ini, langkah-langkah di level mikro sangat penting. Setiap individu harus mulai dengan diri sendiri, menerapkan kejujuran dan transparansi dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Di tempat kerja, kita bisa mulai dengan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan, menolak untuk terlibat dalam praktik-praktik tidak etis, dan mendorong budaya integritas di lingkungan kita. Dalam komunitas, kita bisa mengedukasi orang-orang sekitar tentang pentingnya kejujuran dan dampak negatif dari korupsi. Dengan cara ini, perubahan besar dapat dimulai dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan oleh banyak orang.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah. Mari kita bangun masa depan yang lebih bersih, lebih jujur, dan lebih adil untuk generasi mendatang. Sebab, di tangan kitalah harapan itu berada.

Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah. Mari kita bangun masa depan yang lebih bersih, lebih jujur, dan lebih adil untuk generasi mendatang.  Sebab, di tangan kitalah harapan itu berada.

Bersama-sama, kita bisa mengubah arah dan menciptakan Indonesia yang lebih baik, dimulai dari tindakan hari ini!!

Follow up for more information https://fis.uii.ac.id/ekis/

BSI dan Muhammadiyah “Perbedaan Visi yang Mendorong Penarikan Dana besar-besaran”

BSI dan Muhamadiyyah

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI

BSI dan Muhammadiyah

Baru-baru ini, Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam besar di Indonesia, memutuskan untuk menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Langkah ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Tidak sedikit mereka yang mengklaim bahwa keputusan ini menunjukkan ketidak percayaan terhadap BSI akibat dugaan kesalahan yang dibuat oleh bank tersebut, sehingga menimbulkan beberapa masyarakat yang memilih dan beralih ke bank konvensional.

Anom Garbo, SEI., ME Dosen Program Studi Ekonomi Islam FIAI UII menjelaskan bahwa penarikan dana oleh muhamadiyyah bukanlah keputusan yang mendadak

“Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI sudah menjadi bahan diskusi selama beberapa tahun. Muhammadiyah ingin lebih fokus pada pemberdayaan lembaga lembaga keuangan mikro mereka, dan menambah unsur kompetitif bagi bank syariah,” ungkapnya.

Menurut pak Anom, performa BSI yang tidak sesuai harapan juga menjadi faktor pertimbangan penarikan dana muhamadiyyah dari BSI “Tidak bisa dipungkiri, Meskipun ada perkembangan, pencapaian BSI tidak sepositif yang dibayangkan, dan penarikan dana ini juga berkaitan erat dengan fokus Muhammadiyah pada pengembangan sektor UMKM.” tambahnya.

UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Muhammadiyah melihat potensi besar dalam sektor UMKM untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi lokal. Dengan mengalokasikan dana ke UMKM, Muhammadiyah berharap bisa membantu bisnis kecil berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keputusan untuk lebih banyak mendukung UMKM ini tentu akan berdampak pada daerah-daerah yang menjadi pusat UMKM, seperti Yogyakarta.

Yogyakarta, yang merupakan salah satu pusat UMKM di Indonesia, akan merasakan dampak dari keputusan ini. Pak Anom menyebutkan bahwa sekitar 75% BMT di Yogyakarta berafiliasi dengan Muhammadiyah.

“Dengan banyaknya lini usaha Muhammadiyah di Yogyakarta, termasuk rumah sakit, sekolah, dan universitas, dana yang terkumpul bisa digunakan untuk pengembangan lebih lanjut,” jelasnya.

Seiringan dengan itu, dampak positif dari penarikan dana ini juga membuka peluang besar bagi BMT untuk mengambil peran yang lebih signifikan. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro syariah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI membuka peluang besar bagi BMT untuk menggaet dana ini dan menggunakannya untuk mendukung UMKM. BMT bisa menawarkan pembiayaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan UMKM dan memberikan layanan yang lebih dekat dengan masyarakat. Peningkatan peran BMT dalam mendukung UMKM ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah.

Dengan meningkatnya dukungan untuk UMKM, diharapkan ada peningkatan ekonomi di daerah-daerah seperti Yogyakarta. UMKM yang lebih kuat dan berkembang akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah. Hal Ini menunjukkan bahwa keputusan Muhammadiyah untuk menarik dana dari BSI dan mengalokasikannya ke sektor UMKM berpotensi besar untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian daerah.

Terakhir Pak Anom menekankan bahwa masyarakat seharusnya tidak terbawa opini negatif tanpa memahami fakta yang sebenarnya.

“Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI bukan karena ketidakpercayaan atau kebencian terhadap BSI, tetapi karena perbedaan visi dan tujuan,” jelasnya.

Menurutnya, BSI cenderung fokus pada sektor menengah ke atas untuk bersaing dengan bank konvensional, sedangkan Muhammadiyah ingin lebih banyak berkontribusi pada sektor mikro dengan dana umat yang mereka miliki.

Penarikan dana Muhammadiyah dari BSI adalah langkah strategis untuk lebih fokus pada pengembangan UMKM. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama di Yogyakarta. Dengan dukungan yang tepat, UMKM bisa berkembang lebih pesat dan membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Follow up for more information https://fis.uii.ac.id/ekis/

Daftar Mata Kuliah Jurusan Ekonomi

Daftar Mata Kuliah Ekonomi

Daftar Mata Kuliah Jurusan Ekonomi !!

Jurusan Ekonomi merupakan bidang studi yang sangat penting untuk memahami mekanisme keuangan, bisnis dan pengelolaan sumber daya. Di era globalisasi saat ini, pemahaman terhadap ilmu ekonomi sangat penting untuk mengatasi tantangan perekonomian yang semakin kompleks seperti inflasi, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi. Lulusan ilmu ekonomi dibekali dengan kemampuan analitis dan pemecahan masalah yang tajam, sehingga memungkinkan mereka berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di berbagai sektor, baik pemerintah maupun swasta.

Mata Kuliah yang Dipelajari

Jurusan Ekonomi menawarkan berbagai mata kuliah ekonomi yang membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar hingga lanjutan. Berikut adalah beberapa mata kuliah yang umumnya ditemui dalam jurusan ini:

1. Pengantar Ekonomi Mikro

Mata kuliah ini memperkenalkan konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti permintaan dan penawaran, elastisitas, teori produksi, dan struktur pasar.

2. Pengantar Ekonomi Makro

Mata kuliah ini fokus pada konsep makroekonomi, termasuk kebijakan fiskal dan moneter, pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

3. Ekonomi Pembangunan

Membahas masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang dan cara-cara untuk mengatasinya, termasuk kebijakan pembangunan dan strategi pengentasan kemiskinan.

4. Ekonomi Internasional

Memperkenalkan konsep-konsep perdagangan internasional, keseimbangan pembayaran, dan kurs mata uang.

5. Ekonometrika

Mengajarkan teknik-teknik statistik untuk menganalisis data ekonomi dan memprediksi tren ekonomi masa depan.

6. Ekonomi Moneter

Membahas peran uang, bank, dan kebijakan moneter dalam perekonomian.

7. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Memperkenalkan konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta dampaknya terhadap ekonomi.

PSEI UII “Program Studi Ekonomi Islam yang Unggul !!”

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan salah satu program studi yang menawarkan pendekatan unik dalam mempelajari ilmu ekonomi. PSEI UII tidak hanya fokus pada ekonomi konvensional, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Berikut adalah beberapa aspek yang membuat PSEI UII unggul dan menarik:

1. Kurikulum Berbasis Syariah

PSEI UII menawarkan kurikulum yang dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai ekonomi dari perspektif syariah. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana prinsip-prinsip Islam diterapkan dalam pengelolaan ekonomi.

2. Fokus pada Pengembangan Etika Ekonomi

Salah satu keunggulan PSEI UII adalah fokusnya pada pengembangan etika ekonomi, yang memastikan bahwa lulusan tidak hanya ahli dalam teori ekonomi, tetapi juga memiliki integritas dan etika yang kuat dalam berpraktik.

3. Peluang Karir yang Luas

Lulusan PSEI UII memiliki kesempatan karir yang luas, tidak hanya di sektor ekonomi konvensional tetapi juga di sektor ekonomi syariah yang semakin berkembang.

4. Fasilitas dan Dosen yang Berkualitas

PSEI UII didukung oleh fasilitas modern dan dosen yang berkualitas dengan pengalaman praktis dan akademis yang mumpuni, memberikan mahasiswa lingkungan belajar yang kondusif dan inspiratif.

Belajar Ekonomi dari Perspektif Islam

Selain mempelajari ekonomi konvensional, mahasiswa PSEI UII juga mendapatkan wawasan mendalam mengenai ekonomi dari perspektif Islam. Beberapa mata kuliah yang khas dalam program studi ini antara lain:

• Fiqh Muamalah
• Perencanaan keuangan Islam
• Tafsir Ayat dan Hadist Ekonomi Islam

Serta peminatan yang lebih menjurus seperti :

• Regulasi dan Studi Fatwa Lembaga Keuangan Syariah (P1)
• Keuangan Publik Islam (P2)
• Global Halal Industry (P3)

Sobat bisa lihat informasi mata kuliah lebih lengkap dengan klik disini

Selain itu, Jurusan Ekonomi Islam di UII tidak hanya menawarkan pendidikan ekonomi yang komprehensif, tetapi juga membekali mahasiswa dengan nilai-nilai etika yang kuat dan pemahaman mendalam tentang ekonomi dari perspektif Islam. Dengan kurikulum yang terintegrasi, dan fokus pada pengembangan karakter dengan berbagai praktik langsung, PSEI UII adalah pilihan tepat bagi sobat yang ingin berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Ayo, bergabunglah dengan Program Studi Ekonomi Islam UII
Dan jadilah bagian dari solusi untuk masa depan ekonomi yang lebih baik!!

Kunjungi pmb.uii.ac.id atau https://islamic.ecomonics.uii.ac.id

Olahraga Lebih Sehat Sebelum atau Sesudah Sarapan? Bagaimana Penjelasannya?

Hayoo siapa nih yang masih suka bingung mau sarapan sebelum atau sesudah olahraga ya?

Ternyata, olahraga sebelum dan sesudah sarapan memberikan manfaat yang berbeda untuk kesehatan lhoo! Olahraga sebelum sarapan bisa membakar lemak dengan lebih efektif, sedangkan olahraga setelah sarapan bisa meningkatkan performa tubuh selama berolahraga. Jadi, jika Sobat Ekis sedang proses diet atau ingin mengurangi berat badan, Sobat Ekis harus pilih yang mana ya?

Senam Pagi Ekis Sport Day #3

Manfaat Olahraga Sebelum Sarapan

Studi pada British Journal of Nutrition 2013, menunjukkan bahwa berolahraga sebelum sarapan dapat membakar lemak tubuh 20% lebih banyak. Karena tubuh memakai cadangan makanan di dalam tubuh berupa lemak untuk komposisi energi saat berolahraga. Oleh sebab itu, olahraga sebelum sarapan bisa membuat tubuh membakar lebih banyak lemak.

Selain itu, olahraga pagi sebelum sarapan juga bisa membuat Sobat Ekis tidak ingin makan lebih banyak atau kelaparan sepanjang hari. Hal ini justru akan membuat sesi olahraga pagi lebih optimal. Saat  Sobat Ekis berolahraga sebelum makan, terjadi perubahan kinerja hormon insulin dan hormon pertumbuhan. Dengan cara inilah Sobat Ekis membantu tubuh untuk menyesuaikan produksi hormon insulin dan hormon pertumbuhan dalam tubuh.

Begitu Sobat Ekis selesai berolahraga dan makan, hormon insulin akan bekerja dengan lebih efisien. Hormon ini juga membantu penyerapan zat gizi dari makanan dengan lebih baik serta menyalurkannya ke otot dan hati. Kinerja hormon pertumbuhan juga menjadi lebih baik saat Sobat Ekis berolahraga sebelum sarapan. Hormon ini membantu pembentukan jaringan otot, membakar lemak, serta meningkatkan kesehatan tulang, dan ketahanan fisik.

Olahraga Badminton Ekis Sport Day #2

Manfaat Olahraga Setelah Sarapan

Saat berolahraga, badan membutuhkan kalori yang bisa dibakar untuk diubah menjadi energi. Dikutip dari Cleveland Clinic, makan sarapan sebelum olahraga bisa membantu tubuh untuk memberikan tambahan energi yang dibutuhkan selama berolahraga. Jadi, jika Sobat Ekis melakukan olahraga rutin untuk meningkatkan kebugaran fisik, kekuatan, dan kecepatan, tentunya Sobat Ekis membutuhkan asupan makanan sebelum berolahraga.

Melakukan olahraga dengan tujuan tersebut tanpa asupan makanan bisa membuat olahraga di pagi hari menjadi tidak efektif. Karena tubuh kita membutuhkan kalori untuk proses metabolisme. Khususnya untuk penderita diabetes, lebih disarankan untuk melakukan olahraga pagi setelah sarapan. Karena penderita diabetes cenderung sering mengalami kekurangan kadar gula darah (hipoglikemia).

Sarapan Ekis Sport Day #3

Namun, Jika Sobat Ekis ingin berolahraga pagi dilakukan setelah sarapan, pastikan asupan sarapan lebih terjaga. Pastikan Sobat Ekis juga mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk memberikan asupan energi yang lebih banyak ke dalam tubuh. Seperti gandum, buah – buahan, dan sayuran agar metabolisme tubuh bekerja lebih optimal.

Lakukan olahraga pagi selang dua sampai tiga jam setelah Sobat Ekis sarapan, supaya makanan dalam tubuh dapat dicerna terlebih dahulu. Jika hanya mengonsumsi cemilan atau makanan ringan, berikan jeda sekitar satu jam sebelum berolahraga. Dan jika Sobat Ekis hanya memiliki waktu sedikit (5-10 menit), silahkan konsumsi buah pisang atau apel dan minum cukup cairan sebelum berolahraga ya!

Sarapan Bersama di Ekis Sport Day #3

Olahraga Lebih Sehat Sebelum atau Sesudah Sarapan?

Jadi, untuk Sobat Ekis yang masih bingung mau sarapan sebelum atau sesudah olahraga sekarang sudah tau ya, kalau hal itu sesuai dengan kebutuhan dan  keinginan Sobat Ekis masing – masing.

Jika Sobat Ekis sedang proses diet, ingin mengurangi berat badan, dan ingin melakukan jenis olahraga dengan intensitas yang ringan, bisa mulai dengan berolahraga sebelum sarapan. Namun, jika Sobat Ekis ingin meningkatkan kebugaran fisik, kekuatan, dan ingin melakukan olahraga dalam periode waktu yang lebih lama dengan intensitas yang tinggi, bisa dengan sarapan terlebih dahulu sebelum berolahraga.

Olahraga dan sarapan, dua – duanya adalah hal yang baik dan sehat, dan lebih sehat lagi jika Sobat Ekis ikut event olahraga Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) UII yaitu Ekis Sport Day yang akan diadakan pada Sabtu, 15 Juli 2023. Ekis Sport Day kali ini tentunya lebih meriah, lebih asik, dan tentunya lebih sehat dibandingkan sebelumnya. Mau tau info lengkapnya? Yuk langsung follow aja Instagram resminya di @ekonomiislam_uii.

Ekis Sport Day #4