Memaknai Syawwal dengan Changing Mindset

Salah satu aktivitas rutin Tenaga Kependidikan (Tendik) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) adalah mengaji bersama di Senin Pagi. Pengajian yang dimulai pukul 08.00 sampai 09.00 Wib dengan tema Memaknai Syawwal dengan Changing Mindset tersebut diawali dengan membaca beberapa ayat Al-Quran secara berjamaah. Dilanjutkan dengan membaca dzikir Asmaul Husna dan doa khatmil Quran.

Memaknai Syawwal dengan Changing Mindset

Pengajian Senin Pagi bagi tendik FIAI setelah libur ‘Idul Fitri dengan tema Memaknai Syawwal dengan Changing Mindset. (Samsul)

Doa khatmil Quran dibaca karena sejak 21 pekan terakhir seluruh tendik FIAI dan beberapa dosen melakukan khataman Al-Quran secara muqaddaman (satu/dua juz dibaca satu orang). Sehingga setiap pekannya, 30 juz Al-Quran selesai dibaca oleh seluruh peserta yang tergabung dalam WhatsApp Group Khatmul Quran FIAI. “Semoga grup ini dapat istiqaamah sehingga dalam 30 pekan tiap anggota dapat mengkhatamkan Al-Quran,” ujar salah satu peserta.

Baca juga: Saiful Aziz Raih Harapan 2 Lomba Taushiah RRI

Setelah doa khatmil Quran dilanjutkan pengajian yang diisi oleh dosen FIAI dan beberapa tendik yang ditunjuk. Pada Senin, 16 Syawwal 1438 H/10 Juli 2017 dibersamai oleh Wakil Dekan FIAI Dra. Sri Haningsih, M.Ag. Dalam paparannya, Sri—sapaan akrabnya—mengingatkan kembali tentang makna syawwal(an). “Syawalan berarti peningkatan/perubahan,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswi al-Hidayah, Candirejo, Sleman tersebut.

Lebih lanjut Sri menegaskan bahwa syawwal juga bermakna perubahan pola pikir (changing mindset). Dengan adanya perubahan hidup yang begitu cepat maka harus disertai dengan perubahan pola pikir untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. “(Selain itu) pola pikir yang mempengaruhi pola kerja,” tutur Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam (PSPAI) FIAI tersebut.

Baca juga: FIAI Raih Juara 1 Cerdas Cermat Big Bang 2017

Sri menasihatkan supaya jangan sampai dari tahun ke tahun tetap sama. Pasalnya, sesuai Surat al-‘Ashr, semua manusia itu merugi kecuali mereka yang beriman, beramal shalil, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. “Harapannya tendik FIAI masuk dalam pengecualian tersebut,” tuturnya. “Kesimpulannya, syawwal bima’na (berarti) peningkatan,” pungkasnya. (Samsul)